Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PELAYANAN

UNIT PERINATALOGI

RSU THALIA IRHAM


2019
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM
Nomor : /SK/02-03/RSUTI/IV/ 2019

TENTANG

PANDUAN PELAYANAN UNIT PERINATALOGI


DI RSU THALIA IRHAM

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan unit


perinatalogi RSU Thalia Irham, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan di unit perinataldapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya peraturan Direktur tenytang Panduan
Pelayanan sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan di RSU Thalia Irham.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b, maka perlu ditetapkan suatu panduan melalui keputusan
direktur RSU Thalia Irham.

Mengingat : 1. Undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang


kesehatan
2. Undang-Undang Repoblik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah sakit
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
4. Undang-undang Nomor 290 tahun 2008 tentang informed-Consent
5. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1203/Menkes/Sk/XII/2008 tentang standar Pelayanan Intensif Care
Unit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1165.A./Menkes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah
Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 133/Menkes/SK/XII/1999
tentang standar Pelayanan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU THALIA IRHAM TENTANG
PANDUAN PELAYANAN UNIT PERINATALOGI DI RSU THALIA
IRHAM
Kedua : panduan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah panduan
Pelayanan Unit Perinatalogi di RSU Thalia Irham
Ketiga : Panduan sebagaimana dimaksud dalam Diktum kedua merupakan
acuan bagi karyawan unit perinatalogi RSU Thalia Irham
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagai mana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Di tetapkan di : Gowa
Pada tanggal : 13 April 2019
RSU Thalia Irham
Direktur

dr. Irmastuti, MARS


DAFTAR ISI

Surat keputusan
Daftar isi
BAB I DEFENISI : .............................................................................. 1
BAB II. RUANG LINGKUP : .............................................................................. 3
BAB III TATA LAKSANA : .............................................................................. 4
BAB IV DOKUMENTASI : .............................................................................. 6
BAB I
DEFINISI

1. Unit kamar bayi merupakan unit pelayanan yang memberikan


pelayanan kesehatan pada bayi, baik bayi baru lahir yang fisiologis
maupun bayi resiko tinggi.
2. Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan
3. Bayi baru lahir adalah :
 Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru
lahir selama satu jam pertama kelahiran.
 Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari
lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi
38 – 42 minggu.
4. Bayi baru lahir normal
 Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
 Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah
berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat.
5. Bayi resiko tinggi adalah bayi yang mempunyai kemungkinan lebih
besar untuk menderita sakit atau kematian dari pada bayi yang lain.
6. Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi baru lahir yang
berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.
7. Perawatan inkubator yaitu merupakan cara pemberian perawatan pada
bayi dengan dimasukkan ke dalam alat yang berfungsi membantu
terciptanya suatu lingkungan yang cukup dengan suhu yang normal.
8. Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian
tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, dan terhindar
dari infeksi tali pusat.
9. Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan
air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan
urutan-urutan yang sesuai.
10. Vitamin K merupakan pemberian vitamin kepada bayi baru lahir setelah
2 jam kelahiran dengan tujuan mencegah terjadinya perdarahan /
mencegah penyakit hemoragik bayi baru lahir.
11. Resusitasi neonatus adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk
menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat alat vital lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Upaya pelayanan di kamar bayi khusus ditujukan pada perawatan


kesehatan bayi yang optimal. Ruang lingkup pelayanan kesehatan di kamar
bayi meliputi perawatan bayi baru lahir dengan risiko rendah dan perawatan
bayi risiko tinggi.
 Perawatan bayi baru lahir dengan risiko rendah meliputi :
a. Bayi sehat
b. Bayi berat lahir lebih dari 2.500 gram
c. Bayi rawat gabung (perawatan bersama ibu)
 Perawatan bayi untuk risiko tinggi meliputi :
a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram
b. Bayi yang menderita sakit
BAB III
TATA LAKSANA

A. Perencanaan
Perencanaan disini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang
strategis dalam mencapai tujuan, seperti :
1. Menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua
pasien
2. Mengalokasikan anggaran belanja.
3. Memutuskan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
4. Membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan
efektifitas staf serta
5. Menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai
visi dan misi yang telah ditetapkan.

B. Persiapan
a. Semua kebutuhan perlengkapan steril dikemas atau dibungkus dengan
pembungkus steril yang memenuhi syarat.
b. Kemasan atau pembungkus steril harus diperiksa terhadap :
 Keutuhan dari bungkusan atau kemasan tersebut (tidak robek, tidak
terbuka, tidak kotor).
 Kelembaban dari kemasan atau bungkusan.
 Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila lewat
dari 3 x 24 jam harus disteril ulang.
c. Alat-alat seperti disposable tidak boleh diulang, harus segera langsung
dibuang.
d. Incubator harus dibersihkan dengan larutan desinfektan seminggu
sekali jika tidak ada pasien dan setelah terpakai oleh pasien.
C. Pelaksanaan
Tata laksana yang harus dilakukan dalam bekerja dikamar bayi adalah :
a. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan
b. Usahakan jangan terlalu banyak orang dalam kamar bayi.
c. Kesehatan dan kebersihan harus dijaga.
d. Menggunakan masker didalam kamar bayi
e. Memakai pakaian pelindung didalam kamar bayi
f. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik
setiap kali sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
g. Alas kaki kamar bayi tidak diperbolehkan dipakai diluar ruangan dan
membuka alas kaki sebelum masuk ke kamar bayi.
BAB IV
DOKUMENTASI

 Buku register bayi baru lahir


 Buku register kamar bayi (rawat inap)
 Berkas rekam medik pasien
 Lembaran rujukan
 Lembaran pengantar ke laboratorium

Anda mungkin juga menyukai