Trigger Finger
Trigger Finger
PENDAHULUAN
dengan tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong atau
member bentuk pada tubuh manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang
terdapat pada seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan otot
tersebut dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon. Tendon sangatlah kuat
tetapi tidak banyak stretch. Ketika tendon menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu
disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya dikarenakan oleh regangan, olaraga yang
berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba. Sebagian
besar tendinitis terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut, karena tendon menjadi
lebih peka terhadap cedera,elastisitasnya berkurang. Tendinitis juga terjadi pada usia
Trigger finger atau tenosynovitis stenosing adalah penyakit yang terjadi pada
jari yaitu sesudah jari dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali tapi
setelah manufer sedikit jari tersebut tiba-tiba mampu kembali ke ekstensi lagi. Hal ini
biasanya disebabkan oleh adanya penebalan setempat pada suatu tendon fleksor,
1
dalam kombinasi dengan adanya penebalan didalam selubung tendon pada tempat
yang sama. Penyakit ini dapat menimbulkan permasalahan kapasitas fisik berupa
Trigger finger (jari macet) merupakan suatu tipe tendinitis yang terjadi pada
tendon-tendon yang berfungsi untuk fleksi jari-jari tangan. Sebenarnya tidak ada otot
pada jari-jari itu sendiri. Kita menggerakkan jari-jari kita sebenarnya seperti mamakai
remote kontrol, yaitu otot-otot lengan bawah terhubungkan dengan tulang pada jari-
jari oleh sesuatu yang halus, fleksibel, berbentuk benang yang dinamakan tendon.
Otot-otot lengan bawah menarik tendon untuk memfleksikan sendi jari-jari tangan.2,4
Tendon-tendon fleksor ini halus, fleksibel, berupa benang yang tebal, terlihat
kekang seperti tali jemuran, bekerja seperti rantai sepeda sewaktu memfleksikan jari-
jari anda, meluncur keluar dan masuk selagi meluruskan dan menekuk jari-jari anda.
Susunan ini mengikuti bentuk jari-jari yang ramping, dan memiliki semua kekuatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Tangan
Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara
hamate.
Metakarpal
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan
menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang
sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.
3
Phalangs
setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari
lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara
tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk
menggenggam sesuatu.
4
II. Ligamen dan Tendon
kapsul sendi . Sebuah kapsul sendi adalah kantung kedap air yang
mengelilingi sendi dan berisi cairan pelumas yang disebut cairan sinovial .
Pada pergelangan tangan, delapan tulang karpal dikelilingi dan didukung oleh
kapsul sendi. Dua ligamen penting mendukung sisi pergelangan tangan. Ini
sisi ulnaris pergelangan tangan. Melintasi tepi ulnaris (sisi yang jauh dari ibu
jari) dari pergelangan tangan. Dimulai pada styloid ulnaris , benjolan kecil di
tepi pergelangan tangan (di sisi jauh dari ibu jari) di mana ulna memenuhi
pergelangan tangan.Ada dua bagian untuk kabel berbentuk UCL. Salah satu
bagian terhubung ke berbentuk kacang (salah satu tulang karpal kecil) dan
dukungan untuk disk kecil dari tulang rawan di mana ulna bertemu
5
segitiga (TFCC) dan dibahas secara lebih rinci di bawah ini. UCL
Ligamen kolateral radial (RCL) adalah pada sisi ibu jari pergelangan
tangan. Ini dimulai pada tepi luar dari jari-jari pada benjolan kecil yang
jauh ke samping (jauh dari ibu jari). Seperti ada banyak tulang yang
otot dengan tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong
jaringan yang terdapat pada seluruh tubuh manusia yang berguna untuk
6
Tendon sangatlah kuat tetapi tidak banyak stretch. Ketika mereka
menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu yang lama untuk sembuh.
yang berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba.
Sebagian besar tendinitis terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut, karena
Tendinitis juga terjadi pada usia muda karena olahraga yangberlebihan atau
adalah rheumatoid artritis, gout, reiter’s syndrome, lupus, dan diabetes. Orang
dengan penyakit gout ada kristal asam urat yang nampak pada pembungkus
7
Untuk lebih memahami trigger finger, penting untuk kita memahami
anatomi yang terkait. Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot
ke tulang. Setiap otot memiliki dua tendon, yang masing-masing melekat pada
tulang. Pertemuan tulang bersama dengan otot membentuk sendi. Ketika otot
Sebagaimana kita ketahui trigger finger adalah suatu bentuk cedera akibat
aktivitas berlebihan yang berulang-ulang dengan gejala mulai dari tanpa rasa
sakit dengan sesekali bunyi gemeretak / menyentak jari, untuk disfungsi parah
dan rasa sakit dengan jari terus terkunci dalam posisi menekuk ke bawah ke
telapak tangan.2,4
8
III. Persarafan
tangan. Tiga saraf utama mulai bersama di bahu: saraf radial, saraf median,
dan saraf ulnaris . Saraf ini membawa sinyal dari otak ke otot-otot yang
menggerakkan lengan, tangan, jari, dan ibu jari. Saraf juga membawa sinyal
wraps sekitar akhir tulang jari-jari ke bagian belakang tangan. Ini memberi
sensasi ke bagian belakang tangan dari ibu jari ke jari ketiga. Hal ini juga
pergi ke belakang ibu jari dan hanya di luar buku jari utama dari permukaan
ke sisi telapak ibu jari, jari telunjuk, jari panjang, dan setengah dari jari
9
Saraf ulnaris bergerak melalui terowongan terpisah, yang
disebut kanal Guyon . Terowongan ini dibentuk oleh dua tulang karpal
manis. Cabang-cabang saraf ini juga memasok otot kecil di telapak dan otot
dan jari dapat menyebabkan iritasi atau tekanan pada saraf di dalam
10
Gambar 4. Persarafan Pada Tangan
Trigger finger atau tenosynovitis stenosing juga dikenal dengan nama jari
yang macet. Dimana pasien bercerita tentang jarinya yang macet. Setelah mengepal
jari-jari yang sehat dapat diluruskan dengan mudah, tetapi jari yang macet itu tetap
dimacetnya, maka yang nyeri yang hebat dirasakan dengan terdengarnya “klek” pada
11
Trigger finger adalah gangguan umum yang sering terjadi dan ditandai
dimana jari yang dibengkokkan tibe-tiba tidak dapat diluruskan kembali serta
berhubungan dengan disfungsi dan nyeri yang disebabkan penebalan setempat pada
suatu tendo fleksor, dalam kombinasi dengan adanya penebalan di dalam selubung
12
Gambar 5. Trigger Finger
C. Epidemiologi
mengganggu pergerakan tendon. Hal ini biasanya terkait dengan rheumatoid arthritis,
diabetes, pekerjaan berat.Kemungkinan untuk terjadi pada wanita adalah lebih besar
Jari macet dapat menjadi sumber rasa sakit yang signifikan. Selain itu, Ruang
gerak yang terbatas pada jari dapat mengganggu. Ativitas fungsional (seperti
menggenggam dan mengetik). Namun tidak ada kematian yang terkait dengan
kondisi ini. Tidak ada kecenderungan rasial diketahui terkait dengan trigger
13
finger. Jari macet paling sering terjadi pada orang dewasa, dengan kisaran usia rata-
D. Etiologi
Penyebab potensial trigger finger telah dapat dijelaskan, tetapi etiologi tetap
trauma lokal dengan stres dan gaya degeneratif. Ada yang menghubungkan penyebab
trigger finger karena penggunaan fleksi tangan yang terus-menerus dan pada tiap
individu sering dengan penyebab multifaktor. Oleh karena itu sering disebut dengan
pigmented vilonodular synovitis memiliki faktor resiko lebih besar terkena trigger
cairan di sekitar tendon dan sendinya seperti pasien diabetes mellitus dan rheumatoid
14
artritis. Pengumpulan cairan disekitar tendon ini menyebabkan terjadinya penebalan
nodule tendon (biasanya pada tendon m.flexor digitorum profundus) sehingga tendon
yang bengkak ini bisa mengganggu gerakan normal pada tendon. Adanya
pembengkakan ini mudah sekali tendon terjepit sehingga jari susah untuk difleksikan
(macet) atau terkunci pada posisinya dan mengakibatkan jari terasa sakit dan
pada tendon fleksor polisis longus. Sementara pada orang dewasa, beberapa
kasus yang terjadi mungkin berhubungan dengan trauma berulang. Lebih dari satu
stenosing (stenosans tenovaginitis khusus pada jari), tapi hal ini mungkin keliru,
Selain itu, molekul kolagen (kolagen membuat naik sekitar 95% dari subtansi
tendon) menurun dan rusak. Produk degradasi dari kolagen, yang disebut degenerasi
pembengkakan tendon. Hal ini tampaknya menjadi bagian alami dari penuaan
(seperti rambut beruban dan keriput) dan bukan merupakan tanda penyakit
15
atau berlebihan. Artinya, tidak dapat dikatakan nodul pada trigger finger lebih umum
pada orang yang melakukan aktivitas berat dimana tangan yang lebih dominan.2,5
E. Patofisiologi
Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot ke tulang. Setiap otot
memiliki dua tendon, yang masing-masing melekat pada tulang. Pertemuan tulang
bersama dengan otot membentuk sendi. Ketika otot berkontraksi, tendon akan
menarik tulang, sehingga terjadi gerakan sendi. Tendon pada jari-jari melewati
Pada trigger finger terjadi peradangan dan hipertrofi dari selubung tendon
yang semakin membatasi gerak fleksi dari tendon. Selubung ini biasanya membentuk
sistem katrol yang terdiri dari serangkaian sistem yang berfungsi untuk memaksimal
kekuatan fleksi dari tendon dan efisiensi gerak di metakarpal. Nodul mungkin saja
dapat membesar pada tendon, yang menyebabkan tendon terjebak di tepi proksimal
katrol ketika pasien mencoba untuk meluruskan jari, sehingga menyebabkan kesulitan
untuk bergerak. Ketika upaya lebih kuat dibuat untuk meluruskan jari, dengan
menggunakan kekuatan lebih dari ekstensor jari atau dengan menggunakan kekuatan
eksternal (dengan mengerahkan kekuatan pada jari dengan tangan lain), jari macet
yang terkunci tadi terbuka dengan menimbulkan rasa sakit yang signifikan pada
telapak distal hingga ke dalam aspek proksimal digit. Hal yang kurang umum terjadi
16
antara lain nodul tadi bergerak pada distal katrol, mengakibatkan kesulitan pasien
meregangkan jari.1,2
Sebuah nodul dapat meradang dan membatasi tendon dari bagian bawah jalur
yang melewati katrol. Jika nodul terdapat pada distal katrol, maka jari dapat macet
dalam posisi yang lurus. Sebaliknya, jika benjolan terdapat pada proksimal dari
normal. Nodul mungkin saja dapat membesar pada tendon, yang menyebabkan
tendon terjebak di tepi proksimal katrol A1 ketika pasien mencoba untuk meluruskan
jari, sehingga menyebabkan kesulitan untuk bergerak. Ketika upaya lebih kuat dibuat
untuk meluruskan jari, dengan menggunakan kekuatan lebih dari ekstensor jari atau
dengan tangan lain), jari macet yang terkunci tadi terbuka dengan rasa sakit yang
signifikan pada telapak distal hingga ke dalam aspek proksimal digit. Hal yang
kurang umum terjadi antara lain nodul tadi bergerak pada distal katrol A1,
17
Sebuah nodul dapat meradang dan membatasi tendon dari bagian bawah jalur
yang melewati katrol A-1. Jika nodul terdapat pada distal katrol A-1 (seperti yang
ditunjukkan dalam gambar ini), maka jari dapat macet dalam posisi yang lurus.
Sebaliknya, jika benjolan terdapat pada proksimal dari katrol A-1, maka jari pasien
F. Manifestasi Klinis
pemeriksaan fisik. Trigger finger dapat mengenai lebih dari satu jari pada satu waktu,
meskipun biasanya lebih sering terjadi pada ibu jari, tengah, atau jari manis. Trigger
finger biasanya lebih menonjol di pagi hari, atau saat memegang obyek dengan
kuat.1,3
Gejala ini muncul biasanya dimulai tanpa adanya cidera. Gejala-gejala ini
termasuk adanya benjolan kecil, nyeri di telapak tangan, pembengkakan, rasa tidak
nyaman di jari dan sendi. Kekakuan akan bertambah jika pasien tidak melakukan
aktifitas, misalnya saat anda bangun pagi. Dan kadang kekakuan akan berkurang saat
melakukan aktifitas. Kadang-kadang jika tendon terasa bebas bisa bergerak tegak
akan dirasakan sendi seperti terjadi "dislokasi" / pergeseran sendi.Pada Kasus kasus
yang berat jari tidak dapat diluruskan bahkan dengan bantuan. Pasien dengan diabetes
18
Gambar 6. Trigger Finger
Pada tingkat sendi palmaris distal, nodul bisa teraba lembut, biasanya di
atas sendi metakarpofalangealis (MCP). Jari yang terkena bisa macet dalam posisi
menekuk (lihat gambar di bawah) atau (kurang biasa) posisi diperpanjang. Ketika
pasien berusaha untuk memindahkan angka lebih kuat melampaui pembatasan, angka
Trigger finger dapat sangat menyakitkan bagi pasien. Dalam kasus yang
parah, pasien tidak mampu untuk menggerakkan jari yang melampaui rentang
19
gerak. Pada ibu jari yang macet, pada palpasi yang lembut dapat ditemukan nodul
pada aspek palmar sendi MCP pertama dari sendi palmaris distal.1,2
G. Faktor Resiko
H. Diagnosis
pemeriksaan fisisk saja, tidak ada tes laboratorium yang diperlukan dalam diagnosis
jari macet. Jika ada kecurigaan tentang kondisi, adanya diagnosis yang terkait,
seperti diabetes, rheumatoid arthritis, atau penyakit lain pada jaringan ikat, antara
lain, hemoglobin glikosilasi (HgbA1c), gula darah puasa, atau faktor rheumatoid
harus diperiksa. Secara umum, tidak ada pencitraan yang diperlukan dalam kasus
jari macet. Tidak ada tes lebih lanjut yang biasanya diperlukan.1,4
20
H. Pemeriksaan Penunjang
HgbA1c
GDA
Rheumatoid faktor
I. Diagnosis Banding
Trigger Finger
De Quervain syndrom
21
Deviasi radial secara pasif tidak menimbulkan nyeri. Sebaliknya defiasi ulnar
secara aktif menimbulkan nyeri yang hebat
22
Gambar 7. Carpal tunnel syndrome
J. Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologi
Pengobatan NSAID
ketoprofen. 1,4
Injeksi Korstikosteroid
1953. Tindakan Ini harus dicoba sebelum intervensi bedah karena sangat
efektif (hingga 93%), terutama pada pasien non-diabetes dengan onset baru-
baru ini terkena gejala dan satu digit dengan nodul teraba. Hal ini diyakini
23
bahwa injeksi kortikosteroid kurang berhasil pada pasien dengan penyakit
lama (durasi > 6 bulan), diabetes mellitus, dan keterlibatan beberapa digit
yang terjadi pada katrol A1. Injeksi diberikan secara langsung ke dalam
Tendon adalah komplikasi yang sangat jarang, hanya satu kasus yang
diabetes, dan infeksi. Jika gejala tidak hilang setelah injeksi pertama, atau
muncul kembali setelah itu, suntikan kedua biasanya lebih mungkin untuk
b. Terapi nonfarmakologi
Kompreskan es selama lima sampai lima belas menit pada daerah yang
24
Splinting
Dalam studi lain, splint sendi MCP di 15 derajat fleksi (meninggalkan sendi
PIP dan DIP bebas) yang ditampilkan untuk memberikan resolusi gejala di
65% dari pasien pada 1-tahun tindak lanjut. Untuk pasien yang paling
terganggu oleh gejala mengunci di pagi hari, splinting sendi PIP pada malam
lebih rendah pada pasien dengan gejala trigger finger yang berat atau lama.
1,5,8
25
Gambar 8. Teknik Splint
Pembedahan
untuk mengatasi rasa sakit dan gejala. Waktu operasi agak kontroversial
kedua ujung selubung yang digunting akan menyatu lagi, tetapi akan
memberikan ruang yang lebih longgar, sehingga tendon akan bisa bebas
26
keluar masuk. Dalam prosedur ini, sendi MCP adalah hyperextensi dengan
dilaporkan lebih dari 90% dengan prosedur ini, namun penggunaan teknik ini
Gambar 9. Pembedahan
27
Fisioterapi
kekakuan gerak pada bagian-bagian tangan yang lain, dimana tidak bisa
K. Komplikasi 1,2,3
dilakukan salah (khusus, jika injeksi ini dikelola ke tendon itu sendiri
suntikan ulang.
28
Atrofi lemak yang terjadi secara lokal di tempat suntikan - atrofi
kosmetik di kulit.
L. Prognosis
kasus jari macet mungkin dapat sembuh secara spontan dan kemudian terulang
kembali tanpa korelasi yang jelas dengan pengobatan atau faktor memperburuk.2,3
sangat baik. Prognosis juga sangat baik untuk ibu jari macet kongenital yang dapat
29
BAB III
KESIMPULAN
Trigger finger adalah penyakit yang terjadi pada jari yaitu sesudah jari
dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali tapi setelah manufer sedikit
jari tersebut tiba-tiba mampu kembali ke ekstensi lagi. Hal ini biasanya disebabkan
oleh adanya penebalan setempat pada suatu tendo fleksor, dalam kombinasi dengan
adanya penebalan didalam selubung tendo pada tempat yang sama. Penyakit ini dapat
menimbulkan permasalahan kapasitas fisik berupa nyeri, dan keterbatasan LGS serta
Trigger finger (jari macet) merupakan suatu tipe tendinitis yang terjadi pada
tendon-tendon yang berfungsi untuk fleksi jari-jari tangan. Untuk mengatasi semua
itu diterapkan modalitas infra merah, terapi manipulasi, terapi latihan, terapi injeksi,
30