Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

FLEBOTOMI

Oleh kelompok 1 (1B) :

1. Adelin Inggeruhie 9. Christina A. L. Taborat


2. Deviany Reimialy 10. Ammalia
3. Dina Carolina Lopumeten 11. Amina Sikdewa
4. Fardia Suneth 12. Griffith
5. Fatma Kadir 13. Melanie Sahetapy
6. Anita Rahmadani .S 14. Israh
7. Anjely Yunete Noya 15. Fitria Marasabessy
8. Chalsum H. Bakay 16. Fatmawati Latukau

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

2019
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

Judul praktikum : Flebotomi

Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat mengetahui cara pengambilan darah


vena dan kapiler

Manfaat praktikum : Kita dapat mengetahui cara pengambilan darah vena dan
kapiler dengan baik dan benar .

Dasar teori :

Phlebotomy yang berarti proses mengeluarkan darah. Suatu cara


pengambilan darah vena yang diambil dari vena mediana cubiti untuk
mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan
spuit. Ada 3 macam cara untuk memperoleh darah yaitu
skinpuncture,venipuncture, dan arteri. Venipuncture adalah cara yang paling
umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomis sering dikaitkan dengan
pengambilan darah vena (venipuncture).
Pada pengambilan darah vena, umumnya diambil dari vena mediana cubiti
yang terletak pada sisi lipatan siku. Vena ini terletak di permukaan kulit, cukup
besar, dan tidak dekat dengan syaraf. Apabila tidak memungkinkan, vena
cephalica dan vena basilica bisa menjadi pilihan dalam pengambilan darah vena.
Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya
berdekatan dengan arteri branchialis dan syaraf mediana. Jika vena basilica dan
cephalica tidak dapat digunakan, maka dapat dilakukan pengambilan darah di
vena pergelangan tangan dan vena kaki. Ada dua cara dalam pengambilan darah
vena, yaitu cara manual dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan
menggunakan alat suntik (syringe). Pengambilan darah kapiler atau dikenal
dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan
tusukan kulit.
Prosedur kerja :

1. Pra-Analitik :
Alat dan bahan
 Pengambilan darah vena
- Spuit 3 cc
- Torniquet
- Kapas alkohol
- Kapas kering
- Plester
 Pengambilan darah kapiler
- Lanset
- Kapas alcohol
- Kapas kering
2. Analitik :
 Darah Vena
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Teman yang akan diambil darahnya dipersilahkan duduk, agar lebih
mudah mendapatkan vena mediana cubitinya.
3. Secara bersamaan tourniquete dipasang dan tangan dikepal
4. Setelah mendapatkan vena, oleskan bagian yang akan ditusuk dengan
kapas alkohol 70%
5. Ambil spoit 3 ml yang sudah dikuatkan jarumnya, kemudian tusukkan
jarum kedalam vena.
6. Setelah pengambilan darah, spoit ditarik atau dikeluarkan secara perlahan
dengan ditutupi kapas kering.
7. Bersihkan alat dan bahan yang telah dipakai.
 Darah Kapiler
1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pijat-pijat jari tangan yang akan ditusuk.
3. Oleskan kapas alkohol 70% pada jari yang akan ditusuk.
4. Lanset ditusukkan ke jari yang akan ditusuk.
5. Bersihkan dengan kapas kering pada jari tangan yang telah ditusuk.
6. Bersihkan alat adan bahan yang akan digunakan
3. Pasca analitik
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu pengambilan darah kapiler
dan pengambilan darah vena dapat dikatakan bahwa pengambilan darah vena
biasanya diambil dari vena mediana cubiti yang terletak pada sisi dalam lipatan
siku sedangkan pengambilan darah kapiler dilakukan penusukan pada ujung-
ujung jari dengan kedalaman tertentu sehingga didapatkan sample darah.

Kesimpulan :
Flebotomi adalah inisiasi atau membuat sayatan pada pembuluh darah agar
darah dapat mengalir dan dikumpulkan. Pengambilan darah/sampel harus
mengikuti standar, syarat, prosedur dan teknik yang baik untuk menjaga kualitas
sampel.

Anda mungkin juga menyukai