A. TABEL SPESIFIKASI
Langkah-langkah pengembangan tabel spesifikasi sebagai berikut:
1) Menginventarisasi semua tujuan (kemampuan akhir) pembelajaran pada setiap pertemuan
pada lingkup yang dievaluasi.
2) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3) Membuat tabel spesifikasi untuk ketiga ranah tersebut, secara sendiri-sendiri maupun
secara terintegrasi.
Demikian pula untuk mengisi tabel spesifikasi pada ranah afektif maupun ranah
psikomotorik. Setelah ketiga tabel tersebut terisi, kita dapat menentukan bobot dari setiap
ranah berdasarkan analisis dan justifikasi dari dosen/ tim dosen pengampu. Misal diperoleh:
Ranah kognitif = 50%
Ranah psikomotorik = 30%
Ranah afektif = 20%
Berikut disajikan contoh isian tabel Spesifikasi pada ranah kognitif:
Contoh isian: Tabel Spesifikasi Ranah Kognitif
Kemam- Tingkat/ Jenjang Kognitif Jumlah
puan akhir C1 C2 C3 C4 C5 C6 (100%)
(ingatan) (pemahaman) (penerapan) (analisis) (evaluasi) (kreasi)
10% 16,7% 26,7% 30% 10% 6,6%
Ke-1 (5%) 1 1 2
Ke-2 (7%) 1 1 1 3
Ke-3 (10%) 1 1 1 1 4
….. …. …. …. …. …. …. …..
Ke-n (8%) 1 1 1 3
Jumlah 4 7 11 12 4 2 40
B. KISI-KISI TES
Berdasarkan tabel spesifikasi yang telah dibuat di atas, selanjutnya akan disusun kisi-kisi tes
agar memudahkan kita dalam menyusun butir-butir soal. Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk
matriks yang memuat informasi untuk dijadikan pedoman dalam menulis soal atau merakit soal
menjadi tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum
penulisan soal. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. Dengan demikian dapat
diperoleh berbagai macam kisi-kisi. Kisi-kisi tes yang dimaksudkan untuk menyusun soal
diagnosis kesukaran belajar peserta didik berbeda dengan kisi-kisi tes yang dimaksudkan untuk
menyusun soal prestasi belajar. Kisi-kisi yang dimaksudkan untuk menyusun tes penempatan
juga berbeda dengan kisi-kisi yang dimaksudkan untuk menyusun tes kompetisi. Kisi-kisi yang
dimaksudkan untuk menyusun tes ulangan umum juga berbeda dengan kisi-kisi yang digunakan
untuk menyusun tes ujian akhir nasional. Jadi, hal yang harus diperhatikan adalah bahwa tidak
ada satupun kisi-kisi yang dapat digunakan untuk semua tujuan dari semua tes (Surapranata,
2005 : 50).
Kisi-kisi yang dimaksudkan disini adalah kisi-kisi untuk menyusun tes hasil belajar
mahasiswa. Berikut ini diberikan format kisi-kisi yang dapat dijadikan pedoman bagi para dosen
untuk menyusun tes hasil belajar.
Selanjutnya setelah kisi-kisi tes tersebut di atas sudah dibuat, dilanjutkan dengan
menyusun/menulis butir-butir tes yang berpedoman pada kisi-kisi tes tersebut.