Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang
telah menjadi kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan
sebagainya atau hanya kadang kdang saja kita lakukan. Untuk melakukan
aktivitas itu kita memerlukan energi, energi yang diperlukan ini dapat kita
peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu
kerbohidrat, protein, dan lemak.
Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan
sehari hari, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang
berperan fungsional dalam proses metabolisme. Amilum atau pati,
selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa
senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Karbohidrat dapat diidentifikasikan dengan pereaksi molisch,
benedict, seliwanoff, pembentukan osazon, uji iodine, dan pereaksi
fehling. Dalam praktikum karbohidrat berikut ini uji yang akan kita
gunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat yakni uji molisch, benedict,
seliwanoff dan iodine.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi adanya karbohidrat (monosakarida,
disakarida, dan polisakarida) pada uji Molish, uji Bnedict, uji
Seliwanoff dan uji Iodine?

Page | 1
2. Bagaimana mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam buah
menggunakan uji Molish, uji Benedict, uji Seliwanoff dan uji
Iodine?

C. Tujuan
1. untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat (monosakarida, disakarida,
dan polisakarida) pada uji Molish, uji Bnedict, uji Seliwanoff dan uji
Iodine?
2. Untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat dalam buah
menggunakan uji Molish, uji Benedict, uji Seliwanoff dan uji Iodine?

D. Manfaat
1. Untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif
2. Untuk membuktiakn adanya monosakarida, disakarida dan
polisakarida
3. Untuk membuktikan adanya kandungan karbohidrat pada buah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adlaah karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton

Page | 2
(disebut polihidrokdiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. adapun rumus umum
dari karbohidrat adalah Cn(H2O) atau CnH2nOn(Wiratmana, 2011).

Umumnya makann mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak dan


protein. Dari ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama ialah
karbohidrat. Karbohidrat ialah senyawa organic dengan fungsi utama sebagai
sumber energy bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran utama
karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi-bagi tubuh, yang
kemudian diubah menjadi energy. Glukosa merupakan jenis karbohidrat
terpenting bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai
sumber utama tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa otot sebagai energy
cadangan tubuh dan juga membentuk protein dan lemak (Djakani, 2013).

Penggolongan karbohidrat yang paling sering digunakan dalamilmu gizi


berdasarkan jumlah molekulnya: Monosakarida terdiri dari heksosa (glukosa,
fruktosa, galaktosa) dan Pentosa (Ribosa, Arabinosa, Xylosa ), Disakarida
(Sukrosa, maltose, dan laktosa ), Polisakarida (amilum, dekstrin, glikogen, dan
selulosa ). (Hutagalung,Halomoan.2004)

Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana, oleh karena tidak bisa


lagi dihidrolisa. Monosakarida larut didalam air dan rasanya manis, sehingga
secara umum disebut juga gula. Terdapat 3 jenismonosakarida:

 Glukosa, Biasa disebut gula anggur atau dekstrosa. Banyak dijumpai di


alam. Terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup
jagung, dan tetes tebu.di dalam tebu glukosa didapat dari hasil akhir
pencernaan amilum, sukrosa, maltose, dan laktosa.
(Hutagalung,Halomoan.2004)

 Fruktosa, Disebut gula buah atau levulosa. Merupakan jenissakarida yang


paling manis, banyak dijumpai pada mahkota bunga,madu, dan hasil
hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh didapat dari hasil pemecahan
sukrosa.(Hutagalung, Halomoan.2004)

Page | 3
 Galaktosa, Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam. Di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa. (Hutagalung, Halomoan.2004)

Disakarida, merupakan gabungan antara 2 monosakarida, pada bahan


makanan, terdapat 3 jenis disakarida:

 Sukrosa, Gula yang dipergunakan sehari-hari. Biasa disebut gula meja atau
gula pasir. Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari 1
molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Ditemukan pada tebu, bit, gula
nira, jelly. (Hutagalung,Halomoan.2004)

 Maltos, Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari 2 molekul


glukosa. Di dalam tubuh didapat dari hasil pemecahan amilum. Dengan
Jodium, amilum akan berubah menjadi warna biru. Ditemukan pada
serellia. (Hutagalung,Halomoan.2004)

 LaktosaMempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari 1 molekul


glukosa dan 1 molekul galaktosa. Laktosa kurang larut dalam air.
Ditemukan pada susu. (Hutagalung,Halomoan.2004)

Polisakarida, merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat


mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk
rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida memiliki rasa tawar (tidak manis). Di
dalam ilmu gizi ada 4 jenis polisakarida:

 Amilum (zat Pati) merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa
diseluruh penduduk dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh
karena dikonsumsi sebagai bahan makanan pokok. Ditemukan pada umbi-
umbian, serellia, dan biji-bijian. Amilum tidak larut di dalam air
dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat
pekat seperti pasta, peristiwa ini disebut gelatinisasi.
(Hutagalung,Halomoan.2004)

 Dekstrin merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya


lebih sederhana, mudah larut di dalam air, dengan iodium akan berubah
menjadi warna merah.(Hutagalung,Halomoan.2004)

Page | 4
 Glikogen merupakan pati hewani, terbentuk dari 1000 molekul, larut di
dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan
iodium akan menghasilkan warna merah. Ditemukan pada otot
hewan, manusia, dan ikan.Glikogen disimpan di dalam hati dan otot
sebagai cadangan energi. Selain itu ditemukan pada kecambah, serellia,
susu,dan sirup jagung.(Hutagalung,Halomoan.2004)

 Selulosa, hampir 50% karbohidrat yang berasal dari


t u m b u h - tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian
yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat
dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim yang memecah
selulosa. Selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
(Hutagalung,Halomoan.2004)

Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menantukan


kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang
digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molish. Ketika
da beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut
mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa digunakan untuk menentukan
adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif kana memberikan
cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alphanaftol dan asam sulfat
pekat. Diperkirakan konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen
dehidrasu yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan
turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk
membentuk produk berwarna (Pranata, 2014)

Uji molish adalah uji kimia kualitattif untuk mengetahui adanya


karbohidrat. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu (Adisendjaja, 2014). Sampel yang
diuji dicampur dengan ragent Molish, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol,
setlah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan
melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan atau
hanya membentuk lapisan (Adisendjaja, 2014). H2SO4 pekat berfungsi untuk

Page | 5
menghidrolisis ikatan pada pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural
ini kemudian bereaksi dengan reagent Molish, α-naphthol membentuk cincin yang
berwarna ungu (Adisendjaja, 2014).

Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam


suatu larutan dengan indikator yaitu adanya perubahan warna khususnya
menjadi merah bata. Benedict reagen digunakan untuk menguji atau
memriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan. Monosakarida
yang bersifat redutor, dengan diteteskannya reagean akan menimbulkan endapan
merah bata. Selain mengu ji adanya gula pereduksi, juga berlaku
secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka
semakin gelap warna endapan (Wahyudi, 2005).

Uji Selliwanoff digunakan untuk membedakan aldosa dan ketosa. Ketosa dan
aldosa berbeda pada penyusun keton atau aldehyd. Jika gula mengandung keton maka
itu adalah ketosa, sedangkan jika mengnadung adehid maka itu adalah aldosa. Tes ini
berdasar atas jika dipanaskan keton akan lebih cepat terdehidrasi dibanding aldosa.
Reaksi Selliwanoff adalah sebagai berikut Reagen yang digunakan adalah resosinol dan
asam hidrocloric (Anonim ,2011)

Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung
dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna
menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan
kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin
kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif
akan menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali
(Monruw, 2010).

Uji pada buah untuk mengetahui jenis karbohidrat yang ada padabuah,
karena sejalan dengan proses pematangan buah biasanyakandungan karbohidrat
dalam buah dapat mengalami perubahankomposisi akibat aktivitas enzim. Pada
buah masak dan manis akanbanyak ditemukan glukosa dan fruktosa, sedang pada
buah yangmentah banyak ditemukan karbohidrat dalam bentuk amilum yang

Page | 6
tidakmenutupkemungkinan akan ditemukan bentuk karbohi drat yang
lain.(Tim Dosen Biokimia jurusan biologi FMIPA UNESA.2018)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu & Tempat


Dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2018, pada pukul 13.00 WIB di
gedung C10.01.01

B. Alat & Bahan


1. Alat

Page | 7
 Tabung reaksi  Waterbath
 Rak tabung reaksi  Spirtus
 Penjepit tabung  Kakitiga + kasa
 Gelas ukur
reaksi
 Stopwatch
 Pipet tetes

2. Bahan

 Pereaksi Molish
 Pereaksi Benedict
 Pereaksi
Seliwanoff
 Pereaksi Iodine
 Glukosa 1%
 Fruktosa 1%
 Laktosa 1%
 Sukrosa 1%
 Maltosa 1%
 Amilum 1%
 Selulosa 1%
 Glikogen 1%
 HCl
 NaOH
 H2SO4
 Air
 Ekstrak buah
mentah, ranum
dan matan

Page | 8
C. Prosedur kerja
 Uji Molish pada Karbohidrat

Karbohidrat

Larutan Karbohidrat 1%
 Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2mL
 Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Molish
 Dikocok perlahan selama 5 detik
 Tabung reaksi dimiringkan
 Ditetesi 1 ml (± 20 tetes) H 2SO4 melalui dinding
tabung reaksi
 Diamati pada perbatasan kedua larutan
 Diulang dengan larutan karbohidrat yang lain
(glukosa 1%, Fruktosa 1%, Laktosa 1%, Sukrosa
1%, Maltosa 1%) menggunakan cara yang sama

Cincin
 UjiMerah
MolishUngu
pada Buah

Cabai mentah

Ekstrak Cabai Mentah

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2mL


- Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Molish
- Dikocok perlahan selama 5 detik
- Tabung reaksi dimiringkan
- Ditetesi 1mL (±20 tetes) H2SO4 melalui dinding tabung
Cincin Merah Ungu
- Diamati pada perbatasan kedua larutan

Cabai Ranum

Ekstrak Cabai Ranum

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2mL


- Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Molish
- Dikocok perlahan selama 5 detik
- Tabung reaksi dimiringkan
- Ditetesi 1mL (±20 tetes) H2SO4 melalui dinding tabung
Cincin Merah Ungu
- Diamati pada perbatasan kedua larutan
Page | 9
Cabai Matang

Ekstrak Cabai Matang

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 2mL


- Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Molish
- Dikocok perlahan selama 5 detik
- Tabung reaksi dimiringkan
- Ditetesi 1mL (±20 tetes) H2SO4 melalui dinding tabung
Cincin Merah Ungu
- Diamati pada perbatasan kedua larutan

 Uji benedict pada Karbohidrat

Karbohidrat

Larutan Karbohidrat 1%
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes
- Ditambahkan 2 mL pereaksi Benedict
- Dipanaskan kedalam waterbath selama 5 menit
- Dibiarkan dingin
- Diamati perubahan warna
- Diulang1%
Larutan Karbohidrat dengan larutan karbohidrat yang lain (glukosa 1%,
Fruktosa
 Uji Benedict 1%, Laktosa 1%, Sukrosa 1%, Maltosa 1%)
pada Buah
menggunakan cara yang sama
Cabai Mentah

Ekstrak Cabai Mentah

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes


- Ditambahkan 2 mL pereaksi Benedict
- Dipanaskan kedalam waterbath selama 5 menit
- Dibiarkan dingin
- Diamati
Perubahan Warna perubahan warna Page | 10
Cabai Ranum

Ekstrak Cabai Ranum

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes


- Ditambahkan 2 mL pereaksi Benedict
- Dipanaskan kedalam waterbath selama 5 menit
- Dibiarkan dingin
- Diamati
Perubahan Warna perubahan warna

Cabai Matang

Ekstrak Cabai Matang

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes


- Ditambahkan 2 mL pereaksi Benedict
- Dipanaskan kedalam waterbath selama 5 menit
- Dibiarkan dingin
- Diamati
Perubahan Warna perubahan warna

 Uji Seliwanoff pada Karbohidrat


Pereaksi Seliwanoff

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1mL


- Ditambahkan 2 tetes larutan karbohidrat 1% dan ditempatkan kedalam
waterbath secara bersamaan
- Diamati hingga terbentuk warna
- dicatat kecepatan terbentuknya warna
- Diulang dengan larutan karbohidrat yang lain (glukosa
Page1%,
| 11Fruktosa
Hasil
1%, Laktosa 1%, Sukrosa 1%, Maltosa 1%) dengan cara yang sama
-
 Uji Seliwanoff pada Buah

Pereaksi Seliwanoff
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1mL
- Ditambahkan 2 tetes ekstrak cabai mentah dan ditempatkan kedalam
waterbath secara bersamaan
- Diamati hingga terbentuk warna
Hasil
- dicatat kecepatan terbentuknya warna

Pereaksi Seliwanoff
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1mL
- Ditambahkan 2 tetes ekstrak cabai ranum dan ditempatkan kedalam
waterbath secara bersamaan
- Diamati hingga terbentuk warna
Hasil
- dicatat kecepatan terbentuknya warna

Pereaksi Seliwanoff
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1mL
- Ditambahkan 2 tetes ekstrak cabai ranum dan ditempatkan kedalam
waterbath secara bersamaan
- Diamati hingga terbentuk warna
Hasil
- dicatat kecepatan terbentuknya warna

Page | 12
 Uji Iodine pada Karbohidrat

Amilum 1%
- Dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 3mL
- Ditambahkan 2 tetes air pada tabung 1, 2 tetes HCl pada
tabung 2 dan 2 tetes NaOH pada tabung 3
- Semua tabung dikocok
- Dipanaskan lalu didinginkan
-Hasil
Diulang dengan larutan karbohidrat yang lain (glikogen 1%
 Uji Iodinedan selulosa
pada Buah 1%) dengan cara yang sama
-
Ekstrak Cabai Mentah
- Dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 1 tetes
- Ditambahkan 1 tetes iodine
- Diamati dan dicatat perubahan warna
Hasil

Ekstrak Cabai Ranum


- Dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 1 tetes
- Ditambahkan 1 tetes iodine
- Diamati dan dicatat perubahan warna
Hasil

Ekstrak Cabai Matang


- Dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak 1 tetes
- Ditambahkan 1 tetes iodine
- Diamati dan dicatat perubahan warna
Hasil BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
 Uji Molish

Page | 13
Bentuk Hasil pengamatan
No karbohidrat Kegiatan
yang diujii Sebelum Sesudah

- Glukosa : tidak
berwarna
- atas : keruh
2mL glukosa 1% +
- P. Molish : tidak
Glukosa 1% pereaksi molish + - tengah :
1. berwarna
H2SO4
- bawah : jernih
- H2SO4 : tidak
berwarna

- Fruktosa : tidak
berwarna - atas : keruh
2mL fruktosa 1% +
Fruktosa - P. Molish : tidak - tengah : cincin ungu
2. pereaksi molish +
1% berwarna (++)
H2SO4
- H2SO4 : tidak - bawah :
berwarna

- Laktosa : tidak
berwarna - atas : jernih
2mL laktosa 1% +
- P. Molish : tidak - tengah : cincin ungu
3. Laktosa 1% pereaksi molish +
berwarna (+)
H2SO4
- H2SO4 : tidak - bawah :
berwarna

- Sukrosa : tidak
- atas : jernih +
berwarna
gelembung
2mL sukrosa 1% +
- P. Molish : tidak
4. Sukrosa 1% pereaksi molish + - tengah : cincin ungu
berwarna
H2SO4 (+)
- H2SO4 : tidak
- bawah : bening
berwarna

5. Maltosa 1% 2mL maltos 1% + - Maltosa : tidak - atas : bening


pereaksi molish + berwarna
H2SO4 - tengah : cincin ungu
- P. Molish : tidak (+)
berwarna
- bawah : bening
- H2SO4 : tidak

Page | 14
berwarna

- ekstrak cabai
mentah : hijau
Ekstrak cabai
Ekstrak
mentah + pereaksi - pereaksi molish :
6. cabai Keruh kekuningan
molish (dikocok) + tidak berwarna
mentah
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak cabai
ranum : jingga muda
Ekstrak cabai
Keruh kekuningan +
Ekstrak ranum + pereaksi - pereaksi molish :
7. endapan merah
cabai ranum molish (dikocok) + tidak berwarna
kehitaman
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

Lapisan pertama
- ekstrak cabai
berwarna jingga gelap
matang : jingga
Ekstrak cabai gelap Lapisan kedua
Ekstrak
matang + pereaksi berwarna keruh
8. cabai - pereaksi molish :
molish (dikocok) + kekuningan
matang tidak berwarna
H2SO4
Lapisan ketiga
- H2SO4 : tidak
endapan merah
berwarna
kehitaman

- ekstrak srikaya
mentah : putih
Ekstrak srikaya
Ekstrak
mentah + pereaksi - pereaksi molish : Perubahan warna +
9. srikaya
molish (dikocok) + tidak berwarna lingkaran cincin ungu
mentah
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

10. Ekstrak Ekstrak srikaya - ekstrak srikaya Larutan berwarna


srikaya ranum + pereaksi ranum : putih putih
ranum molish (dikocok) +
H2SO4 - pereaksi molish : Cincin ungu jernih
tidak berwarna

- H2SO4 : tidak

Page | 15
berwarna

- ekstrak srikaya
matang : putih Larutan berwarna
Ekstrak srikaya
Ekstrak putih keruh
matang + pereaksi - pereaksi molish :
11. srikaya
molish (dikocok) + tidak berwarna Cincin ungu
matang
H2SO4 kehitaman
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak pisang
mentah : putih Atas : putih (+)
Ekstrak pisang
Ekstrak
mentah + pereaksi - pereaksi molish : Tengah : cincin ungu
12. pisang
molish (dikocok) + tidak berwarna (+)
mentah
H2SO4
- H2SO4 : tidak Bawah : bening
berwarna

- ekstrak pisang
Atas : bening
ranum : kuning (+)
Ekstrak pisang
Ekstrak Tengah : endapan
ranum + pereaksi - pereaksi molish :
13. pisang pisang (++)
molish (dikocok) + tidak berwarna
ranum
H2SO4 Bawah : cincin ungu
- H2SO4 : tidak
(++)
berwarna

- ekstrak pisang
Atas : cairan pisang (+
matang : kuning (++)
Ekstrak pisang ++)
Ekstrak
matang + pereaksi - pereaksi molish :
14. pisang Tengah : cincin ungu
molish (dikocok) + tidak berwarna
matang (+++)
H2SO4
- H2SO4 : tidak
Bawah : bening
berwarna

- ekstrak papaya
mentah : hijau
Ekstrak papaya mudah keputihan Cincin ungu
Ekstrak
mentah + pereaksi
15. papaya - pereaksi molish : Permukaan dasar
molish (dikocok) +
mentah tidak berwarna bening
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

Page | 16
- ekstrak papaya
mentah : jingga Cincin ungu
Ekstrak papaya muda (++)
Ekstrak Permukaan dasar
ranum + pereaksi
16. papaya - pereaksi molish : bening (tidak sama
molish (dikocok) +
ranum tidak berwarna dengan papaya
H2SO4
- H2SO4 : tidak mentah)
berwarna

- ekstrak papaya
mentah : jingga tua
Ekstrak papaya (+++) Cincin ungu
Ekstrak
matang + pereaksi
17. papaya - pereaksi molish : Permukaan dasar
molish (dikocok) +
matang tidak berwarna gelap
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak jeruk nipis


mentah : keruh
Atas : keruh
Ekstrak jeruk nipis kekuningan
Ekstrak kekuningan
mentah + pereaksi
18. jeruk nipis - pereaksi molish :
molish (dikocok) + Tengah : ungu pekat
mentah tidak berwarna
H2SO4
Bawah : jernih
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak jeruk nipis


ranum : keruh
Atas : keruh
Ekstrak jeruk nipis kekuningan
Ekstrak kecoklatan
ranum + pereaksi
19. jeruk nipis - pereaksi molish :
molish (dikocok) + Tengah : ungu pekat
ranum tidak berwarna
H2SO4
Bawah : jernih
- H2SO4 : tidak
berwarna

20. Ekstrak Ekstrak jeruk nipis - ekstrak jeruk nipis Atas : keruh
jeruk nipis matang + pereaksi matang : keruh kecoklatan
matang molish (dikocok) + kekuningan
H2SO4 Tengah : ungu pekat
- pereaksi molish :
tidak berwarna Bawah : ungu cerah

Page | 17
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak kedondong
mentah : hijau
Ekstrak kedondong
Ekstrak Larutan berwarna
mentah + pereaksi - pereaksi molish :
21. kedondomg kuning pucat dan
molish (dikocok) + tidak berwarna
mentah terbentuk cincin ungu
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak kedondong
ranum : kuning pucat
Ekstrak kedondong
Ekstrak Larutan berwarna
ranum + pereaksi - pereaksi molish :
22. kedondomg kuning pucat (++) dan
molish (dikocok) + tidak berwarna
ranum terbentuk cincin cungu
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak kedondong
matang : kuning
Ekstrak kedondong Larutan berwarna
Ekstrak
matang + pereaksi - pereaksi molish : kuning pekat (+++)
23. kedondomg
molish (dikocok) + tidak berwarna dan terbentuk cincin
matang
H2SO4 ungu
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak alpukat
mentah : kuning
Ekstrak alpukat
Ekstrak
mentah + pereaksi - pereaksi molish :
24. alpukat Terdapat cincin ungu
molish (dikocok) + tidak berwarna
mentah
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak alpukat
ranum : kuning
Ekstrak alpukat
Ekstrak
ranum + pereaksi - pereaksi molish :
25. alpukat Terdapat cincin ungu
molish (dikocok) + tidak berwarna
ranum
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

Page | 18
- ekstrak alpukat
matang : hijau
Ekstrak alpukat
Ekstrak
matang + pereaksi - pereaksi molish : Terdapat cincin ungu
26. alpukat
molish (dikocok) + tidak berwarna pada dasar tabung
matang
H2SO4
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak jambu
mentah : hijau Atas : keruh
Ekstrak jambu
Ekstrak
mentah + pereaksi - pereaksi molish : Tengah: ungu keruh
27. jambu
molish (dikocok) + tidak berwarna
mentah Bawah : tidak
H2SO4
- H2SO4 : tidak berwarna
berwarna

- ekstrak jambu
ranum : merah muda
Atas : keruh
Ekstrak jambu (+)
Ekstrak
ranum + pereaksi Tengah: ungu keruh
28. jambu - pereaksi molish :
molish (dikocok) +
ranum tidak berwarna Bawah : tidak
H2SO4
berwarna
- H2SO4 : tidak
berwarna

- ekstrak jambu
matamg : merah
Atas : merah muda
Ekstrak jambu muda (++)
Ekstrak
matang + pereaksi Tengah: ungu keruh
29. jambu - pereaksi molish :
molish (dikocok) +
matang tidak berwarna Bawah : tidak
H2SO4
berwarna
- H2SO4 : tidak
berwarna

 Uji Benedict

Bentuk Hasil pengamatan


No karbohidrat Kegiatan
yang diujii Sebelum Sesudah

Glukosa 1% 2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan biru


benedict + 5 tetes biru

Page | 19
glukosa 1%  Glukosa : tidak Endapan merah bata
1.
dipanaskan berwarna (+)

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Larutan jingga muda
Fruktosa benedict + 5 tetes biru
2. Endapan merah bata
1% fruktosa 1%  Fruktosa : tidak
dipanaskan (++)
berwarna

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Larutan hijau
benedict + 5 tetes biru
3, Laktosa 1% Endapan merah bata
laktosa 1%  Laktosa : tidak
dipanaskan (+++)
berwarna

Pereaksi benedict : Atas : hijau jingga


2mL pereaksi
benedict + 5 tetes biru Tengah : biru
4. Maltosa 1%
maltosa 1%  Maltosa : tidak
dipanaskan Endapan merah bata
berwarna (++)

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Larutan hijau
benedict + 5 tetes biru
5. Sukrosa 1% Endapan merah bata
sukrosa 1%  Sukrosa : tidak
dipanaskan (++++)
berwarna

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru Larutan hijau +
6. cabai ekstrak cabai
Ekstrak cabai endapan hijau
mentah mentah 
dipanaskan mentah : hijau

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


benedict + 5 tetes biru Larutan kuning
Ekstrak
7. ekstrak cabai kehijauan + endapan
cabai ranum Ekstrak cabai
ranum  kuning
dipanaskan ranum : jingga muda

8. Ekstrak 2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan kuning


cabai benedict + 5 tetes biru kecoklatan + endapan
matang ekstrak cabai jingga gelap
matang  Ekstrak cabai
dipanaskan matang : jingga

Page | 20
gelap

2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan biru memudar


Ekstrak benedict + 5 tetes biru (+++)
9. srikaya ekstrak srikaya
mentah mentah  Ekstrak srikaya Endapan hijau
dipanaskan mentah : putih memudar (+)

2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan biru memudar


Ekstrak benedict + 5 tetes biru (++)
10. srikaya ekstrak srikaya
ranum ranum  Ekstrak srikaya Endapan hijau
dipanaskan mentah : putih memudar (++)

2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan biru memudar


Ekstrak benedict + 5 tetes biru (+)
11. srikaya ekstrak srikaya
matang matang  Ekstrak srikaya Endapan hijau
dipanaskan mentah : putih memudar (+++)

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
12. pisang ekstrak pisang kuning
mentah mentah  Ekstrak pisang
dipanaskan mentah : putih

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
13. pisang ekstrak pisang Jingga (+)
ranum ranum  Ekstrak pisang
dipanaskan ranum : kuning (+)

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
14. pisang ekstrak pisang Jingga (++)
matang matang  Ekstrak pisang
dipanaskan matang : kuning (++)

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru Larutan biru keruh (+
15. papaya ekstrak papaya
Ekstrak papaya +++)
mentah mentah 
dipanaskan mentah : kuning

16. Ekstrak 2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan biru keruh (+)
papaya benedict + 5 tetes

Page | 21
ekstrak papaya biru
ranum ranum  Ekstrak papaya
dipanaskan ranum : jingga

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru Larutan biru keruh (+
17. papaya ekstrak papaya
Ekstrak papaya +)
matang matang 
dipanaskan matang : jingga tua

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
18. jeruk nipis ekstrak jeruk nipis Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
mentah mentah  mentah : kuning
dipanaskan keruh

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
19. jeruk nipis ekstrak jeruk nipis Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
ranum ranum  mentah : kuning
dipanaskan keruh

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
20. jeruk nipis ekstrak jeruk nipis Ekstrak jeruk nipis Biru pudar
matang matang  mentah : kuning
dipanaskan keruh

Pereaksi benedict :
2mL pereaksi biru
Ekstrak benedict + 5 tetes
21. kedondong ekstrak kedondong Ekstrak kedondong Kuning pucat (+++)
mentah mentah  mentah : hijau
dipanaskan
Campuran : biru

Pereaksi benedict :
2mL pereaksi biru
Ekstrak benedict + 5 tetes
22. kedondong ekstrak kedondong Ekstrak kedondong Merah (+++)
ranum ranum  ranum : kuning pucat
dipanaskan
Campuran : biru

Page | 22
Pereaksi benedict :
2mL pereaksi biru
Ekstrak benedict + 5 tetes
23. kedondong ekstrak kedondong Ekstrak kedondong Merah (++)
matang matang  matang : kuning
dipanaskan
Campuran : biru

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
24. alpukat ekstrak alpukat Jingga pekat (++)
mentah mentah  Ekstrak alpukat
dipanaskan mentah : kuning

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
25. alpukat ekstrak alpukat Jingga (+)
ranum ranum  Ekstrak alpukat
dipanaskan mentah : kuning

2mL pereaksi Pereaksi benedict :


Ekstrak benedict + 5 tetes biru
26. alpukat ekstrak alpukat Jingga kehijauan
matang matang  Ekstrak alpukat
dipanaskan mentah : hijau

Pereaksi benedict :
2mL pereaksi biru
Ekstrak benedict + 5 tetes Larutan berwarna
27. jambu ekstrak jambu Ekstrak jambu jingga (+)
mentah mentah  mentah : hijau Endaoan merah bata
dipanaskan
Campuran : biru

Pereaksi benedict :
2mL pereaksi biru
Ekstrak benedict + 5 tetes Larutan berwarna
Ekstrak jambu jingga (+)
28. jambu ekstrak jambu
ranum : merah muda
ranum ranum  Endapan merah bata
(+)
dipanaskan
Campuran : biru

29. Ekstrak 2mL pereaksi Pereaksi benedict : Larutan berwarna


jambu benedict + 5 tetes biru jingga (++)
matang ekstrak jambu
matang  Ekstrak jambu Endapan merah bata

Page | 23
ranum : merah muda
dipanaskan (++)

Campuran : biru

 Uji Seliwanof

Bentuk Hasil pengamatan


No karbohidrat Kegiatan
yang diujii Sebelum Sesudah

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
glukosa 1%  tidak berwarna Larutan berwarna
Glukosa 1%
1. dipanaskan dan Glukosa : tidak kuning bening
dicatat kecepatan berwarna
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Fruktosa fruktosa 1%  tidak berwarna Larutan jingga (merah
2.
1% dipanaskan dan fruktosa : tidak bata)
dicatat kecepatan berwarna
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
sukrosa 1%  tidak berwarna Larutan jingga muda
3. Sukrosa 1%
dipanaskan dan Sukrosa : tidak (merah bata)
dicatat kecepatan berwarna
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
laktosa 1%  tidak berwarna Larutan berwarna
4. Laktosa 1%
dipanaskan dan Laktosa : tidak bening kekuningan
dicatat kecepatan berwarna
perubahan warna

5. Amilum 1% 1mL pereaksi Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna


seliwanoff + 2 tetes tidak berwarna kuning
amilum 1% 
dipanaskan dan Amilum : tidak
dicatat kecepatan berwarna

Page | 24
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
maltosa 1%  tidak berwarna Larutan berwarna
6. Maltosa 1%
dipanaskan dan Maltosa : tidak kuning
dicatat kecepatan berwarna
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna
Ekstrak ekstrak cabai tidak berwarna kuning cerah +
7. cabai mentah  terdapat gumpalan
mentah dipanaskan dan Ekstrak cabai
dicatat kecepatan mentah : hijau Pada menit 06.05
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna
ekstrak cabai tidak berwarna kuning terang +
Ekstrak
8. ranum  terdapat gumpalan
cabai ranum Ekstrak cabai
dipanaskan dan
dicatat kecepatan ranum : jingga muda Pada menit 06.23
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna
Ekstrak ekstrak cabai tidak berwarna jingga dan terdapat
9. cabai matang  gumpalan
matang dipanaskan dan Ekstrak cabai
dicatat kecepatan matang : jingga tua Pada menit 06.30
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak srikaya tidak berwarna Larutan berubah
10. srikaya mentah 
Ekstrak srikaya warna menjadi merah
mentah dipanaskan dan
dicatat kecepatan mentah : putih
perubahan warna

11. Ekstrak 1mL pereaksi Pereaksi seliwanoff : Larutan berubah


srikaya seliwanoff + 2 tetes tidak berwarna warna merah tua
ranum ekstrak srikaya
ranum 

Page | 25
dipanaskan dan
Ekstrak srikaya
dicatat kecepatan
ranum : putih
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak srikaya tidak berwarna Larutan berubah
12. srikaya matang  warna menjadi merah
matang dipanaskan dan Ekstrak srikaya tua
dicatat kecepatan matang : putih
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna biru
Ekstrak ekstrak pisang tidak berwarna dan terdapat endapan
13. pisang mentah  coklat
mentah dipanaskan dan Ekstrak pisang
dicatat kecepatan mentah: putih Pada menit 11.41
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak pisang Larutan berwarna
tidak berwarna
14. pisang ranum  kuning jingga pekat
ranum dipanaskan dan Ekstrak pisang
Pada menit 5.52
dicatat kecepatan ranum : kuning (+)
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak pisang Larutan berwarna
tidak berwarna
15. pisang matang  merah pekat
matang dipanaskan dan Ekstrak pisang
Pada menit 2.57
dicatat kecepatan matang : kuning (++)
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak papaya tidak berwarna Larutan berwarna
16. papaya mentah 
Ekstrak papaya kuning bening (+)
mentah dipanaskan dan
dicatat kecepatan mentah : hijau
perubahan warna

17 Ekstrak 1mL pereaksi Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna

Page | 26
seliwanoff + 2 tetes
ekstrak papaya tidak berwarna
papaya ranum 
Ekstrak papaya kuning bening (+)
ranum dipanaskan dan
dicatat kecepatan ranum : jingga muda
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak papaya tidak berwarna Larutan berwarna
18. papaya matang 
Ekstrak papaya kuning bening (+++)
matang dipanaskan dan
dicatat kecepatan matang : jingga tua
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak jeruk nipis tidak berwarna Larutan berwarna
19. jeruk nipis mentah  jingga
Ekstrak jeruk nipis
mentah dipanaskan dan mentah : kuning Pada menit 12.13
dicatat kecepatan keruh
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak jeruk nipis tidak berwarna Larutan berwarna
20. jeruk nipis ranum  jingga
Ekstrak jeruk nipis
ranum dipanaskan dan ranum : kuning Pada menit 12.13
dicatat kecepatan keruh
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak jeruk nipis tidak berwarna Larutan berwarna
21. jeruk nipis matang  jingga
Ekstrak jeruk nipis
matang dipanaskan dan matang : kuning Pada menit 12.13
dicatat kecepatan keruh
perubahan warna

22. Ekstrak 1mL pereaksi Pereaksi seliwanoff : Larutan berwarna


kedondong seliwanoff + 2 tetes tidak berwarna merah bata (++)
mentah ekstrak kedondong
mentah  Ekstrak kedondong
dipanaskan dan mentah : hijau

Page | 27
dicatat kecepatan
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak kedondong tidak berwarna Larutan berwarna
23. kedondong ranum 
Ekstrak kedondong merah bata (+++)
ranum dipanaskan dan
dicatat kecepatan ranum : kuning pucat
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak kedondong tidak berwarna Larutan berwarna
24 kedondong matang 
Ekstrak kedondong merah bata (++)
matang dipanaskan dan
dicatat kecepatan matang : kuning
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak alpukat Larutan berwarna
tidak berwarna
25. alpukat mentah  kuning
mentah dipanaskan dan Ekstrak alpukat
Pada menit 9.44
dicatat kecepatan mentah : kuning
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak alpukat Larutan berwarna
tidak berwarna
26. alpukat ranum  jingga (+)
ranum dipanaskan dan Ekstrak alpukat
Pada menit 9.33
dicatat kecepatan ranum : kuning
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Esktrak ekstrak alpukat Larutan berwarna
tidak berwarna
27. alpukat matang  jingga (++)
matang dipanaskan dan Ekstrak alpukat
Pada menit 8.45
dicatat kecepatan matang : hijau
perubahan warna

28. Ekstrak 1mL pereaksi Pereaksi seliwanoff : Larutan merah bata


jambu seliwanoff + 2 tetes

Page | 28
ekstrak jambu
mentah  tidak berwarna
mentah dipanaskan dan Ekstrak jambu Pada menit 14.13
dicatat kecepatan mentah : hijau
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak jambu tidak berwarna
Larutan merah bata
29. jambu ranum  Ekstrak jambu
ranum dipanaskan dan Pada menit 15.21
ranum : merah muda
dicatat kecepatan (+)
perubahan warna

1mL pereaksi
seliwanoff + 2 tetes Pereaksi seliwanoff :
Ekstrak ekstrak jambu tidak berwarna
Larutan merah bata
30. jambu matang  Ekstrak jambu
matang dipanaskan dan Pada menit 12.40
ranum : merah muda
dicatat kecepatan (++)
perubahan warna

 Uji Iodine

Bentuk Hasil pengamatan


No karbohidrat Kegiatan
yang diujii Sebelum Sesudah

Amilum 1% 3mL amilum 1% +


2 tetes air  Amilum : putih
keruh Larutan berwarna biru
dikocok 
tua
1. dipanaskan dan Air : tidak berwarna
didinginkan

3mL amilum 1% + Amilum : putih Larutan berwarna biru


2 HCl  dikocok keruh keunguan
 dipanaskan dan
didinginkan HCl: tidak berwarna

Page | 29
3mL amilum 1% + Amilum : putih
2 tetes NaOH  keruh Larutan tidak
dikocok 
NaOH : tidak berwarna
dipanaskan dan
didinginkan berwarna

3mL laktosa 1% +
2 tetes air  Laktosa : tidak
berwarna Larutan berwarna
dikocok 
kuning bening (++)
dipanaskan dan air : tidak berwarna
didinginkan

3mL laktosa 1% + Laktosa : tidak


2 HCl  dikocok berwarna Larutan berwarna
2. Laktosa 1%
 dipanaskan dan kuning bening (+)
didinginkan HCl : tidak berwarna

3mL laktosa 1% + Laktosa : tidak


2 tetes NaOH  berwarna Larutan tidak
dikocok 
NaOH : tidak berwarna
dipanaskan dan
didinginkan berwarna

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak cabai Larutan berwarna


3. cabai cabai mentah + 1 mentah : hijau kuning terang terdapat
mentah tetes iodine Iodine : merah bata endapan merah bata

Ekstrak cabai Larutan berwarna


1 tetes esktrak
Esktrak ranum : jingga muda coklat muda terdapat
4. cabai ranum + 1
cabai ranum endapan hijau keruh
tetes iodine Iodine : merah bata (+)

Ekstrak cabai Larutan berwarna


Esktrak 1 tetes esktrak
matang : jingga tua kuning terang terdapat
5. cabai cabai matang + 1
endapan hijau keruh
matang tetes iodine Iodine : merah bata (++)

Esktrak 1 tetes esktrak Ekstrak srikaya


Larutan berwarna
6. srikaya srikaya mentah + 1 mentah : putih
hitam pekat
mentah tetes iodine Iodine : merah bata

7. Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak srikaya Larutan berwarna


srikaya srikaya ranum + 1 ranum : putih kuning disekeliling
ranum tetes iodine ekstrak dan hitam

Page | 30
Iodine : merah bata kecil di tengah

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak srikaya Larutan berwarna


8. srikaya srikaya matang + 1 matang : putih kuning ditepi dan
matang tetes iodine Iodine : merah bata banyak hitam ditengah

Esktrak 1 tetes esktrak Ekstrak pisang


mentah : putih Larutan berwarna
9. pisang pisang mentah + 1
jingga kekuningan (+)
mentah tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak pisang Larutan berwarna


10. pisang pisang ranum + 1 ranum : kuning (+) jingga kekuningan (+
ranum tetes iodine Iodine : merah bata +)

Ekstrak pisang Larutan berwarna


Ekstrak 1 tetes esktrak
11 pisang pisang matang + 1 matang : kuning (++) jingga kekuningan (++
+) dan terdapat
matang tetes iodine Iodine : merah bata endapan coklat

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak papaya Larutan berwarna


12. papaya papaya mentah + 1 mentah : hijau muda kuning mendekati
mentah tetes iodine Iodine : merah bata jingga (+++)

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak papaya


ranum : jingga muda Larutan berwarna
13. papaya papaya ranum + 1
kuning (++)
ranum tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak papaya Larutan berwarna


14. papaya papaya matang + 1 matang : jingga tua kuning mendekati
matang tetes iodine Iodine : merah bata jingga (++)

Ekstrak jeruk nipis


Ekstrak 1 tetes esktrak mentah : kuning Terdapat endapan
15. jeruk nipis jeruk nipis mentah keruh kuning pekat
mentah + 1 tetes iodine
Iodine : merah bata

Ekstrak jeruk nipis


Ekstrak 1 tetes esktrak ranum : kuning Terdapat endapan
16. jeruk nipis jeruk nipis ranum + keruh
kuning pudar
ranum 1 tetes iodine
Iodine : merah bata

Page | 31
Ekstrak jeruk nipis
Ekstrak 1 tetes esktrak matang : kuning Tidak terdapat
17. jeruk nipis jeruk nipis matang keruh endapan
matang + 1 tetes iodine
Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak kedondong Larutan berwarna


18. kedondong kedondong mentah mentah : hijau jingga dan terdapat
mentah + 1 tetes iodine Iodine : merah bata endapan hitam (++)

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak kedondong Larutan berwarna


19. kedondong kedondong ranum ranum : kuning pucat kuning dan terdapat
ranum + 1 tetes iodine Iodine : merah bata endapan hitam (+++)

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak kedondong


matang : kuning Larutan berwarna
20. kedondong kedondong matang
kecoklatan
matang + 1 tetes iodine Iodine : merah bata

Esktrak 1 tetes esktrak Ekstrak alpukat


mentah: kuning Larutan berwarna
21. alpukat alpukat mentah + 1
merah bata
mentah tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak alpukat


ranum: kuning Larutan berwarna
22. alpukat alpukat ranum + 1
merah bata
ranum tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak alpukat


matang : hijau Larutan berwarna
23. alpukat alpukat matang + 1
merah bata
matang tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak jambu


mentah : hijau Larutan berwarna
24. jambu jambu mentah + 1
kuning kehijauan
mentah tetes iodine Iodine : merah bata

Ekstrak jambu
Ekstrak 1 tetes esktrak ranum : merah muda Larutan berwarna
25. jambu jambu ranum + 1 (+) jingga (++)
ranum tetes iodine
Iodine : merah bata

26. Ekstrak 1 tetes esktrak Ekstrak jambu Larutan berwarna


jambu jambu matang + 1 matang : merah jingga (+)

Page | 32
muda (++)
matang tetes iodine
Iodine : merah bata

B. Pembahasan
 Uji Molish
Percobaan pertama adalah Uji Molish. Uji ini digunakan untuk
menentukan adanya karbohidrat secara murni, dengan hasil membentuk
senyawa berwarna ungu kemerah-merahan. Warna ungu kemerah-merahan
menunjukkan reaksi positif adanya karbohidrat, sedangkan warna hijau
menunjukkan reaksi negatif terhadap glukosa, fruktosa, maltosa dan
sukrosa.
Pada percobaan pertama, 2mL larutan glukosa 1% ditambah 2-3
tetes pereaksi molish dan ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 pekat, tidak
membentuk cincin ungu. Sedangkan larutan bagian atas keruh dan bagian
bawah.
Pada percobaan kedua, 2mL larutan fruktosa 1% ditambah 2-3 tetes
pereaksi molish dan ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 pekat, terbentuk
cincin berwarna ungu pekat (+++). Sedangkan larutan bagian atas keruh
dan bagian bawah.
Pada percobaan ketiga, 2mL larutan maltosa 1% ditambah 2-3 tetes
pereaksi molish dan ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 pekat, terbentuk
cincin berwarna ungu cerah (++).Sedangkan larutan bagian atas dan bawah
bening (tdak berwarna).
Pada percobaan keempat, 2mL larutan sukrosa 1% ditambah 2-3
tetes pereaksi molish dan ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 pekat,

Page | 33
terbentuk cincin berwarna ungu cerah (++). Sedangkan larutan bagian atas
jernih ada gelembung dan bagian bawah bening (tidak berwarna)
Pada percobaan kelima, 2mL larutan maltosa 1% ditambah 2-3
tetes pereaksi molish dan ditambahkan 20 tetes larutan H2SO4 pekat,
terbentuk cincin berwarna ungu cerah (++). Sedangkan larutan bagian atas
jernih dan bagian bawah.
Pada ekstrak buah cabai, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ranum berwarna jingga muda (+), dan matang berwarna jingga tua (++).
Setalah dicampurkan dengan pereaksi molish dan H2SO4, ekstrak buah
cabai mentah berwarna keruh kekuningan, ekstrak cabai ranum berwarna
keruh kekuningan serta terdapat endapan merah kehitaman. Dan ekstrak
cabai matang terdiri atas 3 lapisan, lapisan pertama berwarna jingga gelap,
lapisan kedua berwarna keruh kekuningan, dan lapisan ketiga endapan
merah kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa cabai mentah mengandung
glukosa, cabai ranum dan cabai matang mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah srikaya, ekstrak buah mentah, ranum dan
matang sama-sama berwarna putih. Setalah dicampurkan dengan pereaksi
molish dan H2SO4, ekstrak buah srikaya mentah terbentuk cincin ungu,
ekstrak srikaya ranum terbentuk cincin ungu jernih, dan ekstrak srikaya
matang terbentuk cincin ungu kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa
srikaya mentah, ranum maupun matang mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pisang, ekstrak buah mentah berwarna putih,
buah ranum berwarna kuning (+), dan buah matang berwarna kuning (++).
Setalah dicampurkan dengan pereaksi molish dan H2SO4, ekstrak buah
pisang mentah terbentuk cincin ungu (+), ekstrak buah pisang ranum
terbentuk cincin ungu (++) dan ekstrak buah pisang matang terbentuk
cincin ungu (+++). Hal ini menunjukkan bahwa pisang mentah dan matang
memgandung laktosa, serta buah ranum mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pepaya, ekstrak buah mentah berwarna hijau
muda, ekstrak buah ranum berwarna ningga muda (++) dan ekstrak buah
matang berwarna jingga tua (+++). Setelah dicampurkan dengan pereaksi
molish dan H2SO4, ekstrak buah pepaya mentah terbentuk cicin ungu
dengan permukaan dasar bening. Ekstrak buah pepaya ranum terbentuk
cincin ungu dengan permukaan dasar bening. Dan ekstrak pepaya

Page | 34
terbentuk cincin ungu dengan permukaan dasar gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa buah pepaya mentah dan ranum mengandung
fruktosa, serta buah pepaya matang memgandung sukrosa.
Pada ekstrak buah jeruk nipis, ekstrak buah mentah, ranum
maupun matang sama-sama berwarna keruh kekuningan. Setelah
dicampurkan dengan pereaksi molish dan H2SO4, ekstrak buah jeruk nipis
mentah terbentuk cincin ungu pekat dengan permukaan dasar jernih.
Ekstrak buah jeruk nipis ranum terbentuk cincin ungu pekat dengan
permukaan dasar jernih. Ekstrak buah jeruk nipis matang terbentuk cincin
ungu pekat dengan permukaan ungu cerah. Hal ini menunjukkan bahwa
buah jeruk nipis mentah mengandung laktosa, jeruk nipis ranum
mengandung maltosa dan jeruk nipis matang mengandung glukosa.
Pada ekstrak buah kedondong, ekstrak buah mentah berwarna
hijau, esktrak buah ranum berwarna kuning pucat dan ekstrak buah matang
berwarna kuning. Setelah dicampurkan dengan pereaksi molish dan H2SO4,
ekstrak buah kedondong mentah terbentuk cincin ungu. ekstrak buah
kedondong ranum tidak terbentuk cincin ungu. Dan ekstrak buah
kedondong matang terbentuk cincin ungu tua. Hal ini menunjukkan bawah
kedondong mentah dan matang mengandung sukrosa, serta kedondong
ranum mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah alpukat, ekstrak buah mentah berwarna kuning
(+), ekstrak buah ranum berwarna kuning (++), dan ekstrak buah matang
berwarna hijau. Setelah dicampurkan dengan pereaksi molish dan H 2SO4,
ekstrak buah alpukat mentah, alpukat ranum dan alpukat matang terbentuk
terbentuk cincin ungu, tetapi pada alpukat matang cincin ungu terbentuk
pada dasar tabung. Hal ini menunjukkan bahwa buah alpukat mentah dan
ranum mengandung maltosa, serta alpukat matang mengandung laktosa.
Pada ekstrak buah jambu, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum merah muda (+) dan ekstrak buah matang
mengandung merah muda (++). Setelah dicampurkan dengan pereaksi
molish dan H2SO4, ekstrak buah jambu mentah, ranum maupun matang
terbentuk cincin ungu keruh dengan permukaan dasar tidak berwarna. Hal
ini menunjukkan bahwa buah jambu mentah, ranum maupun matang
mengandung fruktosa.

Page | 35
 Uji Benedict
Percobaan kedua adalah uji Benedict. Uji ini digunakan untuk
menunjukkan adanya monosakarida dan gula pereduksi, dengan hasil
membentuk endapan berwarna merah bata. Hasil positif ditunjukkan
dengan perubahan warna larutan menjadi hijau, kuning, orange atau merah
bata dan muncul endapan hijau, kuning, orange atau merah bata.
Pada percobaan pertama, 5 tetes larutan glukosa 1% ditambah 2mL
pereaksi benedict lalu dipanaskan selama 5 menit dan didinginkan,
terbentuk endapan merah bata (+) dengan larutan berwarna biru.
Pada percobaan kedua, 5 tetes larutan fruktosa 1% ditambah 2mL
pereaksi benedict lalu dipanaskan selama 5 menit dan didinginkan,
terbentuk endapan merah bata (++) dengan larutan berwarna jingga muda.
Pada percobaan ketiga, 5 tetes larutan laktosa 1% ditambah 2mL
pereaksi benedict lalu dipanaskan selama 5 menit dan didinginkan,
terbentuk endapan merah bata (+++) dengan larutan berwarna hijau.
Pada percobaan keempat, 5 tetes larutan maltosa 1% ditambah 2mL
pereaksi benedict lalu dipanaskan selama 5 menit dan didinginkan,
terbentuk endapan merah bata (++) dengan larutan bagian atas berwarna
hijau jingga dan bagian bawah berwarna biru
Pada percobaan kelima, 5 tetes larutan sukrosa 1% ditambah 2mL
pereaksi benedict lalu dipanaskan selama 5 menit dan didinginkan,
terbentuk endapan merah bata (++++) dengan larutan berwarna hijau.
Pada ekstrak buah cabai, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum berwarna jingga muda, dan ekstrak buah matang
berwarna jingga tua. Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu
dipanaskan dan dinginkan, ekstrak buah cabai mentah terbentuk endapan
hijau dengan larutan berwarna hijau. Ekstrak buah cabai ranum terbentuk
endapan kuning dengan larutan berwarna kuning kehijauan. Dan ekstrak
buah cabai matang terbentuk endapan jingga gelap dengan larutan
berwarna kuning kecoklatan.

Page | 36
Pada ekstrak buah srikaya, ekstrak buah mentah, ranum dan
matang sama sama berwarna putih. Setelah ditambahkan pereaksi benedict
lalu dipanaskan dan dinginkan, ekstrak buah srikaya mentah terdapat
endapan hijau memudar (+) dengan larutan berwarna biru memudar (+++).
Pada esktrak buah srikaya ranum terbentuk endapan hijau memudar (++)
dengan larutan berwarna biru memudar (++). Pada esktrak buah srikaya
matang terbentuk endapan hijau memudar (+++) dengan larutan berwarna
biru memudar (+). Hal ini menunjukkan bahwa buah srikaya mentah
mengandung maltosa, buah srikaya ranum dan srikaya matang
mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pisang, ekstrak buah mentah berwarna putih,
ekstrak buah ranum berwarna kuning (+), dan ekstrak buah matang
berwarna kuning (++). Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu
dipanaskan dan dinginkan, ekstrak buah pisang mentah larutan bagian
tengah berwarna ungu (+) dengan bagian bawah bening. Pada ekstrak buah
pisang ranum larutan bagian tengah berupa endapan pisang (++) dengan
bagian bawah bening. Dan pada ekstrak buah pisang matang larutan
bagian tengah berwarna ungu tua (+++) dengan bagian bawah bening. Hal
ini menunjukkan bahwa buah pisang mentah dan matang mengandung
laktosa, serta buah pisang ranum mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pepaya, ekstrak buah mentah berwarma kuning,
ekstrak buah ranum berwarna jingga muda (++), dan ekstrak buah matang
berwarna jingga tua (+++). Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu
dipanaskan dan dinginkan, ekstrak buah pepaya mentah larutannya
berwarna biru keruh (++++). Pada ekstrak buah pepaya ranum larutannya
berwarna biru keruh (+). Dan pada ekstrak buah pepaya matang larutannya
berwarna biru keruh (++). Hal ini menunjukkan bahwa, buah pepaya
mentah mengandung karbohidrat lain, buah pepaya ranum mengandung
fruktosa, dan buah pepaya matang mengandung maltosa.
Pada ekstrak buah jeruk nipis, ekstrak buah mentah, ranum
maupun matang sama-sama berwarna kuning keruh. Setelah ditambahkan
pereaksi benedict lalu dipanaskan dan dinginkan, ekstrak buah jeruk nipis
mentah, ranum, dan matang larutannya sama-sama berwarna biru pudar.

Page | 37
Hal ini menunjukkan bahawa, buah jeruk nipis mentah, ranum serta
matang mengandung maltosa.
Pada esktrak buah kedondong, ekstrak buah mentah berwarna
hijau, ekstrak buah ranum berwarna kuning pucat dan ekstrak buah matang
berwarna kuning. Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu dipanaskan
dan dinginkan, ekstrak buah kedondong mentah larutannya berwarna
kuning pucat (+++). Ekstrak buah kdondong ranum larutannya berwarna
merah (+++). Dan ekstrak buah kedondong matang larutannya berwarna
merah (++). Hal ini menunjukkan bahwa buah jeruk mentah tidak
mengandung karbohidrat, buah jeruk ranum dan matang mengandung
sukrosa.
Pada ekestrak buah alpukat, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum berwarna kuning (+), dan kestrak buah matang
berwarna (++). Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu dipanaskan
dan dinginkan, ekstrak buah alpukat mentah larutannya berwarna jingga
pekat (++). Ekstrak buah alpukat ranum larutannya berwarna jingga (+).
Dan ekstrak buah matang larutannya berwarna jingga kehijauan. Hal ini
menunjukkan bahawa, buah alpukat mentah tidak mengandung
karbohidrat, buah alpukat ranum mengandung fruktosa dan buah alpukat
matang mengandung laktosa.
Pada ekstrak buah jambu, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
esktrak buah matang berwarna merah muda (+), dan ekstrak buah matang
berwarna (++). Setelah ditambahkan pereaksi benedict lalu dipanaskan dan
dinginkan, ekstrak buah jambu mentah terdapat endapat merah bata
dengan larutan berwarna jingga. Ekstrak buah jambu matang terdapat
endapan jingga (+++) dengan larutan berwarna jingga (+). Dan ekstrak
buah jambu matang terdapat endapan jingga (+++) dengan larutan
berwarna jingga (++) hal ini menunjukkan bahwa jambu mentah, ranum
serta matang mengandung sukrosa.

 Uji Seliwanoff
Percobaan katiga adalah Uji Seliwanoff. Uji ini digunakan untuk
igunakan untuk membedakan gula (karbohidrat) yang diuji masuk

Page | 38
kategori ketosa atau aldosa. Gula aldosa memiliki gugus aldehida,
sedangkan ketosa memiliki gugus keton. Dasar dari uji ini adalah bahwa
ketosa lebih cepat terdehidrasi dibandingkan aldosa saat dipanaskan. HCl
dalam reagen seliwanof akan mendehidrasi gula menjadi furfural yang
akan bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah
ceri.
Pada percobaan pertama, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2 tetes
glukosa 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna bening kekuningan
pada menit 21.38.
Pada percobaan kedua, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2 tetes
fruktosa 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna jingga (merah bata)
pada menit 16.43
Pada percobaan katiga, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2 tetes
sukrosa 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna jingga muda (merah
bata) pada menit 17.09
Pada percobaan keempat, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2
tetes laktosa 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna bening kekuningan
pada menit 25.58
Pada percobaan kelima, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2 tetes
amilum 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna bening kekuningan
pada menit 25.58
Pada percobaan keenam, 1mL pereaksi seliwanoff ditambah 2 tetes
maltosa 1% lalu dipanaskan, larutannya berwarna bening kekuningan
pada menit 22.58
Pada esktrak buah cabai, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum jingga muda dan ekstrak buah matang berwarna jingga
tua. Setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan dipanaskan, ekstrak
buah cabai mentah berwarna kuning cerah dan terdapat gumpalan pada
menit 06.05. Ekstrak buah cabai ranum berwarna kuning terang dan
terdapat gumpalan pada menit 06.23. Dan ekstrak buah cabai matang
berwarna jingga dan terdapat gumpalan pada menit 06.30.
Pada ekstrak buah srikaya, ekstrak buah mentah, ranum dan
matang sama-sama berwarna putih. Setelah ditambahkan pereaksi
seliwanoff dan dipanaskan, ekstrak buah srikaya mentah berwarna merah.
Esktrak buah srikaya ranum berwarna merah tua. Dan ekstrak buah

Page | 39
matang berwarna merah tua. Hal ini menunjukkan bahwa, buah srikaya
mentah, ranum maupun matang mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pisang, esktrak buah mentah berwarna putih,
ekstrak buah ranum berwarna kuning (+), dan ekstrak buah matang
berwarna kuning (++). Setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan
dipanaskan, ekstrak buah pisang mentah berwarna biru dan terdapat
endapan coklat pada waktu 11:41. Ekstrak buah pisang ranum berwarna
kuning jingga pekat pada menit 5:52. Dan ekstrak buah pisang matang
berwarna merah pekat pada menit 2:57. Hal ini menunjukkan bahwa, buah
pisang mentah mengandung amiluk, buah pisang ranum mengandung
karbohidrat lain dan buah pisang matang mengandung sukrosa.
Pada ekstrak buah pepaya, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
esktrak buah ranum berwarna jingga muda (+) dan ekstrak buah matang
berwarna jingga tua (++). Setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan
dipanaskan, ekstrak buah pepaya mentah berwarna kuning bening (+).
Ekstrak buah pepaya ranum berwarna kuning bening (+). Ekstrak buah
pepaya matang berwarna kuning bening (+++). Hal ini menunjukkan
bahwa, buah pepaya mentah dan ranum mengandung amilum, serta buah
pepaya matang mengandung maltosa.
Pada esktrak buah jeruk nipis, ekstrak buah mentah, ranum
maupun matang sama-sama berwarna kuning keruh. Setelah ditambahkan
pereaksi seliwanoff dan dipanaskan, ekstrak buah jeruk nipis mentah
berwarna jingga pada menit 12:13. Ekstrak buah jeruk nipis ranum
berwarna jingga pada menit 12:13. Dan ekstrak buah jeruk nipis matang
berwarna jingga matang pada menit 12:13. Hal ini menunjukkan bahwa,
buah jeruk nipis mentah mengandung laktosa, buah jeruk nipis ranum
mengandung maltosa dan buah jeruk nipis matang mengandung glukosa.
Pada ekstrak buah kedondong, esktrak buah mentah, ranum dan
matang sama-sama berwarna putih. Setelah ditambahkan pereaksi
seliwanoff dan dipanaskan, ekstrak buah kedondong mentah berwarna
merah bata (++). Ekstrak buah kedondong ranum berwarna merah bata (++
+). Dan ekstrak kedondong matang berwarna merah bata (++). Hal ini
menunjukkan bahwa, bua kedondong mentah, ranum dan matang
mengandung sukrosa.

Page | 40
Pada ekstrak buah alpukat, ekstrak buah mentah berwarna kuning,
ekstrak buah ranum berwarna kuning dan ekstrak buah matang berwarna
hijau. Setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan dipanaskan, ekstrak
buah alpukat mentah berwarna kuning pada menit 9:44. Ekstrak buah
alpukat ranum berwarna jingga pada menit 9:33. Dan ekstrak buah alpukat
matang jingga pada menit 8:45. Hal ini menunjukkan bahwa, buah alpukat
mentah mengandung glukosa, buah alpukat ranum mengandung fruktosa
dan buah alpukat matang mengandung sukrosa.
Pada ekstrak buah jambu, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
esktrak buah ranum berwarna merah muda (+), dan ekstrak buah matang
berwarna merah muda (++). Setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan
dipanaskan, ekstrak buah jambu mentah berwarna merah bata pada menit
14:13. Ekstrak buah jambu ranum berwarna merah bata pada menit 15:21.
Dan ekstrak buah matang berwarna merah bata pada menit 12:40.

 Uji Iodine
Percobaan keempat adalah uji Iodine. Uji ini digunakan untuk
menunjukkan adanya polisakarida. Polisakarida yang ada dalam sampel
akan membentuk komplek adsorpsi berwarna spesifik dengan penambahan
iodium. Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru. Desktrin
akan memberikan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati
mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah coklat
Percobaan pertama, 3mL larutan amilum ditambah 2 tetes air, lalu
dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi berwarna biru
tua.
Percobaan kedua, 3mL larutan amilum ditambah 2 tetes HCl, lalu
dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi berwarna biru
keunguan.

Page | 41
Percobaan ketiga, 3mL larutan amilum ditambah 2 tetes NaOH,
lalu dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi tidak
berwarna.
Percobaan keempat, 3mL larutan laktosa ditambah 2 tetes air, lalu
dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi berwarna
kuning bening (++).
Percobaan keempat, 3mL larutan laktosa ditambah 2 tetes a, lalu
dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi berwarna
kuning bening (+).
Percobaan keempat, 3mL larutan laktosa ditambah 1 tetes NaOH,
lalu dikocok dan dipanaskan serta didinginkan, larutan menjadi tidak
berwarna.
Pada esktrak buah cabai, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum berwarna jingga muda dan ekstrak buah matang
berwarna jingga tua. Setalah ditambah iodine, ekstrak buah cabai berwarna
kuning dan terdapat endapan merah bata. Ekstrak cabai ranum berwarna
coklat muda dan terdapat endapan hijau keruh. Dan ekstrak cabai matang
berwarna kuning terang dan terdapat endapan hijau tua keruh. Hal ini
menunjukkan bahwa, buah cabai mentah, ranum dan matang sama-sama
mengandung laktosa.
Pada ekstrak buah srikaya, ekstrak buah mentah, ranum dan
matang sama-sama berwarna putih. Setalah ditambah iodine, ekstrak buah
srikaya mentah berwarna hitam pekat. Esktrak buah srikaya ranum
berwarna kuning disekeliling ekstrak dan hitam kecil ditengah. Dan
esktrak buah srikaya matang berwarna kuning ditepi dan banyak hitam
ditengah. Hal ini menujukkan bahwa, buah srikaya mentah, ranum serta
matang mengandung fruktosa.
Pada ekstrak buah pisang, ekstrak buah mentah berwarna putih,
esktrak buah ranum berwarna kuning (+), dan ekstrak buah matang
berwarna kuning (++). Setalah ditambah iodine, ekstrak buah pisang
mentah berwarna jingga kekuningan (+). Ekstrak buah pisang ranum
berwarna jingga kekuningan (++). Dan ekstrak buah pisang matang
berwarna jingga kekuningan (+++) dan terdapat endapan coklat. Hal ini
menunjukkan bahwa, buah pisang mentah mengandung amilum, uah

Page | 42
pisang ranum mengandung karbohidrat lain dan buah pisang matang
mengandung sukrosa.
Pada ekstrak buah pepaya, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
esktrak buah ranum berwarna jingga muda (+), dan ekstrak buah matang
berwarna jingga tua (++). Setalah ditambah iodine, ekstrak buah pepaya
mentah berwarna kuning mendekati jingga (+++). Ekstrak buah pepaya
ranum berwarna kuning (++). Dan ekstrak buah pepaya matang berwarna
kuning mendekati jingga (++). Hal ini menujukkan bahwa, buah pepaya
mentah, ranum dan matang tidak mengandung polisakarida.
Pada ekstrak buah jeruk nipis, ekstrak buah mentah, ranum, dan
matang sama-sama berwarna kuning keruh. Setalah ditambah iodine,
ekstrak buah jeruk nipis mentah terdapat endapan kuning pekat (++).
Ekstrak jeruk nipis ranum terdapat endapan kuning pudar (+). Dan ekstrak
jeruk nipis matang tidak terdapat endapan. Hal ini menunjukkan , bahwa
buah jeeruk nipis mentah, ranum dan matang sama-sama mengandung
laktosa.
Pada ekstrak buah kedondong, ekstrak buah mentah berwarna
hijau, ekstrak buah ranum berwarna kuning pucat, dan ekstrak buah
matang berwarna kuning. Setalah ditambah iodine, ekstrak buah
kedondong mentah berwarna jingga dan terdapat endapan hitam (++).
Esktrak buah kedondong ranum berwarna kuning dan terdapat endapat
hitam (+++). Dan ekstrak buah kedondong matang berwarna kecoklatan.
Hal ini menunjukkan bahwa, buah kedondong mentah dan ranum
mengandung amilum, serta buah kedondong matang tidak mengandung
polisakarida.
Pada ekstrak buah alpukat, ekstrak buah mentah berwarna kuning,
esktrak buah ranum berwarna kuning dan ekstrak buah matang berwarna
hijau. Setalah ditambah iodine, ekstrak buah alpukat mentah, ranum serta
matang sama-sama berwarna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa,
buah alpukat mentah, ranum dan matang tidak mengandung polisakarida.
Pada esktrak buah jambu, ekstrak buah mentah berwarna hijau,
ekstrak buah ranum berwarna merah muda (+), dan ekstrak buah matang
berwarna merah muda (++). Setalah ditambah iodine, ekstrak buah jambu
mentah berwarna kuning kehijauan. Ekstrak buah jambu ranum berwarna

Page | 43
jingga (++). Dan ekstrak buah jambu matang berwarna jingga (+). Hal ini
menunjukkan bahwa, buah jambu mentah, ranum dan matang tidak
mengandung polisakarida.

C. Diskusi
1. Mengapa terbentuk cincin berwarna merah ungu pada bahan yang
mengandung karbohidrat?
Jawab : konsenstrasi asam sulfat adalam reaksi ini bertindak
sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk
furfural dan turunannya yang kemudian dikomninasikan –naftol
untuk membentuk produk berwarna keunguan
2. Samakah intensitas warna cincin berwarna merah ungu pada bahan
uji yang Anda gunakan dalam pratikum ini? Jelaskan!
Jawab : tidak sama, terdapat perbedaan dikarenakan jenis
karbohidrat yang digunakan berasal dari monosakarida, disakarida
dan polisakarida. Dan pada monosakarida mengalami
pembentukan cincin ungu pali cepat dibandingkan disakarida, dan
polisakarida. Karena harus menghidrolisis terlebih dahulu
membentuk monosakarida.
3. Apa warna dari endapan yang terbentuk? Mengapa demikian?
Jawab : merah bata, karena larutan-larutan tembaga yang alkalis
dila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau keton yang bebas akan membentuk Cupro Oksida (Cu2O)
yang berwarna merah bata
4. Pada uji Benedict mengapa sukrosa bukan termasuk gula reduksi?
Jawab : karena sukrosa tidak mengandung atom karbon monomer
yang bebas, dikarenakan karbon anomer kedua komponen
monosakarida pada sukrosa berikatan satu dengan yang lain

Page | 44
5. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reaksi positif
terhadap uji Seliwanoff? Mengapa?
Jawab : ketosa, Karena apabila didehidrasi oleh pereaksi
Seliwanoff memberikan turunan furfural yang selanjutnya
berkondensasi dengan resorsinol memberikan warna merah
6. Dapatkan uji Seliwanoff dipakai untuk membedakan sukrosa dari
fruktosa
Jawab : tidak, dikarenakan sukrosa dan fruktosa sama-sama
memiliki gugus keton. Dan uji Seliwanoff hanya mampu
menentukan perbedaan gugus antara aldehid atau keton
7. Mengapa terjadi perubahan warna setelah dipanaskan?
Jawab : karena ketika dipanaskan rantai pada amilum akan
merenggang sehingga iodine terputus dari ikatan dengan amilum.
Namun perubahan yang terjadi hanya sifat semu, sehingga apabila
didinginkan kembali ke warna semula.
8. Zat manakah selain amilum yang memberikan warna dengan
iodine?
Jawab : selulosa
9. Mengapa pada buah masak masuk ditentukan adanya kerbohidrat
dalam bentuk polisakarida?
Jawab : dikarenakan tidak adanya salah sau enzim untuk memecah
salah satu jenis polisakarida sehingg molekul polisakarida tetap
berbentuk semula pada buah
10. Jelaskan proses hidrolisis amilum secara enzimatis?
Jawab : ikatan polimer dari amilum dapat dipecah menggunakan
enzim. Reaksi hidrolisis secara enzimatis

Page | 45
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pratikum ini dapat disimpulkan menjadi 2 bagian :
1. Uji pada karbohidrat
Uji molish dapat menentukan aada atau tidaknya karbohidrat.
Dengan cara mencampurkan zat uji dengan pereaksi molish ditambah
asam sulfat sehingga menghasilkancincin ungu yang menandakan adanya
karbohidrat.
Uji Benedict dapat menentukan adanya monosakarida dan
disakarida kecuali sukrosa dan tekralosa. Dengan cara mencampurkan
pereaksi benedict yang kemudian dipanaskan sehingga menghasilkan
endapan merah bata yang menandakan adanya karbohidrat dalam bentuk
monosakarida dan disakarida.
Uji Seliwanoff dapat mengidentifikasi jenis karbohidrat yang
memiliki gugus keton (ketosa). Dengan cara mencampurkan pereaksi
seliwanoff dengan zat uji kemudian dipanaskan sehingga menghasilkan
larutan berwarna merahyang menandakan karbohidrat yang terkandung di
dalam zat uji memiliki gugus keton. Sehingga kandungan
didalamnyadapat berupa fruktosa atau sukrosa.
Uji Iodin dapat mengidentifikasi karbohidrat dalam
bentukpolisakarida. Dengan cara mencampurkan zat uji dengan pereaksi
iodine akan menghasilkan endapan berwarna biru kehitaman yang
menandakan adanya amilosa, maka zat uji tersebut masuk jenis
polisakarida.

2. Uji pada buah


Dalam uji buah, dapat menggunakan uji mokish, uji benedict, uji
seliwanoff dan uji iodine. Akan menghasilkan data yang berbeda-beda.
Dari uji buah cabai dapat disimpulkan bahwa buah cabai sedikit
mengandung polisakardia, hal ini ditandai dengan uji molish. Uji benedict
menyebutkan bahwa buah cabai memiliki endapan jingga maka kandungan

Page | 46
monosakarida dan disakaridanya relative sedikit. Pada uji seliwanoff
negatif terhadap gugus keton, dan pada uji iodine tidak terdapat
polisakarida.

B. Saran
Pada pratikum ini pratikan menyarankan agara pratikan selanjutnya
lebih memperhatikan penggunaan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga
pratikum berjalan dengan baik dan memanfaatkan waktu dengan baik.
Disarankan agar ekstrak buah yang digunakan dalam pratikum
disaring terlebih dahulu dengan kertas saring agar karbohidrat dalam buah
tidak terbuang sia-sia dan disaring agar mempermudah pratikan
mencampur ekstrak buah dengan pereaksi.

Page | 47
DAFTAR PUSTAKA

Farid. 2009. Analisis Kualitatif Karbohidrat, (online).


http://fariedmakmur.wordpress.com/2009/05/08/analisis-kualitatif-karbohidrat/
diakses pada tanggal 12 Maret 2018.

Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing.

Hutagalung, Halomoan. 2004. “Karbohidrat”. Jurnal Ilmu Gizi,(online),


(library.usu.ac.id/download/fk/gizi-halomoan.pdf, diunduh 12 Maret
2018).

Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga.

Puerba, Michael.2007. Kimia Jilid 3. Jakarta : Erlangga.

Septorini, Ragil.2008.”Perbedaan kadar glukosa pada onggok yang


dihidrolisis dengan asam klorida, asam sulfat,dan asam oksalat”. Jurnal
Ilmu Gizi, (online), (digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus- gdl-
ragilsepto-5315-2-bab2.pdf, diunduh 12 Maret 2018).

Page | 48
Rahayu, Yuni Sri. dkk. 2017. Petunjuk Praktikum Biokimia.
Surabaya:Jurusan Biologi FMIPA UNESA.

Nurul,siti. 2013. “Karbohidrat”. Jurnal ( online), (siti-nurul-


fst12.web.unair.ac.id, diunduh 12 Maret 2018).

LAMPIRAN

Page | 49

Anda mungkin juga menyukai