Laprak Ptu 3 Pakan Unggas PDF
Laprak Ptu 3 Pakan Unggas PDF
200110130044
200110130247
200110130281
200110130370
200110130371
200110130390
Segala puji dan syukur selalu penulis panjatkan atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan laporan akhir praktikum yang berjudul
“Pengenalan Bahan Pakan Unggas” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah produksi
ternak unggas, asisten laboran praktikum produksi ternak unggas, dan sahabatsahabat
yang telah banyak membantu menyelesaikan laporan akhir praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna,
begitupun dalam penyusunan laporan akhir praktikum, baik dari proses maupun
hasilnya jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis berharap kritik dan
masukan yang membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mohon maaf atas segala
kekurangannya.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Bab
Halaman
KATA
PENGANTAR .........................................................................
................... ii
DAFTAR
ISI ...............................................................................
...........................iii
I
PENDAHULUAN .......................................................................
............... 1
1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
......... 1
1.2 Identifikasi
Masalah ...........................................................................
1
1.3 Maksud dan
Tujuan ............................................................................
2
1.4 Waktu dan
Tempat ............................................................................
. 2
II
TINJAUAN
PUSTAKA ...........................................................................
... 3
III
IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN................................................................... 6
4.1
Hasil .............................................................................
...................... 6
4.2
Pembahasan ........................................................................
.............. 10
4.2.1 Jenis Bahan Pakan
Unggas ..................................................... 10
4.2.2 Evaluasi Bahan
Pakan ............................................................ 15
IV KESIMPULAN DAN
SARAN ....................................................................... 18
4.1
Kesimpulan ........................................................................
.............. 18
4.2
Saran .............................................................................
.................... 18
DAFTAR
PUSTAKA ...........................................................................
................ 19
LAMPIRAN ..........................................................................
................................ 20
iii
1
I
PENDAHULUAN
memiliki
kandungan
nutrisi
yang
berbeda-beda.
Unggas
Waktu
Tempat
Pakan adalah bahan makanan yang dapat dimakan oleh ternak, dicerna, dan
diserap dengan baik secara keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan
keracunan atau tidak mengganggu kesehatan ternak yang mengkonsumsinya
(Kamal, 1998). Sedangkan ransum adalah campuran beberapa bahan pakan yang
disusun sehingga nutrisi yang dikandungnya seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan nutrisi ternak (Indah dan Sobri, 2001). Dalam memilih bahan pakan bagi
ternak khususnya unggas, bahan pakan tersebut harus memenuhi syaratnya yaitu:
1. Tidak bersaing dengan kebutuhan pangan manusia
2. Ketersediannya menentu (kontinyu) sehingga kuantitas tinggi
3. Harga murah
4. Kualitas tinggi (Subekti, 2009)
Berdasarkan kandungan zat gizinya bahan pakan untuk unggas dapat
dikelompokkan dalam 6 kelompok yaitu :
1. Pakan sumber energi yaitu pakan yang mengandung protein kurang dari
20%, serat kasar kurang dari 18% dan kandungan dinding sel kurang dari
39%, seperti contohnya tepung jagung, dedak padi, dedak gandum, dsb.
2. Pakan sumber protein yaitu pakan yang mengandung protein lebih dari 20%,
contohnya bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, dsb.
3. Sumber mineral yaitu pakan yang mengandung mineral tinggi seperti
tepung tulang, grit, tepung kerang, dsb.
4. Sumber vitamin yaitu pakan yang mengandung vitamin yang tinggi seperti
minyak ikan dan tepung hijauan
4
5. Feed supplement yaitu bahan pakan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit
yang berfungsi untuk melengkapi kandungan nutrisi yang kurang,
contohnya asam amino, vitamin, dsb.
6. Feed additive adalah bahan yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk
tujuan tertentu seperti menyembuhkan penyakit, meningkatkan daya tahan
tubuh, dsb. Contohnya adalah antibiotik, antioksidan, dsb. Fitofarmaka
merupakan bahan alami yang dijadikan obat dan dicampurkan dalam
ransum dan menjadi salah satu dari contoh feed additive. Contohnya adalah
jahe, kunyit, dsb (Subekti, 2009).
5
III
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
3.1 Alat
1. Baki atau nampan
2. Cawan/ mangkuk plastik
3. Mikroskop
3.2 Bahan
4. Jagung
5. Dedak
6. Minyak kelapa
7. Bungkil kelapa
8. Bungkil kedele
9. Tepung ikan
10. Tepung Tulang
11. Grit
12. Premiks
13. Fitofarmaka
3.3 Prosedur Kerja
1.
Amati setiap sampel bahan pakan unggas yang tersedia dalam baki.
2.
3.
Tuliskan nama bahan pakan dan beri keterangan pada tabel yang telah
disediakan.
6
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Bahan Pakan
Jenis Bahan Pakan
Warna
Ciri – Ciri
Tekstur
Bau
Rasa
Sumber Energi
Tepung Jagung
Kuning
Halus
Bau
jagung
Hambar
Kuning
muda
Halus
Bau
padi
Hambar
Tepung Ikan
Coklat
Halus
Bau
amis
Asin
Coklat tua
Kasar
Bau
kelapa
Pahit
Kuning
Kecoklatan
(Krem)
Kasar
Bau
kacang
Hambar
Bungkil Kelapa
Bungkil Kedelai
8
Sumber Mineral
Tepung tulang
Abu-abu
Halus
Bau
khas
kalsiu
m
Abu-abu
Kasar
Tidak
berbau
Hambar
Hambar
Grit/kerikil
Feed Supplement
9
Topmix
Kuning
muda
Halus
Bau
kaldu
Hambar
Jingga
Halus
Bau
kunyit
Pahit
kunyit
Halus
Bau
bawan
g putih
Pedas
bawang
putih
Fitofarmaka
Kunyit
Bawang Putih
Putih
10
Jahe
Coklat
muda
Halus
Bau
jahe
Rasa
jahe
Halus
Bau
khas
mengkudu
Pahit
Mengkudu
Coklat tua
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis Bahan Pakan Unggas
Pemilihan bahan pakan menjadi salah satu hal penting dalam pemberian pakan.
Pemilihan bahan pakan harus yang memenuhi syaratnya berdasarkan Subekti
(2009) dan harus berdasarkan kelompok sumber nutrisinya agar pemberian pakan
tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup dan produksi unggas.
Unggas diberikan pakan tidak dalam bentuk segar namun harus dirubah
menjadi dalam bentuk mash, crumble atau pellet untuk mempermudah
penelanannya. Namun unggas lebih menyukai pakan berbentuk crumble. Pakan
unggas yang dalam bentuk mash atau crumble terbagi berdasarkan sumber
nutrisinya.
11
4.2.1.1 Sumber Energi
Berdasarkan sumber energi yang mengandung protein kasar kurang dari 20%
dan serat kasar kurang dari 18% yang umum adalah tepung jagung dan dedak padi
halus. Tepung jagung merupakan jagung yang dikeringkan dan digiling dengan
halus sehingga berbentuk menjadi tepung. Sedangkan dedak padi halus adalah hasil
pemrosesan gabah padi yang tidak dikonsumsi manusia sehingga tidak bersaing
yang kemudian digiling hingga menjadi halus.
Jagung merupakan salah satu bahan pakan yang menjadi sumber energi yang
baik bagi unggas. Jagung mengandung BK 89,1% dengan PK 10,8%, SK 3,1%, LK
4,7%, dan TDN 59% (ASPENAS, 2010). Dapat terlihat jagung memiliki protein
dibawah 20% dan SK yang rendah (3,1%) sehingga tepung jagung menjadi salah
satu bahan pakan sumber energi dan memungkinkan penggunaan jagung dalam
jumlah yang banyak tanpa mengganggu sistem pencernaan ayam. Selain itu, yang
membuatnya menjadi salah satu sumber energi yang baik karena ia memiliki
kandungan energi metabolisme sebesar 3430 kkal/kg. Jagung juga memiliki pigmen
karoten “xathophyl” yang dapat menjadi pigmen warna kuning telur yang baik dan
daging yang baik (Santoso, 1996).
Sedangkan dedak padi halus mengandung BK 89,6% dengan PK 8,2%, SK
8,9%, LK 9,1%, dan TDN 67% (ASPENAS, 2010). Namun kandungan serat kasar
dedak padi halus tersebut bergantung pada pemrosesannya. Dedak padi halus yang
diproses secara tradisional mengandung serat kasar yang lebih tinggi dan bisa
mencapai 12% sehingga pemakaian dedak padi halus pada pakan ayam sebaiknya
tidak melebihi 45% karena dapat mengganggu pencernaan ayam yang kurang
dibantu oleh mikroorganisme (Santoso, 1996).
12
4.2.1.2 Sumber Protein
Bahan pakan yang sering digunakan untuk menjadi sumber protein bagi unggas
adalah tepung ikan, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai karena kandungan
proteinnya yang lebih dari 20%. Tepung ikan diproses dengan menghaluskan
bagian yang biasanya bagian kepala dan tulang ikan. Bungkil kelapa adalah limbah
atau ampas dari kelapa yang minyaknya sudah diambil dan digiling. Begitu juga
dengan bungkil kedelai yang merupakan limbah pembungkus kedelai yang digiling.
Tepung ikan mengandung BK 89,7% dengan PK 49 - 55%, SK 5,7%, LK 4,7%,
dan TDN 59% (ASPENAS, 2010). Tepung ikan mengandung protein diatas 20%
sehingga baik digunakan untuk menjadi bahan pakan unggas. Namun kandungan
proteinnya dipengaruhi juga dengan proses pengeringannya dimana apabila
pengerngannya dengan matahari walaupun prosesnya murah dan mudah tetapi
kadar proteinnya menurun. Namun sebenarnya selain menjadi sumber protein,
tepung ikan juga mengandung asam amino yang baik dan juga sumber mineral serta
vitamin (Santoso, 1996).
Bungkil kelapa mengandung BK 87,9% dimana protein kasarnya sebesar
21,2%, SK 13,1%, LK 17,3% dan TDN 81% (ASPENAS, 2010). Bungkil kelapa
dikategorikan sebagai sumber protein karena kandungan proteinnya diatas 20%
namun tidak setinggi tepung ikan. Namun bungkil kelapa kurang akan Cysine dan
Histidin dan kandungan lemak kasar yang tinggi sehingga penggunaannya dalam
ransum unggas disarankan tidak melebihi 20% (Santoso, 1996).
Bungkil kedelai mengandung BK 88,6% dengan PK 41,3%, SK 8,6%, LK
15%, dan TDN 83,2% (ASPENAS, 2010). Penggunaan bungkil kedelai dalam
ransum unggas merupakan yang paling umum digunakan dan juga mengandung PK
yang cukup tinggi. Namun bungkil kedelai mengandung sedikit methionin sehingga
13
kekurangannya tersebut dapat ditutupi dengan menggunakan mencampurkan
ransumnya dengan tepung ikan (Santoso, 1996).
4.2.1.3 Sumber Mineral
Untuk unggas, sumber mineral yang sering digunakan adalah tepung tulang
dan grit. Tepung tulang diproses dengan cara menggiling tulang hingga menjadi
tepung. Sedangkan grit adalah kerikil yang akan dimakan oleh ayam untuk
membantu proses pencernaan pada ventriculusnya. Grit yang dipakai pada ayam
modern biasanya merupakan kerikil yang mengandung mineral yang cukup tinggi.
Tepung tulang mengandung mengandung kalsium antara 24 – 25% dan
Phospor antara 12-15% maka digunakan sebagai sumber mineral (Santoso, 1996)
4.2.1.4 Feed Supplement
Salah satu feed supplement yang digunakan dalam ransum unggas adalah feed
supplement dengan merk Top Mix. Top Mix ini mengandung 1 antibiotik (zinc
bacitracin), 2 asam amino, 6 mineral, dan 12 vitamin yang memperbaiki konversi
ransum sehingga biaya makanan menjadi lebih rendah, DOC tumbuh dengan cepat
dan ayam broiler lebih cepat gemuk dan sehat karena mengandung asam amino,
meningkatkan efisiensi makanan, meningkatkan dan memperpanjang masa
produksi telur, dan mencegah penyakit sehingga angka mortalitas rendah. Selain
itu, dengan adanya zinc bacitracin membantu meningkatkan kecernaan unggas.
Namun pemakaiannya tidak bisa lebih dari 7 g/kg ransum (Medion, 2012).
Komposisi dari top mix itu sendiri antara lain:
Kandungan
12,000,000IU
14
Vitamin D3
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B6
Vitamin B12
Vitamin C
Calcium-D-panthothenate
Niacin
Choline chloride
Methionine
Lysine
Manganese
Iron
Iodine
Zinc
Cobalt
Copper
Zinc Bacitracin
Excipient q.s
Sumber: PT Medion
2,000,000IU
8,000IU
2,000 mg
2,000 mg
5,000 mg
500 mg
12,000 µg
25,000 mg
6,000 mg
40,000 mg
10,000 mg
30,000 mg
30,000 mg
120,000 mg
20,000 mg
200 mg
100,000 mg
200 mg
4,000 mg
21,000 mg
10,000 mg
secara
mikroskopis, dedak padi halus yang baik harus berbentuk seperti butiran – butiran.
4.2.2.2 Sumber Protein
Bungkil kelapa yang memiliki kualitas baik
adalah yang berwarna coklat, kasar, berbau kelapa,
dan memiliki rasa yang pahit seperti pahit gosong.
Apabila baunya sudah tidak berbau kelapa maka dapat
dipastikan sudah adanya jamur
yang tumbuh
Gambar 2. Bungkil
Kedelai (Mikroskopis)
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mengenai pakan unggas, dapat disimpulkan
bahwa:
1.
Pakan unggas terbagi menjadi kelompok sumber energi yaitu tepung jagung
dan dedak padi halus; sumber protein yaitu tepung ikan, bungkil kelapa, dan
bungkil kedelai; sumber mineral yaitu tepung tulang dan grit; feed supplement
contohnya Top Mix; feed additive yang berupa fitofarmaka yaitu kunyit,
bawang putih, jahe, dan mengkudu.
2.
merasakannya.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan praktikum kali ini, penulis memberikan
rekomendasi berupa saran-saran sebagai berikut :
1. Kegiatan praktikum selanjutnya harus dilengkapi dengan bahan pakan dari
berbagai sumber (tidak hanya beberapa sumber saja).
2. Praktikum bahan pakan ini harus dilengkapi dengan demonstrasi cara
pembuatan pakan dan evaluasi bahan pakan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aspenas. 2010. Tabel Kandungan Nutrisi Bahan Ransum Pakan. Pendidikan
Pelatihan Peternakan BBPP Batu: Malang
Indah, P., M. Sobri. 2001. Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Fakultas
Peternakan Perikanan Universitas Muhamadiyah Malang.
Kamal, M. 1998. Bahan Pakan dan Ransum Ternak. Fakultas Peternakan,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Medion. 2012. Info Produk Top Mix.
http://info.medion.co.id/index.php/lainlain/informasi-produk/top-mix (diakses
tanggal 4 April 2015)
Rahmat, A. dan E. Kusnadi. 2008. Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit
(Curcuma domestica Val. ) dalam Ransum yang Diberi Minyak Jelantah
terhadap Performan Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Ternak Vol. 8, No. 1, Juni
2008: 25 – 30
Riana, Alex. 2010. Pemberian Jamu Meningkatkan Produktifitas Ayam Pedaging.
Makalah LKS Tingkat Provinsi Jawa Barat: Bandung
Santoso. 1996. Pakan Ayam Buras. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian: Jakarta
Subekti, Endah. 2009. Ketahanan Pakan Ternak Indonesia. Jurnal Mediagro Vol.
5 No. 2: 63 – 71
Wiryawan, K. G. et al. 2005. Kajian Antibakteri Temulawak, Jahe dan Bawang
Putih terhadap Salmonella lyphimuriam serta Pengaruh Bawang Putih
terhadap Performans dan Respon Imun Ayam Pedaging. Jurnal Media
Peternakan Vol. 28 No. 2 Agustus 2005: 52 – 62
20
LAMPIRAN