OLEH
164111045
KELAS FARMASI B
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah AnalisisFarmasi II
dengan judul makalah metode-metode analisis obat NSAID golongan oksikam dengan
baik serta tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangun
serta menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta wawasan yang
lebih mendalam bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan.......................................................................................... 16
DaftarPustaka ................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
NSAIDs (Non-Steroidal Anti-Infammatory Drugs) merupakan obat yang
digunakan dalam pengobatan nyeri dan inflamasi. Termasuk dalam NSAIDs di
antaranyaantalgin, ibuprofen, asam mefenamat, dan diklofenak yang mudah
didapatkan oleh masyarakat di apotek. NSAIDs tersedia dalam bentuk obat bebas
(over the counter) di berbagai Negara. Di Spanyol, NSAIDs adalah obat yang paling
banyak dikonsumsi dan menjadi nomor enam dalam belanja farmasi terbanyak
(Marco dkk., 2007). DiIndonesia penggunaan NSAIDs tergolong tinggi, terutama di
kalangan usia lanjut akibat penyakit yang muncul di usia tua seperti artritis atau
rematik (Waranugraha dkk., 2010). Bahkan NSAIDs dijumpai dalam sediaan jamu
tradisional (jamu gendong) (Gitawati, 2013).
Penggunaan NSAIDs sangat luas, di antaranya dalam pengobatan demam,
nyeri ringan hingga nyeri akibat kanker, artritis, stroke, dan dismenore.Jangka waktu
penggunaan tersebut bervariasi, ada yang digunakan jangka pendek seperti pada
demam atau nyeri ringan, ada yang digunakan jangka panjang misalnya pada
pengobatan artritis. Oleh karena itu, NSAIDs erat kaitannya dengan kejadian efek
samping. NSAIDs terbukti dapat mengakibatkan perubahan fungsi ginjal, efek
terhadap tekanan darah, gangguan hati, penghambatan platelet, gangguan
gastrointestinal, dan gangguan kardiovaskuler (Ong dkk., 2007).
Obat NSAID dapat dikelompokan ke beberapa golongan dengan mendasarkan
pada struktur kimia induk dan mekanisme aksi yaitu, yakni :
a. Golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metal salisilat,
maknesium salisilat, salisil slisilat, dan salisilamid.
b. Golongan aminophenol seperti paracetamol dan fenasetin.
c. Golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, fenasetin indomentasin,
prolumetasin, dan oksametasin)
d. Golongan profen /asam 2-propionat (diantaranya ibu profen, alminoprofen,
fenbuffen, indoprofen, naproksen, dan ketorolak)
e. Golongan asam mefenamat/asam N-arilan tranilat (diantaranya asam mefenamat,
asam flufenamat, dan asam tolfenamat),
1
f. Golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon,metampiron, metamizol,
dan phenazon)
g. Golongan oksigen (diantaranya pirosikam, dan meloksikam).
h. Golongan penghambat COX-2 (celecoxib),
i. Golongan sulfonanilida (nimesolide), serta
j. Golongan lain (likofelon dan asam lemak omega 3).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa metode-metode analisis obat NSAID golongaan oksikam?
2. Bagaimana penetapan kadar dan prinsip kerja metode spektrofluolometri?
3. Bagaimana penetapan kadar dan prinsip kerja metode metode Flow Injection
Analysis?
4. Bagaimana penetapan kadar dan prinsip kerja kromatografi lapis tipis kinerja
tinggi (HPTLC)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penetapan kadar dan prinsip kerja dari metode
spektrofluolometri.
2. Untuk mengetahui penetapan kadar dan prinsip kerja dari metode Flow Injection
Analysis.
3. Untuk mengetahui penetapan kadar dan prinsip kerja dari metode kromatografi
lapis tipis kinerja tinggi (HPTLC)
2
BAB II
PEMBAHASAN
6
silica dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin
dipisahkan .
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode-metode analisis yang digunakan untuk analisis obat golongan oksikam adalah
sebagai berikut :
Spektrofotometri
Spektrofluorometri
Flow Injection Analisis
Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair-Spektrometri Massa
Elektroforesis
2. Prinsip dasar spektrofluorosensi adalah dengan pengukuran intensitas fluorosensi
cahaya yang dipancarkan oleh senyawa uji dibandingan dengan baku tertentu
3. Cara analisisnya kedalam labu takar 10 ml ditambahkan 1 ml buffer indukTRIS (pH
9,0),0,3 ml larutan induk Eu3+ dan standar/sampel pada kisaran konsentrasi 1,0 -2,0
ppm intensitas fluoresensi diukur dalam waktu 10 menit pada panjang gelombang 358
nm (eksitasi) dan panjang gelombang 615 nm (emisi).
4. Prinsip dasar Prinsipnya mirip dengan analisis aliran tersegmentasi (SFA), tetapi tidak
ada udara yang disuntikan kedalam sampel atau aliran reagen. Flow injection analysis
(analisis aliran injeksi ) merupakan salah satu teknik kimia mikro untuk
mengotomatiskan metode kimia cair .
Larutan HCL 0,1 M dalam methanol atau 5X10-3M FE(III) dalam methanol dicampur
dengan aliran pembawa. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 322nm ( Metode
pertama) atau panjang gelombang 520 nm ( metode kedua). Kurva kalibrasi disiapkan
dengan membuat plot hubungan antara tinggi puncak terhadap konsentrasinya. Dalam
pekerjaan ini sebanyak 0,5 mL larutan meloksikam ( 1,0X10-5 g meloksikam /
mLlarutan NaOH 0,01M) dan 0,50 mL larutan fluoresein ( Fluoresein 1 mM dalam
NaOH 0,01 M) pertama – tama ditambahkan kedalam sel kuarva, selanjutnya sebanyak
0,50 mL NBS 0,4 M diinjeksikan secara cepat kedalam sel yang sama melalui suatu
tabung aliran dan spectrum luminisensi direkam dengan scaning dalam waktu yang
sama.
8
5. Memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut
yang digunakan.
6. setelah dilakukan deteksi dengan UV pada panjang gelombang 254 bercak analit
diambil dan dianalisis dengan MALDI-TOF-MS menggunakan , atrix asam alfa-siano-
4-hidroksi sinamat.
9
DAFTAR PUSTAKA
10