KAJIAN PUSTAKA
pada saat terjadi kerusakan. Rasa nyeri dapat menyebabkan terjadi spasme
otot, yang mana adanya spasme otot dapat diketahui dengan cara palpasi
(Pramita, 2014).
nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari daerah punggung
bawah dapat dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari
medula spinalis, dan saraf, otot pada punggung bawah, organ internal pada
pelvis dan abdomen, atau kulit yang menutupi area lumbar (Johannes
2010). Penyebab LBP bervariasi dari yang ringan (misal sikap tubuh yang
salah) sampai yang berat dan serius (misal benturan/ trauma). Salah satu
penyebab yang sering terjadi adalah akibat factor mekanik atau gangguan
LBP adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio lumbal
dan ligamen yang bisa timbul pada saat melakukan aktifitas sehari-hari
beban berat dengan cara yang salah, dimana nyeri bersifat tumpul dan
Gangguan yang terjadi pada LBP miogenik yaitu nyeri tekan pada
pernah mengalami LBP (Bukit, 2011). Berdasarkan data dari survey yang
berada pada urutan pertama tertinggi untuk kategori nyeri yang sering
sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), dimana 1598 orang
penderita LBP sebanyak 15,6% pada kelompok umur 18-78 tahun (Nurani,
2014).
14
kategori, yaitu :
1. Faktor statik
tubuh yang normal, akibatnya dapat terjadi sprain atau strain pada
5) Deformitas postural
2. Faktor dinamik
adalah akibat kelainan pada ritme lumbal pelvis yaitu karena fungsinya
Menurut Bull dan Archad (2007) faktor resiko pada LBP dapat
yang berat, yang terutama memberikan tekanan yang cukup besar pada
2. Faktor internal
yang lebih berat adalah spasme otot yang membatasi pergerakan. Spasme
picu (trigger points), yang merupakan salah satu kondisi nyeri (Bukit,
2013).
dipertahankan dalam posisi statik atau posisi yang salah dalam jangka
2014).
(fleksi) dan memutar (rotasi). Nyeri dan spasme otot seringkali membuat
otot tersebut yaitu berkurangnya massa otot dan penurunan kekuatan otot,
2006).
yang dikenal sebagai nyeri miogenik, yaitu nyeri yang tidak wajar yang
tidak sesuai dengan distribusi saraf serta dermatom dengan reaksi yang
sering berlebihan. Nyeri tersebut ditandai dengan adanya nyeri tekan pada
19
dinamis), palpasi, pemeriksaan fungsi gerak dasar (PFGD), dan tes khusus
(test Straight Leg Raising (SLR), test Bragard, test Neri). Pada LBP
didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta tali
(Lutan, 2003).
1. Fleksibilitas statis
Schober Test.
2. Fleksibilitas Dinamis
dikarenakan ada cidera pada sendi, otot dan tulang menyebakan seseorang
regang otot menurun, di mana jika seseorang tidak aktif atau mobilisasinya
Test). MST memiliki nilai validitas 0,97 serta nilai reabilitas interclass
0,92 dan reabilitas intraclass 0,96 yang termasuk dalam kategori sangat
dapat digunakan dimana saja dan bahan yang digunakan terjangkau dan
fleksibilitas lumbal.
menentukan titik garis tengah antara SIPS (spina iliaka posterior superior)
kanan-kiri pada saat berdiri tegak dan di beri tanda. Kemudian dari titik
diberi tanda. Jadi jumlah jarak dari titik terbawah sampai teratas adalah 15
mungkin, dan diukur jarak antara titik terbawah sampai dengan titik teratas
katakan normal jika hasil ≥ 5,5 cm pada wanita dan ≥ 7,1 cm pada pria,
ventral terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus
intervebralis dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral
dan dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing-
masing arkus vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama
2010).
terdiri dari :
Vertebra juga terdiri atas korpus yang bulat di anterior dan arkus
seperti bila seseorang melompat dari tempat yang tinggi (Johannes, 2000).
atas dan bawah gentong melekat pada end plate vertebra, sedemikian rupa
depan atau ke belakang di atas yang lain, seperti pada gerakan fleksi dan
longitudinal anterius dan posterius berjalan turun sebagai sebuah pita pada
kuat pada pinggir depan, samping korpus vertebra, dan pada diskus
yang berdekatan.
berdekatan.
28
a. Otot erector spine, merupakan kelompok otot yang luas dan letaknya
m.paravertebra.
fleksor trunk yang sangat kuat dan berperan pada rotasi trunk. Pada
kelompok otot ini ada 4 otot abdominal yang penting dalam fungsi
c. Deep lateral muscle, kelompok otot ini berperan pada gerakan lateral
fleksi dan rotasi lumbal. Kelompok otot ini merupakan otot intrinsic
m.psoas.
postur normal dan tidak normal. Postur dikatakan normal bila gerakan
procesus mastoideus, bagian anterior dari sacrum (S2), dan tepat di depan
beban yang jatuh berada jauh di depan tulang belakang, hal tersebut
yang cukup besar untuk mengakomodasi momen gaya yang jatuh di depan
Gambar 2.7 Garis Gravitasi Pada Postur Tidak Normal dan Normal
(Sumber : Neuman, 2009)
2.3.3 Biomekanik
yang lama, serta menyebabkan pergeseran titik pusat berat badan atau
postur tubuh yang normal akibatnya dapat terjadi sprain atau strain
nyeri.
33
bagian dorsal. Posisi tersebut juga dapat mengurangi kurva lordosis pada
(Sudaryanto, 2004).
golgi tendon organ, yang terdiri atas kumpulan anyaman dari ujung-
organ dari otot yang sama dan impuls tersebut berjalan ke medula
2. Inhibisi Reciprokal
dan bersinaps dengan saraf motorik dari otot yang sama (alpha
Impuls dari muscle spindle yang dibawa oleh serabut saraf Ia,
myofibril dan sarkomer otot. Setiap otot tersusun dari beberapa serabut
otot. Satu serabut otot terdiri atas beberapa myofibril. Serabut myofibril
otot. Sarkomer merupakan unit kontraktil dari myofibril dan terdiri atas
36
2004).
pada struktur muscle spindle dan golgi tendon organ. Muscle spindle
merupakan organ sensorik utama dari otot dan tersusun dari serabut-
Serabut saraf afferentt primer (tipe Ia) dan sekunder (tipe II) muncul
yang disebabkan oleh peregangan pasif atau kontraksi otot secara aktif.
rangsang yang sangat rendah untuk titik letup (firing impuls) setelah
2004).
(Sudaryanto, 2004).
38
a. Fraktur / osteoporosis
maka otot-otot lumbo dorsal menerima impuls untuk relaksasi dan dalam
pengaplikasiannya salah satu hip dan lutut pasien diposisi fleksi secara
pasif dan lutut yang fleksi diletakan di bahu terapis, sehingga intervensi
selama 30 detik kemudian relax. Saat pasien dalam posisi relax terapis
satu set latihan dilakukan sebanyak 8 kali repetisi, dan diulang sebanyak 3
2.4.2 Mekanisme peningkatan fleksibilitas lumbal oleh Mulligan Bent Leg Raise
agonis dan otot antagonis fleksi lumbal. Kontraksi pada core muscle
2004).
pada straight leg raise (SLR) yang artinya teknik ini mampu
pada tahun 1937 (Knudsen, 2003). Tujuan dari William’s flexion exercise
41
ini adalah untuk mengurangi tekanan oleh beban tubuh pada sendi faset
(articular weight bearing stress) dan meregangkan otot dan fasia di daerah
sendi facet, dan meregangkan fleksor hip dan ektensor lumbal (Pramita,
2014).
a. Pelvic tilting
Posisi pasien berbaring terlentang dengan posisi kedua lutut fleksi dan
posisi kaki datar di atas matras. Tekan atau luruskan punggung ke arah
Posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kedua
kaki datar di atas matras. Secara perlahan, tarik lutut kanan dengan
43
ulangi gerakan yang sama untuk lutut kiri.Latihan ini bertujuan untuk
unilateral.
Posisi awal seperti pada gerakan pertama dan kedua, namun sekarang
gerakan kedua lutut ditarik bersama sama dengan kedua tangan ke arah
secara bilateral.
44
d. Partial sit up
kepala, leher, dan bahu dari atas matras. Pertahankan dalam waktu 8
e. Hamstring stretches
f. Wall Slide
Berdiri dengan posisi kedua kaki tegak dan kedua shoulder disamping
ditembok.
(Pramita, 2014).
Exercise
spindel maka diharapkan terjadi efek rileksasi. Selain itu pada William’s
Infrared atau sinar inframerah akan diserap lapisan kulit dan bagian dalam
maka akan terjadi peningkatan suhu secara lokal (di daerah yang
Gelombang ini mempunyai daya penetrasi yang lebih dalam dari pada
2010):
a. Efek fisiologis
baik.
b. Efek terapeutik
2) Relaksasi otot
kejaringan setempat.
ataupun bahan logam. Posisikan lampu infrared tegak lurus dengan daerah
yang diterapi. Durasi waktu diberikan pada terapi adalah 15 menit dengan
jarak 40 cm. Selama proses terapi berlangsung harus dikontrol rasa hangat
dan arteriole akan terjadi segera setelah penyinaran, sehingga kulit akan