Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah seminar pendidikan matematika dengan judul “Meningkatkan
Kerjasama dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw”
dengan baik.

Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Seminar
Pendidikan Matematika yang telah memberikan penjelasan yang baik dalam membantu
menyelesaikan makalah ini.

Saya juga mengharapkan kritik dan saran membangun demi evaluasi dalam karya
tulis selanjutnya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Terimakasih.

Banjarmasin, Maret 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i

BAB I ............................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3

A. Hakikat Kerjasama ............................................................................................................................ 3

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis Blended Learning ...................................................................... 3

C. Pengertian Pembelajaran Jigsaw ....................................................................................................... 4

D. Karakteristik Jigsaw .......................................................................................................................... 5

E. Pelaksanaan Kerjasama dengan Pembelajaran Jigsaw ...................................................................... 6

F. Fase-Fase Pembelajaran Jigsaw ........................................................................................................ 6

G. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw Berbasis Blended Learning................ 7

H. Indikator ............................................................................................................................................ 7

BAB III ......................................................................................................................................................... 9

KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini berkembang dengan
pesat dan mampu merubah tatanan kehidupan masyarakat termasuk dalam bidang
pendidikan. Perkembangan ini akan berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan, salah satunya
dalam bidang matematika.
Menurut permendikbud tahun 2016 nomor 24, rumusan kompetensi sikap sosial yaitu
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleransi, damai), santun responsive, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Kerjasama dalam proses pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam
suatu proses pembelajaran. Pada pembelajaran matematika, siswa dituntut untuk
meningkatkan kerjasama. Kerjasama antarsiswa dalam kegiatan belajar menurut Harmin
(Isjoni, 2009: 36) dapat memberikan berbagai pengalaman. Mereka lebih banyak mndapatkan
kesempatan berbicara, inisiatif, menentukan pilihan, dan secara umum mengembangkan
kebiasaan yang baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerjasama dalam pembelajaran matematika yaitu
model pembelajaran. Guru dituntut melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas
sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Pemilihan strategi pembelajaran
yang tepat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerjasama antarsiswa.
Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kerjasama siswa yaitu model
pembelajaran Jigsaw. Pembelajaran Jigsaw sendiri hanya akan optimal jika waktu
pembelajaran cukup panjang. Hal tersebut bisa diatasi dengan pembelajaran berbasis blended
learning, dimana pembelajaran bisa dilakukan secara online maupun offline.

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat dari kerjasama?


2. Apa pengertian pembelajaran berbasis blended learning?
3. Apa pengertian pembelajaran Jigsaw?
4. Bagaimana karakteristik pembelajaran Jigsaw?
5. Bagaimana pelaksanaan kerjasama dengan pembelajaran Jigsaw?
6. Apa saja fase-fase pembelajaran Jigsaw?
7. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran Jigsaw?
8. Apa saja indikator pembelajaran Jigsaw?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui hakikat dari kerjasama


2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran berbasis blended learning
3. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Jigsaw
4. Untuk karakteristik pembelajaran Jigsaw
5. Untuk mengetahui pelaksanaan kerjasama dengan pembelajaran Jigsaw
6. Untuk mengetahui fase-fase pembelajaran Jigsaw
7. Untuk mengetahui indikator pembelajaran Jigsaw
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Kerjasama
Pada dasarnya hakikat dari kerjasama adalah aktivitas yang ditujukan dalam bentuk
kerja kelompok antar teman yang mana didalamnya terdapat perbedaan pendapat dan
dapat menyatukan pendapat tersebut menjadi satu.
Roucek dan Warren (Abdulsyani, 2012:74) mengatakan bahwa kejasama berarti
kerja bersama-sama untuk mencap'ai tujuan bersama, kerjasama melibatkan pemberian
tugas dimana setiap anggotanya mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung
jawab bersama demi tercapainya tujuan bersama dengan hasil yang maksimal.
Menurut Charles Horton Cooley (Abdulsyani, 2012: 74) kerjasama timbul apabila
seseorang menyadari bahwa mereka yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan yang sama dan adanya
organisasi fakta yang paling penting dalam kerja sama yang berguna.

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis Blended Learning


Blended learning merupakan proses mempersatukan beragam metode belajar yang
dapat dicapai dengan menggabungkan sumber-sumber virtual dan fisik. Pembelajaran
Blended Learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau
mencampurkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer (online
dan offline) (Dwiyogo dalam Husamah, 2014 : 12).

Kurtus (2004) menyatakan bahwa, “blended learning is a mixtue of the various


learning strategies and delivery methods that will optimize the learning experience of the
user”. Hal tersebut menyatakan bahwa blended learning adalah campuran dari berbagai
macam strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang akan mengoptimalkan
pengalaman belajar bagi penggunanya.

3
4

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa blended learning adalah
pencampuran dua atau lebih strategi atau metode pembelajaran untuk mendapatkan hasil
belajar yang diharapkan.

C. Pengertian Pembelajaran Jigsaw

Crouch dan Mazur (dalam Amador, 2013) menjelaskan Jigsaw adalah metode yang
menekankan belajar bersama dengan membagi ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Anita lie (1994:21) mengemukakan bahwa Jigsaw merupakan metode dari pembelajaran
kooperatif yang didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Model pembelajaran Jigsaw
merupakan salah satu variasi Collaborative Learning yaitu proses belajar kelompok
dimana setiap anggota kelompok menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap
pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki untuk bersama-sama saling
meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang
diaangkat akan tetapi mereka juga harus bersedia untuk memberikan dan mengajarkan
materi yang dibahas kepada orang lain. Sedangkan Silberman ( 2004: 192) menjelaskan
Jigsaw merupakan teknik kooperatif yang menggabungkan materi dari siswa lain
sehingga membentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan yang padu.
Rahmawati, L. (2010) menjelaskan model pembelajaran melalui pendekatan Jigsaw
adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagai potensi yang
dimiliki siswa untuk membangkitkan keinginan belajar yang kuat untuk menemukan
konsep secara sistematis dengan melibatkan partisipasi semua siswa untuk menemukan
inspirasi secara alami dalam kegiatan belajarnya. Maka dari itu sesuai dengan pemaparan
diatas dapat diartikan metode Jigsaw merupakan metode yang sangat kooperatif dalam
pemberian pengertian materi dan keterampilan baru. Selain itu, metode Jigsaw lebih
menekankan pada tanggung jawab siswa untuk menjadi kelompok ahli dan kelompok
asal yang mana saling mempunyai tanggung jawab agar dapat mencipatkan karakter
kerjasama antar anggota kelompok. Senada dengan hal itu, Ismail (2008: 07) menjelaskan
bahwa tujuan pembelajaran metode Jigsaw adalah mengupayakan melatih peserta didik
5

agar terbiasa berdiskusi dan bertanggiungjawab secara individu untuk membantu


memahamkan tentang sesuatu materi pokok.

D. Karakteristik Jigsaw

Pembelajaran kooperatif Jigsaw telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai


penelitian dengan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa,
‘membentuk hubungan sosial yang positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta
meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. Metode jigsaw ini juga
berpusat kepada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling tukar
pendapat, saling mendukung dalam memecahkan masalah. Sehingga, dalam metode ini
siswa dapat termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat
tinggi.
Ciri-ciri yang ditampakkan dalam pembelajaran Jigsaw ini adalah sebagai berikut:
a) Belajar bersama dengan teman.
b) Saling mendengarkan pendapat antar anggota.
c) Belajar dari teman yang yang berbeda kelompok.
Senada dengan itu. Johnson dan Johnson (1984) mengungkapkan ciri-ciri dari
metode jigsaw yaitu:
a) Terdapat saling ketergantungan yang positif antara anggota kelompok.
b) Dapat dipertanggunjawabkan secara individu.
c) Heterogen.
d) Berbagi tanggung jawab.
e) Menekankan pada tugas dan kebersamaan
f) Efektivitas belajar bergantung pada kelompok.
Selain itu, Armanto, S., Armanto, D., & Harahap, M. B. (2014) menambahkan
beberapa karakeristik dari penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu:
a) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin
yang berbeda beda.
6

d) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang kepada individu

E. Pelaksanaan Kerjasama dengan Pembelajaran Jigsaw

Dalam pelaksanaan kerjasama terdapat beberapa cara yang dapat menjadikan


kerjasama tersebut berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah disepakati oleh’
dua orang atau lebih yaitu:
1. Saling terbuka, dalam sebuah tatanan kerjasama yang baik harus ada komunikasi
yang efektif antaradua orang yang bekerjasama atau lebih.
2. Saling mengerti, kerjasama berarti dua orang atau lebih bekerjasama untuk
mencapai satu tujuan, dalam proses tersebut, tentu ada salah satu yang melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapkan.
Pada hakikatnya dalam kerjasama anggota kelompok harus memiliki keuntungan
yang dapat bermanfaat terhadap orang lain. Kerjasama juga dibutuhkan saling
kepercayaan antara setiap anggota dimana nantinya ketika setiap anggota diberikan
penugasan dapat dipertanggungjawabkan.

F. Fase-Fase Pembelajaran Jigsaw

1. Menunjuk Pakar
Siswa diberikan komponen topik untuk dipelajari secara mendalam
2. Mengumpulkan Informasi
Pakar berupa siswa mempelajari komponen topik mereka sedalam mungkin
3. Rapat ahli
Pakar dari setiap komponen topik berkumpul dan menyiapkan presentasi yang akan
mereka sajikan kepada kelompok mereka
4. Instruksi rekan
Pakar mempresentasikan informasi tentang komponen topik mereka kepada teman
kelompok mereka
5. Review dan Penutup
Topik direview dan di ringkas
7

G. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw Berbasis Blended


Learning

Model pembelajaran kooperatif Jigsaw yang diperkenalkan oleh Areson, Blaney,


Stephen, Sikes dan Snap tahun 1978 sangat berperan penting dalam pemberian layanan
informasi kepada siswa untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling. Model
pembelajaran Jigsaw merupakan metode yang sangat efektif dalam meningkatkan
karakter kerjasama antar kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis blended learning adalah
sebagai berikut :
1. Siswa dikelompokkan ke dalam 3-5 anggota
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda secara online.
3. Pada pertemuan tatap muka, anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru sebagai tim ahli
4. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajarkan pada teman lainnya secara bergantian
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6. Guru memberikan evaluasi sebagai penutup
Selanjutnya Nur,A. (2013) menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam metode Jigsaw, yaitu:
1. Listening (mendengarkan), siswa aktif mendengarkan materi yang dipelajari dan
mampu memberi pengajaran pada kelompok aslinya.
2. Speaking-student (menyampaikan), akan menjadikan siswa bertanggung jawab
menerima pengetahuan dari kelompok baru dan menyampaikannya kepada
pendengar baru dari kelompok aslinya.
3. Kerjasama setiap anggota dari tiap kelompok untuk bertanggung jawab agar bisa
lebih sukses dari kelompok yang lain.
4. Refleksi pemikiran dengan melengkapi, menyelesaikan kegiatan kemudian harus ada
pemikiran reflektif yang menerangkan tentang yang dipelajari dalam kelompok ahli

H. Indikator

Indikator model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut:


8

a) Mengorganisir siswa ke dalam tim-tim belajar/kelompok kooperatif


b) Membaca dan mempelajari materi yang diberikan guru untuk menemukan informasi
c) Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli
d) Bertanggung jawab atas materi yang mereka pelajari dan juga bertanggung jawab
untuk menyampaikan atau mengajari teman sekelompoknya
e) Mengerjakan tes formatif secara individual yang mencakup semua materi yang telah
dipelajari.
Indikator aktivitas belajar, yaitu:
(a) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
(b) Merespon aktif pertanyaan lisan guru
(c) Dapat bekerja sama dalam kelompok
(d) Mengerjakan tugas dari guru.
Sedangkan indikator hasil belajar yang ingin dicapai dalam penelitian ini dari aspek
kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan dan analisis.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Salah satu faktor yang mempengaruhi kerjasama dalam pembelajaran matematika


yaitu model pembelajaran. Guru dituntut melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas
sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Pemilihan strategi pembelajaran
yang tepat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerjasama antarsiswa.
Pada era ini, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, dimana teknologi utama
yang digunakan adalah komputer melalui jaringan internet. Perkembangan ini berdampak
pada perubahan pembelajaran yang awalnya masih bersifat tradisional bergeser menjadi
pembelajaran yang menggunakan internet. Seiring dengan perkembangan internet, maka
pembelajaran pun berubah menjadi berbasis teknologi. Salah satu model pembelajaran
berbasis teknologi adalah Pembelajaran Bauran (Blended learning).
Oleh karena itu, dari pembahasan yang sudah ditulis, penulis tertarik untuk
memberikan judul penulisan ini, “Upaya Meningkatkan Kerjasama Siswa Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Blended Learning”.

B. Saran

1. Perlu adanya pengkondisian secara matang agar pembelajaran Jigsaw dapat berjalan
sesuai rencana sehingga tujuan pembelajaran benar-benar tercapai.
2. Meskipun pembelajaran menjadi tanggungjawab peserta didik, arahan dan bimbingan
guru harus tetap selaras agar materi yang dibahas oleh peserta didik tidak melenceng
dari konteks pembicaraan.

9
Daftar Pustaka

Abdulsyani. (2012). Skemaika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Amador. (2013). Migrating Succesfull Student Engangement Strategies. Merlot Jurnal.

Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka


Jaya.

Istihapsari, V. (2017). Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Matematika SMP


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mahasiswa
Prodi Pendidikan Matematika UAD. Jurnal Admathedu, 83-98.

Kusuma, A. W. (2018). Meningkatkan Kerjasama Siswa dengan Metode Jigsaw dalam


Bimbingan Klasikal. Jurnal Ilmiah Konseling, 7, 26-30.

Murwati, S. (2014). Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Integral Melalui
Pembelajaran Kooperatif JIGSAW. UNNES Jurnal, 296-303.

Rahmawati, L. (2010). Perencanaan pembelajaran jigsaw. Skripsi.

SM, I. (2008). Strategi Pembelajaran Agama islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail
Media Group.

Anda mungkin juga menyukai