PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang yang mengkonsumsi dan kecanduan minuman keras atau alkohol
disebut dengan istilah Alkoholism (ketagihan alkohol).
Kecanduan alkohol adalah ketika tubuh menjadi bergantung pada alkohol
dan sulit untuk mengendalikan konsumsinya. Terdapat beberapa istilah lain yang
digunakan untuk keadaan ini, seperti alkoholisme atau gangguan penggunaan
alkohol (alcohol use disorder).
Pola konsumsi alkohol seperti ini bisa menimbulkan masalah dan gangguan
serius, tetapi seseorang yang kecanduan alkohol tidak akan berhenti
menyebabkan masalah pada dirinya atau bahkan bisa muncul gejala putus zat bila
orang tersebut menghentikan konsumsi alkohol.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu alkohol dan alkoholism ?
2. Bagaimana seorang pecandu alkohol yang telah berhasil diwawancara?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tentang alkohol dan alkoholism
2. Untuk mengetahui tentang pecandu alkohol yang kami wawancara
1
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2
b. Pembuatan Alkohol
1) Skala Besar
Di dalam industri, alkohol dibuat dengan cara meragikan suatu karbohidrat
(misalnya : “tetes” sebagai sisa pada pembuatan gula pasir) kemudian disuling
berulang kali atau bertingkat sampai diperoleh alkohol sesuai dengan kadar
yang diinginkan.
2) Skala Kecil
Di laboratorium, alkohol dibuat dengan cara mereaksikan bahan kimia
menggunakan katalisator ataupun tidak sampai diperoleh alkohol yang
hampir murni.
c. Penggunaan Alkohol
Alkohol luas banyak digunakan dalam industri, laboratorium, dan lain – lain.
Di bidang kedokteran atau farmasi alkohol dipakai sebagai pelarut, pengawet,
antiseptik, maupun sebagai pembunuh kuman. Di dalam minuman keras
alkohol merupakan bahan utama dengan kadar yang bermacam – macam,
misalnya : whisky, brendi, bir, anggur. Juga di dalam minuman tradisional
misalnya : anggur beras kencur, anggur obat dan lain – lainnya. Di negara –
negara barat kasus kematian dan kecelakaan yang diakibatkan keracunan
alkohol lebih besar dibandingkan di Indonesia. Di sebuah kota besar di Jawa
(Surabaya) sejak tahun 1984 hanya ditemukan satu kasus meninggal karena
keracunan alkohol. Pada penggunaan alkohol yang berlebihan sampai menjadi
akut jarang menimbulkan kematian akan tetapi kematian sering merupakan
akibat tidak langsung misalnya kecelakaan lalu lintas, tenggelam dan
sebagainya.
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Hasil Wawancara
Pertanyaan
1. Sejak kapan anda mencoba meminum alkohol?
2. Dorongan apa yang membuat anda mencoba meminum alkohol?
3. Bagaimana reaksi anda saat pertama kali meminum alkohol ?
Jawaban
1. Sejak hati mulai merasa pilu karena dihempas bayangan sang mantan
dan untuk mengobati hati yang tersakiti hanya alkohol yang paling
mengerti, menurut saya.
2. Awalnya coba-coba, terus yang kedua saya mencoba ternyata pas
efeknya sudah terasa alkohol patut di coba. karena menurut saya rasa
sakitnya tidak terasa walau hanya sementara
3. Satu tegukan saya tidak merasa apa-apa, 2 tegukan mulai terasa, 3
tegukan merasa pusing di kepala, 1 botol saya melayang di udara.
4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor yang menpengaruhi seseorang menjadi alcoholic ada dari faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya, gen, keadaan psikologis dan
kerohanian. Sedangkan faktor eksternal antara lain tingkat pendidikan, ekonomi,
latar belakang kehidupan, budaya, serta kerana tidak adanya kontrol sosial di
masyarakat.
B. Saran
1. Buat kalian yang korban pelarian mantan, ingat janganlah sesekali lari pada
alkohol, karena rasa sakit hari masih bisa terobati oleh pahitnya secangkir
kopi di pagi hari. (sipecandu berinisial M)
2. Untuk kalian para pelajar/remaja janganlah sesekali mencoba melampiaskan
sesuatu kepada yang bernama Alkohol, karena itu tidak baik, walaupun
seberat apa masalah kalian hadapi.
5
LAMPIRAN