Anda di halaman 1dari 9

INFORMASI DAN EDUKASI PASIEN TUBERKULOSIS

edukasi tuberkulosis, informasi tuberkulosis, teknik edukasi tuberkulosis, seperti apa


tuberkulosis, penyebab tuberkulosis,
Informasi dan edukasi kepada pasien sangat penting sejak pasien ditetapkan sebagai
pasien terduga sakit TB, karena pasien ini akan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan penegakan diagnose penyakitnya yaitu pemeriksaan dahak
mikroskopis sebanyak 3 spesimen yaitu, Sewaktu, Pagi, Sewaktu.
Setelah diagnose ditegakan, pasien perlu diberikan informasi dan edukasi karena
pasien akan masuk kegiatan berikutnya yaitu pengobatan, yang perlu waktu 6 sampai 8
bulan dan dilaksanakan 2 tahap yaitu : tahap awal dan tahap lanjutan, kegiatan ini perlu
diawasi seorang PMO serta dukungan keluarga dan lingkungan dimana pasien tinggal.
Selama pengobatan berlangsung perlu juga diamati Efek Samping dari OAT serta perlu
Follow Up kemajuan pengobatan, sampai selesainya pengobatan serta ditetapkannya
hasil ahir pengobatan.
Pokok Materi
1. Informasi dan edukasi kepada terduga TB.
2. Informasi dan edukasi kepada pasien TB.
3. Informasi dan edukasi kepada keluarga.
4. Informasi dan edukasi kepada PMO.
5. Informasi dan edukasi kepada lingkungan sekitardan Petugas Kesehatan lainnya.
Pesan-pesan yang perlu dikomunikasikan:
1. Penyakit TB
2. TB dapat disembuhkan
3. Orang yang diduga TB
4. Penyebab TB
5. Pemeriksaan yang harus dijalani
6. Menyiapkan pasien untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium
7. Pencegahan penularan
1. Penyakit TB
Umumnya pasien tidak menyadari gejala TB yang dirasakannya, pasien merasa batuk
adalah sakit biasa yang akan sembuh dengan obat batuk yang dijual bebas. Jelaskan
dengan bahasa yang sederhana. Berikan informasi tentang TB kepada pasien dengan
cara sebagai berikut: “Bapak/Ibu mengalami gejala batuk berdahak selama lebih dari
dua minggu. Itu adalah gejala utama TB, namun gejala lainnya juga ada seperti berat
badan menurun, tidak nafsu makan, berkeringat di malam hari walaupun bapak/ibu tidak
melakukan pekerjaan. Penyakit ini bukan batuk biasa yang dapat sembuh setelah
minum obat yang dibeli di warung.”
2. Penyakit TB dapat disembuhkan
Pasien dapat saja merasa takut mengetahui dirinya mengidap penyakit TB. Untuk itu
informasikan seawal mungkin bahwa TB dapat disembuhkan sepanjang pasien
mengikuti pengobatan dengan benar. Hal ini untuk memberikan motivasi dan harapan
kepada pasien.
3. Orang yang diduga TB
Penjelasan ini dapat disampaikan dengan cara sebagai berikut: mengalami gejala batuk
berdahak selama lebih dari dua minggu. Itu adalah gejala utama TB, namun gejala
lainnya juga ada seperti berat badan menurun, tidak nafsu makan, berkeringat di malam
hari walaupun bapak/ibu tidak melakukan pekerjaan. Penyakit ini bukan batuk biasa
yang dapat sembuh setelah minum obat yang dibeli di warung.
4. Penyebab utama TB
Pasien mungkin memiliki dugaan kenapa ia bisa terkena TB. Carilah informasi sampai
sejauh mana pasien mengetahui tentang TB. Lalu berikan informasi tentang TB. Untuk
menerangkan TB sampaikan pesan kunci sebagai berikut:
1. TB disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis yang menular lewat
udara ketika ada orang sakit TB batuk atau bersin
2. TB dapat disembuhkan dengan pengobatan secara teratur sesuai dengan petunjuk
dokter
3. Jika tidak diobati, TB dapat menular kepada orang lain di sekitarnya dan
4. TB bukan penyakit keturunan ataupun disebabkan oleh guna-guna
5. Pemeriksaan yang harus dijalani
Jelaskan kepada pasien bahwa ia harusmenjalani pemeriksaan dahak di laboratorium
untuk memastikan diagnosis apakah suspek benar-benar TB atau tidak. Jelaskan cara
pengambilan dahakdan kapan saja dahak diambil.
6. Menyiapkan pasien untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium
Siapkan kondisi psikologis pasien untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium untuk
mencegah terjadinya hal yang tidak diharapkan, misalnya pasien takut menjalani
pengobatan. Besarkan harapan pasien bahwa ataupun hasilnya positif, dia tetap bisa
disembuhkan.
 Jika hasil pemeriksaan laboratorium adalah TB,sampaikan informasi secara langsung
dengan melakukan komunikasi tatap muka sebagai berikut: “Dari hasil pemeriksaan
laboratorium, ternyata bapak/ibu terbukti terkena TB yang artinya ada kuman TB di
dalam tubuh bapak/ibu. Tapi bapak/ibu dapat sembuh asalkan teratur menelan obat.
Setelah ini bapak/ibu harus menjalani pengobatan selama 6 bulan. Pengobatannya
memang lama, namun kami akan bantu bapak/ibu selama masa pengobatan dan
kami berharap bapak/ibu juga bersedia untuk mengikuti pengobatan hingga tuntas”
 Jika hasil pemeriksaan laboratorium bukan TB,sampaikan informasi secara langsung
dengan melakukan komunikasi tatap muka sebagai berikut: “Dari hasil pemeriksaan
laboratorium, ternyata bapak/ibu tidak terkena TB. Hal ini merupakan berita bagus. Ini
berarti tidak ada kuman TB di dalam tubuh bapak/ibu. Namun bapak/ibu sudahtahu
apa saja gejala TB, maka bila bapak/ibu atau orang di sekitar mempunyai gejala yang
sama, anjurkan untuk segera memeriksakan diri ya”
7. Pencegahan penularan.
Suspek TB memiliki potensi yang besar untuk menularkan TB pada orang lain, oleh
karena itu pasien perlu mengetahui apa yang harus dia lakukan untuk mencegah
penularan TB kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Jangan lupa untuk
bertanya pendapat pasien tentang penularan dalam menggali pengetahuan dan
pemahaman pasien. Berikut ini contoh informasi tentang penularan yang disampaikan
kepada pasien “Untuk mencegah penularan TB di keluarga dan orang-orang sekitar
bapak/ibu, biasakan untuk menutup mulut ketika batuk dan bersin. Di rumah, buka
jendela dan pintu agar udara segar bisa masuk. Bapak/ibu tidak harus memisahkan
peralatan makan karena penularan TB tidak melalui peralatan makan”
Bagaimana, apakah anda telah memahami mengenai materi Informasi dan edukasi
kepada terduga TB?
Setelah mempelajari Informasi dan Edukasi kepada terduga TB, mari kita sekarang
mempelajari tentang Indormasi dan Edukasi kepada pasien TB.
Pertemuan Awal
Sebelum memberikan informasi kepada pasien tentang TB, ajukan terlebih dahulu
pertanyaan untuk menjajaki pengetahuan mereka saat ini tentang TB. Lalu gunakan alat
bantu yang tersedia seperti lembar balik untuk pasien dalam menyampaikan informasi
tentang TB.

Pesan- pesan yang perlu dikomunikasikan :


 Penyakit TB
Ulangi pesan yang telah disampaikan pada saat pasien datang sebagai suspek untuk
memperkuat informasi tersebut
 TB dapat disembuhkan
Sampaikan kepada pasien bahwa penyakit TB dapat disembuhkan secara tuntas bila ia
menjalankan pengobatan dengan teratur dan tidak putus berobat di tengah jalan.
 Kesediaan pasien menjalankan pengobatan
Sebelum memberikan obat kepada pasien, sampaikan bahwa pengobatan tidak boleh
terputus. Putus berobat akan menyebabkan kuman yang masih tersisa dalam tubuh
menjadi kebal terhadap obat yang saat ini tersedia di Indonesia dan pengobatan
tersebut mahal harganya. Obat yang saat ini diberikan sangat berkualitas dan
disediakan oleh pemerintah. Untuk itu sebaiknya tanyakan kesungguhan pasien dalam
menjalankan pengobatan TB
.
 Bagaimana mencegah penularan TB
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
1. Menelan obat secara teratur dan tuntas
2. Menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin
3. Membuka jendela atau pintu agar cahaya matahari dan udara segar masuk kedalam
rumah
4. Tidak diperlukan diet khusus, tidak memisahkan alat makan, dan mensterilisasi alat
makan minum atau perabot rumah tangga.
 Kontak serumah
Semua anak yang berusia dibawah 5 tahun yang tinggal serumah dengan pasien TB
harus diperiksa, karena usia tersebut sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Anak-
anak mungkin membutuhkan pengobatan pencegahan atau rujukan ke dokter. Anggota
keluarga lain yang serumah yang mengalami gejala TB harus segera diperiksa.
 Perlunya pengawasan menelan obat
Petugas kesehatan harus menjelaskan pentingnya pengawasan menelan obat bagi
pasien. Jelaskan bahwa pasien menelan seluruh obat dengan diawasi oleh seorang
Pengawas Menelan Obat (PMO), untuk memastikan bahwa pasien menelan seluruh
obat secara benar,teratur, dan sesuai waktu yang ditentukan. Dengan demikian petugas
akan mengetahui apakah pasien mengalami masalah dalam pengobatan seperti efek
samping dan lain-lain. Melalui pengawasan menelan obat, petugas akan segera tahu
apabila pasien terlewat minum obat, dan segera menyelidiki penyebabnya.
 Menjelaskan paduan obat
Jelaskan tentang paduan pengobatan meliputi:
1. Lama waktu pengobatan
Contoh: Jika pasien baru “Obat TB diberikan selama 6 bulan. Bapak akan mendapatkan
obat selama 6 bulan karena bapak adalah pasien baru”
1. Jenis obat dan cara pemberiannya
Contoh: Jika pasien kambuh “Obat terdiri dari dua jenis, obat telan dan obat suntik. Obat
akan diberikan dalam dua tahap. Tahap awal akan harus diminum setiap hari dan
bapak/ibu juga akan disuntik selama dua bulan. Selanjutnya setelah hasil pemeriksaan
dahak negatif maka obat suntik akan dihentikan dan obat minum akan diberikan 3 kali
seminggu selama 5 bulan.“
1. Kualitas obat
Contoh: “Obat yang disediakan pemerintah ini gratis dan berkualitas, obat ini adalah
kombinasi yang terbaik yang digunakan di seluruh dunia untuk mengobati TB, bila
bapak/ibu berobat dengan teratur maka akan sembuh.”
1. Frekuensi kunjungan mengambil obat
Contoh: “Bapak/Ibu harus datang ke Puskesmas setiap hari selama dua bulan ini untuk
disuntik dan mengambil obat.”
1. Kemana pergi untuk mengambil obat
Contoh: “Bapak/Ibu bisa langsung datang ke ruang TB jika mengambil obat, bila ada
keluhan bapak/ibu bisa bertemu dengan dokter. Bapak/Ibu dapat mengambil obat pada
hari Selasa pukul 10 sampai 11 pagi” “Untuk mencegah penularan TB di keluarga dan
orang-orang sekitar bapak/ibu, biasakan untuk menutup mulut ketika batuk dan bersin.
Di rumah, buka jendela dan pintu agar udara segar bisa masuk. Bapak/ibu tidak harus
memisahkan peralatan makan karena penularan TB tidak melalui peralatan makan”

 Pemeriksaan lanjutan pada akhir tahap awal


Jelaskan kepada pasien untuk melihat kemajuan pengobatan dan memastikan pasien
dapat melanjutkan pengobatan ke tahap lanjutan maka dahak perlu diperiksa kembali.
Contoh: “Bapak/Ibu, setelah minum obat dan disuntik dalam tahap awal bapak/ibu akan
diperiksa kembali dahaknya pada akhir bulan kedua nanti untuk melihat apakah jumlah
kuman berkurang dan untuk menilai apakah obat ini bisa bekerja dengan baik dalam
tubuh bapak/ibu”.

Setelah mempelajari Informasi dan edukasi kepada pasien TB, sekarang anda akan
mempelajari informasi dan edukasi kepada keluarga.
Menginformasikan pesan kesehatan untukkeluarga pasien merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan di semua sarana pelayanan kesehatan.
Dukungan anggota keluarga ikut menentukan hasil pengobatan TB. Untuk itu, keluarga
juga harus diberikan informasi tentang TB agar terus mampu mendampingi pasien
selama pengobatan.
Petugas kesehatan harus dapat memberikan Informasi dan edukasi kepada keluarga
pasien dalam bahasa yang jelas dan tepat mengenai penyakit, pengobatan dan efek
sampingnya, tindakan atau pemeriksaan yang akan dilakukan dan upaya pencegahan.
KIE disampaikan sesuai dengan latar belakang budaya dan tingkat pendidikan keluarga.

Peran Keluarga dalam pengobatan


Setelah seseorang ditetapkan sebagai pasien TB maka keluarga adalah orang yang
paling dibutuhkan dukungannya dalam menjalankan pengobatan. Beberapa peran
keluarga dalam mendukung pengobatan pasien TB, yaitu:
1. Memotivasi pasien untuk menjalanipengobatan sampai sembuh, dengan:
 Kenali faktor yang dapat mendukung ataupun menghambat pengobatan bagi pasien
serta membantu mencari alternatif solusinya
 Meyakinkan kepada pasien bahwa pengobatan yang dijalani akan memberikan
kebaikan bagi pasien maupun keluarganya.
1. Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani
pengobatan secara lengkap dan teratur, yaitu:
 Memotivasi pasien untuk tetap menelan obatnya saat pasien mulai bosan.
 Memastikan pasien menelan obat dengan disaksikan oleh keluarga.
 Mendengarkan setiap keluhan pasien, menghiburnya dan menumbuhkan rasa
percaya diri.
 Hal yang jangan sampai terlupa adalah beri waktu bagi pasien untuk
mengekspresikan perasaannya. Jika dibutuhkan cari dan ikut sertakan pasien dalam
pertemuan kelompok pasien (paguyuban).
 Mengingatkan pasien TB datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat dan periksa
ulang dahak sesuai jadwal dengan berkoordinasi dengan PMO dan petugas
kesehatan tentang jadwal pengambilan obat dan pemeriksaan dahak pasien TB.
 Menemukan dan mengenaligejala-gejala efek samping obat dan merujuk ke
Puskesmas.
 Menanyakan dan memperhatikan apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan
obat.
 Segera merujuk pasien ke Puskesmas bila ada efek samping.
 Menenangkan pasien dan meyakinkanbahwa keluhan yang dialami dapat ditangani.
Pesan-pesan yang harus disampaikan kepada keluarga Petugas kesehatan harus
memberikan informasi dan edukasi penting seputar TB dan pengobatan TB kepada
keluarga mengenai pentingnya dukungan keluarga bagi pasien dalam menghadapi
penyakitnya.

Saat kunjungan pertama setelah pasien didiagnosis TB


Pesan-pesan yang penting untuk disampaikan kepada keluarga pasien TB adalah:
1. Penjelasan tentang TB gejala dan penyebab TB
2. TB dapat disembuhkan
3. Rencana pengobatan.
4. Dosis dan cara pemberian obat TB.
5. Keteraturan menelan obat sampai tuntas sesuai anjuran dokter.
6. Efek samping obat dan pastikan keluarga mengetahui kapan dan kemana harus
mencari pertolongan.
7. Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat selama pengobatan.
8. Penularan TB.
9. Pencegahan penularan TB dapat berupa:
 Menyediakan tempat pembuangan dahak agar pasien tidak membuang dahaknya
sembarangan.
 Pentingnya pemeriksaan dahak ulang secara teratur.
 Pentingnya pola hidup sehat dan bersih bagi pasien dan keluarganya.
 Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman ber-alkohol pada pasien.
 Saran untuk membersihkan rumah atau lingkungan secara teratur.
 Olahraga bagi pasien.
 Konseling dan perbaikan gizi pasien.
 Tidak diperlukan diet khusus, mensterilisasi atau memisahkan peralatan makan
minum.
.
Kunjungan Berikutnya Selama Masa Pengobatan
Pada pertemuan berikutnya, apabila pasien datang bersama keluarganya, petugas
kesehatan dapat mengulang pesan-pesan seperti pada pertemuan pertama. Jangan
berikan terlalu banyak informasi pada satu kunjungan. Meyakinkan keluarga tentang
pentingnya pengobatan sampai selesai. Jika seorang pasien tidak datang untuk
mengambil obat atau tampak tidak bersemangat, pertugas kesehatan dapat mencari
tahu lewat anggota keluarga apa yang menjadi masalah dan turut mencari solusi sesuai
kebutuhan dan kemampuan.

Bagaimana, apakah anda sudah memahami mengenai materi Informasi dan Edukasi
kepada keluarga?

Informasi dan Edukasi pada PMO


Setelah mempelajari Informasi dan Edukasi kepada keluarga, mari sekarang kita
mempelajari Informasi dan Edukasi pada PMO
Peran PMO dalam pengobatan Pasien TB memerlukan pemantauan secara ketat dan
rutin untuk melihat reaksi terhadap pengobatan yang telah diberikan dan untuk
mengetahui efek samping dari pengobatan. Oleh karena diperlukan kepatuhan yang
tinggi dalam pengobatan, maka diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat (PMO)
untuk memantau pengobatan dan mengingatkan pemeriksaan yang perlu dilakukan.
PMO adalah seseorang yang membantu mengawasi pasien TB selama masa
pengobatan hingga sembuh.
Peran PMO dalam pengobatan Pasien TB memerlukan pemantauan secara ketat dan
rutin untuk melihat reaksi terhadap pengobatan yang telah diberikan dan untuk
mengetahui efek samping dari pengobatan. Oleh karena diperlukan kepatuhan yang
tinggi dalam pengobatan, maka diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat (PMO)
untuk memantau pengobatan dan mengingatkan pemeriksaan yang perlu dilakukan.
PMO adalah seseorang yang membantu mengawasi pasien TB selama masa
pengobatan hingga sembuh.
Peran PMO adalah:
 Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai
sembuh, yaitu:
 Membuat kesepakatan antara PMO dan pasien mengenai lokasi dan waktu menelan
obat.
 PMO dan pasien harus menepati kesepakatan yang sudah dibuat.
 Pasien menelan obat dengan disaksikan oleh PMO.
 Mendampingi pasien pada saat kunjungan konsultasi ke Puskesmas dan
memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan secara
lengkap dan teratur, yaitu:
 Meyakinkan kepada pasien bahwa TB bisa disembuhkan dengan minum obat secara
lengkap dan teratur.
 Memotivasi pasien untuk tetap minum obatnya saat mulai bosan.
 Mendengarkan setiap keluhan pasien, menghiburnya dan menumbuhkan rasa
percaya diri.
 Menjelaskan manfaat bila pasien menyelesaikan pengobatan agar pasien tidak putus
berobat.
 Mengingatkan pasien TB datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat dan periksa
ulang dahak sesuai jadwal, yaitu:
 Mengingatkan pasien datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat berdasarkan
jadwal pada kartu identitas pasien (TB.02 ).
 Memastikan bahwa pasien sudah mengambil obat.
 Mengingatkan pasien jadwal periksa ulang dahak berdasarkan yang tertera pada
kartu identitas pasien (TB.02 ).
 Memastikan bahwa pasien sudah melakukan periksa ulang dahak.
 Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan menghubungi Unit
Pelayanan Kesehatan
 Menanyakan apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan OAT.
 Mendampingi pasien ke Puskesmas bila mengalami efek samping obat.
 Menenangkan pasien bahwa keluhan yang dialami bisa ditangani.
 Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal
serumah, yaitu tentang:
 TB adalah penyakit menular, cara penularan TB , gejala-gejala TB dan cara
pencegahannya.
 TB disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan oleh guna-guna atau kutukan dan
bukan penyakit keturunan.
 TB dapat terjadi karena pasien TB tidak minum obat tuberkulosis secara teratur.
 TB dapat disembuhkan dengan berobat lengkap dan teratur.
 Pengobatan diberikan dalam 2 tahap, yaitu: tahap awal dan lanjutan, yang lamanya
berkisar 6-8 bulan.
 Obat TB harus diminum sekaligus pada waktu yang sama setiap harinya.
 Tidak ada obat lain untuk mengobati TB.
 Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara lengkap dan teratur.
 Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan
ke Puskesmas f. Mengidentifikasi adanya kontak eratdengan pasien TB dan apa yang
harus dilakukan terhadap kontak erat tersebut.
Bagaimana, Apakah anda telah memahami mengenai materi Informasi dan Edukasi
pada PMO?
Informasi dan edukasi kepada lingkungan sekitar dan Petugas Kesehatan
Mari sekarang anda akan mempelajari Informasi dan edukasi kepada lingkungan sekitar
dan Petugas Kesehatan
Pasien TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang benar. Untuk menghindari
stigma dari orang sekitar pasien dan lingkungan sekitar perlu diberikan informasi
tentang cara pencegahan penularan, yang bertujuan agar setiap orang yang
berhubungan dengan pasien dapat menjaga dirinya tanpa menyakiti perasaan pasien.
Masyarakat sekitar pasien, petugas maupun PMO diharapkan dapat berperan aktif
untuk menyebarluaskan informasi tentang TB Informasi ini dapat disampaikan melalui
penyuluhan yang difasilitasi oleh petugas kesehatan.

Lingkungan sekitar didefinisikan tidak hanya sebagai pergaulan terdekat seperti


keluarga, namun juga termasuk lingkungan perawatan seperti Puskesmas tempat
pasien menjalani pengobatan serta tempat kerja pasien.
Sikap petugas kesehatan yang tidak berhubungan secara langsung namun tetap terkait
(seperti; petugas loket, petugas kebersihan, dll) juga diharapkan dapat mendukung
proses pengobatan pasien dengan menunjukkan sikap yang positif terhadap
pasien. Sehubungan dengan hal tersebut, petugas diharapkan dapat
memberikan informasi dan edukasi ke lingkungan sekitarnya. Petugas kesehatan
yang menangani TB dapat mensosialisasikan tentang TB dalam pertemuan koordinasi
yang dilaksanakan di Puskesmas untuk memberikan pengenalan tentang TB kepada
rekan-rekan sejawat. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang sama
dalam menghindari terjadinya sikap negatif dari petugas kesehatan yang tidak
berinteraksi langsung dengan pasien.
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada lingkungan sekitar pasien yaitu:
 Pasien TB tidak perlu dikucilkan.
 TB berbahaya namun dapat disembuhkan
 TB menular namun pencegahan penularan dapat dilakukan
 Setelah menjalankan pengobatan teratur selama 2 minggu TB sudah tidak
mempunyai potensi menular.
 Pasien TB membutuhkan dukungan psikologis dan sosial dalam pergaulan sehari-hari
untuk mendukung keberhasilan pengobatannya.
 Kesembuhan pasien TB sangat penting untuk memutus rantai penularan TB
 Lamanya waktu pengobatan, beratnya efek samping yang ditimbulkan obat serta
dampak sosial yang diakibatkan dari TB , membuat pasien TB sangat membutuhkan
dukungan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai