Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN UPAYA KIA

UPT PUSKESMAS AJANGALE


KABUPATEN BONE
TAHUN 2019

A. Pendahuluan

Sehubungan dengan penerapan dalam system MDGs, maka

pelaksanaan strategi sampai kedaerahpun diharapkan dapat lebih terarah dan

sesuai dengan permasalahan setempat. Dengan adanya variasi antar daerah

dalam hal demografi dan geografi, maka kegiatan dalam program kesehatan

ibu dan anak ( KIA ) akan berbeda pula. Namun agar pelaksana program KIA

dan KB dapat berjalan lancar, aspek peningkatan mutu pelayanan program KIA

dan KB tetap diharapkan menjadi kegiatan prioritas baik ditingkat puskesmas

maupun ditingkat kabupaten/ kota. Peningkatan mutu program KIA dan KB

juga dinilai dari besarnya cakupan program dimasing-masing wilayah kerja.

Untuk itu, perlu dipantau secara terus menerus besarnya cakupan

pelayanan KIA disuatu wilayah kerja, agar diperoleh gambaran yang jelas

mengenai kelompok mana dalam wilayah kerja tersebut yang paling rawan.

Dengan diketahuinya lokasi rawan kesehatan ibu dan anak, maka wilayah kerja

tersebut dapat lebih diperhatikan dan dicarikan pemecahan maslahnya. Untuk

memantau cakupan pelayan KIA dan KB tersebut dikembangkan system

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS –KIA dan KB).


B. Latar Belakang

Bertitik tolak dari pengertian program kesehatan ibu dan anak

(KIA) adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan

pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta

anak prasekolah. Maka dipandang perlu menyusun kerangka acuan khusus

untuk tingkat UPT Puskesmas Ajangale dengan melihat bahwa masalah-

masalah dalam hal kesehatan kebidanan yang sangat kompleks dimana pada

tahun 2018 masih ada beberapa indikator program yang belum tercapai antara

lain K1 96 % target 100%, K4 92 % target 95 %, komplikasi neonatal 65 %

target 80 %, dan persalinan oleh tenaga kesehatan 90 % target 95%,

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

1. Umum

Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang

optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak

untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan

bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus:

a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam

mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan


teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,

posyandu dan sebagainya.

b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah

secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, posyandu, serta di sekolah

taman kanak - kanak atau TK.

c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.

d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,

ibu meneteki, bayi dan anak balita.

e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan

seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak

prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

D. Sasaran Program KIA & KB

1. Ibu hamil

2. Ibu bersalin

3. Ibu nifas

4. Bayi

5. Balita

6. Apras

7. Remaja

8. WUS

9. PUS
E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan pokok dalam program KIA & KB adalah :

a. Aspek manajemen program KIA dan KB.

b. Proses pembinaan terhadap program KIA dan KB di tingkat UPT

Puskesmas Ajangale dan jaringannya..

c. Upaya menggerakkan masyarakat melalui peran serta aktif mitra-mitra

kesehatan dalam pelayanan program KIA di UPT Puskesmas Ajangale

dan jaringannya.

2. Rincian Kegiatan dalam program KIA adalah :

a. Pelayanan antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayann kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan

sesuai dengan standart pelayanan antenatal yang ditetapkan.

b. Penjaringan (Deteksi) dini kehamilan beresiko

Kegiatan ini bertujuan menemukan ibu hamil beresiko/komplikasi,

yang dapat dilakukan oleh kader,dukun bayi dan tenaga kesehatan.

c. Kunjungan Ibu Hamil

Yang dimaksud kunjungan ibu hamil disini adalah kontak ibu

hamil dengan tenaga kesehtan untuk mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai standar yang ditetapkan. Istilah” kunjungan” disini tidak

mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung kefasilitas

pelayann,tetapi setiap kontak tenaga kesehtan (diposyandu,pondok

bersalin desa,kunjungan rumah) dengan ibu hamil untuk memberikan


pelayann antenatal sesuai standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu

hamil.

d. Kunjungan baru ibu hamil ( K1 )

Kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) adalah kunjungan ibu hamil yang

pertama kali pada masa kehamilan.

e. K 4

K 4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

standar yang ditetapkan, dengan syarat :

1) Minimal 1 kali kontak pada triwulan I

2) Minimal 1 kali kontak pada triwulan II

3) Minimal 2 kali kontak pada triwulan III

f. Kunjungan Neonatal ( KN)

Kunjungan Neonatal ( KN ) adalah kontak neonatal dengan tenaga

kesehatan minimal 2 (dua) kali untuk mendapatkan pelayanan dan

pemeriksaan kesehatan neonatal, baik didalam maupun diluar gedung

puskesmas (termasuk bidan desa, polindes dan kunjungan rumah)

dengan ketentuan :

1) Kunjungan pertama kali pada hari pertama sampai pada hari ketujuh

( sejak 6 jam setelah lahir 7 hari).

2) Kunjungan kedua kali pada hari kedelapan sampai dengan hari kedua

puluh delapan (8 sampai 28 hari).


3) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bukan merupakan

kunjungan neonatal

g. Kunjungan ibu nifas ( KF).

Kunjungan ibu nifas (KF) adalah kontak ibu nifas dengan tenaga

kesehatan minimal 3 (tiga) kali untuk mendapatkan pelayanan dan

pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun diluar gedung

puskesmas (termasuk bidan desa/polindes dan kunjungan rumah),

dengan ketentuan :

1) Kunjungan pertama kali pada hari pertama sampai pada hari

ketujuh (1 – 7 hari)

2) Kunjungan kedua kali pada hari ke delapan sampai dengan hari ke

dua puluh delapan (8 – 28 hari).

3) Kunjungan ketiga kali pada hari ke dua puluh Sembilan sampai

dengan hari keempat puluh dua ( 29 – 42 hari ).

h. Ibu hamil beresiko

Ibu hamil beresiko adalah ibu hamil yang mempunyai factor resiko dan

resiko tinggi, sebagai berikut :

1) Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

2) Anak lebih dari 4

3) Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun

4) Tinggi badan kurang dari 145 cm.

5) Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari

23,5 cm.
6) Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis,hipertensi dan

riwayat cacat congenital.

7) Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau

panggul.

F. Cara Melaksanakan Kegiatan

Dalam pelaksanaan program kegiatan KIA & KB di UPT Puskesmas

Ajangale dilksanakan dengan cara sebagai berikut :

1. Pembentukan tim pengelola KIA & KB ditingkat UPT Puskesmas

Ajangale baik ditingkat upaya kesehatan perorangan maupun ditingkap

upaya kesehatan masyarakat dengan tim sebagai berikut:

a. Upaya Kesehatan Perorangan

Penanggung Jawab : Kepala UPT Puskesmas Ajangale

dr.H. Muhammad Yunus, S.Ked., M.Kes

Koordinator UKP : dr. Masrita, S. Ked

Pengelola : Hj.Sulviah, S. ST

Sekretaris : Adha, A.Md. Keb

Bendahara : Sarmiah, Amd. Keb

Tekhnis : Arnawati, Amd. Keb

b. Upaya Kesehatan Masyarakat

Penanggung Jawab : dr.H. Muhammad Yunus, S.Ked., M.Kes

(Kepala UPT Puskesmas Ajangale)

Penanggungjawab UKM : Fatimah, SKM


Pengelola : Hj.Sulviah, S. ST

Sekretaris : Adha, A.Md. Keb

Bendahara : Sarmiah, Amd. Keb

Tekhnis : Arnawati, Amd. Keb

G. Sasaran

JUMLAH
PENDUDUK SASARAN PROGRAM
N DESA/
TOTAL TOTAL
O KELURAHAN
L P BUMIL BULIN BUFAS BAYI BALITA WUS PUS

1 LABISSA 431 471 902 18 17 17 16 118 198 162

2 LEBBAE 847 999 1846 36 35 35 33 242 404 332

3 MANCIRI 850 918 1768 35 33 33 31 232 387 318

4 OPO 800 956 1756 35 33 33 31 230 385 316

5 PACCIRO 837 1024 1856 37 35 35 33 243 406 334

6 PINCENG
567 702 1269 25 24 24 23 166 278 229
PUTE

7 POMPANUA 1934 2101 4035 79 76 76 73 528 884 726

8 POMPANUA
1203 1352 2555 50 48 48 46 335 560 460
RIATTANG

9 TELLE 1002 1146 2148 42 40 40 39 281 470 387

10 WELADO 1340 1382 2722 54 51 51 49 357 596 490

PUSKESMAS 9806 11.051 20.857 411 392 392 374 2732 4568 3754

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam program KIA & KB UPT

Puskesmas Ajangale dilakukan :

1. Setiap bulan dan dilaksanakan pada saat pertemuan UKP dan UKM tingkat

UPT Puskesmas Ajangale pada minggu ke IV. Dan dilakukan oleh

koordinator UKP dan UKM UPT Puskesmas Ajangale.

2. Setiap bulan dan dilaksanakan pada saat lokakarya mini tingkat UPT

Puskesmas Ajangale pada minggu ke IV. Dan dilakukan oleh manajemen

dan kepala UPT Puskesmas Ajangale

3. Setiap tiga bulan ( Triwulan) dan dilaksanakan pada saat pertemuan

manajemen mutu UPT Puskesmas Ajangale. Dan dilakukan oleh tim

manajemen mutu UPT Puskesmas Ajangale.

4. Setiap tiga bulan (Triwulan) dan dilaksanakan pada saat pertemuan program

dengan lintas sektor di UPT Puskesmas Ajangale atau kantor Camat

Ajangale. Dan dilakukan oleh Camat Ajangale.

5. Setiap tahun dan dil;aksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone. Dan

dilakukan oleh Kasi KIA & KB dan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga

serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone.

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan

Pencatatan adalah catatan kegiatan dalam program KIA & KB yang

telah dilaksanakan. Dan system pencatatan yang dilkukan adalah secara


langsung bila ada pasien yang berkunjung atau bila ada kegiatan yang

dilaksanakan oleh pengelola di unit pelayanan perorangan, masyarakat dan

jaringan pelayanan.

Adapun jenis format pencatatan yang harus dilengkapi adalah :

a. Laporan PWS KIA yang terdiri dari 18 Indikator

b. Laporan PWS KB yang terdiri dari 9 indikator

c. Laporan LB3 KIA

d. Laporan LB3 Anak

e. Laporan lain yang merupakan tugas tambahan bagi pengelola program

KIA & KB dan jaringan pelayanan lainnya.

2. Pelaporan

Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan

laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus

diserahkan.

a. Laporan dibuat oleh masing-masing pengelola program ditingkat jaringan

pelayanan dan diteruskan ke tingkat UPT Puskesmas, Ditingkat UPT

Puskesmas direkap oleh pengelola yang ada di tingkat UPTD Puskesmas

dan dilanjutkan ke tingkat kabupaten ( Seksi KIA ).

3. Evaluasi

Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program / kegiatan

secara menyeluruh. Yang harus dievaluasi dalam program KIA & KB

adalah :
a. Apakah semua kegiatan yang telah dilaksanakan sudah dicatat sesuai

dengan system pencatatan dan pelaporan serta evaluasi yang ada.

Semua kegiatan telah dicatat pada buku kohor KIA & KB serta

buku register pasien.

b. Apakah semua jenis format laporan yang tersedia telah diisi dengan tepat

dan benar sesuai kegiatan yang telah dilaksanakan.

Semua format laporan yang tersedia telah diisi sesuai dengan

petunjuk.

c. Apakah evaluasi telah dilakukan pada setiap jenjang pelayanan kesehatan

baik ditingkat UPT Puskesmas maupun ditingkat jaringan pelayanan.

Semua jenjang pelayanan telah dievaluasi sesuai jadwal yakni tiap

3 bulan sekali dengan cara supervisi fasilitatif ketingkat pelayanan bidan

desa daj jaringan lainnya.

d. Apakah semua pencatatan dan pelaporan telah dilaksanakan dengan tepat

waktu pada setiap jenjang pelayanan.

Semua jenis pelaporan telah dibuat dan dilaporkan pada akhir

bulan dari semua jenjang pelayanan, yaitu LB3 KIA, PWS-KIA, PWS

KB dan LB 3 Anak

Anda mungkin juga menyukai