Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dian Maya Sari

NIM : 03121003061
MKP : Teknik Kristalisasi

TUGAS TEKNIK KRISTALISASI


PRINSIP KERJA EVAPORATOR DAN KRISTALIZER

1. Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah fase
sebuah larutan menjadi fase uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu
untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian
evaporasi, dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke
dalam kondenser untuk diembunkan/kondensasi atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa
komponen volatil. Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan
industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin
jenuh dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan
residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah
dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari
penyerapan panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan
membutuhkan energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air
minum, memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Prinsip-prinsip evaporasi, yaitu:
a. Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi
uap.
b. Penguapan betujuan memisahkan pelarut dari larutan sehingga menghsilkan
larutan yang lebih pekat.
c. Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untuk
merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan
cara menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan.
d. Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berupa cairan
pekat yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada
pula cairan volatil sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut.
Ada beberapa tipe evaporator, yaitu:
a. Evaporator sirkulasi alami/paksa
Evaporator sirkulasi alami (gambar 1) bekerja dengan menambahkan
sirkulasi yang terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan.
Pada evaporator tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke
permukaan dan memulai sirkulasi yang mengakibtakan permisahan liquid dan uap
air di bagian atas dari tabung pemanas. Jumlah evaporasi bergantung dari
perbedaan temperatur uap dengan larutan. Seringkali pendidihan mengakibatkan
sistem kering untuk menghindari hal ini dapat digunakan sirkulasi paksa (gambar
2), yaitu dengan menambahkan pompa untuk meningkatkan tekanan dan sirkulasi
sehingga pendidihan tidak terjadi.

Gambar 1. Evaporator sirkulasi alami Gambar 2. Evaporator sirkulasi paksa

b. Falling film evaporator


Evaporator ini (gambar 3) berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang
dilapisi denan jaket uap. Distribusi larutan yang sergaam sangat penting. Larutann
masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan
gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yang juga
mengalir turun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering
digunakan untuk industri kimia, makanan dan fermentasi.
Gambar 3. Falling film evaporator

c. Rising film (Long tube vertical) evaporator


Pada evaporator tipe ini (gambar 4), pendidihan berlangsung di dalam
tabung dengan sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air
akan timbul dan menimbulkan sirkulasi.

Gambar 4. Rising film (Long tube vertical) evaporator

d. Plate evaporator
Mempunyai luas permuakan yang besar, plate biasanya tidak rata dan
ditopang oleh bingkai (frame. Uap mengalir melalui ruang-ruang diantara plate.
Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan
uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser.
Evaporator jenis ini sering dipakai pada industry susu dan fermentasi karena
flesibilitas ruangan.
e. Multi effect evaporator
Prinsip multi effect evaporator ini (gambar 6) menggunakan uap pada
tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak tahap, semakin
rendah konsumsi energinya Biasanya maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih
seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi biaya penghematan energi. Ada 2
tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang
lebih rendah, dan aliran mundur kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk
menangani produk yang sensitif terhadap panas seperti enzim dan protein.

Gambar 6. Multi effect evaporator

2. Kristalizer
Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan mudah terlarut
dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. Jika suatu
larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian
didinginkan,senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai mengendap,
membentuk kristal yang murni dan bebas dari pengotor. Kemurnian zat ini
disebabkan oleh pertumbuhan kristal zat telarut, sehingga za-zat ini dapat
dipisahkan dari pengotornya. Peristiwa kristalisasi di tandai dengan terbentuknya
kristal padat.
Agar kristal dapat terbentuk dalam suatu larutan, maka larutan harus
dalam keadaan lewat jenuh. Kondisi tersebut terjadi karena pelarut sudah tidak
mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi
kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk
dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat
dicapai. Keadaan lewat jenuh juga dapat dicapai dengan cara yang berbeda–beda.
Metode yang biasa digunakan yaitu dengan penguapan, pendinginan, dan
penambahan bahan atau senyawa lain.
Ada banyak jenis-jenis kristalizer yang digunakan, namun yang akan
dijelaskan disini hanyalah mengenai kristalizer yang berkesinambungan dengan
evaporator atau biasa disebut evaporator kristalizer. Pada evaporator kristalizer
digunakan untuk kristalisasi dengan penguapan nonadiabatic. Alat ini terdiri dari
dua bagian yaitu:
a. Heat exchanger sebagai penguap dengan pemanas uap
b. Crystallizer yang berfungsi sebagai tempat kristalisasi
Kedua alat ini digabung menjadi satu sehingga merupakan evaporator
crystallizer. Disini super saturasi diperoleh dengan penguapan di dalam
evaporator, yang mana sebelum masuk ke evaporator terlebih dulu dilewatkan
heater yang dipanaskan dengan uap dengan system shell side.
Cara kerja dari kristalizer jenis ini adalah dimana feed masuk pada T,
kemudian masuk pada heater, dialirkan uap atau steam yang berada diluar tabung.
Kemudian dikeluarkan pada kondensor bagian bawah dan dipompakan ke bejana.
Diatas evaporator ada penghisap U untuk mengkondisikan, umumnya untuk
mencapai supersaturasi. Kemudian jika sudah jenuh turun pada bejana dan terjadi
pertumbuhan kristal besar dan dialirkan ke M. Kristal murni diperoleh dengan
jalan centrifugasi. Pada kristal keluarnya dipanaskan kembali pada heater
bersama-sama feed yang masuk dan disirkulasi kembali sehingga bekerjasecara
kontinyu. Kristal hasil dan mother liquor dikeluarkan lewat M untuk dipisahkan
kristalnya dengan menggunakan separator atau centrifuge.
Evaporator
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi merupakan
suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair
pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan evaporasi yaitu untuk memekatkan
larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang
mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi , pelarutnya adalah air.
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan
adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat.
Begitu pula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya
komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses
evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi.
Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang
berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
1. Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air
di permukaan tanah. Nilai ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
2. Vertical vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang
kenyang dengan uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Besar kecilnya penguapan dari permukaan air bebas dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil
penguapannya)
2. Tekanan udara
3. Kedalaman dan luas permukaan, semakin luas semakin besar
penguapannya
4. Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika,
penguapan semakin kecil.
5. Kecepatan angin
6. Topografi,
7. Sinar matahari
8. Temparatur
II. Fungsi Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih
lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan
ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan
atau larutan berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatile (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia
dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air
asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator.
Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam
evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya.
Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi
panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.

2.1 Prinsip Kerja


Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Prinsip kerjanya
dengan penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang
memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat
serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia
dilakukan dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen
dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi
uap, dan perangkap uap.
1. Evaporator.
2. Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat
exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
3. Injeksi uap.
4. Perangkap uap
Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut
pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu
komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha
untuk memisahkan komponen-komponennya
Mekanisme kerja spray drying
Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang
akan dikeringkan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan
dengan udara pengering yang panas. Udara panas akan memberikan energi untuk
proses penguapan dan menyerap uap air yang keluar dari bahan.
Bahan (cairan) yang akan dikeringkan dilewatkan pada suatu nozzle
(saringan bertekanan) sehingga keluar dalam bentuk butiran (droplet) yang sangat
halus. Butiran ini selanjutnya masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh
aliran udara panas. Hasil pengeringan berupa bubuk akan berkumpul dibagian
bawah ruang pengering yang selanjutnya dialirkan ke bak penampung.
Secara umum proses pengeringan dengan metode spray drying melalui 5
tahap :
Penentuan konsentrasi : konsentrasi bahan yang akan dikeringkan harus
tepat, kandungan bahan terlarut 30% hingga 50%. Jika bahan yang digunakan
sangat encer dengan total padatan terlarut yang sangat rendah maka harus
dilakukan pemekatan terlebih dahulu melalui proses evaporasi. Jika kadar air
bahan yang akan dikeringkan terlalu tinggi maka proses spray drying kurang
maksimal dimana bubuk yang dihasilkan masih mengandung kadar air yang
tinggi. Selin itu juga menyebabkan kebutuhan energi yang tinggi dalam proses
pengeringan.
Atomization : Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus
dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran droplet yang dihasilkan seragam
dan tidak terjadi penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan cara
pengadukan. selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer berupa ring/wheel
dengan lubang-lubang kecil yang berputar. Atomization merupakan proses
pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan dikeringkan dirubah
ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini
adalah untuk memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih
cepat. Pada Industri makanan, luas permukaan droplet setelah melalui atomizer
adalah mencapai 1-400 mikrometer.
Kontak droplet dengan udara pengering : Pada sebagian besar spray dryer,
nozzle (atomizer) tersusun melingkar seperti pada gambar 2. Dan pada tengahnya
disemprotkan udara panas bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 300 0C.
Udara panas dan droplet hasil atomisasi disemprotkan ke bawah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan udara panas sehingga
terjadi pengeringan secara simultan.
Pengeringan droplet : adanya kontak broplet dengan udara panas
menyebabkan evaporasi kadungan air pada droplet hingga 95% sehingga
dihasilkan bubuk. Bubuk yang telah kering jatuh ke bawah drying chamber (ruang
pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan diameter 5 m. dari atas
chamber hingga mencapai dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa detik.
http://tsffaunsoed2010.files.wordpress.com/2012/05/images4.jpg?w=490

Separasi : udara hasil pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara


yang mengandung serpihan serbuk dalam chamber, selanjutnya udara akan
memasuki separator. Udara hasil pengeringan dan serpihan serbuk dipisahkan
dengan menggunakan gaya sentrifulgal. Selanjutnya udara dibuang, dan serpihan
bahan dikembalikan dengan cara di blow sehingga bergabung lagi dengan produk
dalam line proses..

Anda mungkin juga menyukai