Anda di halaman 1dari 3

Tugas Modul : Tugas M3 KB3.

1: Analisis Video Konstruktivistik


Nama : Hilda Hosfia, S.Hum
Sekolah : SMPN 32 Kab. Tebo

Dalam video kali ini, teacher Toni mencoba menyelesaikan masalah di kelas dengan
menggunakan teori belajar Konstruktivistik.

https://youtu.be/Xa59prZC5gAs

Setelah Bapak/Ibu melihat video bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah belajar
dengan teori Konstruktivistik, cobalah Bapak/Ibu membuat simpulan sebanyak 1
halaman tentang bagaimana cara teacher Toni menerapkan teori Konstruktivistik dalam
pembelajaran? Berikan pula komentar Bapak/Ibu terhadap penerapan strategi tersebut.

JAWAB:
Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman.
Dalam proses belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa
menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Yang terpenting dalam teori konstruktivistik adalah bahwa dalam proses pembelajaran
siswalah yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan
pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Peserta didik perlu dibiasakan untuk
memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan
ide-ide. Penekanan belajar siswa secara aktif ini perlu dikembangkan karena kreativitas dan
keaktifan siswa akan membantu mereka untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitif siswa.
Sementara siswa teacher Tony pasif dalam proses pembelajaran yang ia laksanakan untuk itu
dia menerapkan proses belajar konstruktif dengan strategy problem based learning.
Teacher Tony menentukan kegiatan belajarnya dengan meminta siswanya untuk
terlibat dalam real world problem mengenai reducing waste dengan pertanyaan pokok yang
harus dijawab oleh siswanya yakni how can we reduce waste to help sustain earth’s
resources?
Dengan bekal pertanyaan itu, siswa diminta untuk melakukan rangkaian kegiatan
sebagai berikut:
1. Para siswa mengadakan tur limbah lokal dan daur ulang untuk belajar secara langsung
bagaimana limbah dan bahan daur ulang dari komunitas mereka ditangani. Artinya,
siswa diminta untuk secara langsung melihat, merasakan, dan melakukan proses berpikir
secara real time tentang pembelajaran mereka di dunia nyata.
2. Setelah itu siswa- siswa diminta untuk menimbang dan mencatat berapa kilogram
makanan yang dibuang keluarga mereka ke dalam sampah setiap hari, sehingga siswa
secara tak langsung menemui masalah tentang penyebab adanya limbah.
3. Kemudian, secara berkelompok, siswa akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk
masalah tersebut dengan mencari sumber informasi yang ada di dalam buku, di internet
dan melakukan wawancara terhadap para ahli di sekitar mereka melalui telepon atau
skype. Hal ini berarti bahwa siswa mencari solusi dengan usaha mereka sendiri di
lingkungan yang mereka hadapi.
4. Akhirnya, mereka mendemonstrasikan solusi yang mereka dapatkan terhadap
pertanyaan penting tadi dengan cara membuat buku, rangkai slide, pengumuman layanan
public yang bisa mereka persentasikan kepada masyarakat dan orang tua.
Setelah melakukan hal tersebut diatas siswa mampu menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, punya keterampilan berpikir tingkat
tinggi, dan dapat belajar bersama dalam kelompok.
Komentar terhadap penerapan strategi tersebut:
Teacher Tony telah melakukan banyak hal yang sangat membantu dalam proses
belajar siswanya, siswanya sudah bisa mandiri dan mengambil keputusan dan bertindak
sendiri , meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, melalui kesempatan, dukungan, dan
kemudahan belajar yang telah diberikan Teacher Tony, yang menggunakan teori
konstruktivistik terhadap masalah yg dihadapi siswanya saat itu.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai