Anda di halaman 1dari 5

a.

Teknik pencitraan MSCT Abdomen

Teknik MSCT Abdomen dilakukan dengan berbagai fase berdasarkan

enhancement kontras yang mana fase-fase tersebut masing-masing

memiliki kriteria spesifik tersendiri (Smithuis, 2014), yaitu :

1) Non enhanced CT (NECT), yaitu pre kontras yang digunakan untuk

mendeteksi kalsifikasi, informasi misalnya apendisitis, dan

diverticulitis.

Gambar 16. Non enhanced CT (NECT)


(Smithuis, 2014)

Fase ini berguna untuk mendeteksi adanya batu pada ginjal,

ureter, dan CBD (Communis Billiary Duct), kalsifikasi pada hepar dan

pankreas, penimbunan lemak pada tumor hepar dan adrenal

adenoma atau myelolipoma.

Pada CT Scan Abdomen scanning non kontras dilakukan tepat

diatas diafragma sampai dengan crista illiaca atau sampai pada

semua bagian hepar tercover. Scanning tidak boleh terpotong pada

daerah kelainan (William dan wilkins, 2011).

2) Early arterial phase dilakukan pada 15-20 detik setelah injeksi atau

segera setelah nilai HU bolus tracking tercapai. Pada fase ini

diharapkan kontras akan benar-benar pada pembuluh darah arteri

sehingga adanya pembuluh darah aneurisma, kelainan kongenital


aneurisma aorta, perdarahan arteri, ataupun dissection mesenterica

ischemia dapat terdeteksi dengan baik.

Gambar 17. Early arterial phase


(Smithuis, 2014)

3) Late arterial phase, dilakukan scanning pada 35-40 detik setelah

injeksi atau 15-20 detik setelah HU bolus tracking tercapai. Fase ini

maksimal untuk mendeteksi hepar (HCC, FNH, Adenoma) pankreas

dan iskemik usus. Pada fase ini akan menampakkan penyangatan

pada lesi hipervaskuler, lambung, usus, parenkim pankreas, spleen

dan korteks luar ginjal.

Gambar 18. Late arterial phase


(Smithuis, 2014)

4) Hepatic phase (late portal venous phase), dilakukan scanning pada

70-80 detik setelah injeksi atau 50-60 detik setelah HU pada bolus
tracking tercapai. Pada fase ini enhancement pada parenkim hepar

akan maksimal sehingga adanya lesi hepar, hipovaskular seperti kista,

abses, tumor dan kebanyakan metastase bisa terdeteksi dengan baik.

Scanning fase vena diambil dari atas diafragma sampai

dengan crista illiaca diatur pada 65 detik setelah penyuntikan media

kontras. Pengaturan waktu ini diharapkan mampu menampakkan

gambaran vena pada hepar secara maksimal (William dan wilkins,

2011).

Gambar 19. Hepatic phase


(Smithuis, 2014)

5) Nephrogenic phase, dilakukan pada 100 detik setelah injeksi atau 80

detik setelah HU bolus tracking tercapai. Pada fase ini akan tampak

enhancement pada seluruh parenkim ginjal termasuk medulanya akan

tampak maksimal sehingga bila ada sel karsinoma dapat terdeteksi

dengan baik.
.

Gambar 20. Nephrogenic phase


(Smithuis, 2014)

1) Delayed phase, dilakukan scanning pada 6-10 menit setelah injeksi

atau HU pada bolus tracking tercapai. Pada fase ini enhancement

akan maksimal pada lesi fibrotic, ginjal, dan system urinaria. Fase ini

berguna untuk mendeteksi hati bila ada colangiocarcinoma,

metastase fibrotic, dan kebanyakan commonly breast cancer.

Disamping itu fase ini juga baik untuk mendeteksi metastase sel

karsinoma bila ada.

Delayed phase disebut juga fase parenkim atau fase equilibrium.

Lapangan scanning diambil dari atas diafragma sampai crista illiaca.

Penentuan fase ini terjadi ketika peningkatan media kontras pada

aorta dan hepar menjadi paralel. Pengambilan scanning sekitar 180-

240 detik setelah penyuntikan media kontras (Richard, 2006).


Gambar 21. Delayed phase
(Smithuis, 2014)

Anda mungkin juga menyukai