Anda di halaman 1dari 23

Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.

cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

STUDI EKSPERIMENTAL PENENTUAN INDEKS BIAS


KACA DAN AKRILIK DENGAN ANALISIS
INTERFEROMETER

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA II


Diajukan guna memenuhi tugas praktikum Eksperimen Fisika II untuk Mahasiswa
Fisika Semester VI

Oleh
ABDUS SOLIHIN

LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA DAN FISIKA MODERN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2010
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberi sangat
banyak kenikmatan kepada makhluknya, sehingga dengan kenikmatan-
kenikmatan tersebut hamba ini mampu menyelesaikan tulisan ini. Shalawat dan
salam tetap tercurahkan kepada Rasullullah Muhammad SAW yang telah
menyampaikan risalah kebaikan akhlak, keobjektifan berpikir, dan kemaksimalan
humanisme lewat ayat-ayat Qur’aniah yang dibawanya berupa Al-Qur’an, Al-
Hadits, dan peluang kemajuan yang berupa ayat-ayat kauniah.
Salah satu dari sedemikian banyaknya ayat kauniah tersebut adalah
fenomena Indeks Bias Gelas dan Akrilik yang coba dianalisa dengan
menggunakan Interferometer Michelson. Dan demikianlah eksperimen ini dapat
menambah kerangka filosofis bagi penulis, dan semoga juga bagi pembaca, guna
kemaksimalan ilai-nilai kemanusiaan kita dihadapan sesama dan dihadapan Sang
Pencipta.
Demikian kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua Jurusan Fisika: Bpk. Dr. Edy Sutrisno
2. Dosen pembimbing praktikum: Bpk. Misto, M.T, Ibu Mutmainnah M.Si,
dan Supriadi, S.Si
3. Asisten pembimbing
4. Semua orang yang telah berkontribusi demi terselesaikannya tulisan ini
Sebagaimana pri-bahasa tak ada gading yang tak retak, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan tulisan selanjutnya. Penulis
ucapkan terimakasih banyak atas perhatiannya.

Penulis,

ABDUS SOLIHIN
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

ABDUS SOLIHIN
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember
email: elhobela@gmail.com

ABSTRAK

Indeks bias didefinisikan sebagai perbandingan antara panjang


gelombang cahaya yang melewati medium pertama dengan panjang gelombang
cahaya yang melewai medium kedua dalam fenomena gelombang cahaya yang
melintasi dua medium yang berbeda. Eksperimen ini mencoba menggunakan
interferometer dalam menentukan nilai indeks bias dari suatu cahaya yang
melewati dua medium yang berbeda, yaitu indeks bias dengan medium kedua
gelas dan indeks bias dengan medium kedua adalah akrilik. Percobaan ini
dilakukan dengan meletakkan secara tegak lurus (sudut 90) posisi Movable
mirror dan adjustable mirror yang ditengahi oleh split dengan posisi medium
kedua (gelas dan akrilik) diletakkan didepan Movable Mirror. Selanjutnya, posisi
yang demikian ini akan menyebabkan adanya beda fase dan penguatan fase
(biasa disebut sebagai interferensi) yang selanjutnya menyebabkan munculnya
pola-pola pada frinji. Nilai indeks bias dengan menggunakan interferometer
dapat diketahui dengan menghubungkan antara nilai panjang gelombang
monokromatik yang masuk, ketebalan medium kedua, dan perubahan sudut yang
terjadi dengan pola-pola frinji yang terbentuk (yang secara mudah dapat
diketahui dari kuantitasnya). Hasil dari eksperimen ini didapatkan bahwa Nilai
rata-rata indeks bias kaca dan indeks bias akrilik yang berhasil diukur dan
dianalisa dengan menggunakan bantuan interferometer adalah 5,6098 x 10-4
untuk gelas dan 7,3047 x10-4 untuk akrilik, sedangkan diudara indeks bias untuk
Gelas bernilai 0,0895 dan untuk akrilik bernilai 0,3273.

Kata Kunci: Indeks Bias, Interferometer, Frinji, Gelas, Akrilik


Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indeks bias didefinisikan sebagai perbandingan antara panjang
gelombang cahaya yang melewati medium pertama dengan panjang gelombang
cahaya yang melewai medium kedua dalam fenomena gelombang cahaya yang
melintasi dua medium yang berbeda. Walaupun demikian, nilai indeks bias secara
sederhana dapat diketahui dari perubahan lintasan gelombang cahaya yang dapat
teramati dari perbandingan antara nilai sinus sudut datang dengan sinus pada
sudut bias. Dalam hukum Snellius (hukum pembiasan), perubahan posisi lintasan
gelombang cahaya tersebut diakibatkan oleh perbedaan karakteristik dua medium
yang meliputi kerapatan dan impedansi.

Eksperimen ini mencoba menggunakan interferometer dalam


menentukan nilai indeks bias dari suatu cahaya yang melewati dua medium yang
berbeda, yaitu indeks bias dengan medium kedua gelas dan indeks bias dengan
medium kedua adalah akrilik. Percobaan ini dilakukan dengan meletakkan secara
tegak lurus (sudut 90) posisi Movable mirror dan adjustable mirror yang
ditengahi oleh split dengan posisi medium kedua (gelas dan akrilik) diletakkan
didepan Movable Mirror. Selanjutnya, posisi yang demikian ini akan
menyebabkan adanya beda fase dan penguatan fase (biasa disebut sebagai
interferensi) yang selanjutnya menyebabkan munculnya pola-pola pada frinji.
Nilai indeks bias dengan menggunakan interferometer dapat diketahui dengan
menghubungkan antara nilai panjang gelombang monokromatik yang masuk,
ketebalan medium kedua, dan perubahan sudut yang terjadi dengan pola-pola
frinji yang terbentuk (yang secara mudah dapat diketahui dari kuantitasnya).

Penentuan nilai indeks bias suatu medium sangat penting untuk menentukan
karakteristik suatu benda. Penentuan nilai indeks bias dengan menggunakan
interferometer ini banyak digunakan diperusahaan-perusahaan kaca kaca, akrilik,
plastik, dan lain sebagainya. Sehingga, mengingat nilai guna dari eksperimen ini
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

yang sedemikian luasnya, maka percobaan Interferensi Michelson ini menjadi


sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan antara nilai indeks bias dengan pola frinji yang
terbentuk pada pengukuran dengan menggunakan interferometer yang
dilakukan?
2. Berapa nilai indeks bias kaca dan indeks bias akrilik yang berhasil diukur
dan dianalisa dengan menggunakan bantuan interferometer?
3. Bagaimana nilai indeks bias kaca dan akrilik yang dilakukan dalam
percobaan ini dibandingkan dengan eksperiman yang pernah dilakukan
sebelumnya? Dalam hal ini digunakan literatur dari PT Autochem Industri.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui hubungan antara nilai indeks bias dengan pola frinji yang
terbentuk pada pengukuran dengan menggunakan interferometer yang
dilakukan.
2. Menentukan nilai indeks bias kaca dan indeks bias akrilik yang berhasil
diukur dan dianalisa dengan menggunakan bantuan interferometer.
3. Mengetahui nilai indeks bias kaca dan akrilik yang dilakukan dalam
percobaan ini dibandingkan dengan eksperiman yang pernah dilakukan
sebelumnya. Dalam hal ini digunakan literatur dari PT Autochem Industri.

1.3 Manfaat dan Kegunaan


Dengan melakukan eksperimen ini, praktikan akan dapat mengetahui salah
satu karakteristik benda yang banyak dipakai dalam bidang optika untuk
menentukan kualitas, khususnya perusahaan-perusahaan kaca, acryglass,
akrilik, plastic, dan lain sebagainya. Sehingga praktikan akan memiliki
keahlian yang lebih dalam bidang optika terapan.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Indeks bias (n) adalah perbandingan antara kecepatan rambat cahaya


dalam vakum (medium pertama) dengan kecepatan cahaya dalam medium kedua.
Indeks bias antara dua medium pada fenomena cahaya yang melintasi kedua
medium tersebut dibahas dalam hukum Snellius atau hokum pembiasan. Dalam
hukum Snellius dinyatakan bahwa sinar dating, sinar bias, dan garis normal
berpotongan pada satu titik dan terleta pada satubidang datar. Dalam hal ini, sinar
dating dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal, sedangkan sinar dating dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal. (Bahrudin, 2006: 130)

Nilai indeks bias pada suau benda dapat dihubungkan dengan sifat-sifat
pada pola interferensi gelombang cahaya monokromatik yang terbentuk. Pola
interferensi tersebut terakumulatif dalam pola frinji yang terbentuk dengan
menggunakan bantuan interferometer. Sehingga nilai indeks bias dapat diketahui
dengan menghubungkan antara nilai panjang gelombang monokromatik yang
masuk, ketebalan medium kedua, dan perubahan sudut yang terjadi dengan pola-
pola frinji yang terbentuk yang secara mudah dapat diketahui dari kuantitas frinji
yang bersangkutan. (Hariharan, 2007: 93)

Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang atau lebih


pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi dua gelombang
yag mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama yang merambat
menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi berlawanan arahnya,
menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang diam. Interferensi desdruktif
(saling meniadakan) terjadi bila gelombang-gelombang yang mengambil bagian
dalam interferensi memiliki fase berlawanan. Sedangkan interferensi konstruktif
(saling menguatkan) terjadi jika gelombang-gelombang yang mengambil bagian
dalam interferensi memiliki fases yang sama. Interferensi konstruktif biasa
disebut juga dengan superposisi gelombang. (Bahrudin, 2006: 140)
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

Salah satu alat yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi pola


interferensi tersebut adalah interferometer. Alat ini dapat dipegunakan untuk
mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang dengan
ketelitian sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis interferensi. Walaupun
pada awal mula dibuatnya alat ini dipergunakan untuk membuktikan ada tidaknya
eter. (Halliday,1994:715)

layar
pengamatan
lensa Gelas/akrili
beam k
Laser He-Ne splitter
movable mirror
(M1)

adjustable mirror (M2)

Gambar 2.1 Skema Interferometer dalam menentukan indeks bias

Interferometer dapat digunakan untuk menentukan nilai indeks bias suatu


medium tertentu. Interferometer itu sendiri berasal dari kata interferensi dan meter
yang berarti suatu alat yang digunakan unutuk mengukur panjang atau perubahan
panjang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis-garis
interferensi. (Halliday, 1994 : 715)

Interferometer Michelson menggunakan konsep interferensi sinar-sinar


hasil pemecahan amplitude. Selain banyak digunakan untuk menentukan panjang
gelombang cahaya dan untuk menentukan jarak yang sangat pendek serta untuk
mengamati sifat medium optic, interferometer juga dapat digunakan untuk
menentukan nilai indek bias suatu benda misalnya gelas dan akrilik. Dalam hal
ini, ketika gelombang cahaya melintas dari hampa menuju medium maka panjang
gelombangnya berubah dari  menjadi  ' karena impendansi mediumnya
berubah. Akibatnya ketika cahaya melintasi jarak yang sama besar akan
mempunyai lintasan optik yang berbeda sesuai dengan perubahan panjang
gelombang tersebut. (Hariharan, 2007: 94)
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

Hubungan interferensi gelombang dnegan indeks bias dapat dilihat dalam


penjelasan berikut: Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang dan
hukum pemantulan dapat diturunkan dari prinsip Huygens, dimana setiap titik
pada bidang gelombang yang diberikan dapat dianggap sebagai titik dari anak
gelombang sekunder. Hukum pemantulan (cahaya) menyatakan bahwa sinar
datang, sinar pantul dan garis normal permukaan bidang selalu berada dalam
bidang yang sama serta sudut datang  1 sama dengan sudut pantul  1 sehingga
'

dari hukum pemantulan dapat diapresiasi bahwa berkas cahaya yang mengenai
sebuah permukaan rata (halus) maka akan terjadi pemantulan sejajar. Pola
interferensi diatas muncul meskipun lintasan sinar dihalangi oleh medium yang
masih dapat ditembus oleh sinar laser ini karenakan interferensi merupakan
superposisi gelombang harmonic yang bergantung pada beda fasa antara
gelombang-gelombang, beda fasa ini diakibatkan dua hal yaitu : beda jarak
tempuh dan pemantulan saat gelombang datang dari medium renggang ke rapat
dan juga yang perlu diperhataikan adalah Sumber harus bisa mempertahankan
suatu beda fasa yang tetap (mereka disebut sumber koheren), Sumber harus
monochromatic dan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang sama.
(Artoto dan Lutfi, 2007: 2.8)

Hubungan antara visualisasi frinji dan indeks bias secara matematis


dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa frekuensi gelombang elektromagnetik
( f   / 2 ) dengan panjang gelombangnya (   2 / k ) akan menghasilkan
kecepatan gelombang (   / k  f  ) . Kedua vektor EM tersebut dihubungkan
oleh impendansi karakteristik medium Z yang didefinisikan dengan persamaan.

E0
Z    /  ................................................................ (2.1)
H0

Sehingga hubungan antar persamaan diatas akan didapatkan,

c  Z hampa
n    .................................................... (2.2)
v  0 0 Z medium
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

Sedangkan hubungan antara indeks bias, panjang gelombang, perubahan sudut,


dan jumlah frinji secara matematis dapat dituliskan:

2 n u d u    2 n g d g   ……………………………... (2.3)
 N
0

Dan,

 2 t  N  0   1  cos   ……………………………... (2.4)


ng 
2 t 1     N  0

dimana n g indeks bias gelas dan n u indeks bias udara,  0 adalah panjang

gelombang cahaya dalam vakum dan N jumlah frinji yang bergeser. (Modul
Eksperimen Fisika 2, 2010: 33)
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Peralatan-peralatan yang digunakan dalan eksperimen indeks bias
gelas/kaca dan akrilik ini adalah sebagai berikut :
1. Meja interferometer (precision interferometer, OS-2955A) berfungsi
untuk meletakkan perlengkapan interferometer Michelson.
2. Sumber laser He-Ne (OS-9171) berfungsi sebagai sumbercahaya yang
akan digunakan dalam eksperimen indeks bias gelas dan akrilik.
3. Bangku lase He-Ne (OS-9172) memiliki fungsi sebagai tempat
meletakkan laser He-Ne.
4. Perlengkapan interferometer Michelson :
a. Beam splitter berfungsi sebagai pemisah berkas cahaya menjadi
dua bagian. Sebagian menuju Movable mirror (M1) dan sebagian
lagi menuju Adjustable mirror (M2).
b. Movable mirror (M1) berfungsi sebagai transmisi berkas menuju
pemisah bekas dan dari pemisah berkas, sebagian dari berkas
cahaya tersebut akan direfleksikan oleh pemisah berkas menuju
layar pengamatan.
c. Adjustable mirror (M2) berfungsi sebagai pereflaksi berkas menuju
pemisah bekas dan dari pemisah berkas, sebagian dari berkas
cahaya tersebut akan ditransmisikan oleh pemisah berkas menuju
layar pengamatan.
d. Convex lens 18 nm memiliki fungsi sebagai pemfokus serta
penyebar berkas cahaya yang berasal dari sumbercahaya (laser He-
Ne).
e. Glass plate dan acrylik plate digunakan sebagai medium kedua
yang akan ditentukan indeks biasnya.
5. Jangka sorong dalam eksperimen ini berfungsi untuk mengukur
ketebalan Glass plate / acrylik plate.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

3.2 Langkah Kerja


Langkah kerja dalam eksperimen indeks bias gelas dan akrilik yaitu :
1. Peralatan disusun sebagaimana mestinya (dapat dilihat di sub-bab 3.4)
2. Meja putar diletakkan di antara pemisah berkas dan movable mirror  M 1  ,
tegak lurus terhadap arah lintasan optik.
3. Bidang gelas diletakkan pada magnetik backing pada meja putar.
4. Posisi penunjuk diatur sehingga tepi nol pada skala vernier searah dengan
angka nol pada skala derajat dalam skala dasar interferometer.
5. Lensa di pindahkan dari depan keluaran laser. Peganglah layar pengamatan
di antara glass plate dengan movable mirror  M 1  , hingga hanya nampak
satu titik terang dan berapa titik sekunder pada layar, sudut meja putar di
atur sehingga pada layar hanya ada satu titik terang. Kemudian skala pointer
di atur kembali. Gelas diatur agar tetap tegak lurus terhadap lintasan optik.
6. Layar pengamatan dan lensa dipindahkan serta diatur seperlunya secara
perlahan agar set frinji pada layar diperoleh.
7. Secara perlahan meja putar diputar dengan menggerakkan lengan meja dari
rotasional pointer. Jumlah frinji yang bergeser dihitung pada saat memutar
meja. Skala yang ditunjukkan oleh sudut putar terhadap pergeseran frinji
yang terjadi dicatat dalam tabel data hasil pengamatan.
8. Langkah 7 dilakukan dengan jumlah frinji yang berbeda.

3.3 Metode Analisis


Metode analisa yang dilakukan dalam eksperimen ini adalah analisa kuantitatif
dengan melakukan pendekatan formulatif dari teori-teori yang didapatkan pada
eksperimen sebe;umnya. Sehingga, dengan menghubungkan antara nilai panjang
gelombang monokromatik yang masuk, ketebalan medium kedua, dan perubahan
sudut yang terjadi dengan pola-pola frinji yang terbentuk (yang secara mudah
dapat diketahui dari kuantitasnya), akan dapat ditentukan nilai indeks biasnya.
3.3.1 Tabel data hasil pengamatan
Ketebalan gelas : 5,65 mm
Ketebalan akrilik : 17,4 mm
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

No. N (frinji)  (pergeseran sudut)gelas  (pergeseran sudut)akrilik

1 25
s/d s/d
10 250

3.3.2 Analisis Data


1. Menghitung indeks bias gelas dan akrilik:
 Gelas
( 2 t  N  0 )  (1  cos  ) 
ng = ;  
2 t (1   )  N  0 180

 Akrilik
( 2 t  N  0 )  (1  cos  )
na =
2 t (1   )  N  0

2. Menghitung perubahan lintasan dalam gelas dan akrilik:


 Gelas
t
dg(  ) = 2
t
nu
1 .
2
2
ng

 Akrilik
t
da(  ) = 2
t
nu
1 .
2
2
na

3. Menghitung perubahan lintasan di udara:


 Gelas
t sin 
2
nu
du(  ) = t cos  .
ng nu
2

1 sin 
2
2
ng
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

nu t
du(  ) = t cos  
ng nu
2

1 2
.
ng

 Akrilik
t sin 
2
nu
da(  ) = t cos  .
na nu
2

1 sin 
2
2
na

nu t
da(  ) = t cos  
na nu
2

1 2
.
na

4. Mencari nilai keseksamaan:


 Gelas

 (n  ng )
2
g
n g 
n ( n  1)

ng = (ng   n g )

n g
I   100 %
ng

K = 100 % - I
 Akrilik

 (n  na )
2
a
na 
n ( n  1)

Na = (na   n a )

na
I   100 %
na

K = 100 % - I
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

3.4 Skema Percobaan

Gambar 3.2.1: desain rangkaian eksperimen indeks bias gelas dan akrilik
Sumber gambar modul eksperimen fisika 2
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari data yang diperoleh didapatkan hasil analisa sebagai berikut:

1. Perubahan sudut pada setiap perlakuan jumlah frinji N:


N Gelas () Akrilik () Gelas (Rad) Akrilik (Rad)
10 3.5 1.2 0.0611 0.0209
20 5.0 1.9 0.0872 0.0331
30 6.0 2.6 0.1047 0.0454
40 6.9 3.2 0.1204 0.0558
50 7.6 3.9 0.1326 0.0680
60 8.2 4.4 0.1430 0.0768
70 9.0 4.8 0.1570 0.0837
80 9.4 5.2 0.1640 0.0907
90 10.0 5.5 0.1744 0.0959
100 10.5 5.8 0.1832 0.1012

2. Nilai Indeks bias yang didapat


n gelas n akrilik dg gelas () dg akrilik () du_gelas() du_akrilik()
1.0849 1.0220 1.5887E-04 7.1346E-05 0.0961 0.3363
1.1372 1.0360 2.9587E-04 1.7419E-04 0.0939 0.3341
1.1781 1.0507 3.9782E-04 3.1738E-04 0.0923 0.3318
1.2192 1.0640 4.9217E-04 4.6924E-04 0.0909 0.3297
1.2541 1.0803 5.6510E-04 6.7690E-04 0.0897 0.3273
1.2862 1.0925 6.2615E-04 8.4324E-04 0.0886 0.3255
1.3323 1.1026 7.0409E-04 9.8602E-04 0.0872 0.3240
1.3568 1.1131 7.4113E-04 1.1366E-03 0.0865 0.3225
1.3954 1.1211 7.9381E-04 1.2542E-03 0.0854 0.3214
1.4294 1.1293 8.3477E-04 1.3756E-03 0.0844 0.3203

3. Rata-rata perubahan lintasan (indeks bias) dalam gelas dan akrilik:


Gelas = 5,6098 x 10-4

Akrilik = 7,3047 x10-4


Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

4. Rata-rata perubahan lintasan (indeks bias) di udara:


Gelas = 0,0895
Akrilik = 0,3273
5. Ralat:
Gelas Akrilik
I % gelas = 13,18 % I % akrilik = 0,0789 %
K % gelas = 86, 81 % K % akrilik = 99,92 %
Deskrepansi = 8, 07 % Deskrepansi = 25,15 %

4.2 Pembahasan
Dalam eksperimen ini, dilakukan pengamatan terhadap dua variable, yaitu
pengamatan terhadap hasil visualisasi pola interferometer dari jumlah frinji dan
perubahan sudut pada gelas dan pada akrilik. Pergeseran sudut pada masing-
maisng medium kedua tersebut dilakukan dalam orde yang sangat kecil (dibawah
5). Sehingga guna kehati-hatian dalam mendapatkan data yang valid, selain
melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap perubahan sudut pada
interferometer, pengamat juga melakukan perhitungan matematis terhadap
penentuan nilai yang pasti dan pengkalibrasian titik awalnya.
Dari data yang diperoleh, didapatkan bahwa penambahan dan banyaknya
jumlah frinji (N) berbanding lurus dengan pergeseran sudut medium kedua yang
dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari semakin besarnya nilai N (banyaknya frinji),
maka nilai  (pergeseran sudut yang terjadi) juga menunjukkan angka yang
semakin besar.
Pola serupa juga teramati pada hubungan antara jumlah frinji dengan nilai
indeks bias yang terbentuk (baik pada gelas maupun akrilik) dan jumlah frinji
dengan perubahan lintasan yang teramati. Dengan demikian, semakin jelaslah
bahwa grafik hubungan antara jumlah frinji dan pergeseran medium kedua yang
dilakukan menunjukkan nilai yang pertambahannya cenderung linear dan bahkan
mendekati smooth (linear sempurna). Dan, terbukti bahwa penambahan dan
banyaknya jumlah frinji (N) berbanding terbalik dengan nilai indeks bias (n) yang
dilakukan.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

Dari percobaan indeks bias gelas dan akrilik dengan menggunakan


interferometer ini didapatkan bahwa rata-rata perubahan lintasan (indeks bias)
dalam gelas adalah 5,6098 x 10-4 sedangkan dalam akrilik = 7,3047 x10-4. Ini jauh
berbeda dengan nilai rata-rata perubahan lintasan (indeks bias) yang terjadi di
udara, dimana nilai indeks bias untuk Gelas adalah 0,0895 sedangkan untuk
akrilik bernilai 0,3273. Dengan adanya perbedaan yang mencolok antar kedua
medium diatas (dilihat dari nilai indeks biasnya yang jauh berbeda), maka dapat
diketahui bahwa impedansi antar kedua medium tersebut adalah berbeda.
Perbedaan impedansi ini disebabkan oleh karakteristik masing-masing medium
yang meliputi kerapatan medium maupun perbandingan antara medan listrik dan
medan magnet yang terbentuk.
Sedangkan untuk nilai indeks bias sendiri dilakukan pembandingan
dengan uji laboratorium yang dilakukan pada eksperimen sebelumnya. Dalam hal
ini digunakan data dari PT Autochem Industri. Dalam data eksperimen PT
Autochem tersebut didapatkan bahwa:
 Indeks bias antar dua medium:

(Sumber: Data teknis Acryglass PT Autocham Industri, 2006: 10)


 Karakteristik Optik:

(Sumber: Data teknis Acryglass PT Autocham Industri, 2006: 11)


Terdapat sedikit perbedaan antara hasil yang diperoleh pada eksperimen ini
dengan data dan hasil perhitungan pada eksperimen PT Autochem Industri
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

tersebut. Jika dalam eksperimen ini didapatkan bahwa nilai indeks bias untuk
Gelas adalah 0,0895 sedangkan untuk akrilik bernilai 0,3273, maka pada uji
laboratorium PT Autochem Industri diatas didapatkan bahwa nilai untuk masing-
masing adalah 0,672 (akrilik) dan 0,667 (gelas).
Perbedaan tersebut menurut hemat penulis masih dapat ditolerir, karena
jenis, ketebalan, maupun bahan dasar untuk akrilik dan gelas yang digunakan bisa
jadi berbeda. Hal ini mengingat nilai dari eksperimen ini dengan yang dilakukan
oleh PT Autochem diatas memiliki range yang cukup besar yaitu sebesar 0,667-
0,0895= 0,5775 untuk gelas dan lebih dari 0,3 untuk akrilik.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

1. Nilai indeks bias (n) dengan jumlah pergeseran frinji (N) yang terbentuk
pada pengukuran dengan menggunakan interferometer menunjukkan pola
berbanding lurus dan saling berhubungan, yaitu penambahan jumlah frinji
dapat digunakan dalam menentukan nilai indeks bias melalui hubungan
matematis.
2. Nilai rata-rata indeks bias kaca dan indeks bias akrilik yang berhasil
diukur dan dianalisa dengan menggunakan bantuan interferometer adalah
5,6098 x 10-4 untuk gelas dan 7,3047 x10-4 untuk akrilik, sedangkan
diudara indeks bias untuk Gelas bernilai 0,0895 dan untuk akrilik bernilai
0,3273.
3. Terdapat perbedaan antara hasil yang diperoleh pada eksperimen ini
dengan data dan hasil perhitungan pada eksperimen PT Autochem
Industri. Perbedaan tersebut terjadi karena jenis, ketebalan, maupun bahan
dasar untuk akrilik dan gelas yang digunakan berbeda.

5.2 Saran

Kevalidan data sangat dipengaruhi oleh kalibrasi awal yang dilakukan,


yaitu pengentrian posisi adjustable mirror, Movable mirror, split, dan sumber
cahaya masuk yang harus ada pada posisi sesuai. Sehingga, penulis menyarankan
agar kalibrasi awal ini sangat diperhatikan guna memperoleh data yang lebih
akurat.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

DAFTAR PUSTAKA

A, Artoto & R, Lutfi. 2007. OPTIKA. Jakarta: Universitas Terbuka


Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Epsilon Group: Bandung

Halliday, Resnick.1986. Fisika jilid 2 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta

Hariharan, P. 2007. Basic Of Interferometry. Academic Press: Sydney, Australia

PT Autochem Industri. 2006. Technical Data Acryglass. PT Autochem: Jakarta


Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk sains dan teknik jilid 2. Erlangga : Jakarta
Soedojdo, Peter. 1992. Asas-Asas Fisika Optika. Universitas Gadjah Mada Press:
Yogyakarta
Jurusan Fisika Fakultas FMIPA Universitas Jember. 2006. Buku Panduan
Eksperimen Fisika II (MAF 325). Lab Optoelektronik Fisika FMIPA
UNEJ: Jember
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

PROFIL PENULIS

Nama : Abdus Solihin


T.T.L : Probolinggo, 31 Januari 1989
Web : http://www.elhobela.co.cc
Email : elhobela@yahoo.co.id

Pendidikan Formal:
1. TK Kemala Bahyangkari
2. SDN Sebaung III, lulus thn. 2001
3. SMPN 1 Gending, lulus thn. 2004
4. Jurusan Ilmu Alam SMAN 1 Gending, lulus thn. 2007
5. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember, sedang ditempuh.
Pendidikan Informal:
1. Santri Masjid Fathullah Sebaung-Gending, thn. 2001-2004
2. Lembaga Bimbingan Belajar PRIMAGAMA, thn. 2006-2007
3. TOEFL Preparation Course 1 UPT of Language UNEJ, thn. 2008
Pengalaman:
1. Pramuka, thn. 2001
2. Seksi Keagamaan OSIS SMAN 1 Gending, thn. 2004-2007
3. Sekretaris 2 Forum Anak Kabupaten Probolinggo (dibawah naungan LPA
dan BAPPEDA Kab. Probolinggo), thn. 2005-2006
4. Perumus & Tim soal Olimpiade Fisika Tingkat SMA se-Jawa Timur,
FMIPA UNEJ, thn.2009
5. Seksi Acara sekaligus Moderator Seminar Nasional Teknologi Robotika
FMIPA UNEJ tahun 2009
6. Fasilitator Seminar "Temu Bocah" yang diselenggarakan LPA (Lembaga
Perlindungan Anak) Kab. Probolinggo, Agustus 2009.
7. Peserta Technical Assistance “Perancangan Media Promosi Berbasis
Teknologi Informasi dan Media Massa” Universitas Jember, 19-30 April
2010.
8. Beberapa seminar-seminar lokal, Nasional, dan Internasional.
Prestasi:
1. Sepuluh besar nilai tertinggi Ujian Akhir Nasional SMPN 1 Gending tahun
2004
2. Juara Harapan lomba Apresiasi & Baca Puisi Tingkat Kabupaten
Probolinggo tahun 2006
3. Peserta English Debating Competition se-Kota dan Kabupaten
Probolinggo tahun 2007
4. Juara Harapan 1 Kompetisi Esai Ekonomi Islam Tingkat Mahasiswa se-
Jawa Timur tahun 2009
5. Juara 3 "Agribusiness Blog Competition" Tingkat Nasional, Agustus 2009
6. Pemenang Alnect Computer Blog Contest Yogyakarta, thn. 2009
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-blog edukasi ELHOBELA

7. Finalis Lomba Karya Kreatif Inovatif Mahasiswa UNEJ Bidang GKI

Anda mungkin juga menyukai