Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka teori

KOMPLIKASI
Kadar GulaDarah
1.Jantung Balance Cairan
2.Ginjal

Ginjal Peningkatan osmolalitas


ETIOLOGI cairan ekstrasel
Peningkatan
1. Pola makan yang
mikroalbuminuria Melebihi ambang batas
salah ginjal
Proteinuria
2. Obat-obatan
Menarik air dan
3. Umur Penurunan fungsi LFG elektrolit
Dehidrasi
4. Kurangnya Aktifitas
GGK Polyuria Kekurangan
Kerusakan ginjal yang Tubuh selalu merasa cairan
progresif dan irrevesible haus

Tidak mampu Polidipsi


mempertahankan
metabolisme tubuh

Glukosa keluar bersama urine

keseimbangan protein (-)

BB menurun
Keterangan:
Diteliti Polifagi

Tidak diteliti
3.2 Konsep Teori

1. Kadar gula darah

Kadar gula darah merupakan peningkatan glukosa dalam darah.

Konsentrasi terhadap gula darah atau peningkatan glukosa serum diatur

secara ketat di dalam tubuh. Glukosa di alirkan melalui darah dan

merupakan sumber utama energi untuk sel-sel tubuh

2. Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah

a) Karbohidrat

Merupakan sumber energi utama sebagai zat tenaga,dalam hal ini tngginya

kadar gula darah di sebabkan karena tingginya asupan energi dari

makanan.

b) Obat antidiabetik

Salah satu pengobatan pada penderita DM,bila ditemukan kadar gula arah

masih tinggi atau belum memenuhi kadar sasaran yang metabolik yang di

inginkan, sehingga penderita harus minum obat (Obat Hipoglikemik Oral

atau OHO), atau bisa dilakukan dengan bantuan suntikan insulin sesuai

indikasi, untuk jenis obat antipsikotik atypical biasanya akan berefek pada

system metabolisme, sehingga sering dikaitkan pada peningkatan berat

badan, untuk mengantisipasi diperlukan kontrol akan asupan karbohidrat,

penggunaan antipsikotik juga dikaitkan dengan hiperglikemia atau

mekanismenya belum diketahui.


c) Usia

DM adalah kelompok usia 45-54 tahun lebih tinggi 2,2% bila

dibandingkan dengan kelompok usia 35-44 tahun.

d) Kurangnya Aktivitas atau latihan jasmani yang dilakukan pada penderita

DM berkisar antara 5-30 menit dapat menurunkan kadar gula

darah,timbunan lemak,dan tekanan darah,karena ketika aktivitas tubuh

meningkat penggunaan glukosa oleh otot ikut meningkat, sehingga sintesis

glukosa endogen akan di tingkatkan agar kadar gula dlaam darah tetap

seimbang, jadi tubuh akan mengkompensasi kebutuhan glukosa yang

tinggi akibat aktivitas yang berlebihan maka kadar glukosa darah tubuh

menjadi rendah, sebaliknya jika kadar gula dalam darah melebihi

kemampuan tubuh menyimpan maka kadar gula darah melebihi normal.

3. Komplikasi

Ginjal merupakan salah satu pengatur keseimbangan cairan yaitu dengan

mengontrol volume cairan ekstrasel dan megontrol osmolaritas cairan

cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam, sedangkan

pada pengaturan keseimbangan asam basa dengan mengatur keluaran ion

hydrogen dan ion bikarbonat dalam urin sesuai kebutuhan.

4. Balance cairan

Keseimbangan cairan merupakan bagian dari kontrol dari tubuh untuk

mempertahankan homeostatis. Homeostatis cairan dapat dipertahankan

oleh tubuh dengan cara mengukur cairan ekstraseluler,yang selanjutnya

akan mempengaruhi cairan intraseluler. Peningkatan osmolalitas yang

melebihi ambang batas ginjal akan menyebabkan glukosa dikeluarkan


melalui air kemih. Glukosa yang ada akan menarik air dan elektrolit lain,

sehingga penderita sering mengeluh BAK, dengan demikian tubuh akan

selalu merasa haus dan mengakibatkan penderita banyak minum dan juga

sering merasa lapar, hal ini disebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat

dipakai,sehingga tubuh akan kekurangan glukosa yang menyebabkan

penderita sering makan. Kekurangan insulin pada pasien DM dapat

mengakibatkan pengambilan asam amino dan pembuatan protein

berkurang ,sehingga keperluan nitrogen otot dan masanya berkurang dan

mengakibatkan penurunan berat badan.

3.3 Hipotesis penelitian

Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah

H1 = Ada hubungan kadar gula darah dengan belance cairan pada penderita
diabetes melitus

Anda mungkin juga menyukai