DISUSUN OLEH
FARMASI D
KELOMPOK VII :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
flora normal tubuh manusia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada dosen dan teman-teman yang
terlibat dalam penyelesaian makalah ini. Tujuan pembuatan makalah ini sebagai
tugas pemenuhan nilai mikrobiologi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai flora-flora normal dalam tubuh manusia.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Manusia dengan Mikroorganisme ..........................................
B. Flora Normal Kulit ...................................................................................
C. Flora Normal Saluran Pernafasan ............................................................
D. Flora Normal Saluran Pencernaan ...........................................................
E. Flora Normal Mata ...................................................................................
F. Flora Normal Saluran Genitourinaria ......................................................
G. Kontribusi Flora Normal dalam Tubuh ....................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroba atau mikroorganisme terdapat hampir di semua tempat.
Mikroba terdapat di udara, permukaan kulit, jari tangan, rambut, dalam
rongga mulut, usus, saluran pernafasan dan seluruh permukaan tubuh yang
terbuka. Mikroorganisme ini disebut sebagai flora normal (Entjang, 2003).
Flora normal ini hidup dalam batas yang seimbang di dalam tubuh.
Mikroorganisme yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan di
dalam tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya infeksi. Mikroba yang
bukan merupakan flora normal tubuh dapat ditemukan dari penularan, bisa
melalui udara, vektor seperti nyamuk dan kontak langsung dengan pasien
yang terinfeksi. Mikroba ini dapat hidup dan masuk ke area tubuh yang steril
seperti darah, paru-paru, otak dan jantung. Mikroorganisme yang masuk ke
area steril ini, baik flora normal atau dari penularan dapat hidup dan tumbuh
sehingga menyebabkan terjadinya infeksi. Mikroorganime seperti bakteri,
hidup disekitar kita dan dapat menular baik secara kontak langsung atau
melalui perantara. Salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya
penularan bakteri adalah rumah sakit. Hal ini dikarenakan rumah sakit
rentan dengan bakteri 2 penyebab infeksi (Mansyur, 2013).
Selain itu, di rumah sakit, bakteri sudah terbiasa dengan antibiotik
sehingga lebih resisten dibanding bakteri yang ditemukan di komunitas
(Karuniawati, 2013) Rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan
terjadinya penularan mikroorganisme yang bersifat patogen. Cara
penularannya dapat melalui udara, pengunjung, kontak langsung dengan
pasien yang terinfeksi atau melalui perantara petugas medis yaitu dokter
umum dan dokter spesialis, paramedis yaitu perawat, bidan dan petugas
lainnya.
Flora normal dapat menyebabkan penyakit pada kondisi tertentu
(Brooks, Butel, dan Morse, 2005). Sehingga kita harus menjaga kebersihan
diri. Menurut Widyati (2002) dalam Sinaga (2011), hygiene adalah suatu
usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut
berada. Salah satunya dengan mencuci tangan yang benar yaitu dengan
sabun dan air yang bersih. Caranya, basuh tangan dengan air, gunakan sabun
untuk menggosok permukaan telapak tangan, punggung tangan secara
merata, gosok sela-sela jari dan kuku, serta bilas dengan air dan segera
keringkan dengan lap atau tisu (RW, 2011). Menurut Riyanto (2012) untuk
kewaspadaan keamanan pangan dianjurkan untuk cuci tangan selama 20
detik dengan air sabun (untuk anak-anak dapat menggunakan air hangat
sebagai gantinya). Menggosok tangan, pergelangan tangan, kuku, dan
antara jarijari dengan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah hubungan manusia dengan mikroorganisme ?
2. Apa sajakah flora normal kulit ?
3. Apa sajakah flora normal saluran pernafasan ?
4. Apa sajakah flora normal mata ?
5. Apa sajakah flora normal saluran genitourinaria ?
6. Bagaimanakah kontribusi flora normal dalam tubuh ?
C. Manfaat Makalah
1. Mengetahui hubungan manusia dengan mikroorganisme
2. Mengetahui flora normal kulit
3. Mengetahui flora normal saluran pernafasan
4. Mengetahui flora normal mata
5. Mengetahui flora normal saluran genitourinaria
6. Mengetahui kontribusi flora normal dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
1) Hidung
Bakteri yang paling sering Staphylococcus aureus dan
epidermidis.
Paling ujung pangkal hidung dijumpai Branhamella catarrhalis
(Coccus Gram negatif) dan haemophilus ifluenzae (Batang Gram
negatif).
Kuman yang menetap dihidung dan mungkin perineum adalah
Staphylococcus aureus.
Pengaturan Keseimbangan
Sistem imun : spesifik dan non spesifik
Sekresi khusus pada lendir hidung menahan dan menyapu sekitar
80-90% mikroorganisme
Cilia, bulu halus pada saluran nafas mengeluarkan mikroba
patogen/racun keluar tubuh
Cairan mukus yg lengket pada saluran nafas dan pencernaan,
mengandung enzim lisosim yg membunuh bakteri gram positif
Mikroba yang berhasil mengatasi rintangan ini dan sampai di
alveoli akan dimakan oleh fagosit.
Bakteri tsb (flora normal) memproduksi bacteriocidin, defensin,
protein kation, dan laktoferin membunuh bakteri lain untuk
berkompetisi hidup dlm tubuh
Bila terjadi ketidak seimbangan jumlah bakteri dalam tubuh,
maka bakteri tertentu normal manjadi patogen, misalnya
pengaruh obat, penyakit dsbnya (oportunis).
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan
streptokokus. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai
bakteri Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif)
dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram negatif). Pemusnahan flora
normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over
growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus,
Pseudomonas atau jamur.
5. Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam
hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan,
jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali dengan
disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun.
Saluran pencernaan merupakan lokasi yang paling banyak
mengandung mikroorganisme, terutamanya usus besar yang sangat
kaya akan bahan nutrisi. Lebih dari 500 jenis flora normal di usus
umumnya menguntungkan.
Flora normal pada mulut tidak mudah dihilangkan dengan
membersihkan gigi dan gusi dalam rongga mulut. Saat gigi tumbuh
pertama sekali pada bayi merupakan awal kolonisasi kuman. Bakteri
tersebut akan mencapai lambung dan dimusnahkan melalui asam
klorida. Beberapa mikro organsisme akan berkolonisasi dalam rongga
mulut dalam berberapa jam setelah lahir
seperti Streptococcus, Neisseria, Veillonella,
Actinomyces dan Lactobacillus.
Bakteri yang berkoloni di rongga mulut dalam tahun pertama
kehidupan adalah mikroba aerob dan obligat aerob. Selanjutnya saat
tumbuh gigi, mikroba aerob sepertiPorphyromonas spp, Prevotella
sp dan bakteri koloni lainnya menyebabkan lingkungan anaerob
diantara celah gigi dan gusi. Saat gigi tumbuh maka rongga tersebut
akan dihuni oleh Streptococcus sanguis dan Streptococcus
mutans yang akan merusak email gigi. Bakteri didalam cairan saliva S.
Salivarius. Bakteri normal dijumpai pada rongga mulut dapat
menyebabkan pembentukan plak gigi, infeksi rongga mulut dan infeksi
gusi. Mikro lain yang ditemukan dirongga mulut adalah diphtheroid,
Eikenella corrodense, S. aureus, streptococcus beta
haemolitikus, Haemophilus spp, Candida spp danStreptococcus
viridians.
Di lambung, flora normal bersifat transient dengan konsentrasi
sangat rendah(103-106/ g ).2 Helicobacter pylori merupakan kuman
yang dominan di lambung dan menentukan flora mikroba lain di
lambung. Saat Helicobacter pylori menghuni lambung sebagai
komensal maka dijumpai berbagai mikroba lain seperti Streptoccocus,
Prevotella, Veillonella dan Rhotia. Bila jumlah mikroba tersebut
menyusut maka H. Pylori bersifat patogen yang
mengakibatkan pembentukan ulkus dan gastritis.
Mikroba di usus di dominasi oleh 4 filum utama:
Bacteroidetes, Firmicutes, Proteobacteria, dan Actinobacteria. Usus
besar dominan dihuni oleh Firmicutes danBacteroidetes. Usus
manusia merupakan lokasi utama kuman patogen
seperti Campylobacter jejuni, Salmonella enterica, Vibrio kolera
dan Escherichia coli ( E. Coli), dan Bacteroides fragilis tetapi jumlah
yang rendah ( 0,1% atau kurang dari Seluruhmikroba usus ). Mikroba
pada usus yang sehat menunjukkan jumlah filumProteobacteria rendah
sedangkan lebih banyak ditemukan mikroba seperti Bacteroides,
Prevotella dan Ruminococcus. Selain itu, adanya perbedaan mikroba
antara lumen dan permukaan mukosa
usus. Bacteroides, Bifidobacterium, Streptococcus,
Enterobacteriacae, Enterococcus,
Clostridium, Lactobacillus dan Ruminococcusmerupakan
mikroba yang dominan pada lumen usus (dapat di identifikasi dalam
tinja), hanya Clostridium, Lactobacillus,
Enterococcus dan Akkermansia yang dominan ditemukan pada mukosa
dan mukos ( mendeteksi lapisan mukosa dan epitel usus halus ).
Pada keadaan normal di duodenum sedikit flora normal ( 0-103 / g ).
Ileum mengandung flora yang beragam dengan jumlah sedikit lebih
banyak ( 106-108 / g ). Flora di usus besar lebih banyak yang berfungsi
sebagai pertahanan tubuh (109-1011 / g) dan sebagian besar
mengandung kuman anaerob.
Flora normal saluran pencernaan berperan dalam mensintesis
vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat
makanan dan pertahanan terhadap mikroba patogen. Obat-obatan anti
mikroba yang diberikan secara oral, pada manusia dapat menekan untuk
sementara unsur-unsur flora tinja yang peka obat. Mikroorganisme
yang peka terhadap obat-obatan, diganti dengan mikroorganisme yang
resisten obat khususnya Staphylococcus, Enterobacter, Enterococcus,
Proteus, Pseudomonas, Clostridium difficile dan jamur. Bila
memakan Lactobacillus acidofilusdalam jumlah yang besar maka akan
menyebabkan mikroorganisme akan menekan sebagian mikro flora
usus lainnya.
Biasanya, bakteri spesifik menjajah jaringan tertentu oleh satu atau lain
mekanisme ini.
1. Tissue tropism
Tissue tropism adalah bakteri preferensi atau kesukaan untuk jaringan
tertentu untuk pertumbuhan. Salah satu penjelasan untuk jaringan tropism
adalah bahwa tuan rumah menyediakan nutrisi penting dan faktor
pertumbuhan bakteri, selain cocok oksigen, pH, dan suhu untuk
pertumbuhan. Lactobacillus acidophilus, informal dikenal sebagai
“Doderlein’s bacillus” colonizes vagina karena dihasilkan glikogen yang
menyediakan bakteri dengan sumber gula yang mereka memfermentasi
untuk asam laktat.
2. Spesifik kepatuhan
Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan atau situs tertentu
karena mereka dapat mematuhi bahwa situs dalam jaringan atau cara
tertentu yang melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara
dua permukaan. Khusus biokimia kepatuhan melibatkan interaksi antara
komponen permukaan bakteri (ligan atau adhesins) dan molekul reseptor
sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan molekul adhesins adalah
bagian dari kapsul mereka, fimbriae, atau dinding sel. Reseptor pada sel
manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya terletak pada host
permukaan sel atau jaringan.
Khusus kepatuhan melibatkan interaksi kimia yang saling
melengkapi antara sel inang atau jaringan permukaan dan permukaan
bakteri. Dalam bahasa medis mikrobiologi, bakteri “adhesin” melekat
kovalen ke host “reseptor” sehingga bakteri “dermaga” itu sendiri pada
host permukaan. Adhesins dari sel-sel bakteri adalah komponen kimia
kapsul, dinding sel, pilus atau fimbriae. Host reseptor glikoprotein
biasanya terletak pada membran sel atau jaringan permukaan. Beberapa
contoh situs adhesins dan lampiran khusus digunakan untuk ketaatan pada
jaringan manusia dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
3. Biofilm pembentukan.
Beberapa bakteri asli mampu membangun biofilm pada permukaan
jaringan, atau mereka mampu menjajah sebuah biofilm dibangun oleh
spesies bakteri lain. Banyak biofilm adalah campuran mikroba, walaupun
salah satu anggota bertanggung jawab untuk menjaga dan biofilm dapat
mendominasi. Biofilm biasanya terjadi ketika salah satu spesies bakteri
atase khusus atau non spesifik ke permukaan, dan kemudian mengeluarkan
lendir karbohidrat (exopolymer) yang imbeds menarik bakteri dan
mikroba lain ke biofilm untuk perlindungan atau keuntungan nutrisi.
Biofilm klasik yang melibatkan komponen flora normal rongga mulut
adalah pembentukan plak gigi pada gigi. Plak adalah biofilm dibangun
secara alami, di mana konsorsium bakteri dapat mencapai ketebalan 300-
500 sel pada permukaan gigi. Ini subjek akumulasi gigi dan jaringan
gingiva konsentrasi tinggi metabolit bakteri, yang mengakibatkan penyakit
gigi. Permukaan kulit itu sendiri terdiri dari beberapa lingkungan yang
berbeda. Bidang seperti aksila (ketiak), perineum (pangkal paha) dan
ujung jaring biasanya menyediakan daerah lembab untuk pertumbuhan
bakteri. Ini “hutan tropis” sering lingkungan pelabuhan terbesar di antara
keanekaragaman flora kulit. Khas organisme meliputi Staphylococcus
aureus, Corynebacterium dan beberapa bakteri Gram-negatif. Sebagian
besar permukaan kulit manusia, bagaimanapun, adalah jauh lebih kering
dan ini sebagian besar dihuni oleh Staphylococcus epidermidis
dan Propionobacterium. Streptococcus mendominasi dalam rongga mulut
dan nasofaringeal daerah tetapi juga dapat menemukan Anaerob lain dan
spesiesNeisseria. Banyak potensi patogen juga dapat ditemukan di
nasofaring individu yang sehat, menyediakan reservoir untuk infeksi lain.
Patogen ini termasuk Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidisdan Haemophilus influenzae. Saluran pencernaan adalah
lingkungan yang agak memusuhi bagi mikroorganisme namun sebagian
besar flora normal kita mendiami wilayah ini dari tubuh. Bahkan, usus
mungkin mengandung 109 untuk 1011 bakteri per gram bahan. Sebagian
besar (95 – 99,9%) diantaranya Anaerob, diwakili oleh Bacteroides,
Bifidobacterium, streptokokus anaerob dan Clostridium. Organisme ini
menghambat pertumbuhan patogen lain, tetapi beberapa dapat oportunistik
(misalnya C. difficile dapat menghasilkan pseudomembranosa kolitis).
Urogenital. Saluran urogenital biasanya steril dengan pengecualian vagina
dan distal 1 cm dari uretra. Berbagai anggota dari genusLactobaci ll us
menonjol dalam vagina. Organisme ini umumnya lebih rendah pH sekitar
4-5, yang optimal untuk lactobacilli tetapi penghambatan untuk
pertumbuhan bakteri lainnya. Hilangnya efek perlindungan ini oleh terapi
antibiotik dapat menyebabkan infeksi olehCandida ( “ragi infeksi”). Uretra
sebagian besar kulit dapat mengandung mikroorganisme
termasuk Staphylococci, Streptokokus dan Diphtheroid. Mikroorganisme
tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh
manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme,
begitu manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan
mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat di tubuh
manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah flora normal tubuh manusia adalah sebagai
berikut :
1. Flora normal yang terdapat pada tubuh manusia dapat di temukan pada
kulit, mulut, vagina, telinga, hidung, usus besar, usus halus, mata, dan
anggota tubuh lainnya.
2. Jenis-jenis flora normal yang ada pada tubuh manusia antara lain pada
hidung (Haemophilus influenza dan Branhamella catarrhalis), mulut
(Streptococcus salivarius),usus dua belas jari (Enterokokus,
Laktobasilus, Candida albicans dan Difteroid), usus besar (Bacteroides
fragilis, Bacteroides melaninogenicus, dan Bacteroides moralis), kulit
(Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus
aureus, dan Propionibacterium acnes),mata (Coynebacterium
xerosis), telinga (Streptococcus pneumonia, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus dan aureus), dan vagina (Trichomonas vaginalis,
dan Candida albicans).
3. Dampak yang ditimbulkan dari flora normal manusia ada 2 yaitu positif
dan negatif. Dampak positif yaitu beberapa anggota flora tetap di saluran
pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat
makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat
mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit
akibat gangguan bakteri. Dampak negatifnya dapat menyebabkan usus
berlubang atau cedera kulit atau pencabutan gigi (streptokokus
viridans bisa masuk aliran darah) atau Escherichia
coli dari perianal naik ke uretra, yang menyebabkan infeksi saluran
kemih.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran flora normal pada
tubuh manusia adalah nutrisi, kebersihan seseorang (berapa seringnya
dibersihkan), kondisi hidup dan penerapan prinsip-prinsip kesehatan.
5. Penyakit tinea versikolor merupakan suatu infeksi yang sering terjadi
pada kulit (terutama pada dewasa muda), yang disebabkan oleh
jamur Pytirosporum orbiculare, cara menanggulanginya bagi penderita
Tinea versikolor sebaiknya menghindari cuaca panas atau keringat yang
berlebihan, dan dapat diobati dengan mengoleskan anti-
jamurclotrimazole, ketoconazole atau miconazole pada kulit yang
terinfeksi.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam pembuatan makalah yakni untuk
tim penyusun kerjasama dan kredibilitas dalam menyusun makalah lebih
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/61932-none-485ae30b.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/58342/Chapter%20I.p
df?sequence=5&isAllowed=y
https://repository.maranatha.edu/3506/3/0110020_Chapter1.pdf
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitasmikroorganism
e/
http://s1keperawatan.umm.ac.id/files/file/Mikroba%20Pada%20Sistem%20Pernafasan.
pdf
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitas-mikroorganisme/
http://abdullahshiddiqpediatrik.blogspot.com/2016/09/flora-normal-pada-tubuh-
manusia.html
http://abdullahshiddiqpediatrik.blogspot.com/2016/09/flora-normal-pada-tubuh-
manusia.html
https://www.academia.edu/35573311/FLORA_NORMAL_PADA_TUBUH_MANUSIA
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitas-mikroorganisme/