Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS BIOFISIK DAN SOSIAL TAPAK

Novan Agung Handoko

Dalam suatu perancangan proyek maupun bangunan dalam suatu lahan maka terlebih
dahulu diperlukan adanya analisis pada lahan tersebut, hal ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi biofisik dan sosial tapak lingkungan yang akan digunakan, sehingga hal ini sangat
penting dilakukan untuk mengambilan keputusan yang tepat. Dalam analisis tapak maka
proses penyelidikan dan penilaian terhadap kondisi lahan erat kaitannya untuk menentukan
biofisik pada lahan yang akan digunakan tersebut. Dimana proses penyesuaian atas suatu
program tertentu untuk sebuah proyek dapat diperoleh dari analisis tapak yang dilakukan
dengan analisis perbandingan pada beberapa tapak yang tersedia untuk proyek yang sama
yang telah ditentukan sebelumnya. Pada analisis tapak spesifik sendiri terdapat dua tahap
analisis yaitu tahap pertama berupa penyelidikan, diaman seluruh data tapak yang memiliki
hubungan, peta-peta, dan informasi lainnya digabungkan dan digambar pada skala yang
sama. Dan pada tahap kedua yaitu berupa suatu tahap penilaian tapak yang mana nilai-nilai
dan perhubungan visual, perasaan dan suasana hati ikut andil dalam proses analisis yang
dilakukan. Dan kategori-kategori data dalam analisis tapak ini serupa dengan data yang
terdapat pada survei kawasan lahan. Meskipun demikian, informasi yan diperoleh lebih
spesifik dan dalam penafsirannya dihubungkan dengan proyek yang diusulkan untuk
dilakukan analisis. Dan berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan dalam proses analisis tapak
dan biofisik yaitu :

1. Bentukan lapisan geologi dibawah permukaan : Dalam hal ini yang menentukan bentuk
lahan terlihat yaitu topografi dan segi pondasi bangunan, dan daya dukung lapisan geologi
yang dapat memberikan hasil berbeda dari tapak satu dengan tapak yang lainnya. Seperti
batu-batuan keras yang dapat memiliki daya dukung 60 ton per kaki persegi. Sedangkan
pada daya dukung tanah berupa campuran-campuran pasir-lempung yaitu 1 ton per kaki
persegi. Hal ini yang menjadi pertimbangan sebelum sebuah bangunan besar direncanakan
dan juga ditempatkan.
2. Sistem Drainase : Sistem drainase juga berkaitan dengan geologi bawah permukaan.
Dengan adanya lapisan-lapisan yang kedap air akan membatasi penggunaan tangki septik
dan membutuhkan perlindungan terhadap pencemaran air permukaan dari sumber-sumber
lain.
3. Peta Tanah : Peta tanah ini digunakan dalam suatu gambaran dari berbagai jenis tanah,
yang masing masing dengan sifat-sifat dan kepentingannya pada perencanaan tapak. Hal
ini berhubungan dengan kestabilan pada lahan, kecocokan tipe pondasi, penggalian-
penggalian, bahaya erosi, pengaliran air dan juga pertumbuhan tanaman.
4. Permukaan Tapak :Dalam hal ini topografi yang merupakan faktor yang paling penting
dalam proses penilaian. Ciri-ciri topografis dapat sangat berpengaruh dalam menentukan
susunan rencana tapak, maka diperlukan kepekaan dalam segala hal baik itu pada
karakterisrik kawasan lahan yang ada. Seperti dari segi visual, gambaran topografi yang
diperoleh juga dapat menunjukan tempat-tempat yang memiliki pemandangan yang baik
dan bagian-bagin tapak yang terlihat atau bersembunyi apabila dilihat dari suatu tempat
tertentu baik dari dalam maupun dari luar tapak.
5. Kelandaian Permukaan Lahan : Adanya pengaturan ekonomis dan peletakan bangunan
juga akan dipengaruhi oleh kelandaian permukaan. Hal ini dapat terlihat dari peta
penggolongan kelandaian permukaan tanah yang digunakan akan mempengaruhi tataguna
lahan yang direncanakan dan juga kecocokan dalam penggunaan lahan tersebut.
6. Analisis vegetasi : Analisis vegetasi penting dilakukan untuk mencatat jenis-jenis tanaman
yang terdapat pada lahannya, baik usia maupun kondisinya, hal ini merupakan faktor
penting dalam mempertimbangkan jenis tanaman atau semak mana yang perlu
dilestarikan. Dan vegetasi juga dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai jenis tanah
dan mikro iklim lainnya.
7. Mikroiklim : Mikroiklim ini tercipta oleh topografi, tumbuh-tumbuhan dan vegetasi
penutup permukaan, keterbukaa terhadap angin, ketinggina, dari permukaan laut, dan
perhubungan tapak terhadap suatu kawasan air yang luas. Sehingga hal ini dapat
dimanfaatkan dan mengatur mikroiklim yang terdapat dalam suatu tapak agar tercipta
keseimbangan yang nyaman bagi penggunanya. Mikroiklim sendiri merupakan suatu
faktor yang penting dalam bagaimana daerah-daerah luar ruangan dapat dipakai.

Anda mungkin juga menyukai