Anda di halaman 1dari 115

1

DAFTAR ISI

BIODATA .......................................................................... 3

Teknis Pelaksanaan Mentoring ........................................ 5

KURIKULUM MENTORING.............................................. 7

PEKAN KE-1 : PERKENALAN ....................................... 14

PEKAN KE-2 : MENJADI MAHASISWA COMPLETE ... 23

PEKAN KE-3 : 10 KARAKTER MUSLIMError! Bookmark


not defined.

PEKAN KE-4 : SYAHADATAIN ...................................... 49

PEKAN KE-5 : SYUMULYYATUL ISLAM ....................... 56

PEKAN KE-6 : PROBLEMATIKA UMAT......................... 64

PEKAN KE-7 : URGENSI PEMBINAAN ........................ 73

FIQH IBADAH ................................................................ 82

HUKUM TAJWID Al-QUR’AN ......................................... 97

2
CONTOH BIODATA PEMENTOR DAN MENTEE
PEMENTOR
Nama Lengkap
Nama Panggilan
Tempat, tanggal lahir
Jurusan/angkatan
No. Kontak
Alamat
MENTEE 1
Nama Lengkap
Nama Panggilan
Tempat, tanggal lahir
Jurusan/angkatan
No. Kontak
Alamat
TEKNIS
PELAKSANAAN
MENTORING

4
Tujuan Pembinaan dan
Petunjuk Teknis
Tujuan Pembinaan
Diharapkan peserta mentoring :
1. Memiliki aqidah yang lurus dan terhindar dari segala
bentuk kesyirikan.
2. Memiliki pribadi yang hanif dan berakhlaq mulia.
3. Melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dengan penuh
kesadaran dan kecintaan.
4. Memiliki semangat untuk memperbaiki diri dan orang lain.
5. Mampu mengembangkan potensi diri.
6. Bersimpati terhadap masalah umat Islam.

Petunjuk Teknis
I. Setiap peserta mentoring adalah mahasiswa muslim
UNDIP yang terdaftar di Lembaga Dakwah Kampus tingkat
Fakultas atau Jurusan sebagai peserta mentoring.
II. Mentor adalah mahasiswa UNDIP yang telah dinyatakan
lulus seleksi pementor oleh Badan Pengelola Mentoring
Agama Islam Universitas (BPMAIU).
III. Setiap mentor wajib mengisi kegiatan mentoring setiap
sepekan sekali. Jika ada hal-hal yang membuat mentor
berhalangan hadir maka wajib memberikan informasi yang
jelas mengenai ketidak-hadirannya kepada penanggung
jawab mentoring di tingkat Fakultas.
IV. Mentor diwajibkan mengikuti pembinaan inspirasi pagi
setiap hari sabtu jam 6 pagi di masjid kampus Undip.

5
V. Susunan acara mentoring terdiri dari:
1. Persiapan dan Pembukaan.
2. Membaca Al-Qur'an/bergiliran.
3. Kultum dari mentee.
4. Penyampaian materi.
5. Pengumuman dan pembahasan masalah-masalah
mentee.
6. Doa rabithah dan penutup.

VI. Setiap 3 bulan, peserta mentoring mengikuti evaluasi dan


berhak menerima laporan pembinaannya setelah evaluasi
selesai dilaksanakan.

“Biasakan untuk menyimak (mendengarkan) nasehat-


nasehat, sebab sesungguhnya hati ketika kosong dari
nasehat maka akan buta”

-Syaikh Abdul Qadir Al Jailani-

6
KURIKULUM
MENTORING

7
No Materi Sarana Inti Penekanan Kompetensi dasar output
Ta’aruf Penjelasan, “Serulah (manusia)  Perkenalan terkait 1. Mahasiswa paham
dan mentoring mentoring dan
kepada jalan Tuhan-
permainan  Pertemuan pertama yang tujuannya
mu dengan hikmah berkesan 2. Mahasiswa tertarik
dan pelajaran yang  Menentukan hari mentoring untuk mentoring
 Adab pementor dan adab 3. Membuat
baik dan bantahlah mentee kesepakatan yang
 Games perkenalan dapat dijalankan
mereka dengan cara
bersama-sama oleh
yang lebih baik. pementor dan
mentee
Sesungguhnya
Tuhan-mu Dia-lah
yang lebih mengetahui
tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya
dan Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-
orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. An-
Nahl: 125).

8
No Materi Sarana Inti Penekanan Kompetensi dasar output
1 Menjadi Sharing “Hai orang-orang yang  Mentee mengetahui peran Mutsaqqoful Fikri
mahasiswa pengalaman, beriman, bertakwalah mahasiswa (agent of Haarishun alaa waqtihi
COMPLETE silaturahmi kepada Allah change, iron stock, social Munazhomun fi syuunihi
tokoh dan hendaklah setiap control, dan moral force) Qoodirun alal kasbi
kampus dan diri memperhatikan  Mentee mengetahui tipe- Nafi’un Lighoirihi
diskusi. apa yang telah tipe mahasiswa
diperbuatnya untuk  Mente dapat meluruskan
hari esok niat kuliah dan termotivasi
(akhirat) dan menjadi mahasiswa
bertakwalah kepada COMPLETE
Allah, sesungguhnya
Allah Maha
Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr [59] :
18)
2 10 Karakter Penjelasaan, Kamu adalah umat  Mentee memahami Shohihul Ibadah
muslim penugasan yang terbaik yang kompetensi 10 karakter - Berusaha komitmen
dan kegiatan dilahirkan untuk muslim ideal dalam melaksanakan
outdoor. manusia, menyuruh  Mentee tergerak untuk ibadah wajib
kepada yang ma'ruf, memenuhi 10 karakter Haritsun ‘ala waktihi
dan mencegah dari muslim ideal - Memanjemen waktu
yang munkar, dan dengan baik
beriman kepada Allah Qawiyul Jism
sekiranya ahli Kitab - Tidak merokok dan

9
beriman, tentulah itu minuman keras
lebih baik bagi
mereka, di antara Penugasan
mereka ada yang Membuat life mapping
beriman, dan selama di kampus
kebanyakan mereka
adalah orang-orang
yang fasik (QS. Ali
Imran:110)
3 Syahadatain Penjelasan “Dan sesungguhnya  Mentee dapat mengetahui Salimul Aqidah
dan diskusi Kami telah mengutus urgensi syahadatain - Memahami makna
rasul pada tiap-tiap  Mentee mengetahui posisi syahadatain
umat (untuk syahadatain dalam islam
menyerukan):  Mentee mampu memahami Penugasan
“Sembahlah Allah dan mengamalkan Mengamati dan
(saja) dan jauhi thagut pengertian menyeluruh menuliskan perilaku di
itu” (QS 16:36) tentang arti syahadatain masyarakat yang bisa
membatalkan syahadat

10
4 Syumuliyatul Penjelasan “ Pada hari ini telah  Mentee dapat memahami Mutsaqqoful fikr
Islam dan diskusi. kusempurnakan siroh dan tahapan - Memahami
untukmu agamamu, penyempurnaan agama syumuliatul islam
Aku sempurnakan Islam (kesempurnaan
nikmat Ku kepadamu  Mehamami kesempurnaan islam)
dan Aku ridha Islam islam dalam cakupan - Memahami urgensi
sebagai agama waktu, ruang dan sistem menuntut ilmu
bagimu ”(QS Al
Maidah : 3) Penugasan
Mencari bukti-bukti
kebenaran dan
kesempurnaan islam
berdasarkan ilmu
pengetahuan
5 Problematika Silaturahim Rasulullah bersabda;  Mentee mengetahui dan Matinul Khuluq
umat ke ustadz “Aku tinggalkan bagi dapat menganalisa kondisi - Berusaha mencontoh
atau kalian dua perkara. rill umat islam saat ini akhlak Rasulullah
ustadzah Kalian tak akan  Mentee mengetahui solusi - Menjadi agen
pernah tersesat dari permasalahan Umat kebaikan
selama kalian Islam.
berpegang teguh  Mentee memahami Nafiun lighoirihi
kepada keduanya, perannya dalam - Peduli terhadap
(yaitu) mewujudkan Kejayaan permasalahan umat
Kitabullah dan Sunnah Islam.
Rasul-Nya” (Al Hadits)  Mentee termotivasi untuk Penugasan
terlibat dalam mewujudkan salah satu problematika

11
Kejayaan Islam umat adalah kurangnya
kepedulian. Mentor dan
mentee iuran untuk
membantu tetangga
atau teman yang
kurang mampu.
6 Urgensi Penjelasan “Kamu adalah umat  Mentee memahami urgensi Mutsaqqaful fikr:
pembinaan dan diskusi. yang terbaik yang dan manfaat pembinaan - Memahami urgensi
dilahirkan untuk dalam kehidupan seorang menuntut ilmu
manusia, menyuruh muslim - Berusaha
kepada yang ma'ruf,  Mentee memahami bahwa membiasakan diri
dan mencegah dari pembinaan Islam adalah untuk membaca
yang munkar, dan bagian dari upaya Mujahidu li nafsihi:
beriman kepada Allah menyelesaikan - Bersemangat dalam
sekiranya ahli Kitab problematika umat dalam ber-fasthabiqul
beriman, tentulah itu bidang Sumber Daya khairat
lebih baik bagi Manusia
mereka, di antara  Terbentuk sistem nilai yang Penugasan :
mereka ada yang mendorong Mentee untuk Adik mentee diminta
beriman, dan terus terlibat dan untuk mengikuti salah
kebanyakan mereka melibatkan diri dalam satu kajian dikampus
adalah orang-orang kegiatan ke-Islaman dan menyampaiakan
yang fasik” (QS. Ali termasuk mentoring isinya dipertemuan
Imran:110) berikutnya
7. Fiqh Ibadah Penjelasan, Hai orang-orang yang  Mentee dapat mengetahui Shohihul Ibadah
dan Hukum diskusi, beriman, janganlah prinsip ibadah

12
Tajwid Al- mencari kamu mendahului  Mentee dapat Penugasan :
Qur’an referensi, Allah dan Rasulnya mengaplikasikan ibadah Mentee dimutabaahi
dan praktek. [1407] dan thoharoh, dan sholat kegiatan ibadah sehari-
bertakwalah kepada  Mentee dapat hari, termasuk tilawah.
Allah. Sesungguhnya menyebutkan beberapa Pementor senantiasa
Allah Maha hukum tajwid beserta mengecek bacaan
mendengar lagi Maha penjelasannya Qur’an mentee.
Mengetahui. (QS. Al  Mentee dapat membaca
Hujurat :1) Al-Qur’an dengan baik

13
Pekan
ke-1
Perkenalan

14
Perkenalan

1. Mentoring
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-
lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah
islamiyah (pembinaan Islami), yang di dalamnya dilakukan
pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada
pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta
(syakhsiyah Islamiyah). Mentor (B. Inggris) dalam bahasa
Indonesia berarti penasihat. Mentoring secara umum
merupakan suatu kegiatan pendidikan dalam perspektif luas
dengan pendekatan saling menasihati. “Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali ornag-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati dalam
kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran.” (QS. Al Ashr: 1-3)
Dalam surat di atas disebutkan bahwa orang yang
terhindar dari kerugian hidup adalah orang-orang yang
saling menasihati dalam kesabaran dan kebenaran. Di sini
tersirat bahwa untuk bisa melaksanakannya, tidak bisa

15
dilakukan sendiri. Namun harus dengan beberapa orang
yang mau saling memberi nasihat. Secara individu, kita tidak
hanya fokus pada “bagaimana memberi nasihat”, tapi juga
kemauan untuk “mendengarkan nasihat”. Kondisi ini
dibudayakan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta
suatu suasana saling belajar. Makna belajar adalah adanya
perubahan dari satu titik ke titik selanjutnya yang lebih baik.
Dari tidak tahu menjadi tahu, dari kondisi jahiliyah menuju
cahaya Islam. Harapannya dari kelompok mentoring
dilahirkan generasi baru yang siap mengemban amanah
umat dan membangun negeri ini.
Dari perspektif metode, metoring Islam adalah metode
memahami Islam dengan cara yang menyenangkan. Sugesti
di masyarakat saat ini (terutama di kalangan remaja), bahwa
mempelajari Islam itu ngantuk dan membosankan. Dalam
mentoring, sugesti itu akan hilang dan diganti dengan
perspektif menyenangkan (Fun and I love it). Kata
“mentoring” memiliki nuansa lebih modern dan sesuai
dengan karakter remaja. Berbeda bila kita menggunakan
kata “ngaji”, yang terbayang adalah suasana yang
membosankan dengan ustad yang sudah tua. Bagi siapa
saja yang mendengar kata mentoring, tentu akan segera
bertanya, “Apa itu mentoring?”, maka kita dapat menjawab,
“Mentoring adalah ngaji Islam dengan cara yang
menyenangkan”.

16
2. Pertemuan pertama yang berkesan
Gimana? Sudah tahu kan makna mentoring itu apa?
Selanjutnya, bagaimana sih memulai mentoring dengan
adik-adik baru?
Yang harus dilakukan pada pertemuan pertama
mentoring adalah membuat pertemuan yang berkesan,
karena pertemuan pertama yang berkesan akan membekas
dalam ingatan dan menjadi sebuah kenangan.
Pada umumnya, pelaksanaan mentoring pada
pertemuan pertama akan ada perasaan canggung dan kaku.
Oleh sebab itu, lakukan suatu cara yang dapat membuat
pertemuan pertama tersebut lebih berkesan, misalnya
dengan melakukan games kecil, makan-makan, rujak party
atau memberikan sebuah kenang-kenangan tanda “salam
kenal” kita. Setelah itu, lakukan pendekatan dengan adik-
adik mentee kita. Berperan lah sebagai kakak, sahabat,
orangtua, dan ustad.
Setelah melakukan perkenalan, bentuklah struktur
kelompok liqo, yang terdiri dari:
1. Mas’ul : yang bertugas mengkoordinir teman-teman satu
kelompok.
2. Sekretaris : yang bertugas mencatat dan membagi
baromaij liqo (tilawah, kultum, MC, dan pembaca berita).
3. Bendahara : bertugas sebagai pengumpul uang kas
ataupun uang infaq.
4. Sie Tarbawi : bertugas sebagai bidang kerohanian,
mengingatkan agenda-agenda tarbawi atau kajian,

17
mengingatkan untuk menambah keimanan kita seperti
shalat dhuha, tahajud, tilawah, puasa sunnah dan
hafalan Qur’an.
5. Sie Tsaqofi : bertugas untuk mengkoordinir agenda-
agenda yang menambah kreativitas dan keahlian yang
dimiliki, seperti menjadwalkan untuk latihan merajut
untuk akhwat, bedah buku, dan keahlian lainnya.
6. Sie Jasadi : bertugas untuk mengkoordinir agenda yang
menambah kuat jasadi kita, seperti olahraga bersama,
renang bersama, naik gunung ataupun kegiatan-
kegiatan lainnya.
Dari struktur tersebut, buatlah targetan-targetan atau list
agenda yang akan dilakukan bersama kelompok mentoring
selama 1 semester ke depan. Realisasikan agenda tersebut
sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama.
Contoh agenda mentoring 1 semester ke depan:
No. Agenda Waktu Pelaksanaan
1. Bakti sosial Minggu ke 3 bulan 2
2. Latihan memanah Minggu ke 1 bulan 3
3. Olahraga bareng Setiap minggu ke 4
4. Rihlah Akhir semester
5. Bedah buku Setelah libur semester
6. Dan masih banyak lagi agenda
lainnya
3. Tentukan hari mentoring
Untuk memudahkan pelaksanaan mentoring setiap
minggu-nya, maka perlu dibuat jadwal rutin mentoring.

18
Langkah yang perlu dilakukan adalah setor jadwal kuliah
masing-masing mentee ke masul dan pementor, setelah itu
tentukan satu waktu untuk jadwal rutin mentoring pekanan
yang disepakati bersama satu kelompok mentoring. Lakukan
mentoring rutin setiap minggu sesuai jadwalnya. Mentoring
yang dilakukan rutin setiap minggu akan memunculkan
ghirah (semangat) yang berbeda dan akan memunculkan
proses pembinaan yang lebih terasa.
Jadikan mentoring sebagai sarana charge ruhiyah dari
aktivitas-aktivitas dunia.
4. Adab pementor dan mentee
1. Adab Pementor
a. Mengisi mentoring sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati
b. Jika pementor berhalangan hadir pada saat jadwal
mentoring dengan alasan yang syar’I dan tidak bisa
diganggu, maka wajib mencarikan pengganti pementor
sementara
c. Melakukan persiapan sebelum mengisi mentoring, baik
mental, ruhiyah, maupun penguasaan materi.
d. Pementor senantiasa mengamati perkembangan
mentee secara pribadi maupun kelompok
e. Pementor berhak memberikan penugasan yang
menunjang untuk perkembangan mentee
f. Pementor bersikap sopan, santun dan lemah lembut
kepada setiap mentee
g. Pementor berperan sebagai kakak, teman, sahabat,
orangtua, dan ustad bagi mentee.

19
2. Adab Mentee
a. Datang tepat waktu pada saat mentoring
b. Jika mentee berhalangan hadir mentoring maka wajib
member tahu dan meminta izin kepada pementor.
c. Mentee memperhatikan dan mendengarkan dengan
baik pada saat pemberian materi
d. Mentee mematuhi segala kesepakatan yang telah
disusun bersama
e. Mentee bersikap sopan dan santun terhadap pementor.
5. Games mentoring
Kegiatan mentoring yang rutin dilakukan tidak hanya
memberikan materi dengan metode ceramah, boleh juga
diisi dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti diskusi dan
sesekali adakan games mentoring, agar mentee tidak
merasa bosan dengan kegiatan mentoring. Berikut adalah
referensi games mentoring:
1. Kenalan Yuk!
Tujuan
Mentee saling mengenal dengan mentee lain dan belajar
bersosialisasi dengan memperkenalkan diri
Langkah-langkah
a. Mintalah mentee untuk berpasangan
b. Mintalah mentee dengan masing-masing pasangannya
untuk saling berkenalan meliputi hal-hal berikut ini:
nama lengkap, nama panggilan, alamat asal, asal
sekolah, asal daerah, hobi dan cita-cita
c. Mintalah mentee dan masing-masing pasangannya
untuk secara bersilang mengenalkan diri mereka

20
d. Selain itu, selama kegiatan berlangsung mentor
mengusahakan untuk menghafal nama masing-masing
mentee
Hikmah games
Sebagai makhluk social, manusia saling berhubungan
dan bergaul. Hal ini merupakan keperluan dan tuntutan
hidup yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi.
Hubungan sesama manusia dapat terlaksana melalui
pribadi dan berkelompok, dan dapat dilaksanakan dimana
saja berada.
Persaudaraan Islam menjadikan hubungan diantara
manusia ini sebagai media untuk bertaaruf (saling
mengenal). Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya
lebih berkesan dibandingkan dengan cara berjama’i.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat”. (QS. 49 : 10).
2. Sudahkah anda ma’rifat?
Tujuan
Menguji kedekatan dan daya ingat mentee dengan
mentee yang lain
Langkah-langkah
a. Ambil selembar kertas dan potong kecil-kecil
b. Tulis kata kunci pada kertas tersebut yang bisa berisi
tentang tanggal lahir, asal daerah, nama orangtua,dan

21
karakter lain yang mencirikan sifat seorang mentee yang
lain
c. Gulung potongan kertas tersebut dan kocok (seperti
arisan)
d. Mentee yang satu menebak karakter siapakah yang
dimaksud dengan ciri-ciri pada kertas tersebut
Hikmah games
Pementor, dan mentee menjadi lebih dekat dan
mengenal sifat, karakter, kebiasaan teman-teman di
lingkaran mentoring.

Sumber referensi:
Ruswandi, Muhammad., dan Rama Adeyasa. 2012. Ebook
Manajemen Mentoring. Karawang: Ilham Publishing
Ghalib, Aiman. 2011. Ebook Games Mentoring Islam.
Karawang: Garuda Publishing

“Jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam


rangka ketaatan kepada Allah. Maka peganglah erat-erat dia.
Jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari teman
yang baik itu susah. Tapi melepasnya mudah sekali”

-Imam Syafi’i-

22
Pekan ke-2
Mahasiswa
COMPLETE

23
Mahasiswa COMPLETE

Selamat buat teman teman yang telah berhasil


memasuki dunia kampus. Ahlan wa sahlan. Perjuangan teman-
teman untuk sampai ke tahap ini adalah sebuah nikmat yang
patut untuk kita syukuri bersama. Banyak teman yang
menginginkan posisi di mana kita sekarang, namun mereka
kurang beruntung. Sikap yang kita ambil sebaiknya adalah
menggunakan kesempatan ini dengan belajar giat, dan
mengikuti kegiatan yang bermanfaat selama di kampus.
Mahasiswa menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi. Ilmu yang
dimilikinya dianggap lebih di antara murid SD, SMP, maupun
SMA. Masyarakat banyak berharap terhadap lulusan perguruan
tinggi bahwa mereka nantinya mampu memajukan peradaban
bangsa Indonesia. Sejarah pun telah banyak mencatat
mahasiswa selalu menjadi garda terdepan dan mengambil
peran penting pada masa penjajahan Belanda, masa
penjajahan Jepang, masa pemberontakan PKI, masa Orde
Lama, hingga masa Orde Baru.
Berdasarkan karakteristik alamiahnya, pemuda
mahasiswa memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan
elemen-elemen masyarakat lainnya. Sebagai seorang yang
memiliki jiwa muda dan insan akademis, mahasiswa
merupakan sosok figur yang masih memiliki idealisme yang
tinggi dalam berjuang. Idealisme yang dimiliki mahasiswa
membuatnya semangat melakukan perjuangan terhadap
kebenaran yang dia yakini, terlepas dari pengaruh pihak
manapun. Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut
dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki, sekalipun
terhadap presiden. Pandangan, pemikiran, dan sikap

24
mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan
Indonesia yang progresif.

1. Peran Mahasiswa
Secara garis besar ada empat peran yang harus dipikul
oleh mahasiswa. Keempat peran ini adalah peran yang
ideal dan seharusnya dimiliki oleh mahasiswa. Keempat
peran itu adalah sebagai berikut.
a. Agent of change
Mahasiswa berperan dalam melakukan perubahan
terhadap kondisi bangsa. Pendidikan diperlukan agar
mahasiswa memiliki intelektual dan wawasan yang
luas sehingga membantu dalam proses berpikir untuk
mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian
diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang
berguna bagi masyarakat dengan landasan research
agar karya tersebut tepat sasaran. Pengabdian
masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh
mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri, tetapi
berusaha agar masyarakat juga merasakan manfaat
dari ilmu yang dimiliki mahasiswa.
b. Iron stock
Mahasiswa merupakan aset bangsa sebagai
pengganti generasi sebelumnya. Dalam menjalankan
peran ini, mahasiswa harus memiliki skill yang didapat
dari kuliah, pengalaman organisasi di kampus, dan
mahasiswa harus memiliki akhlak mulia agar ilmu yang
ia dapat dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang
baik.
c. Social control
Posisi mahasiswa mendapat tempat di masyarakat
sebagai orang terhormat, mampu menjadi penengah

25
antara pemerintah dan masyarakat. Mahasiswa akan
mengontrol perilaku pemerintah yang bertentangan
dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat.
Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa adalah
diskusi, melakukan kajian, penyampaian aspirasi
melalui aksi dengan membuat petisi, kampanye di
media sosial, maupun turun ke jalan yang harus
mengindahkan norma-norma yang ada, sehingga
dapat berjalan dengan tertib dan damai. Sementara
itu, kebijakan pemerintah yang baik didukung dan ikut
berkontribusi dalam pelaksanaannya.
d. Moral Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik,
karena mahasiswa berperan sebagai teladan di
tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku
mahasiswa akan diamati dan dinilai oleh masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa harus pandai
menempatkan diri dan hidup berdampingan di tengah-
tengah masyarakat.

Hal–hal inilah yang menjadi faktor utama mengapa


mahasiswa selalu menjadi aktor peradaban dan tulang
punggung perjuangan bangsa dalam membangun
peradabannya. Teringat seorang Soekarno pernah
mengatakan “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan
aku guncang dunia”. Maka sudah selayaknya mahasiswa
menjadikan sejarah pendahulu sebagai refleksi, sehingga
memotivasi diri untuk terus berubah menjadi lebih baik
untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang.

26
2. Tipe Mahasiswa Hari Ini
Peran mahasiswa idealnya seperti yang telah disebutkan di
atas. Namun, kenyataan hari ini adalah banyak mahasiswa
yang apatis terhadap masalah rakyat. Apabila tidak berdampak
terhadap kehidupannya, ia tidak akan reaktif. Selain itu,
banyak mahasiswa juga yang hanya menghamburkan uang
orang tua dengan hal yang tidak bermanfaat.
Berikut adalah tipe-tipe mahasiswa yang ada di kehidupan
kampus.
a. Tipe Kupu-kupu
Tipe Kupu-kupu atau singkatan dari Kuliah Pulang-
Kuliah Pulang. Biasanya mahasiswa tipe ini adalah
pejuang KRS (Kartu Rencana Studi), sehingga kuliah
dipadatkan pada hari tertentu dan sisa hari pada pekan
itu dapat mengunjungi rumah alias pulang. Hal ini bisa
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu malas bergaul, atau
bekerja di luar kampus untuk memenuhi biaya
kuliahnya.
b. Tipe akademisi
Tipe akademisi adalah tipe mahasiswa yang tepat
waktu ketika kuliah, rajin mencari referensi di
perpustakaan, dan selalu mengumpulkan tugas dan
laporan praktikum tepat waktu. Apabila ada informasi
perlombaan seperti lomba karya tulis ilmiah (LKTI),
program kreativitas mahasiswa (PKM), dan pendaftaran
asisten praktikum, ia akan senang sekali dan
bersemangat mengikutinya. Biasanya ketika jadi
asisten praktikum, mereka akan disegani mahasiswa
praktikannya.
c. Tipe Kura-kura (Organisatoris)
Kura-kura bukanlah hewan yang hiperaktif, namun
dalam tipe mahasiswa merekalah yang lebih sigap

27
pergerakannya. Tipe Kura-kura memiliki kepanjangan
Kuliah Rapat-Kuliah Rapat. Mereka sibuk dengan
berbagai kegiatan organisasi perkuliahan. Mahasiswa
dengan tipe ini termasuk populer. Selain karena aktif,
karismanya membuat mahasiswa lain turut
menghormatinya. Jadi, tak jarang setiap mereka jalan
di lingkungan kampus, mereka akan disapa oleh
juniornya.
d. Tipe Kuda-kuda
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang pandai
mencari peluang untuk berdagang. Kuda-kuda alias
kuliah dagang-kuliah dagang. Ciri-cirinya, mereka
punya banyak kontak teman di media sosialnya. Hal itu
penting untuk mempromosikan dagangannya dengan
cara satu klik alias broadcast. Mereka juga sering
membawa dagangannya ke kampus. Ibarat sekali
mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekalinya
datang kuliah, ilmu dan uang pun dapat dikantongi.
e. Tipe kunang-kunang
Tipe kelima ini yaitu kunang-kunang (Kuliah nangkring-
kuliah nangkring). Sehabis kuliah, mahasiswa tipe ini
biasanya langsung pergi ke tempat nongkrong
favoritnya, seperti di mal atau kafe. Tipe ini aktif di
media sosial untuk sekedar check ini lokasi atau
menunjukkan ke teman lain kalau dia sudah terlepas
dari rutinitas kuliahnya. Banyak juga dari tipe ini ke
kampus hanya sekedar pamer kekayaan dengan
membawa mobil dan memakai baju dengan model
terupdate.
f. Tipe Belalang
Tipe belalang (bepergian selalu bolang). Tipe yang satu
ini adalah mahasiswa yang hobinya suka bepergian

28
dengan sedikit atau minim dana. Tipe belalang ini
terkadang tidak mengenal jarak, dan waktu. Banyak
gunung telah ia daki, dan berbagai tempat telah ia
kunjungi.

3. Menjadi Mahasiswa COMPLETE


Jika ada pertanyaan untuk apa kuliah? Banyak yang
jawabannya adalah supaya nantinya mudah mendapat
pekerjaan. Kuliah adalah untuk bekerja. Lebih ironis lagi yang
dimaksud dengan kerja bukanlah aktifitas produktif untuk
menghasilkan karya. Kerja yang dimaksud identik dengan
melamar pekerjaan alias kerja di bawah perusahaan dan
instansi tertentu. Kuliah yang tujuan utamanya adalah untuk
menghasilkan manusia-manusia kreatif pencipta pekerjaan,
malah menghasilkan pelayan-pelayan statis yang siap bekerja
pada pihak lain.
Apa tidak boleh kuliah untuk cari kerja? Tentu saja boleh.
Siapapun tentu tidak mau menjadi pengangguran terdidik.
Karena idealnya, orang yang benar-benar terdidik tidak
mungkin menjadi pengangguran. Pertanyaannya sekarang
adalah, apakah targetnya hanya kerja? harta? jika itu targetnya,
untuk apa kuliah? Lebih baik dari kecil belajar dagang. Biaya
kuliah yang digunakan untuk modal. Satu atau dua tahun
perkembangannya dapat terlihat.
Tujuan dan niat cari kerja inilah yang membuat mahasiswa
menjadi mandul, statis, dan individualis. Ilmu yang didapat
hanya untuk mencukupi dirinya, anak istrinya, paling jauh sanak
saudara. Niat cari kerja yang demikian membatu dalam benak
mahasiswa sebenarnya merupakan cerminan keberhasilan
kampanye materialisme di belahan dunia. Segala sesuatu,
termasuk kesuksesan kuliah di antaranya diukur dengan
standar materi. Sukses sama dengan kaya. Kuliah adalah
modal untuk meraih kekayaan.
Inilah disorientasi yang sesungguhnya bagi mahasiswa.
Mereka telah kehilangan ruh ilmu yang sesungguhnya. Dalam
benaknya, tidak ada lagi bara perjuangan untuk

29
memperjuangkan visi kemanusiaan, tidak ada lagi rasa cinta
ilmu yang membuat sepanjang hidupnya penuh vitalitas
pengabdian. Hari-harinya hanya dipenuhi rasa frustasi cari
kerja, cari kerja, dan cari kerja. Masa belajarnya telah pupus
semenjak ia diwisuda.

Meluruskan niat
Mahasiswa COMPLETE adalah mahasiswa unggul dengan
karakter komunikator, profesional, pemimpin, berwirausaha,
pemikir, dan pendidik (COMPLETE: communicator,
professional, leader, entrepreneur, thinker, dan educator) dan
berbudi luhur. Mahasiswa complete adalah menjadi
mahasiswa luar biasa, yang niat kuliahnya tidak hanya untuk
mencari kerja.

Bagaimana niat kita seharusnya dalam kuliah (menuntut ilmu)?


1. Mengharapkan ridho Allah SWT dan kehidupan akhirat
Amirul mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab ra.
berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap
orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan.
Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya
maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang
siapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita
yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia
tuju.”
(Diriwayatkan oleh dua ahli hadits : Abu Abdullah
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin
Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-
Hajjaj bin muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi, dalam
kedua kitab sahihnya, yang merupakan kitab hadits
paling sahih).

Hadits ini sangat penting karena menjadi orientasi


seluruh hukum dalam Islam. Para ulama sepakat bahwa
seorang mukmin tidak akan diterima dan tidak akan
mendapatkan pahala kecuali jika diiringi dengan niat.

30
Hadits ini mendorong kita untuk ikhlas dalam segala
perbuatan dan ibadah agar mendapat pahala di akhirat
serta kemudahan dan kebahagiaan di dunia. Semua
perbuatan baik dan bermanfaat, jika diiringi dengan niat
yang ikhlas dan hanya mencari keridhaan Allah, maka
perbuatan tersebut adalah Ibadah.

2. Menghilangkan kebodohan diri sendiri dan kebodohan


orang lain
Kebodohan adalah hal yang harus kita perangi,
terutama sebagai seorang muslim. Apabila seorang
muslim berilmu, ia akan menyadari bahwa ilmu Allah itu
luas dan tidak akan ada habisnya untuk dieksplorasi. Ia
akan semakin menyadari bahwa manusia itu lemah dan
tak berdaya. Ia akan menyadari bahwa ada Allah yang
telah menciptakan dan mengatur alam ini. Keimanan
kepada Allah pun meningkat.

3. Mengembangkan dan melanggengkan Islam


Melalui para sarjana dan ilmuwan Islam dahulu, banyak
penemuan penting yang dikenal saat ini, telah dibuat
pada saat itu. Penemuan yang menggambarkan
kearifan peradaban dahulu. Di antara ilmuwan-ilmuwan
tersebut adalah Ibnu Al-Haitham yang memberikan ide
penemuan kamera dengan menjelaskan cara kerja mata
kita. Bagaimana sebuah proyeksi dapat memberikan
gambar pada suatu permukaan melalui sebuah lubang
kecil dalam kamar dikenal dengan ‘Camera Obscura’.
Dari penemuan ini, dapat dikembangkan penemuan lain
seperti kamera, proyektor film, dan alat lain yang
memiliki cara kerja sama. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi,
bapak pembedahan. Maryam Al-Astrolabi, wanita yang
membuat sistem astrologi yang canggih, yaitu astrolobe
dan dikembangkan sekarang menjadi kompas dan
sistem navigasi lain. Penemuan-penemuan ini
menyebar dan mempengaruhi seluruh daratan Eropa.

31
Masih banyak ilmuwan-ilmuwan Islam lainnya. Coba
sebutkan ilmuwan-ilmuwan Islam lainnya sesuai dengan
jurusan masing-masing!

Adapun beberapa niat buruk yang dilarang adalah niat untuk


mencari pengaruh, mencari kenikmatan dunia dan niat mencari
kehormatan di depan pejabat. Seorang ilmuawan dituntut untuk
mandiri. Niat agar tersohor, disegani, dan berwibawa di depan
pejabat saja dilarang. Apalagi niat cari kerja yang akhirnya
adalah mengumpulkan harta kekayaan. Pada dasarnya, niat-
niat ini adalah pagar moral yang membentengi seorang
mahasiswa terjerembab dalam kubangan pragmatis. Salah niat
adalah ujung pangkal danpenyebab para mantan mahasiswa
yang telah menjadi pejabat rela menggadaikan idealisme,
menggadaikan rakyat, bahkan menggadaikan bangsa ini.

Buat Life Mappingmu!

Menjadi mahasiswa Complete butuh perencanaan yang


matang. Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin.
Kenyataan hari esok adalah mimpi hari ini. Maka, tulis 100
mimpimu di kertas sekarang!

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”(QS. Al-Hasyr [59] : 18)

“Jadilah pribadi yang bisa membawa perubahan. Jangan jadi


orang biasa-biasa aja. Negeri ini indah tapi masalahnya juga
banyak”

-Ridwan Kamil-

32
Pekan ke-3
10 Karakter
Muslim Ideal

33
10 Karakter Ideal Seorang Muslim

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu‘anhuma,


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ِ سْم ل‬
‫َِْْل ل لِ سِ لس لل ل لَِ ْ لَْ ل ل‬
َ ِ , َِ َِ ‫ِْ س َْ ل لِ سِ ل َْ ل ِْ س َْ لِ سِِل َِ سِ َْ لََْ َم لِول‬
“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat
dari orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang
yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang
dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )
Dan dalam riwayat Tirmidzi dan An Nasa’i,
ْ ْ ِِ‫ِ ْ ِؤِِ ِِ أِ ْة ْ َْس ِ َْ َِِئ ْ ِ أ‬
“Seorang mu’min (yang sempurna) yaitu orang yang manusia
merasa aman darah mereka dan harta mereka dari
gangguannya.”
Dan tambahan dalam riwayat lain,
‫ِ ْ ِلَسِ ِِ لَسِ ْ ف م ف ي طَِة‬
“Dan yang disebut dengan orang yang berjihad adalah orang
yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan
kepada Allah .”
Hadis diatas menjelaskan tentang beberapa istilah yang
ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya sebagai sebagai kunci
kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu Islam, Iman, hijrah dan
jihad.
Dan disebutkan pula batasan-batasannya dengan
menggunakan kalimat yang ringkas namun sarat makna.
Seorang muslim yang sempurna adalah jika orang-orang
muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya.
Oleh karena itulah hakikat islam adalah menyerahkan diri
kepada Allah, menyempurnakan ibadah hanya kepadaNya dan
menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak sesama muslim lain.
Dan tidak akan sempurna islam seseorang hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya. Hal ini tidaklah

34
terrealisasi kecuali dengan selamatnya saudaranya dari
kejelekan lisannya dan jeleknya perbuatan tangannya. Karena
hal ini merupakan kewajiban dasar seorang muslim terhadap
saudaranya sesama muslim. Jika saudaranya saja tidak bisa
selamat dari gangguan lisan dan tangannya, bagaimana
mungkin dia bisa melaksanakan kewajibannya terhadap
saudaranya sesama muslim? Selamatnya saudara-saudaranya
dari keburukan perkataan dan perbuatannya, merupakan salah
satu tanda sempurnanya keislaman seseorang.
Dalam hadits yang telah disebutkan di awal, Rasulullah
menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai iman yang
sempurna ialah jika manusia merasa aman dari gangguannya.
Karena sesungguhnya iman, jika ia telah tinggal di dalam hati
dan memenuhinya, maka ia akan mendorong pemiliknya untuk
melaksanakan hak-hak iman. Di antara hak-hak iman yang
paling penting adalah : Menjaga amanah, jujur dalam
bermuamalah, dan menahan diri dari berbuat dholim terhadap
manusia dalam perkara darah dan harta mereka. Jika dia telah
melaksankan hal-hal tersebut, maka dengan hal itulah orang-
orang akan mengenal kebaikan-kebaikannya tersebut,
sehingga mereka pun akan merasa aman (karena merasa tidak
akan di ganggu) darah dan harta mereka. Dan orang-orang pun
akan percaya terhadapnya karena mereka tahu bahwa dia
adalah orang yang menjaga amanah, karena menjaga amanah
adalah termasuk dari kewajiban keimanan yang paling penting.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
‫لن ََ سو لَِِل َْ لِ سِ لن أ ل لَِْلةل ْلم ل‬
“Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga
amanah .” (HR. Ahmad 3/135, Ibnu Hibban 194. Dishahihkan
oleh syaikh Al Albani dalam shahiihul jaami’)
Begitu pentingnya seorang muslim mempunyai sifat menjaga
amanah hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun

35
menyebutkan bahwa iman seseorang tidaklah sempurna
hingga ia menjadi seseorang yang menjaga amanah.
Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam pun menjelaskan
dalam hadits diatas bahwa hijrah yang menjadi kewajiban bagi
setiap individu kaum muslimin adalah hijrah meninggalkan
perbuatan dosa dan maksiat, dan kewajiban ini tidaklah gugur
bagi tiap mukallaf (orang yang baligh dan berakal)
bagaimanapun keadaannya. Karena Allah Ta’ala telah
melarang para hambanya melakukan perbuatan-perbuatan
haram dan perbuatan maksiat.
Kemudian dalam hadits tersebut Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelaskan hakikat orang yang berjihad,
yaitu orang yang berjuang melawan dirinya untuk melakukan
ketaatan kepada Allah. Karena sesungguhnya jiwa manusia
seringkali merasa malas untuk melakukan ketaatan,
memerintahkan kepada perbuatan buruk, dan cepat mengeluh
ketika mendapat musibah. Oleh karena itulah seseorang butuh
kesungguhan untuk melawan nafsunya agar dia dapat kokoh di
atas ketaatan kepada Allah Ta’ala, agar dia bisa bersabar
ketika mendapatkan musibah. Maka inilah bentuk ketaatan
yang sesungguhnya, yaitu seseorang bersungguh-sungguh
melaksanakan perintah, bersungguh-sungguh menjauhi
larangan dan bersabar atas takdir yang menimpanya.
Siapa saja yang mengamalkan hadits di atas maka dia
telah mengamalkan perkara agama semuanya. Karena hadits
tersebut menyebutkan bahwa seorang muslim yang sejati
adalah orang yang muslim lain selamat dari lisannya, orang
yang manusia merasa aman darah dan harta mereka darinya,
orang yang meninggalkan perkara yang Allah larang, orang
yang bersungguh-sungguh berjuang melawan dirinya untuk
melaksanakan ketaatan kepada Allah. Baginya, tidak ada
kebaikan dalam perkara agama maupun perkara dunia, baik

36
lahir maupun batin kecuali dia akan melaksanakannya, dan
tidak ada keburukan kecuali pasti dia akan meninggalkannya.
Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah
Saw yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala
aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat
penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi
muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan
sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan
dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah
SWT.
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang
berbeda-beda, bahkan banyak yang pemahamannya sempit.
Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al-
Qur’an dan sunnah merupakan sesuatu yang harus
dirumuskan, sehingga menjadi acuan bagi pembentukan
pribadi muslim.
Sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas
yang harus lekat pada pribadi muslim.
1. Salimul Aqidah (Good Faith)
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu
yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang
bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada
Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan
menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan
kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan
menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana
firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam” (QS
6 :162).
Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu
yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para
sahabat di Makkah, Rasulullah SAW mengutamakan

37
pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
Beberapa contoh dari penerapan Salimul Aqidah, yaitu:
1) Tidak mengkafirkan seorang muslim;
2) Tidak mengedepankan makhluq atas Khaliq;
3) Mengingkari orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-
ayat Allah swt dan tidak bergabung dalam majlis mereka;
4) Mengesakan Allah SWT dalam Rububiah dan Uluhiah;
5) Tidak menyekutukan Allah SWT, dalam Asma-Nya, sifat-
Nya dan Af’al-Nya;
6) Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan;
7) Mempelajari berbagai aliran yang membahas Asma’ dan
Sifat dan mengikuti madzhab salaf;
8) Mengetahui batasan-batasan wala’ dan bara’;
9) Berteman dengan orang-orang shalih dan meneladaninya;
10) Meyakini terhapusnya dosa dengan taubat Nashuha;
11) Memprediksikan datangnya kematian kapan saja;
12) Meyakini bahwa masa depan ada di tangan Islam;
13) Berusaha meraih rasa manisnya iman;
14) Berusaha meraih rasa manisnya ibadah;
15) Merasakan adanya para malaikat mulia yang mencatat
amalnya;
16) Merasakan adanya istighfar para malaikat dan do’a
mereka.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)


Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah
satu perintah Rasul SAW yang penting, dalam satu haditsnya;
beliau menyatakan : “Shalatlah kamu sebagaimana kamu
melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan
bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah
merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh
ada unsur penambahan atau pengurangan.

38
Beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari shahihul
ibadah, yaitu:
1. Khusyu’ dalam shalat;
2. Qiyamul-Lail minimal satu kali dalam sepekan;
3. Bersedekah;
4. Berpuasa sunnat minimal dua hari dalam satu bulan;
5. Menjaga organ tubuh (dari dosa);
6. Haji jika mampu;
7. Khusyu’ saat membaca Al Qur’an;
8. Sekali Khatam Al Qur’an setiap dua bulan;
9. Banyak dzikir kepada Allah SWT sembari menghafalkan
bacaan ringan;
10. Banyak berdo’a dengan memperhatikan syarat dan
adabnya;
11. Banyak bertaubat;
12. Selalu memperbaharui niat dan meluruskannya;
13. Memerintahkan yang Ma’ruf;
14. Mencegah yang Munkar;
15. Ziarah kubur untuk mengambil ‘Ibrah;
16. Merutinkan shalat sunnah Rawatib;
17. Senantiasa bertafakkur;
18. Beri’tikaf satu malam pada setiap bulannya;

3. Matinul Khuluq (Strong Character)


Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang
mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh
setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun
dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia,
manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di
akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi
umat manusia, maka Rasulullah SAW diutus untuk

39
memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan
kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh
Allah di dalam Al Qur’an, Allah berfirman yang artinya : “Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung”
(QS 68 : 4).
Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Tidak ‘inad (membangkang);
2. Tidak banyak mengobrol;
3. Sedikit bercanda;
4. Tidak berbisik tentang sesuatu yang bathil;
5. Tidak hiqd (menyimpan kemarahan);
6. Tidak hasad;
7. Memiliki rasa malu untuk berbuat kesalahan;
8. Menjalin hubungan baik dengan tetangga;
9. Tawadhu’ tanpa merendahkan diri;
10. Berani;
11. Halus;
12. Menjenguk orang sakit;
13. Komitmen dengan adab meminta izin;
14. Berterimakasih kepada orang yang berbuat baik;
15. Merendahkan suara;
16. Menyambung persaudaraan (Shilatur-Rahim);
17. Komitmen dengan adab mendengar;
18. Komitmen dengan adab berbicara;
19. Memuliakan tamu;
20. Mengumbar senyum di depan orang lain;
21. Menjawab salam

4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)


Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu
sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti

40
seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat
melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya
yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di
dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat
atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk
perjuangan lainnya.
Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang
muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama dari
pada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap
sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi,
dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena
kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah
SAW bersabda yang artinya : “Mu’min yang kuat lebih aku
cintai dari pada mu’min yang lemah” (HR. Muslim).
Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Mengikuti petunjuk kesehatan dalam makanan dan
minuman, seperti:
a. Membersihkan peralatan makan dan minum;
b. Menjauhi makanan yang diawetkan dan
mengkonsumsi minuman alami;
c. Mengatur waktu-waktu makan;
d. Mampu menyediakan makanan;
e. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang
berlemak;
f. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi garam;
g. Tidak berlebihan dalam mengkomsumsi gula;
h. Selektif dalam memilih produk makanan.
2) Mengikuti petunjuk kesehatan tentang tidur dan bangun
tidur, seperti:
a. Tidur 6 - 8 jam dan bangun sebelum fajar;
b. Berlatih 10 - 15 menit setiap hari;

41
c. Berjalan 2 - 3 jam setiap pekan;
d. Mengobati diri sendiri;
e. Tidak mempergunakan obat tanpa meminta petunjuk

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)


Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah
satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu
sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak
mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk
berpikir, misalnya firman Allah yang artinya : Mereka bertanya
kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah : ‘pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’
Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah : ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir
(QS 2 : 219).
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus
kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir.
Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman
dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa
bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatkan pertimbangan
pemikiran secara matang terlebih dahulu.
Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan
intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang
artinya, Katakanlah : Samakah orang yang mengetahui dengan
orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39 : 9).
Aplikasi dari mutsaqqoful fikri yang dapat diperaktikkan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Hafal juz 28 dan 29 dengan baik;
2) Membaca tafsir Al Qur’an juz 28 dan 29;

42
3) Mengaitkan antara Al Qur’an dengan realita;
4) Mengahafalkan seluruh hadits dari Arba’in An Nawaiah;
5) Menghafal 50 Riyadhush-Shalihin;
6) Mengkaji marhalah Madaniah dan menguasai
karakteristiknya;
7) Mengenal sirah 20 syuhada dari kalangan sahabat ;
8) Mengetahui hukum Zakat;
9) Mengetahui fiqh Haji;
10) Membaca tujuh jam setiap pekan di luar spesialisasinya;
11) Mengetahui sisi-sisi Syumuliyatul Islam;
12) Mengetahui problematika kaum muslimin nasional dan
internasional;
13) Mengetahui apa kerugian dunia akibat kemunduran kaum
muslimin;
14) Mengetahui urgensi Khilafah dan kesatuan kaum
muslimin;
15) Mengetahui arus pemikiran Islam kontemporer;
16) Menghadiri orientasi dan seminar-seminar kita;
17) Mengetahui dan mengulas tiga risalah ;
18) Mengetahui dan mengulas risalah Aqaid;
19) Memahami amal jama’i dan taat;
20) Membantah suara-suara miring yang dilontarkan kepada
kita;
21) Mengetahui bagaimana proses berdirinya negara Israil:
22) Mengetahui informasi baru dari problematika
kontemporer;
23) Memiliki kemampuan mengulas apa yang ia baca;
24) Menyebar luaskan apa saja yang diterbitkan oleh koran
dan terbitan-terbitan kita;
25) Berpartisipasi dalam melontarkan dan memecahkan
masalah

43
6. Mujahadatun Linafsihi (Continence)
Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi)
merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri
seorang muslim, karena setiap manusia memiliki
kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan
kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk
amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu
akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa
nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri
manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam,
Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Tidak beragama
seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya
mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).
Aplikasi dari mujahadatun linafsihi yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Memerangi dorongan-dorongan nafsu;
2) Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang mubah;
3) Selalu menyertakan niat jihad;
4) Menjadikan dirinya bersama orang-orang baik;
5) Memakan apa yang disuguhkan dengan penuh
keridhaan;
6) Menyumbangkan sebagian hartanya untuk amal Islami;
7) Sabar atas bencana;
8) Menyesuaikan perbuatan dengan ucapannya;
9) Menerima dan memikul beban-beban da’wah.
7. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)
Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan
faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri
mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-
Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan
menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri,
wallaili dan sebagainya. Allah SWT memberikan waktu kepada

44
manusia dalam jumlah yang sama setiap, yakni 24 jam sehari
semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang
beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat
sebuah semboyan yang menyatakan : ‘Lebih baik kehilangan
jam dari pada kehilangan waktu.’
Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak
akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat
dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu
dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang
sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah
memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima
perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum
miskin.
Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Memperhatikan adab Islam dalam berkunjung dan
mempersingkat pemenuhan hajatnya;
2) Memelihara janji umum dan khusus;
3) Mengisi waktunya dengan hal-hal yang berfaedah dan
bermanfaat.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)


Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi)
termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-
Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam,
baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah
harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu
urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan
bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta
kepadanya. Dengan kata lain, suatu urusán dikerjakan secara
profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya,

45
profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya.
Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya
kontinyuitas dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan
diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam
menunaikan tugas-tugasnya.
Aplikasi dari munzhzhamun fi syuunihi yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1) Shalat sebagai penata waktunya;
2) Teratur di dalam rumah dan kerjanya;
3) Merapikan ide-ide dan pikiran-pikirannya;
4) Disiplin dalam bekerja;
5) Memberitahukan gurunya problematika yang muncul

9. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)


Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga
disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain
yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu
yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan
berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala
seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi.
Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah
dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi.
Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang
muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar
dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah,
dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu
perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an
maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat
tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang
muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar
dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki

46
dari Allah SWT, karena rizki yang telah Allah sediakan harus
diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain :
1) Bekerja dan berpenghasilan;
2) Tidak berambisi menjadi pegawai negeri;
3) Mengutamakan spesialisasi langka yang penting dan
dinamis;
4) Berusaha memiliki spesialisasi;
5) Ekonomis dalam nafkah ;
6) Mengutamakan produk umat Islam;
7) Tidak membelanjakan harta kepada non muslim;
8) Bersemangat untuk memperbaiki kualitas produk dengan
harga sesuai

10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)


Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan
sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud
tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada,
orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena
bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim
adanya tidak menggenapkan. Ini berarti setiap muslim itu harus
selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya
semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu
sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa
mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.
Rasulullah saw bersabda yang artinya : “Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy
dari Jabir).
Aplikasi dari nafi’un lighoirihi yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
1) Komitmen dengan adab Islam di dalam rumah;

47
2) Melaksanakan hak-hak pasangannya (suami atau istri);
3) Membantu istrinya;
4) Melaksanakan hak-ahak anak;
5) Memberi hadiah kepada tetangga;
6) Memberikan pelayanan umum karena Allah swt;
7) Memberikan sesuatu dari yang dimiliki;
8) Mendekati orang lain;
9) Mendorong orang lain berbuat baik;
10) Membantu yang membutuhkan;
11) Membantu yang kesulitan;
12) Membantu yang terkena musibah;
13) Menolong yang terzhalimi;
14) Berusaha memenuhi hajat orang lain
15) Bersemangat menda’wahi istrinya, anak-anaknya, dan
kerabatnya;
16) Memberi makan orang lain;
17) Mendo’akan yang bersin.

Demikian secara umum profil seorang muslim yang


disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita
standarisasikan pada diri kita masing-masing.

“Sistem Pendidikan harus dibangun di atas kerangka yang


kuat yang memungkinkan generasi muda memiliki
imunitas keislaman, kesempurnaan akhlak, pengetahuan
memadai tentang ajaran agama mereka dan kebanggaan
terhadap kejayaan peradabannya yang agung”

-Hasan Al Banna-

48
Pekan ke-4
Syahadatain

49
SYAHADATAIN
Tujuan:
1. Peserta memahami pentingnya Syahadat dalam
kehidupan Muslim.
2. Peserta mampu memahami bahwa syahadat
merupakan gerbang pertama seseorang untuk masuk
agama islam
3. Peserta mampu memahami bahwa Dua Kalimat
Syahadat adalah intisari dari ajaran Islam dan meyakini
bahwa Syahadat merupakan konsep dasar reformasi
total dalam kehidupan ummat.
4. Peserta dapat memahami makna dari kata "Syahadah"
dan menjalankan konsekuensinya.
5. Peserta memahami bahwa syahadatain harus
mengubah diri sendiri baik

Pokok Bahasan :
1. Pentingnya Dua Kalimat Syahadat
2. Kandungan Dua Kalimat Syahadat
3. Makna kata Tuhan dan Larangan Berhubungan dengan
jin
4. Tahapan Berinteraksi dengan Dua Kalimat Syahadat
5. Syarat-syarat Sahnya Syahadatain dan Realisasi
Kandungan Dua Kalimat Syahadat

Waktu : 90 menit efektif


Metode : Penjelasan diselingi diskusi interaktif

50
I. Pentingnya Dua Kalimat Syahadat, yaitu:

 Merupakan gerbang awal pertanda keislaman seseorang


Seseorang non Muslim yang ingin masuk Islam, maka
langkah pertama yang harus ia lakukan adalah mengucapkan
"Dua kalimat syahadat" karena syahadatain merupakan suatu
pernyataan dirinya terbebas dari segala penghambaan selain
penghambaan kepada Allah SWT. Serta pernyatan penyerahan
dirinya kepada Allah SWT. Inilah kalimat yang akan membawa
seseorang kepada keselamatan (Islam) dan juga kepada
kenikmatan abadi. Gerbang awal masuk keislaman seseorang
(25 : 23) Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,
lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan
(QS. 25 : 23) yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah
amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di
dunia amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak
beriman.

 Merupakan inti atau pokok ajaran Islam


“Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum
engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan melainkan
kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku" (QS. 21 :
25). Segala macam ibadah, akhlaq dan syari’at Islam mengacu
kepada kalimat syahadat. Ketika seorang muslim
melaksanakan ibadah kepada Allah, pada hakikatnya ia sedang
merealisasikan janji dan sumpahnya kepada Allah yang
tertuang dalam kalimat syahadat.

 Dasar perubahan total (pribadi dan masyarakat)


Kalimat syahadat memberikan pemahaman kepada kita
tentang bagaimana melakukan sebuah perubahan yang

51
menyeluruh dalam hidup kita. Yaitu, bahwa kita harus
meniadakan segala bentuk ilah dalam diri kita, baru kemudian
kita munculkan Allah sebagai satu-satunya ilah yang patut
disembah. Dasar ini berlaku untuk mengadakan perubahan
pada hati, pikiran, dan amal perbuatan. “Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tak
ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS. 13 : 11).

 Hakikat da'wah para rasul (QS.21 : 25)


Para nabi dan rasul sejak Nabi Adam AS sampai Nabi
Muhammad SAW pada hakikatnya menyampaikan satu aqidah
La ilaha illa Allah, walaupun dengan syari'at yang berbeda-
beda. “Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum
engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya,
bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku,
maka sembahlah Aku". (QS. 21 : 25)

 Merupakan pembeda seorang muslim dan kafir


Kalimat syahadat membedakan seorang muslim dengan
seorang non muslim dalam status maupun balasan yang akan
diterimanya dari sisi Allah SWT. Allah akan membalas setiap
amal seorang muslim dengan kenikmatan di dunia dan di
akhirat, sedangkan orang–orang kafir mendapat kesempitan
hidup di dunia dan akhirat.

52
II. Kandungan Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadah yang dimaksud adalah syahadah


uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah uluhiyah adalah
pengakuan loyalitas terhadap Allah sebagai satu-satunya
supremasi yang boleh disembah dan ditaati (QS 76 : 30).
Sedangkan syahadah risalah adalah pengakuan terhadap
Muhammad SAW sebagai hamba dan utusannya serta
menjadikan beliau sebagai uswah dalam setiap aspek
kehidupan (QS 21 : 107, 33 : 21, 68 : 4).
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.” (QS. 21: 107)
Kata syahadat memiliki tiga makna yaitu ikrar/pengakuan (QS.
3 : 18, 81); sumpah (QS. 63 : 2; 24 : 6, 8); perjanjian (QS. 3 :
18; 5 : 7; 2 : 26-27).

III. Makna Kata Tuhan dan Larangan Berhubungan dengan


Jin

IV. Syarat-Syarat Diterima Syahadat

Syahadat merupakan rukun pertama dienul Islam dan


memiliki syarat sah yang menjadikan seseorang diterima atau
ditolak syahadahnya. Syahadat diterima Allah SWT jika
terpenuhi (2P dan 5K), yaitu :
a. Pengetahuan-Ilmu yang menolak kebodohan (QS. 47 :
19, 3 : 18, 43 : 86).
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah
ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang
mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui

53
tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” (QS. 47
: 19) .
b. Penerimaan-Menerima yang jauh dari penolakan (QS. 4 :
65).
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga Mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya (QS. 4 : 65).
c. Keyakinan-Yakin yang menolak keraguan (QS. 49 : 15).
d. Keikhlasan-Ikhlas yang menolak kemusyrikan (QS. 98 : 5,
18 : 110).
e. Kejujuran-Kebenaran yang menolak kedustaan (QS. 2 : 8-
9, 33 : 2-24).
f. Kecintaan-Cinta yang menolak kebencian.
g. Kepatuhan-Pelaksanaan yang jauh dari sikap apatis atau
diam (QS. 24:51 dan 56, 31:22).

Seorang muslim yang telah memenuhi syarat-syarat sahnya


Syahadah, didalam dirinya akan muncul kerelaan untuk diatur
oleh aturan Allah SWT, Rosulullah, dan aturan-aturan Islam
yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

V. Realisasi Kandungan Dua Kalimat Syahadat

Setelah seseorang berikrar / bersyahadat maka :


a. Allah sebagai tujuan hidupnya (QS. 6: 162).
b. Al Qur’an sebagai pedoman hidupnya (QS. 6 : 153, 3 :
85, 3 : 19).
c. Nabi Muhammad adalah Qudwah-nya (Qs. 33 : 21).

54
Ketika seseorang telah berupaya menuju kesempurnaan
aqidah, maka ritme hidupnya akan berubah. Dengan
pengakuan bahwa tidak ada Ilah selain Allah menuntut adanya
penghambaan secara menyeluruh kepada Allah (tiada
sesembahan selain Allah) dan harus mengimani Allah (QS: 21 :
25) dan dengan pengakuan bahwa Muhammad adalah
Rasulullah, menuntut kesediaan menjadikan Rasulullah
sebagai teladan (QS. 33 : 21 ), sehingga menjadi bernilai disisi
Allah. Dengan keyakinan tersebut, seorang muslim memiliki
rasa cinta (mahabbah), ridha, iman, dan membentuk shibghah
(celupan) (QS. 2 : 138) sehingga menimbulkan perubahan total
(QS. 2 : 207 - 208 ) dalam beberapa hal, yaitu:
1. Keyakinan (QS. 6 : 19)
2. Cara Berpikir
3. Persaan atau selera
4. Tingkah laku

“Perbaiki hubunganmu dengan Allah, maka Dia akan


memperbaiki hubunganmu dengan semua manusia.
Perbaiki sisi dalammu (nuranimu), niscaya Allah akan
perbaiki sisi luarmu (tampilanmu). Utamakan akhiratmu,
Allah pasti mencukupkanmu dalam kehidupan dunia”
-Ustadz Bachtiar Nasir-

55
Pekan ke-5
Syumuliatul
Islam

56
Syumuliyyatul Islam (Kesempurnaan Islam)

Kompetensi Dasar
 Mentee dapat memahami siroh dan tahapan
penyempurnaan agama Islam
 Mehamami syumuliyyatul islam secara keseluruhan

Agama Universal
Islam adalah agama yang universal/integral/menyeluruh
atau agama yang SYAMIL. Kemenyeluruhan atau universalitas
Islam (syumuliyyatul Islam) meliputi segala aspek. Paling tidak,
ada 3 aspek syumuliyyatul Islam
1. Universal dari segi MASA (‫ان‬ َّ ُ‫ش ُم ْو ِليَّة‬
ِ ‫الز َم‬ ُ )
2. Universal dari segi SISTEM (ِ‫ش ُم ْو ِل َّيةُ ا ْلمِ ْنهَاج‬ُ )
3. Universal dari segi TEMPAT (‫َان‬ ُ
ِ ‫ش ُم ْو ِليَّة ا ْل َمك‬ُ )

Universal dari segi MASA (‫ان‬ َّ ُ‫ش ُم ْو ِليَّة‬


ِ ‫الز َم‬ ُ )
Islam adalah agama manusia pertama (Nabi Adam AS)
dan para nabi dan rasul setelahnya, sampai berakhir pada Nabi
Muhammad SAW. Jadi Islam adalah agama dari masa ke
masa, tidak pernah terputus. Orang Yahudi mengklaim mereka
mengikuti Nabi Musa AS, padahal Nabi Musa AS beragama
Islam. Allah SWT menegaskan bahwa sebutan MUSLIMIN
(orang-orang Islam) bukan sebutan baru bagi umat Nabi
Muhammad SAW, tapi seluruh pengikut para Nabi dan Rasul
disebut Muslimin. Contoh : para pendeta Nasrani dari
Habasyah (70 orang) yang dikirim oleh Raja Najasyi untuk
bertemu Rasulullah SAW saat dibacakan Al-Qur’an maka
mereka beriman dan menyadari bahwa sebelumnya berarti
agama mereka adalah Islam (28 : 53).
Islam menyeluruh dari zaman ke zaman karena adanya
kesatuan risalah para Rasul yang diutus Allah SWT. Pada

57
Firman Allah (21 : 25) misi para rasul adalah sama : akidah dan
ibadah. Tidak ada dari rasul yang kemudian mendirikan agama
baru, dengan penyembahan yang baru, misalnya menyembah
dirinya (3 : 79). Bahkan Al-Qur’an itu sudah disebut-sebut di
kitab-kitab sebelumnya (26 : 196).
Kesatuan risalah (misi) itu sampai dengan risalah yang
dibawa oleh penutup para Nabi, Muhammad SAW (33 : 40).
Inilah risalah terakhir (penutup) sekaligus penghapus,
penyempurna risalah-risalah sebelumnya. Dalil : (9 : 33, 48 :
28, 61 : 9) Allah mengutus rasul itu membawa dua hal : al-Huda
dan Islam (agama yang benar).

Universal dari segi SISTEM (ِ‫ش ُم ْو ِليَّةُ ا ْلمِ ْنهَاج‬


ُ )
Manhaj Islam memang meliputi seluruh sendi kehidupan
manusia, tidak ada yang terlupakan. Karena itu, tidak boleh
memecah-mecah ajaran Islam (sekularisme sangat ditolak
dalam Islam!). Allah SWT yang menurunkan Islam adalah Dzat
yang Maha Mengetahui, sehingga sistem Islam merinci segala
hal (6 : 38, 16 : 89).
Manhaj Islam laksana sebuah bangunan yang utuh; ia
memiliki pondasi, bangunan, dan pendukung atau atap.
• Pondasinya adalah syahadatain
• Tiang-tiangnya adalah empat rukun Islam lainnya : shalat,
puasa, zakat, haji  apakah bangunan yang hanya
pondasi dan tiang sudah cukup? Ada yang mau tinggal di
situ?
• Dinding-dindingnya ada empat, yaitu sistem sosial, sistem
politik, sistem ekonomi, dan sistem budaya
• Atapnya adalah jihad fi sabilillah

58
Secara lebih sederhana, manhaj yang utuh yang
diserupakan dengan bangunan yang utuh, terdiri dari :
1. Pondasi : akidah
Asas bangunan Islam adalah asas yang paling kokoh:
AQIDAH yang terangkum dalam syahadatain (rukun Islam
pertama) dan enam rukun Iman. Keperluan akan tingkat
kekuatan pondasi bergantung pada bangunan yang akan
didirikan diatasnya. Misal, warung berdinding anyaman
bambu  cukup tanah; rumah biasa  kedalaman satu
meter cukup. Bagaimana dengan Islam? Islam adalah
tinggi, tidak ada yang lebih tinggi dari Islam  bangunan
tertinggi  pondasinya mesti super kuat
2. Bangunannya : ibadah dan akhlak
Bangunan ini didirikan diatas pondasi akidah yang kokoh
 akan berdiri tegak. Intinya ada dua :
 IBADAH dalam arti luas : mahdhah
(khusus, ritual) dan ‘ammah (semua perbuatan baik,
termasuk empat dinding-dinding tadi).
 AKHLAK : tata pergaulan antara
manusia dengan Allah, sesamanya, lingkungan, dan
juga dirinya sendiri.
3. Atapnya : jihad dan dakwah
Pendukung atau atap yang akan melindungi penghuninya
dari panas dan hujan, adalah JIHAD dan DAKWAH.
Bangunan tanpa atap  terancam hancur, dan tidak
banyak fungsinya sebagai tempat berlindung.

ِ ‫ش ُم ْو ِليَّةُ ا ْل َمك‬
Universal dari segi TEMPAT (‫َان‬ ُ )
Islam berlaku untuk segala tempat (seluruh dunia). Segala
tempat di bumi ini  mesti tegak Islam di atasnya. Jadi, tidak
ada hak manusia mengusir orang-orang Islam  pengusiran
adalah pelanggaran (22 : 40).

59
Kenapa Islam itu menyeluruh untuk seluruh penjuru dunia?
Karena alam ini, termasuk dunia ini, diciptakan oleh Allah saja,
tidak andil yang lainnya (46 : 3). Adanya hanya satu Pencipta
ini juga yang menyebabkan alam semesta ini terjaga dengan
baik. Kalau ada dua ilah saja, pastilah hancur bumi dan langit
ini (21 : 22). Karena Penciptanya satu, maka alamnya juga satu
(2 : 29). Tidak ada alam lain yang diciptakan oleh pencipta yang
lain. Jadi Islam-lah satu-satunya yang Allah berlakukan di bumi
Allah ini (3 : 19).

Islam sebagai Pedoman Hidup


Karena Islam menyeluruh dari segi masa, tatanan dan
tempat, maka Islam-lah yang pantas menjada tatanan hidup
(way of life) manusia seluruhnya. Bukti tepatnya Islam sebagai
pedoman hidup adalah berubahnya Arab jahiliyah menjadi
Muslimin yang menyebarkan rahmat ke seluruh penjuru alam
(21 : 105).
Secara rinci, ada 10 sistem hidup dalam Islam
1. Sistem keyakinan (‫)ا َ ِال ْع ِتقَادِي‬
Islam memiliki sistem keyakinan yang disebut TAUHID.
Sistem keyakinan selain Islam terkotori oleh berbagai
kemusyrikan. Contoh : meyakini bahwa Allah memiliki
anak.
2. Sistem akhlak (‫)اَأل َ ْخالَقِي‬
Akhlak merupakan tugas utama Rasulullah SAW.
"Hanyasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia” (HR. Baihaqi). Akhlak adalah wajah Islam,
sehingga sangat ditekankan untuk diperhatikan oleh
Rasulullah. Akhlak dalam Islam lengkap, meliputi kepada
Allah, sesamanya, dan alam semesta.

60
3. Sistem perilaku (‫)اَلسلُ ْوكِي‬
Sistem perilaku dalam Islam dilandasi oleh akidah yang
bersih, antara lain :
 Jauh dari perilaku setan : tukang tipu
 Jauh dari perilaku binatang :
o Binatang buas : pemarah seperti anjing (7:176).
o Binatang ternak yang memperturutkan syahwatnya
(7 : 179, 47 : 12).
 Seorang laki-laki tidak boleh meniru-niru perilaku wanita,
dan sebaliknya.
 Tidak boleh menyerupai perilaku orang kafir.
4. Sistem perasaan (‫)اَلشعُ ْو ِري‬
 Islam juga memiliki sistem perasaan yang khas
o Benci dan cinta karena Allah
o Marah dan ridho karena Allah
o Mendukung dan memusuhi karena Allah
 Islam membenci dendam dan fanatisme (ashabiyah)
 Islam membolehkan menangis ketika kematian
seseorang, tapi melarang meratap sampai mencakar
muka.
5. Sistem pendidikan (‫)اَلت َّْربَ ِوي‬
Tidak ada agama yang paling mendorong umatnya untuk
berusaha keras dalam menuntut ilmu kecuali Islam. Ayat-
ayat yang pertama turun berkaitan dengan membaca dan
menulis (96 : 1-5, 68 : 1). Rasulullah memfardhukan
menuntut ilmu, dari buaian hingga liang lahat.
6. Sistem sosial (‫)اَالِجْ تِ َماعِي‬
Islam tidak mengakui sistem kelas atau kasta. Semua
manusia di mata Islam sama, yang berbeda adalah
takwanya (49 : 13). Seorang bekas hamba sahaya dapat
menjadi pemimpin umat dalam Islam  Bilal, Zaid bin
Haritsah.

61
ِ َ ‫)ا‬
7. Sistem politik (‫لسيَاسِي‬
Sistem politik Islam adalah yang paling maju sampai hari
ini.
 Syuro sebagai cara menyelesaikan masalah (3 :
159, 42 : 38).
 Kepemimpinan yang dihormati (4 : 59).
 Negara (34 : 15).
 Umat atau rakyat yang taat (4 : 59).
8. Sistem ekonomi (‫)ا َ ِال ْقتِصَا ِدي‬
Prinsip-prinsip ekonomi Islam
 Pemerataan (59 : 7) ‫ َك ْي َال َيكُونَ د ُولَةً َب ْينَ ْاأل َ ْغ ِنيَاءِ مِ ْن ُك ْم‬Islam
melarang monopoli. Cara pemerataan : zakat, infaq,
waris, baitul maal. Ini permasalahan inti, bukan karena
jumlah penduduk seperti teori Maltus.
 Anti penindasan  melarang riba 2 : 275. Sekarang ini
prinsip bank syari’ah sudah diterapkan di mana-mana,
bahkan Inggris pun pakai.
ْ َ‫)ا َ ْلع‬
9. Sistem militer (‫سك َِري‬
Islam sangat memperhatikan masalah kekuatan dan
kedisiplinan (waktu-waktu shalat). Yang khas, Islam
memiliki adab berperang : tidak boleh menyerang musuh
sebelum melakukan 3 hal, yaitu penawarkan masuk Islam,
membayar jizyah, dan perang. Dalil yang berkaitan : (8 :
60, 4 : 102, 61 : 4).
10. Sistem hukum perundang-undangan (‫)ا َ ْل ِجنَائِي‬
Kelebihan sistem hukum Islam dibandingkan dengan
hukum positif adalah kaedah hukum Islam elastis dan
global, serta kaedah dan teksnya dibuat lebih tinggi.
Semua di mata hukum sama dan ini benar-benar
diterapkan bukan sekedar teori. Contoh kasus Khalifah Ali
yang menuntut baju besinya dari seorang Nasrani tanpa
bukti, akhirnya kalah. Tapi Nasrani tadi malah mengatakan

62
bahwa hukum seperti ini pasti hukum para Nabi, dan
akhirnya masuk Islam. Ketika baju besi itu diserahkan ke
Khalifah, diberikan kembali sebagai hadiah telah masuk
Islam.

“Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau


perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh,
kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa”
-Buya Hamka-

63
Pekan ke-6
Problematika
Umat

64
Problematika umat

Empat belas tahun yang lalu, disaat Islam mencapai


puncak kejayaannya, Rosulullah telah memprediksi nasib umat
Islam di masa yang akan datang sebagai tanda nubuwwah.
Dalam haditsnya beliau bersabda :
“ Hampir datang masanya umat-umat lain memperebutkan
kalian sebagaimana orang-orang yang rakus memperebutkan
sebuah hidangan. Para sahabat bertanya, “apakah karena
jumlah kami sedikit pada masa itu ya Rosulullah?” beliau
menjawab “ tidak, bahkan waktu itu jumlah kalian sangat
banyak akan tetapi, kalian seperti buih yang terapung dilautan.
Allah akan menarik rasa takut kepadamu dari dada musuh-
musuhnmu dan akan menanamkan dihatimu Al wahn. Mereka
bertanya, “ apakah yang dimaksud dengan penyakit al wahn itu
ya rasulullah?” belau menjawab, “ cinta dunia dan takut mati.”
(HR Ahmad dan Abu Dawud).
Realitas umat Islam ini sangat terpuruk dalam
sejarahnya. Umat Islam kehilangan kebanggan akan
peradabannya dan menjadi pengekor setia peradaban barat.
Padahal bangsa barat sendiri saat ini sedang mengalami
kebimbangan akan keberadaan peradabannya. Dr. Kasiss Karl,
seorang filosof besar dan peraih nobel, dalam bukunya
“manusia, itulah kebodohannya” mengatakan : “peradaban
barat hanya berorientasi pada benda-benda mati dan tidak
memenuhi hak manusia. Peradaban barat telah memperbodoh
manusia, anugerah hidup, kemampuan-kemampuan serta
kebutuhannya.”
Sayangnya umat Islam asyik terlena dalam mimpi dan
candu peradaban barat serta menutup mata bahwa Islam
pernah berjaya dan menjadi rujukan dalam membangun

65
peradaban dunia. Saat bangsa Eropa abad pertengahan
mengalami masa kritis “the dark middle age”, lalu Islam datang
dan menyelamatkan peradabannya.
Lalu mengapa sinar Islam kini mulai meredup setelah
masa kejayaan dan kecemerlangannya beberapa abad silam?
Apa yang sebenarnya terjadi pada umat Islam? Lalu,
bagaimana solusinya? Hal ini yang akan kita bahas pada materi
kali ini.

POTENSI DAN KEKAYAAN UMAT ISLAM


Sesunggguhnya umat Islam memiliki potensi besar yang
pada umumnya tidak dimiliki oleh sistem lain yang ada. Potensi
tersebut diantaranya :
1. Potensi syari’ah/ ajaran Islam yang lengkap
Syariah ini mencakup seluruh aspek kehidupan yang
tertuang dalam Al Quran dan Al Hadits. Rosulullah
bersabda “Aku tingggalkan kalian dua perkara. Kalian tidak
akan pernah tersesat selama kalian berpegang teguh pada
keduannya. Yaitu kitabullah dan sunnah rosulNya” (al
hadits).
Allah telah menjelaskan dalam firmanNya bahwa Al Quran
adalah petunjuk bagi hamba-hambaNya yang bertaqwa
(QS 2 : 2), bahkan untuk seluruh umat manusia (QS 2 :
185). Allah pula yang menjaga kemurnian Al Quran dari
waktu kewaktu. Berbeda dengan kitab yang lain yang
sudah mendapatkan sentuhan manusia sehingga
diragukan keasliannya. Al Quran yang biasa kita baca
seiap hari adalah Al Quran yang sama sisinya dengan Al
Quran yang dahulu biasa dibaca Rosulullah. Allah
berfirman “Sesungguhnya Kami yang telah menurunkan Al
Quran dan sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya.” ( QS al hijr:9).

66
2. Potensi kekayaan alam di negeri muslim
Sebagai khalifah dimuka bumi, sudah menjadi tugas umat
Islam untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber
kekayaan alam untuk memberikan kemaslahatan umat
manusia dan alam semesta, tentu saja hal ini
membutuhkan perangkat teknologi dan keunggulan sumber
daya manusia. Cadangan minyak bumi pun sebanyak
hampir 65% berada di negeri-negeri muslim. Seharusnya
ini menjadi kekuatan umat Islam.
3. Jumah muslim dunia yang besar
Sebagian besar penduduk bumi adalah seorang muslim
Tantangan bagi kita adalah tidak hanya unggul dalam segi
kuantitas tetapi juga unggul dalam segi kualitas. Umat
Islam juga telah mendapatkan jaminan kemenangan dari
Allah, sebagaimana firmanNya :
“Dialah yang mengutus rasulNya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkan
diatas semua agama, meskipun orang-orang yang musyrik
itu benci” (QS As shaff : 9).
Pertolongan Allah pun sangat dekat bagi orang-orang yang
beriman (QS 2 : 214). Namun tentu saja semua kembali
pada kita. Allah pasti memberikan kemenangan jika kita
memang sudah layak untuk menang.
4. Sejarah Islam yang penuh kejayaan
Sejarah kejayaan Islam di masa Rasulullah, seharusnya
memberikan kita semangat untuk bangkit kembali dari
keterpurukan saat ini dan mulai berjuang demi kembalinya
kejayaan Islam.
Masih banyak lagi potensi umat Islam yang lain yang
belum teroptimalkan sehingga belum bisa menjadi
kekuatan untuk menopang kejayaan Islam.

67
FAKTOR-FAKTOR KEEMUNDURAN UMAT
Secara umum faktor kemunduran umat dibagi menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksterrnal.
A. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang
berasal dari umat Islam itu sendiri, beberapa diantaranya
adalah :
o Umat Islam lupa akan dirinya
“Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi
umat manusia, supaya kamu menyuruh berbuat ma’ruf
dan melarang yang mungkar, serta beriman kepada
Allah” (QS Ali Imran : 110)
Allah sudah mengatakan bahwa kita adalah umat
terbaik. Namun, ketika kita lupa kepada Allah maka Allah
pun akan melupakan kita, seperti dalam firmanNya dalam
surah Al Hasyr : 19 :
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang
melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa akan
diri mereka sendiri “
o Dilihat dari kemajuan materi
Umat Islam masih menjadi umat yang bergantung pada
bangsa lain karena kebanyakan umat Islam belum bisa
menjadi produsen dan hanya bisa menjadi konsumen. Ini
adalah bom waktu yang bisa sewaktu-waktu diledakkan.
Ditandai dengan penguasaan aset-aset ekonomi oleh
asing untuk kemudian menjajah dengan memberikan
hutang yang berbunga yang harus kita bayar.
o Umat Islam menyia-nyiakan kekuatannya
Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan akal, amal,
ekonomi, tenaga dan spiritual. Sungguh hal yang sangat
ironis. Padahal yang pertama kali Islam ajarkan adalah
membaca, tetapi umat islam lupa akan hal penting ini.

68
Selain itu umat Islam saat ini memiliki etos kerja yang
sangat rendah, padahal Allah sangat menitik beratkan
pada usaha dan kerja bukan hanya bicara (QS As Shaf :
2-3) yang paling menyedihkan adalah kekuatan spiritual
yang juga mulai merosot.
o Jauhnya umat Islam dari Al Quran dan Sunnah
“Berkatalah Rasulullah : “Ya Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan Al Quran ini sebagai suatu yang tidak
diacuhkan” (QS Al Furqan : 30).
Yang dimaksud dengan mengacuhkan Al Quran disini
adalah umat Islam tidak membaca Al Quran, kemudian ia
membaca namun tidak mentadaburinya dan yang terakhir
adalah ia mentadaburi Al Quran tapi tidak
mengamalkannya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang
membuat kemunduran umat Islam karena Al Quran ini
adalah petunjuk, jika tidak pernah membaca petunjuk
hidup bagaimana mungkin tidak tersesat?
o Belum bersatunya umat Islam
Umat Islam memiliki umat yang bayak namun terpecah
belah karena politik maupun perbedaan masalah furu
seperti fiqh, madzhab, masalah jamaah dan sebagainya
yang bisa merusak hubungan ukhuwah Islamiyah.
Padahal Allah telah berfirman dalam surat Al Anfal : 63
“Dan yang mempersatukan hati-hati mereka (orang-orang
yang beriman), walaupun kamu menginfakkan semua
kekayaan yang ada dibumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka. Sungguh Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”
o Adanya perasaan rendah diri menjadi seorang muslim
Perasan ini mungkin timbul karena melihat fakta bahwa
kondisi umat Islam yang masih dibawah peradaban barat.

69
Namun, perasaan ini tidak boleh menghinggapi hati
seorang muslim. Hal ini bisa terjadi karena pemahaman
umat tentang Islam yang jauh dari pemahaman Islam
yang sebenarnya. Izzah Islam harus bangkit pada diri
tiap-tiap umat Islam karena orang yang paling tinggi
derajatnya adalah orang yang beriman.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini lebih diakibakan oleh orang-orang
yang diluar Islam. Faktor-faktor eksternal ini dapat membuat
kemunduran umat Islam tidak hanya dengan perang fisik
(ghazwul harbi), tetapi juga dengan perang pemikiran
(ghazwul fikr), perang kebudayaan (ghazwul tsaqofiy) dan
perang penjajahan (ghazwul isti’maary).
Dalam bukunya “Dendam barat dan yahudi terhadap
Islam”, syeikh Ali thantawy menjelaskan langkah-langkah
musuh Islam dalam menghancurkan Islam adalah sebagai
berikut :
1. Menghancurkan khilafah Islamiyah Turki Utsmany dan
menghancurkan persatuan umat Islam.
2. Menjauhkan umat Islam dari Al Quran dan membuat
orang Islam ragu dengan agamanya. Dengan isu teroris
dan sebagainya. Karena mereka tahu bahwa sumber
kekuatan umat Islam adalah Al Quran, maka mereka
berupaya untuk menjauhkannya dari umat Islam.
3. Merusak akhlak dan hubungan mereka dengan Allah
Mereka berfikir bahwa menjadikan umat Islam berpindah
agama adalah hal yang sulit karena itu masalah hidayah.
Misi mereka adalah mengeluarkan seorang muslim dari
Islam, supaya menjadi orang yang tidak memiliki
hubungan apa-apa dengan Allah, sehingga ia tidak
mempunyai ikatan akhlak bagi hidup manusia.

70
4. Merusak moral wanita dan menyebar luaskan
penyelewengan sex melalui media informasi
Wanita dalam Islam memiliki peranan yang sangat
penting. Dalam Islam wanita bertugas sebagai madrasah
pertama bagi anak-anaknya. Dari generasi penerus inilah
ketika mendapat pendidikan yang baik dari ibunya kelak
akan menjadi pemimpin Islam yang hebat. Bagaimana
jadinya ketika wanita sebagai pemangku generasi
peradaban ini moralnya dirusak? Maka generasi penerus
juga akan memiliki moral yang rusak pula

SOLUSI KEBANGKITAN UMAT ISLAM


Diantaranya yang dapat kita upayakan untuk menjadi jalan
kebangkitan umat Islam adalah :
1. Kebangkitan pemikiran
Kita harus kembali berIslam. Bukan berarti membentuk
ajaran baru, melainkan mengakomodasi pembaharuan
pemahaman Islam, iman dan amal. Pembaharuan ini
berarti umat Islam harus belajar dari generasi terbaik umat
ini, rosulullah dan sahabatnya.
2. Kebangkitan perasan dan emosi
Bukan hanya fikirannya saja namun juga kita bangkitkan
nuraninya, perasaan dan emosi. Hal ini tidak lain dengan
kebangkitan iman.
3. Kebangkitan amal dan perilaku
Selain gerakan penyadaran akal dan iman, juga perlu
penyadaran kembali amal yang sesuai dengan tuntutan Al
Quran dan Sunnah.
4. Kebangkitan peran wanita Islam
Kembalinya wanita kepada kehariban Islam mejadi modal
yang kuat akan untuk kebangkitan Islam. Karena wanita

71
adalah madrasah pertama bagi generasi Islam dan wanita
akan menentukan perjalanan hidup anaknya.
5. Kebangkitan pemuda
Pemuda adalah tulang punggung kebangkitan Islam, sebab
ia memiliki idealisme dan tenaga mobilitas yang tinggi.
Sehingga pembinaan pemuda dan mahasiswa harus di
prioritaskan.
6. Kebangkitan global
Kebangkitan umat harus merata dan mendunia, karena
pada dasarnya umat Islam adalah umat yang satu.

Kita telah meilhat secara seksama potensi, faktor yang


membuat Islam mundur dan juga solusi kebangkitan Islam.
Semoga mentoring ini menjadi salah satu upaya kita untuk
merintis kebangkitan dan kejayan Islam. Aamiin

“Menghadapi orang sulit selalu merupakan masalah.


Terutama jika orang sulit itu adalah diri kita sendiri. Jika
kita merasa bahwa semua orang memiliki masalah
dengan kita. Tidakkah kita curiga bahwa diri ini adalah
masalahnya”

-Ustadz Salim A Fillah-

72
Pekan ke-7
Urgensi
Pembinaan

73
URGENSI PEMBINAAN

Ustadz Budi Ashari, LC pernah bercerita tentang


permasalahan umat ketika melihat kelakuan mayoritas para
pemuda Indonesia. Beliau memperhatikan setiap hari ada saja
berita di TV, koran, dan internet yang memberitakan adanya
kejahatan dan kenakalan yang dilakukan oleh seseorang yang
tergolong usia muda. Menurut beliau, anak muda zaman
sekarang ini “kosong”. Dalam kekosongan itu berarti ia cepat
menerima apapun yang diisikan kepadanya. Permasalahannya
ialah banyak hal-hal buruk yang mengisi kekosongan anak
muda di Indonesia ini. Makin pesatnya perkembangan teknologi
rupanya membawa dampak buruk kepada anak muda.
Para orang tua juga semakin masa bodoh dengan
pendidikan anaknya. Kebanyakan orang tua sekarang
menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak ke sekolah-
sekolah. Mereka percaya bahwa di sekolah anaknya
mendapatkan ilmu yang dibutuhkan untuk masa depanya.
Kemudian sekolah pun, dalam hal ini menjadi pihak yang paling
bertanggung jawab terhadap pendidikan generasi muda, hanya
mengikuti kurikulum-kurikulum yang tidak melihat tentang
pendidikan agama dan moral. Akibatnya, seperti yang kita
saksikan banyak pemuda-pemuda kita yang jauh sekali dengan
nilai-nilai agama dan moral.
Lain pemuda, lain juga generasi tuanya. Pendidikan
yang tidak memperhatikan agama dan moral tersebut rupanya
telah mengakar dari dahulu. Sehingga menghasilkan produk
pendidikan yang ketika menginjak masa tua dan memegang
amanah, banyak diantaranya melakukan tindak pidana korupsi
dan tidak segan-segan menikmati fasilitas dan uang negara
yang bukan menjadi miliknya.

74
Untuk itu diperlukan adanya revolusi pendidikan yang
berskala nasional berdasarkan pertimbangan nilai-nilai agama
dan moral. Generasi yang sudah terlanjur terisi dengan nilai-
nilai keburukan ini harus diubah untuk tidak menjadi semakin
bermasalah. Tidak ada kata terlambat dalam merubah sebuah
keadaan menjadi lebih baik, Allah berfirman :
“:...Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan kaumnya sendiri....” [Ar
Ra’du (13):11]

1. Pentingnya Pembinaan (pendidikan)


"Tholabul 'ilmi fariidhotun 'alaa kulli muslim. (Mencari ilmu
itu fardhu (wajib) atas setiap orang Muslim)." [Diriwayatkan
Ahmad dan Ibnu Majah, hadits hasan].
Rasul sebagai Murrabi dan da’iyah, membimbing umat
manusia untuk keluar dari jahiliyah. Ciri-ciri jahiliyyah
adalah :
a. Jahl (kebodohan)
Masyarakat jahiliyyah (dulu, sekarang dan yang akan
datang) adalah masyarakat yang bodoh dalam
menentukan jalan hidup dan peraturan-peraturan yang
berlaku di masyarakat. Mereka hanya menduga-duga
dan mengikuti ajaran nenek moyang dahulu.
b. Dzillah (kehinaan)
Karena selalu diliputi peperangan antar suku dan
ekonomi yang morat-marit, maka masyarakat jahiliyyah
menjadi masyarakat lemah yang tidak punya harga
diri. Mereka dipandang sebelah mata oleh bangsa
yang kuat, negara adi daya menganggap bangsa yang
bodoh, sebagai bangsa yang hina yang mudah
dihancurkan setiap saat.

75
c. Faqr (kefaqiran)
Ekonomi masyarakat pada masa itu sangat rapuh.
Meski perdagangan mereka sampai taraf ekspor-impor
dan negeri mereka banyak menyimpan kekayaan
alam, namun kemiskinan dan kesenjangan sosial
sangat terasa. Hal ini disebabkan adanya sistem
monopoli dan riba yang membudaya. Dan riba tidak
dapat memberikan keberkahan dan kemakmuran.
d. Tanafur (perpecahan)
Masyarakat jahiliyyah amat sering berperang,
kesombongan, kedengkian, keserakahan dan
kebanggaan kelompok seringkali menjadi penyulut api
peperangan. Kehidupan masyarakat penuh dengan
gejolak, tak ada ketentraman dan kedamaian
karenanya perselisihan dan peperangan dapat terjadi
sewaktu-waktu.
Dengan pembinaan Islam, kita memperoleh nikmat
yang dapat mengantarkan kita menuju ”khoiru ummah”
seperti yang tertera pada firman: Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik [Ali 'Imran (3) : 110].
Dengan ciri-ciri :
a. Ilmu (pengetahuan)
b. Izzah (terhormat)
c. Ghina (kekayaan)
d. Ukhuwwah (persaudaraan)

76
2. Hakikat Jiwa Manusia
Urgensi pembinaan Islam dari aspek individu terdiri atas
tiga hal, yaitu :
a. Internal ajaran Islam, Rasulullah diutus untuk membina dan
mengarahkan manusia untuk keluar dari jahiliyyah menuju
kehidupan yang islami dan Rabbani. “Allah pelindung
orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-
orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan,
yang mengeluarkan mereka dari pada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka.
Mereka kekal di dalamnya” [Al Baqarah (2) : 257].
b. Hakikat jiwa manusia menghadapi 2 (dua) persoalan, yaitu:
I. Internal, yaitu fitrah jiwa (QS : 91: 8) yang pada dirinya
terdapat kecenderungan kepada taqwa dan
kecenderungan kepada kesesatan. Kecenderungan
kepada taqwa, hanya membutuhkan pembimbingan
kepada Al-Qur’an; sedangkan kecenderungan kepada
kesesatan mendapatkan godaan dari syaitan, kecintaan
dunia dan nafsu syahwat, agar dapat terhindar dari hal itu
semua dibutuhkan pembinaan Islam yang berfungsi
mengarahkan, membangun, menjaga dan memelihara
jiwa untuk senantiasa berhubungan dengan Al’Qur’an.
II. Eksternal, yaitu:
a) Adanya musuh, seperti firman Allah :
b) “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling
keras permusuhannya terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling
dekat persahabatannya dengan orang-orang yang
beriman ialah orang-orang yang berkata :
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang

77
demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu
(orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak
menymbongkan diri” [Al Ma'idah (5) : 82].
c) Ketidak ridhoan Yahudi dan Nasrani kepada umat
Islam sampai kita mengikuti millah/jalan/agama
mereka. Firman Allah : “Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah
tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” [Al
Bakarah (2) : 120].
d) Bagian dari langkah-langkah syaitan. Firman Allah :
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu,
maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya
syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala” [Faathir (35) : 6].
c. Waqiul ummah (kenyataan ummat dewasa ini)
 Adanya invasi pemikiran yang dilancarkan musuh-musuh
Islam.
 Membentuk imunitas atau pertahanan terhadap serangan
invasi pemikiran.
 Sebagai sarana untuk memperkuat aqidah umat.
 Kebutuhan untuk mengantisipasi perkembangan jaman
umat manusia dewasa ini terserang ’virus’ yang
mematikan, yaitu virus buih (gutsai), yang meringankan
timbangan umat dan membuat umat manusia tidak
mempunyai arus. Penyebab ’virus’ ini adalah sukanya
kaum muslim kepada dunia sekaligus membenci

78
kematian. Virus ini menjadikan umat islam terombang-
ambing dan menjadi santapan thagut (musuh-musuh
Allah SWT).

3. Peran Pembinaan
a. Merupakan bagian dari proyek kebangkitan umat.
b. Merupakan sarana untuk membanguna peradaban
umat.
c. Merupakan sarana untuk menghasilkan orang-orang
besar sepanjang jaman.
d. Merupakan jalan para da’i Islam.

4. Karakter Pembinaan dan Pendidikan Islam


a. Robbaniyah (sumber dan tujuannya Allah).
b. Tadaruj (bertahap).
c. Tawajun (seimbang pada semua komponen manusia).
d. Syamilah (universal).
e. Istimroriyah (berkesinambungan).

“Aku rindu zaman ketika halaqah adalah kebutuhan,


bukan sekadar sambilan apalagi hiburan. Aku rindu
zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan
apalagi beban dan paksaan. Aku rindu zaman ketika
dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap
pengisi program yang dipaksakan”

- Ustadz Rahmat Abdullah-


-

79
Lampiran

EVALUASI PEKANAN MENTORING


1. Tahun
2. Bulan
3. Realisasi Waktu
4. Pertemuan ke/Pekan ke
5. Jumlah Anggota/peserta
6. Murobbi

MUTABAAH AKTIVITAS
No Evaluasi Jumlah
1. Kehadiran
Halaqah
2. Kehadiran
Kajian
3. Shalat
Berjamaah
4. Shalat Rawatib
5. Tilawah Quran
6. Hafalan Al
Qur’an
7. Shaum Sunnah
8. Qiyamul Lail
9. Al Matsurat
10. Infaq
11. Membaca
Berita
12. Olahraga
13. Silaturrahim
14. Mengisi
Mentoring
15. Rapat/Agenda
Wajihah

REALISASI AGENDA
No Baramij Petugas Uraian pelaksanaan Ket.
1. Iftitah Rabbani
2. Tilawah Al-Quran Nama Ayat... Ayat....
Surat s/d

3. Tahfidz Al-Quran Surat Ayat


Nama Keterangan dari Sampai Jumlah
Surat

80
a.
b.
c.
d.
4. Kultum
5 Talaqqi Materi
6. Mutaba’ah Materi
7. Info/pengumuman
8. Ikhtitam Rabbani

ALASAN KETIDAKHADIRAN (Anggota yang tidak hadir)


No. Nama Yang Tidak Hadir Ket (izin/sakit/tanpa ket.) Alasan
1.
2.
3.
4.
5.

MULAHAZHOH
CATATAN

Pementor

(.............................................................)

81
PERUNDANG-UNDANGAN
ISLAM ATAU FIQH
Perundang-undangan Islam (Fiqh) adalah satu
aspek penting dalam ajaran Islam. Aspek inilah yang
mencerminkan sisi ilmiah ajaran Islam.
Permasalahan fiqh yang bersifat ibadah murni
bersumber hanya dari wahyu yang Allah sampaikan
kepada NabiNya, baik berupa Al Qur’an, Hadits dan ijtihad
yang ditetapkan. Sedangkan permasalahan fiqh yang
berhubungan dengan urusan dunia, baik peradilan, politik
atau militer, Rasulullah diperintahkan untuk meminta
pertimbangan kepada sahabatnya. Begitupun dengan
sahabat, mereka bertanya kepada Rasulullah tentang hal-
hal yang tidak mereka ketahui.
Islam meletakkan kaidah umum yang harus dijadikan
pedoman oleh kaum muslimin. Kaidah umum tersebut
yaitu :
1. Tidak boleh membahas sesuatu yang belum terjadi
Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian menanyakan (kepada Nabi kalian)
hal-hal yang jika diterangkan akan menyusahkan

82
kalian. Jika kalian menanyakannya di waktu Al Qur’an
sedang diturunkan niscaya akan diterangkan kepada
kalian. Allah memaafkan dari hal-hal itu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” (Al-Maidah :
101).
2. Menghindari banyak bertanya dan mempersulit
permasahan
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah
membenci kabar yang belum jelas, banyak bertanya
dan menghamburkan harta”.
Beliau juga bersabda : “Sesungguhnya Allah
mewajibkan kewajiban-kewajiban maka janganlah
kalian sia-siakan. Allah telah menetapkan batasan-
batasan, maka janganlah kalian langgar. Allah telah
mengharamkan beberapa hal maka janganlah kalian
langgar. Dan Allah mendiamkan beberapa hal karena
kasihan kepada kalian bukan karena lupa, maka
janganlah kalian permasalahkan”
3. Menghindari perbedaan dan perpecahan
Allah berfirman : “Dan ini adalah umat kalian, umat
yang satu” (Al Mu’minun: 52).
“Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang
yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang

83
keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat siksa yang berat”
(AliImran : 105)
4. Mengembalikan masalah-masalah yang
dipertentangkan kepada Al Qur’an dan Al Hadits
Firman Allah :
“Jika kalian berselisih tentang suatu perkara, maka
kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya” (An-Nisa’
: 59).
Kaidah inilah yang dijadikan pedoman oleh
generasi sahabat dan generasi teladan sesudahnya.
Setelah itu, tiba masa empat imam. Para imam
madzhab berusaha keras mengajarkan Islam kepada
seluruh manusia. Mereka sama sekali tidak
mengajarkan taqlid buta. Mereka selalu menegaskan
bahwa hadits shohih adalah madzhab mereka, karena
tujuan mereka adalah membantu manusia memahami
ajaran Allah.

Hanya saja semangat para imam ini tidak diikuti


oleh generasi sesudah mereka. Kaum muslimin
selalu termakan oleh taqlid buta. Setiap kelompok
hanya membatasi diri dengan satu madzhab tertentu
dengan sikap fanatik. Taqlid buta dan fanatisme

84
kepada madzhab menjadikan umat Islam kehilangan
hidayah dari Al Qur’an dan Al Hadits. Taqlid buta juga
berdampak pada pecahnya Islam menjadi berbagai
golongan.

Melihat demikian besarnya permasalahan yang


dihadapi oleh umat Islam, tidak sepantasnya kita terus
menerus berdebat dan saling menyalahkan satu sama
lain. Umat Islam harus segera bangkit dan bersatu
untuk kembali menegakkan kejayaan. Perbedaan kecil
yang terjadi tidak seharusnya menjadi kerikil
penyebab masalah umat muncul. Saling berdamai,
saling bertoleransi. Menyepakati apa yang sama dan
memahami serta bertoleransi jika ada perbedaan.
Selama yang berbeda itu adalah masalah furu’iyah
(cabang), maka tak perlu menjadi sebuah masalah.

Pada bab kali ini akan dibahas mengenai thoharoh


dan sholat. Pembahasan thoharoh mencakup banyak
hal, mulai dari mandi, wudhu, tayamum, macam-
macam air, najis dan sebagainya. Namun disini akan
dibahas tentang wudhu dan mandi besar.

85
WUDHU

Definisi wudhu adalah menyucikan wajah, dua


tangan, kepala dan dua kaki dengan air.
Dalil disyariatkannya wudhu :

1. Al Qur’an.
Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman,
jika kalian hendak mengerjakan shalat maka
basuhlah wajah dan tangan kalian sampai siku, lalu
usaplah kepala kalian, dan basuhlah kaki kalian
sampai dua mata kaki” (AlMaidah : 6).
2. Hadits
Abu Huroiroh meriwayatkan bahwa Nabi SAW
bersabda,
“Allah tidak menerima shalat di antara kalian jika ia
berhadats sampai ia wudhu” (H.R Bukhari, Muslim,
Abu Daud dan Tirmidzi)
3. Ijma’
Semua kaum Muslimin sejak zaman Rasulullah
hingga sekarang sepakat bahwa wudhu adalah
ajaran Islam yang harus diketahui oleh setiap
Muslim.

Wudhu memilki berbagai keutamaan. Beberapa


diantaranya adalah ketika seorang Muslim berwudhu
maka dosa-dosa keluar dari anggota wudhunya, Allah
menghapus dosanya dan mengangkat derajatnya, dan

86
orang yang berwudhu kelak di akhirat akan datang
dengan cahaya putih karena bekas wudhunya ketika di
dunia.

Fardhu/Rukun Wudhu

1. Niat, yaitu kehendak untuk melakukan perbuatan


untuk mencari Ridho Allah. Tempat niat adalah di hati,
bukan di lisan. Jadi mengucapkan niat sama sekali
tidak ada dasarnya.
2. Membasuh wajah satu kali
Mengalirkan air ke wajah. Batas wajah adalah dari
kening paling atas sampai dagu paling bawah, dan
dari pinggir telinga kiri sampai pinggir telinga kanan.
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap kepala
Allah berfirman “..dan usaplah kepala kalian”, tidak
menunjukkan keharusan mengusap seluruh kepala.
Sebagian saja sudah mencukupi.
Hadits yang diriwayatkan Rasulullah dalam hal ini
ada tiga cara :
a. Mengusap seluruh kepala
Abdullah bin Zaid menyebutkan bahwa Rasulullah
mengusap kepalanya dengan kedua tangan,
menggerakkan dari depan ke belakang. Beliau
memulai dari bagian depan kemudian kedua

87
tangannya digerakkan ke kepala bagian belakang lalu
mengembalikannya lagi ke depan” (H.R Jama’ah).
b. Mengusap kain serban saja
Amr bin Umaiyah berkata, “saya pernah melihat
Rasulullah mengusap seban dan kedua sepatunya”
(HR Ahmad, Bukhari dan Ibnu Majah).
c. Mengusap ubun-ubun dan serban
Mughirah bin syu;bah berkata “Nabi SAW
berwudhu, lalu mengusap ubun-ubun, serban dan
sepatu” (HR Muslim).
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
6. Berurutan

SUNNAH WUDHU
1. Membaca basmalah
2. Menggosok gigi
3. Membasuh telapak tangan tiga kali ketika hendak
berwudhu
4. Berkumur tiga kali
5. Memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya
tiga kali
6. Membersihkan sela-sela jenggot
7. Membersihkan sela-sela jari
8. Tiga kali dalam membasuh
9. Mendahulukan bagian kanan

88
10. Menggosok, maksudnya menggosok anggota
wudhu dengan tangan, berbarengan dengan air
atau setelahnya
11. Muwalat (berkesinambungan), maksudnya
berkesinambungan antara tata cara yang stau
dengan berikutnya. Tidak boleh diselingi kesibukan
lain di luar wudhu.
12. Mengusap dua telinga
13. Melebihkan batasan membasuh wajah dan batasan
membasuh lengan serta kaki
14. Hemat dalam memakai air, meskipun wudhu di
tengah laut
15. Berdoa saat wudhu
Hanya ada riwayat Abu Musa yang berkaitan
dengan masalah ini. Dia menceritakan, “Aku
membawakan air wudhu Rasulullah, lalu beliau pun
berwudhu. Aku mendengar beliau mengucapkan,
Aku bertanya kepada beliau, wahai Nabiaku
mendengar engkau berdoa begini dan begitu.
Beliau bersabda ‘ apakah doa tadi menyisakan
sesuatu?’ (HR Nasai dan Ibnu Sunni)
16. Berdoa setelah selesai wudhu
Abu Said AlKhudri meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda :

89
َ‫س ْب َحانَكَ ال ّل ُه َّم َو ِب َح ْمدِكَ أَ ْش َهدُ أَ ْن الَ إِ َلهَ ِإالَّ أ َ ْنتَ أ َ ْستَ ْغ ِف ُُرك‬ ُ ‫ضأ َ فَقَا َل‬
َّ ‫َم ْن ت ََو‬
ِِ ‫س ُْر ِإلَى َي ْو ِم ْال ِق َيا َم‬ َ ‫ق ث ُ َّم ُج ِع َل ِف ْي‬
َ ‫طا ِبعٍّ فَلَ ْم يُ ْك‬ ٍّ ّ ‫ب ِف ْي ُِر‬َ ‫َوأَتُوبُ إلَيْكَ ُك ِت‬
“Barang siapa berwudhu, lalu membaca
’Subhanakallahumma wa bi hamdika asyhadu alla
ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik’ (Maha
suci Engkau ya Allah dan segala puji untuk Mu. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku memohon ampun dan bertobat kepadaMu),
maka akan dicatat di selembar kulit lalu diletakkan
di tempat yang tertutup yang tidak akan rusak
sampai hari kiamat” (HR Thabrani dalam Al-
Ausath).
Sedangkan doa
َ َ ‫اللّ ُه َّم اجْ عَ ْلنِى ِمنَ الت َّ َّوابِيْنَ َواجْ عَ ْلنِى ِمنَ ْال ُمت‬
َ‫ط ِّه ُِريْن‬
“Ya Allah, jadikan saya termasuk orang yang
bertaubat dan jadikan saya termasuk orang yang
menyucikan diri”, adalah riwayat Tirmidzi, dia
berkata “sanad hadits ini mudhtharib, bahkan tidak
shohih”
*) Mudhtharib berarti ada beberapa riwayat yang
saling bertentangan dan sama-sama kuat.

90
17. Sholat dua rakaat setelah wudhu
Uqbah bin Amir berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Tidaklah seseorang berwudhu dengan
sempurna lalu melakukan sholat dua rakaat dengan
khusyu’ dan sempurna melainkan ia akan masuk
surga” (HR Muslim, Abu Daud, Ibnu Majjah dan
Ibnu Khuzaimah dalam shohihnya).

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU


1. Semua yang keluar dari qubul dan dubur
a. Air kencing
b. Kotoran buang air besar
c. Kentut
d. Mani
e. Madzi
f. Wadi
2. Tidur nyenyak bukan dalam posisi duduk yang
tetap
3. Hilangnya akal, baik karena gila, pingsan, mabuk
atau minum obat penenang dan lain-lain.
4. Menyentuh kemaluan tanpa penutup

HAL-HAL YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU


Ada beberapa hal yang dikira membatalkan wudhu
padahal sebenarnya tidak, diantaranya adalah :

91
1. Menyentuh wanita tanpa penutup. Maksudnya
disini adalah wanita yang telah menjadi mahramnya
Aisyah menyebutkan bahwa Rasulullah pernah
menciumnya ketika sedang berpuasa. Rasulullah
bersabda, “Ciuman tidak membatalkan wudhu dan
tidak membatalkan puasa” (HR Ishaq bin
Rahuyah).
2. Keluar darah, baik disebabkan karena luka, bekam,
mimisan baik sedikit maupun banyak.
3. Muntah
4. Memakan daging unta
5. Orang yang sudah berwudhu, lalu muncul keraguan
sudah batal
6. Tertawa ketika sholat
7. Memandikan jenazah

CATATAN PENTING BAGI ORANG YANG BERWUDHU


1. Mengucapkan kata kata selama berwudhu
diperbolehkan selama kata-kata yang diucapkan
bukan kata-kata yang dilarang.
2. Berdoa ketika sedang membasuh anggota wudhu
tidak ada tuntutannya. Berdoa pada apa yang telah
disebutkan dalam sunnah wudhu sudah dianggap
cukup.
3. Jika ragu tentang jumlah basuhan maka tetapkan
yang yakin, ambil jumlah basuhan yang lebih
sedikit

92
4. Jika terdapat sesuatu yang menghalangi
sampainya air wudhu ke anggota wudhu maka
wudhunya menjadi tidak sah. Contoh : cat air
5. Perempuan yang istihadhah, orang yang mudah
kencing, kentut dan halangan lain harus berwudhu
tiap akan sholat.
6. Boleh meminta bantuan orang lain ketika
berwudhu.
7. Boleh mengeringkan anggota wudhu dengan
handuk atau barang lain, baik saat musim panas
maupun dingin.

MANDI BESAR
Mandi besar artinya menyiramkan air ke seluruh
tubuh. Mandi besar disyariatkan berdasarkan firman Allah
“Dan jika kalian junub maka bersucilah!” (AlMaidah : 6)
Hal-hal yang mewajibkan mandi besar
Seseorang diwajibkan mandi besar jika terjadi lima
hal
1. Mengeluarkan mani disertai syahwat, baik di waktu
tidur maupun terjaga, baik laki-laki maupun wanita
2. Bertemuanya dua kelamin
3. Selesainya haid atau nifas
4. Meninggal dunia
5. Orang yang baru masuk Islam

Rukun mandi besar :


1. Niat
2. Membasuh seluruh tubuh

93
Allah berfirman, ”Jika kalian janabat, maka
bersucilah”. Artinya mandilah.

Sunnah-sunnah mandi :
Orang yang mandi disunnahkan memperhatikan tata
cara mandi Rasulullah SAW berikut ini secara berurutan :
1. Membasuh dua tangan tiga kali
2. Membasuh kemaluan
3. Wudhu dengan sempurna, seperti hendak sholat
4. Menyiram kepala dengan air tiga kali dan menyela-
nyela rambut agar kulit kepala terkena air
5. Menyiram seluruh tubuh dengan air dimulai dari
bagian tubuh sebelah kanan lalu sebelah kiri

Beberapa hal seputar mandi besar


1. Satu kali mandi bisa mewakili haid atau janabat
yang terjadi bersamaan, atau jumat dan hari raya
yang jatuh pada hari yang sama, atau janabat dan
jumat, selama diniatkan untuk keduanya.
Rasulullah bersabda : ”Bagi setiap orang apa yang
ia niatkan”.
2. Mandi janabat sudah mewakili wudhu. Artinya,
setelah mandi janabat otomatis telah suci dari
hadats kecil.

94
3. Wanita yang junub atau haid boleh mencukur
rambut, memotong kuku dan pergi ke pasar atau
melakukan aktivitas lain.
Atha’ berkata : ”Orang junub boleh berbekam,
memotong kuku, mencukur rambut, meskipun tidak
wudhu” (HR Bukhori).
4. Boleh masuk ke tempat pemandian, selama terjaga
auratnya)*. Ahmad berkata : ”Jika yang berada di
tempat pemandian itu memakai sarung, maka
masuklah. Jika tidak maka jangan masuk”.
Rasulullah juga bersabda : ”Laki-laki tidak boleh
melihat aurat laki-laki lain. Wanita juga tidak boleh
melihat aurat wanita lain”
*) wanita tidak boleh masuk ke tempat pemandian
umum berdasarkan sabda Rasulullah :
”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka jangan memasukkan istrinya ke pemandian
umum” (HR Tirmidzi).
5. Boleh mengeringkan anggota mandi dengan
handuk atau barang lain, baik saat musim panas
maupun dingin.
6. Laki-laki boleh mandi dengan sisa air yang
diperghunakan mandi oleh wanita. Juga sebaliknya.

95
Sebagaimana keduanya juga boleh mandi bersama
dari satu bak mandi atau sejenisnya.
7. Tidak boleh mandi telanjang di depan orang lain,
karena memperlihatkan aurat itu di larang. Jika
ditutupi dengan kain atau yang lain maka
diperbolehkan.

96
HUKUM TAJWID AL QUR’AN

Keutamaan tilawah (membaca)


“Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim itu satu
huruf, namun Alif adalah satu huruf, Lam satu huruf dan
Mim satu huruf” (H.R Tirmidzi).

Keutamaan tadabbur (merenungkan)

Al Qur’an mampu menjadi ruh penggerak kehidupan


manusia jika dibaca dan ditadabburkan makna dalam
setiap ayatnya.

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu


sebuah ruh (Al Qur’an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab
itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu? Tetapi
Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki
dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-
hamba Kami. Dan sesungguhnya Kami benar-benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS Asy
Syuuraa : 52).

“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan


kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
mentadabburkan ayat-ayatNya dan supaya menjadi
peringatan bagi orang-orang yang berakal” (Shaad : 29).

97
Keistimewaan Hifzh (Menghafal )

“ Sebenarnya AlQur’an itu adalah ayat-ayat yang


jelas di dalam dada orang yang diberi ilmu, dan tidaklah
mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang
dzolim” (Al-Ankabut : 49).

Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya orang


yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari
Al Qur’an bagaikan rumah yang tidak berpenghuni” (H.R
Tirmidzi).

PENGANTAR ILMU TAJWID

Tajwid menurut bahasa artinya membaguskan.


Sedangan menurut istilah adalah mengeluarkan setiap
huruf dari tempat keluarnya dengan memberi hak dan
mustahaqnya.

Yang dimaksud hak huruf adalah sifat asli yang


selalu bersama huruf seperti jahr, isti’la dan sebagainya,
sedangkan mustahaq huruf adalah sifat yang nampak
sewaktu waktu seperti tafkhim, ikhfa’ dan sebagainya.

Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah


fardhu kifayah, sedangkan membaca Al Qur’an sesuai
kaidah ilmu tajwid adalah fardhu ‘ain.
Dalil kewajiban memabaca AlQur’an dengan tajwid :
“... Dan bacalah AlQur’an dengan tartil”
(QS Al-Muzammil : 4)

98
Rasulullah bersabda : Bacalah Al Qur’an sesuai
dengan cara dan suara orang orang Arab. Dan jauhilah
olehmu cara baca orang orang fasik dan berdosa besar.
Maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum
setelahku melagukan Al Qur’an seperti nyanyian
rahbaniah (membaca tanpa tadabbur) dan nyanyian.
Suara mereka tidak dapat melewati tenggorokan mereka
(tidak dapat meresap ke dalam hati). Hati mereka dan
orang-rang yang simpati kepada mereka telah terfitnah
(keluar dari jalan yang lurus).

Keutamaan Ilmu Tajwid

1. Mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an


merupakan tolak ukur kualitas seorang Muslim.
Rasululah bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah
yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”
(HR. Bukhori)
2. Mempelajari AlQur’an adalah sebaik-baik
kesibukan.
Allah berfirman dalam hadits Qudsi :
“Barang siapa yang disibukkan oleh Al Qur’an
dalam rangka berdzikir kepadaKu dan memohon
kepadaKu, nisacaya Aku akan memberikan
sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang telah
Aku berikan kepada orang-orang yang telah
meminta. Dan keutamaan Kalam Allah daripada
seluruh kalam yang selainNya seperti keutamaan
Allah atas makhlukNya.”

99
3. Memperoleh ketentraman, rahmat malaikat dan
Allah menyebut-nyebut orang yang mempelajari
AlQuran kepada makhluk yang ada di sisi-Nya.

Hukum Isti’adzah dan Basmalah

Isti’adzah adalah bacaan : ‫الُر ِجي ِْم‬


َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ ّ ِ‫أُع ُْوذ ُ ب‬
َّ ‫اّللِ ِمنَ ال‬
Hukum membaca isti’adzah sebelum memulai tilawah
adalah sunnah.
Adapun membaca basmalah sangat dianjurkan baik di
awal atau pertengahan surat (kecuali surat At Taubah)
baik dibaca dengan suara keras ataupun pelan.
Salah satu keutamaan membaca isti’adzah menurut
Imam Ibnu Qoyyim adalah Al Qur’an merupakan obat
untuk penyakit hati sebagaimana FirmanNya dalam Surat
Yunus : 57. Sehingga dengan dibacanya isti’adzah
harapannya Al Qur’an benar-benar kita fungsikan sebagai
syifa’ bagi penyakit-penyakit hati.

TEMPAT KELUARNYA HURUF

Secara global makhraj huruf ada lima :


1. Rongga (‫ف‬ ُ ‫) ال َج ْو‬
2. Tenggorokan (‫)ال َح ْل ُق‬
َ ّ‫)ال ِل‬
3. Lidah ( ُ‫سان‬
4. Dua bibir ( ‫َان‬ َّ ‫)ال‬
ِ ‫شفَت‬
5. Rongga hidung (‫س ْو ُم‬ ُ ‫) ال َخ ْي‬

100
Sedangkan secara terperinci terbagi menjadi 17 :

Jauf
1. Huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-
huruf mad.
‫ ُُ و‬pengucapannya dengan memonyongkan dua
bibir
‫ ُِي‬pengucapannya dengan menurunkan bibir
bagian bawah
‫ َُ ا‬pengucapannya dengan membuka mulut
Halq
2. ‫ه‬-‫ ء‬Keluar dari tenggorokan bawah
3. ‫ح‬-‫ ع‬Keluar dari tenggorokan tengah
4. ‫خ‬-‫ غ‬Keluar dari tenggorokan atas
Lisan
5. ‫ ق‬Keluar dari pangkal lidah (dekat tenggorokan)
dengan mengangkatnya ke atas langit-langit
6. ‫ ك‬Seperti makhraj qaf namun pangkal lidah
diturunkan
7. ‫ ي ش ج‬Keluar dari tengah lidah bertemu dengan
langit-langit
8. ‫ ض‬Keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya
bertemu dengan geraham
9. ‫ ل‬Keluar dengan menggerakkan semua lidah dan
bertemu dengan ujung langit-langit
10. ‫ ن‬Keluar dari ujung lidah dibawah makhraj huruf
11. ‫ ُر‬Keluarnya dari ujung lidah, hampir sama seperti
dengan memasukkan punggung lidah
12. ‫ ط د ت‬Keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan
gigi bagian atas

101
13. ‫ ظ ذ ث‬Keluar dari ujung lidah. Ujung lidah keluar
sedikit dan bertemu dengan gigi depan depan
bagian atas.
14. ‫ ص س ز‬Keluar dari ujung lidah yang hampir bertemu
dengan gigi depan bagian bawah
Keluar dari Bibir
15. ‫ ف‬Keluar dari bibir bawah bagian dalam yang
bertemu dengan ujung gigi seri atas
16. ‫ م ب و‬Huruf mim dan ba’ keluar dari dua bibir yang
dirapatkan, sedangkan wawu dengan
memonyongkan bibir.
Rongga hidung
17. Yang keluar dari rongga hidung adalah huruf-huruf
ghunnah (dengung)
Terdapat pada tujuh tempat berikut :
a. Ghunnah musyaddadah
b. Idghom bigunnah
c. Lafazh Irkam Ma’ana (Idghom Mutajanisain)
d. Idghom Mitslain
e. Iqlab
f. Ikhfa’ Haqiqi
g. Ikhfa’ Syafawi

HUKUM NUN MATI ATAU TANWIN

Dalam membaca Al Qur’an kita akan menemukan


nun mati atau tanwin dalam setiap ayat. Cara membaca
nun mati atau tanwin berbeda-beda, ada yang dibaca
jelas, samar dan lain-lain sesuai hukum bacaannya.

102
Ada 4 hukum bacaan nun mati atau tanwin :

1. Idzhar Halqi. Idzhar secara bahasa artinya jelas.


Menurut ilmu tajwid idzhar halqi adalah
pembacaaan nun mati atau tanwin sesuai dengan
makhrajnya tanpa didengungkan apabila bertemu dengan
salah satu huruf halq (tenggorokan). Huruf-hurufnya
adalah ‫ خ‬- ‫ ه – ع – غ – ح‬- ‫ء‬
Contoh : َ‫َم ْن َءا َمن‬

2. Idghom , secara bahasa berarti memasukkan.


Sedangkan menurut ilmu tajwid adalah pengucapan
nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf-
huruf idghom, atau pengucapan dua huruf seperti dua
huruf yang ditasydidkan.
Pembacaan idghom ada 2, ada yang dengan
dengung biasa disebut idghom bighunnah dan ada yang
tidak boleh dibaca dengan dengung, biasa disebut idghom
bilaghunnah.
Huruf-huruf idghom bighunnah :
‫و‬-‫ي–ن–م‬
Contoh :
‫فَ َم ْن يَّ ْع َم ْل‬
Huruf-huruf idghom bilaghunnah :
‫ ُر‬- ‫ل‬
Contoh :
‫ِم ْن َُّربِّ ِه ْم‬

103
Pengecualian :
Ketentuan idghom di atas tidak berlaku pada
pertemuan nun mati dengan huruf dan yang berada
dalam satu kata. Contohnya :

QS 13:4 ‫ص ْن َوان‬ ِ
QS 6:99 ‫قِ ْن َوان‬
QS 61:4 ‫بُ ْنيَان‬
QS 6:29 ‫الدُّ ْنيَا‬
Kasus seperti ini disebut idzhar muthlaq, yang harus
dibaca jelas.

3. Iqlab, secara bahasa artinya merubah.


Menurut istilah iqlab adalah pengucapan nun mati
atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba’ yang berubah
menjadi mim dan disertai dengan ghunnah (sebagian
ulama menambahkan ikhfa’, yakni suara mim tidak
terdengar sempurna karena dua biir tidak merapat dengan
sempurna).
Contoh : ‫صيُْر‬
ِ َ‫س ِميْع ب‬
َ

4. Ikhfa’ haqiqi.
Secara bahasa ikhfa’ artinya menutupi. Sedangkan
yang dimaksud disini ikhfa’ haqiqi adalah pengucapan nun
mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf ikhfa’,
memiliki sifat antara idzhar dan idghom dengan disertai
ghunnah. Huruf-huruf ikhfa’ ada 15 : ‫ص – ذ – ث – ك – ج – ش‬
‫ظ‬-‫–ق–س–د–ط–ز–ف–ت–ض‬
Contoh :‫ِم ْن ِذ ْك ٍُّر‬

104
HUKUM MIM MATI

Apabila terdapat mim sakinah (mim mati) maka


hukum bacaannya ada 3 macam :
1. Ikhfa’ syafawi , yaitu apabila ada mim mati bertemu
huruf ba’. Cara pengucapannya yakni mim mati tampak
samar disertai dengan ghunnah.
Contoh : ‫اُر ٍّة‬
َ ‫ت َُْر ِم ْي ِه ْم بِ ِح َج‬

2. Idghom mitslain, yaitu apabila ada mim mati bertemu


dengan mim. Cara pengucapannya harus disertai dengan
ghunnah.
َ ْ‫َعلَ ْي ِه ْم ُمؤ‬
Contoh : ‫صدَة‬

3. Idzhar syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu


dengan huruf selain mim dan ba’. Cara pengucapannya
adalah mim harus tampak jelas tanpa ghunnah, terutama
ketika bertemu dengan fa’ dan wawu. Sedikitpun mim
tidak boleh terpengaruh makhraj fa’ dan wawu walaupun
makhrajnya berdekatan atau sama.
Contoh : ‫ُه ْم فِ ْي َها‬

HUKUM ALIF LAM

Berdasarkan cara membacanya, alif lam dibagi


menjadi dua macam, yaitu :

1. Alif Lam Qomariyah, yakni alif lam yang harus


diaca jelas ketika bertemu huruf-huruf berikut :
‫ ه‬- ‫ خ – ف – ع – ق – ي – م‬-‫ء – ب – غ –ح –ج – ك – و‬

105
2. Alif Lam Syamsiyah, yakni alif lam yang harus
dibaca dengan idghom (masuk ke dalam huruf berikutnya)
apabila bertemu dengan huruf-huruf berikut :
‫ ل‬- ‫ط – ث – ص – ُر – ت – ض – ذ – ن – د – س – ظ – ز – ش‬

Contoh :
‫ الخَا ِل ُق‬Alif lam qomariah
ُ ‫صالَة‬ َّ ‫ ال‬Alif lam syamsiyah

HUKUM MAD
Arti Mad menurut bahasa adalah tambahan.
Sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara
ketika mengucapkan huruf mad.

Huruf mad ada tiga :

1. Wawu sukun yang huruf sebelumnya berharokat


dhommah.
2. Ya’ sukun yang huruf sebelumnya berharokat
kasroh.
3. Alif yang huruf sebelumnya berharokat fathah.

Secara umum mad terbagi menjadi dua, yaitu mad


asli dan mad far’i.
I. Mad Asli
Mad asli yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh
sebab hamzah atau sukun, tetapi di dalamnya
terdapat salah satu dari huruf mad di atas. Kadar
panjang dari mad ini adalah 2 harokat.yang termasuk

106
kategori mad asli–dalam riwayat Hafs dari ’Ashim-
adalah :
1. Mad thobi’i
Yaitu mad yang terdiri dari huruf-huruf mad
dan tidak terdapat unsur tambahan lainnya seperti
hamzah.
Contoh : َ‫يَدْ ُخلُ ْون‬

2. Mad Badal
Yaitu setiap hamzah yang dipanjangkan 2
harokat sebagai pengganti hamzah yang
terhilangkan.
Contoh :‫إِ ْي َمان‬

3. Mad ‘Iwadh
Yaitu mad yang terjadi ketika berwaqof pada
huruf yang berakhiran fathah tanwin.
Contoh :‫َح ِك ْي ًما‬

4. Mad Tamkiin
Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya’ yang
bertasydid bertemu dengan ya’ mati.
Contoh :‫َوإِذَا ُحيِّ ْيت ُ ْم‬

5. Mad Shilah Qashirah


Yaitu ha’ dhomir yang tidak didahului maupun
diikuti oleh huruf sukun, bertemu dengan selain
hamzah.
Contoh :ُ‫َواْ ْم َُرأَتُه‬

107
Ket :
1. Ha’ dhomir tidak dibaca panjang jika salah satu
huruf sebelum atau sesudahnya mati.
Contoh :ُ‫ ِم ْنه‬- ‫فِ ْي ِه‬

Pengecualian terdapat pada AlQur’an surat Al-


Furqon : 69 ‫َويَ ْخلُدْ فِ ْي ِه ُم َهانًا‬
Mad ini disebut Mad Mubalaghah

2. Selain ha’ dhomir tidak dibaca panjang


Contoh :‫ضهُ لَ ُك ْم‬
َ ‫َوإِ ْن ت َ ْش ُكُر ْوا يَ ُْر‬

II. Mad Far’i


Mad far’i yaitu mad yang dipengaruhi oelh seba
hamzah dan sukun. Kadar panjang mad far’i cukup
beragam, yaitu 2,4,5, dan 6 harokat.
Terdapat 3 pembagian mad far’i :
A. Mad yang bertemu hamzah. Terbagi menjadi 3 :
1. Mad wajib muttasil
Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah
dalam satu kata. Panjang bacaannya 4 atau 5
harokat ketika washol dan dibaca 4, 5 atau 6
harokat ketika waqof.
Contoh :‫إِذَا َجا َء‬

2. Mad jaiz munfashil


Yaitu mad yang bertemu hamzah dalam kata
yang terpisah. Panjang bacaannya 4 atau 5 harokat
ketika washol dan dibaca 2 harokat ketika waqof.

108
Contoh :‫َو َما أ ُ ِم ُُر ْوا‬

3. Mad shilah thowilah


Yaitu ha dhomir yang bertemu dengan hamzah
dalam kata yang terpisah. Dibaca panjang 4 atau 5
harokat ketika washol dan berubah menjadi mati
ketika waqof.
Contoh :ُ ‫أَ َّن َمالَهُ أَ ْخلَدَه‬

B. Mad yang bertemu dengan sukun murni-maksudnya


sukun itu sendiri dan tasydid-,terbagi menjadi 5
macam, semuanya dibaca panjang 6 harokat
1. Mad farqi, yaitu mad badal yang bertemu dengan
tasydid. Mad ini hanya terdapat pada dua kata
dalam AlQur’an, yakni QS Al-‘An’am : 143-144, QS
Yunus : 59 dan QS An-Naml : 59 :‫ءاّللُ َخيُْر‬
ّ ‫قُ ْل ءالذَّك ََُري ِْن‬

2. Mad lazim mukhoffaf kalimi, yaitu mad yang


bertemu dengan sukun yang terjadi dalam
rangkaian kata. Contoh : َ‫َء ْالئَن‬

3. Mad lazim mutsaqqol kalimi, yaitu mad yang


bertemu dengan tasydid dalam satu kata. Contoh
:ٍِّ َّ‫ِم ْن دَاب‬

4. Mad lazim mukhoffaf harfi, yaitu mad yang bertemu


dengan sukun yang terjadi dalam rangkaian huruf
muqotho’ah (rangkaian huruf yang terdapat pada

109
awal surat). Huruf-hurufnya adalah : – ‫ن – ق – ص – ع‬
‫م‬-‫س–ل–ك‬

5. Mad lazim mutsaqqol harfi, yaitu mad yang bertemu


dengan tasydid yang terjadi dalam rangkaian huruf
muqotho’ah. Contoh :‫الم‬

Adapun selain huruf diatas dibaca 2 harokat seperti


mad thobi’i. Contoh :‫طسم‬

C. Mad yang bertemu dengan sukun karena waqof,


terbagi menjadi 2 macam. Semuanya memiliki
panjang sama yaitu 2,4 atau 6 harokat.
1. Mad ‘Aridh lissukun, yaitu mad yang bertemu
dengan huruf yang disukunkan karena berwaqof.
Contoh : َ‫ؤمنِيْن‬
ِ ‫ُم‬
2. Mad Liin, yaitumad yang terjadi ketika berwaqof
pada huruf yang didahului oleh huruf liin (wawu dan
ya mati sebelumnya huruf nerharokat fathah)
bertemu dengan huruf yang disukunkan karena
berwaqof.
Contoh :‫خ َْوف‬

IDGHOM MUTAMATSILAIN, MUTAJANISAIN


DAN MUTAQORIBAIN

Berdasarkan tempat keluarnya huruf dan sifat sifat


yang dimiliki, idghom dibagi menjadi 3 macam :

110
1. Idghom mutamatsilain yaitu pertemuan dua huruf yang
َ ‫ت ِت ّ َج‬
sama makhraj dan sifatnya. Contoh : ‫اُرت ُ ُه ْم‬ ْ ‫َُر ِب َح‬

2. Idghom mutajanisain, yaitu pertemuan dua huruf yang


sama makhraj, namun sifatnya berlainan. Di dalam
AlQur’an pertemuan huruf yang memiliki kesamaan
makhraj namun berlainan sifat terjadi pada huruf-huruf
berikut :
‫ط–د–ت‬
‫ظ–ذ–ث‬
‫ب–م‬
َ‫قَدْ تَّبَيّن‬

3. Idghom mutaqoribain, yaitu pertemuan dua huruf yang


makhraj dan sifatnya berdekatan. Huruf-hurufnya yaitu
Contoh :ِ ّ‫( َوقُ ْل َُّرب‬dibaca langsung masuk ke huruf ro’)

TANDA TANDA WAQOF


1. ‫ م‬Wajib berhenti.
2. ‫ ال‬Dilarang berhenti
3. ‫ صلى‬Boleh berhenti, tapi lebih baik diteruskan.
4. ‫ ج‬Boleh berhenti boleh tidak.
5. ‫ قلى‬Lebih baik berhenti walaupun nafas masih kuat.
6. Berhenti pada salah satu kata.
Sebagian tanda waqof memakai istilah lain:
1. ‫ ط‬Boleh berhenti, boleh tidak. Tapi leih baik
berhenti
2. ‫ قف‬Anjuran untuk berhenti

111
3. ‫ ز‬Boleh berhenti tapi lebih utama diteruskan
4. ‫ ص‬Sama dengan mujawaaz
5. ‫ ق‬Sebagian ulama berpebdapat disini boleh waqof
namun washol lebih bagus.
6. ‫ س‬Tanda waqof yang menunjukkan di tempat itulah
7. Jibril berhenti ketika menyampaikan wahyu.

Sumber :

Sabiq, S. 2013. Fiqh Sunah 1. Al-I’tishom, Jakarta.

112
Apa Kata Mereka Tentang
MENTORING????

Ir. Soekarno memiliki sejarah panjang sebelum


kehebatannya menjadi seorang pemimpin
termasyhur. Salah satu proses yang membentuk
beliau adalah dengan melingkupi diri dengan
orang2 yang dapat mendukung beliau
menjemput kebesarannya, sebut saja
Kartosuwiryo, Semaun, dan Musso. Pun tak
lupa guru luar biasa, HOS Cokroaminoto yang
senantiasa membimbingnya. Lalu di masa
sekarang apabila kita menyadari mahasiswa
sedang dirundung badai persoalan yang
menjurus pada pembodohan dan perusakan
moral yang sistematis, maka MENTORING
adalah penawarnya. Lingkaran orang yg
mencintai kebaikan akan mewarnai hidup Anda
dan mentor yang Anda temui akan sepenuhnya
memengaruhi hidup Anda menuju kebaikan yg
pasti akan bermanfaat bagi kehidupan Anda di
masa mendatang. (Jadug Trimulyo Ainul Amri,
HI 2014, Presiden BEM Undip 2017)

Ilmu tidak seharusnya hanya bertengger di


kepala. Ia menuntuk untuk diwartakan agar
manfaatnya tidak berhenti di satu orang.
salah satu caranya melalui diskusi di
mentoring. Satu hal lagi, manfaat mentoring
adalah kita seantiasa berada di sekitar
orang2 baik membaikkan, soleh
mensolehkan, cerdas dan mencerdaskan.
Saya bersyukur ikut ini, dan masih bisa ikut
ini. (Aditya Nurullahi P, FIB 2014, Delegasi
Undip di ICONAS, Thailand)

113
Mentoring adalah keluarga. Yang bisa
dijadikan tempat cerita dan berpulang
ketika lelah.
Mentoring adalah ladang ilmu.
Tempat dimana kita belajar dan terus
berbenah.
Mentoring adalah kelompok main.
Tempat dimana kita bisa nonton,
ngerjain tugas, dan futsal bareng.
Mentoring bukan paksaan, tapi
kebutuhan.
Yuk Ikut MENTORING!

(Surya Pratama, FK 2014, Ketua


BEM FK 2017, Juara III CMU-
International Medical Challenge in
Anatomy 2016, Thailand)

114
115

Anda mungkin juga menyukai