PENDAHULUAN
1
memantapkan kedudukan, fungsi dan peranannya dalam rangka melaksanakan tugas
dan wewenangnya masing-masing di dalam Negara kesatuan Republic Democratica
de Timor Leste bawha pembangunan nasional di bidan hukum adalah terbentuk dan
berfungsi sebagai sistim, hukum nasional yang mantap,bersumber pada kontitusi
RDTL dengan menperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku,yang
mampu menjamin kepastian, ketertiban, penegakan dan perlindungan hukum serta
memantapkan penyelenggarakan pembinaan keamanan umum dan ketentraman
masyarakat dalam system keamanan dan ketertiban masyarakat swakarsa dengan
berintikan kepolisian Timor Leste sebagai alat Negara penegak hukum yang
profisional,maka diangap perlu untuk memberikan landasan hukum yang kuku dalam
tata susunan tugas dan wewenang kepolisian Negara RDTL.
Berdasarkan (Lei Organic da Polisia Nasional de Timor Leste (PNTL)
No.9/2009) hukum organik PNTL harus merenungkan realitas baru ini dengan
mengarakan polisi untuk integrasi penuh dalam keamanan nasional terpadu dan
menjaga prinsip-prinsip dari komunity polisi di kepolisian filsafat,di mana hak
kedekatan patru-lhamento, melihat bahkan sekarang bahwa PNTL mendapatkan
karakter yang lebih kuat dalam organisasi anda,disiplin,pendidikan dan status pribadi,
dengan asumi hanya valensi ini sifat yang mirip dengan militer yang akan didirikan
berdasarka undang-undang keamanan nasional.
Keamanan internal adalah tugas kepolisian sehingga terciptanya rasa nyaman
masyarakat adalah termasuk bagian dari tugas kepolisian. Oleh karena itu sebagai
lembaga yang menangani keamanan dalam negeri polisi harus independent. Polisi
yang menjalankan tugas dan tangun jawabnya tidak memihak tetapi berjuan
menegakan hukum secara keseluruhan dan untuk menangani keamanan local di
daerah masing-masing, polisi dapat menempatkan anggotanya yang bertugas untuk
mengkoordinasi bersama masyarakat di daerah tersebut dan kadang masyarakat ragu
terhadap kemanpuan, pemerintah dan lembaga di pedesaan dalam menjaga
keamanan.karena masyarakat merupakan objek pelaksanan pembangunan dan demi
pelaksanan pembangunan pula di perlukan keamanan Negara dan sumber daya
manusia yang berkualitas, serta banyaknya jumlah penduduk yang di miliki oleh
2
suatu wilayah merupakan potensi yang ada pada wilayah itu, sehingga diperlukan
langkah pengembangan dan pengelolaan yang tepat agar potensi tersebur dapat di
manfaatkan sebaik-sebaiknya demi kejateraan penduduk tersebut.
Menurut data yang di peroleh dari komando PNTL kota Madya Bobonaro
dengan jumlah anggota PNTL sebanyak 121 orang, dan terdiri dari tuju department
yang melakukan kegiatan kepolisian di kota Madya Bobonaro, untuk menjaga
keamanan dan ketentraman masyarakat.Dengan demikian kegiatan kepolisian di kota
Madya Bobonaro sekarang ini masih mengunakan gedun peningalan bangsa
Indonesia tapi masih ada banyak kekurangan-kekurangan, karena gedun kepolisian
yang sekarang ini tidak mencukupi untuk melakukan aktivitas kepolisian, dan gedun
ini pada zaman penjajahan bangsa Indonesia di jadikan sebagai polres distrik
Bobonaro.
Melihat dari berbagai pertimbangan, tuntutan dan kenyataan yang ada maka
diperlukan untuk merancang kembali gedun Kepolisian kota Madya Bobonaro
sebagai suatu wadah yang dapat menampung semua aktivitas dan fasilitas-fasilitas
pendukung, dengan bangunan yang lebih menekang pada konsep Green Architectur
sehingga semua aktivitas yang tersebut dapat menyatu di dalam satu lokasi yang
sesuai. Dengan demikian diharapkan hambatan yang selama ini terjadi dapat diatasi
dengan adanya perencanaan dan perancangan baru gedun Kepolisian di kota madya
Bobonaro, karena kondisi Timor Leste saat ini bawha kepolisian sangat dibutukan
diberbagai daerah sampai di pelosok, sehingga untuk menangapi hal tersebut maka
sebuah institusi juga membutuhkan sebuah wadah atau tempat dimana bisa dijadikan
sebagai tempat untuk melayani aspirasi keamanan masyarakat di kota Madya
Bobonaro dengan sebanyak julmah penduduk 92.049 jiwa dengan luas wilayah
adalah 1,380.82 km2,dan terdiri dari 6 sub-distrik ,dan sub-distrik Maliana sebagai
kota dari kota Madya Bobonaro denganluas wilayahnya adalah 239.35 km2.
Sumber,(http://descentralizasaun.wordprss. com/distritos-2/bobonaro/)
4
1.4. Tujuan dan Sasaran
1.3.1Tujuan
Sesuai dengan uraian pada latar belakang diatas maka, yang menjadi tujuan
perencanaan dan perancangan ini adalah untuk merencanakan dan merancan sebuah
gedung kepolisian di kota madya Bobonaro yang sesuai dengan fungsinya dan
selengkap dengan kebutuhan kepolisian untuk menjamin keamanan masyrakat
dalam negeri .
1.4.2 Sasaran
Agar mencapai tujuan yang optimal maka, sasaran perencanaan yang ingin
dicapai yaitu: penatapan tapak, dan elemen tapak yang fungsional untuk kegitan-
kegiatan luar bangunan, serta sarana dan prasarana pendukung seperti: parkiran, jalur
sirkulasi, dan element penunjang lainnya untuk mengatasi permasalahan iklim pada
areah perencanaan. Sehingga merencanakan dan merancan fasilitas untuk kantor
polisi (PNTL), di kota madya Bobonaro, kota, Maliana desa Holsa dengan
pendekatan arsitektur hijau yang bisa merespont terhadap keadaan yang ada di
lokasi.
1.5. Ruang Lingkup Dan Batasan Study
1.5.1 Ruang Lingkup
Kantor polisi (PNTL), di kota madya Bobonaro, merupakan suatu wadah yang
menitik beratkan pada perencanaan saran dan prasarana,tampilan bangunan dan
struktur konstruksinya selalu mendukun seluruh kegiatan yang terjadi dan diperlukan,
masalah-masalah yang ada di lapangan, seperti di rumuskan pada latar belakang dan
identifikasi masalah, maka penulis mengangap sanggat penting dan perlu untuk
menbatasi permasalahan tersebut supaya perencanaan dan perancangan kantor polisi
bisah tearah.
1.5.2 Batasan Study
Pembahasaan ini di di batasi pada wujud bangunan dan lay-out serta ruang
yang berdasarkan pada macam-macam aktivitas yang berlangsun di dalam gedung
polisian, dan pembahasan study dibasai pada bentuk ruang dalam bangunan,dan juga
5
di sekitar lingkungan dimanan kantor polisi berada di kota madya Bobonaro, kota,
Maliana desa Holsa.
Secara letak geografis lokasi tersebut di lihat melalui peta sebagai berikut:
Distrik Bobonaro terletak antara 9°15 Lintang Selatan dan 125°24 Bujur
Timur. Adapun batas-batas Distrik Bobonaro adalah:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Liquiça.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Covalima dan Distrik Ainaro.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Ermera dan Distrik Ainaro.
6
4 Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur
(Indonesia).
7
1. Sebelah Timur berbatasan dengan kantor stae dan pemukiman masyarakat
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Loja Timor Telekom
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Rumah sakit maliana
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pemukiman masyarakat,SMP 2
Maliana dan pemukiman masyarakat.
1.6 Metode Dan Teknik Penulisan
Metode pembahasan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan
melakukan kegiatan pengumpulandata-data baik primer maupun sekunder,
penganalisaan data dan pengumpulan dari hasil analisis yang dapat, kemudian
mengadakan suatu pendekatan perencanaan dan perancangan bangunan dengan green
architecture.
1.6.1 Pengumpulan data dilakukan dengan :
1. Studi Literatur
Pengumpulan data-data melalui perpustakaan maupun internet.
2. Observasi Lapangan dan Pendokumentasian
Observasi dilakukan di kantor polisi dan instansi yang terkait.
3. Wawancara
Dilakukan dengan nara sumber yang terkait untuk mendapatkan informasi
tentang perencanaan gedun Kepolisian dikota madya Bobonaro
1.6.2. Proses atau Langkah
a) Penentuan judul
Judul Tugas Akhir ini diajukan melalui proses yang disetujui oleh ketua
Jurusan Arsitektur.
b. Konbinasi data
Penyeleksian data-data yang telah terkumpul untuk dievaluasi .Analisa data
yang terkumpul kemudian di analisa, baik analisa melalui secara kuantitatif
maupun secara kualitatif kemudian di tentukan atau di pilih alternative yang
baik dalam sebuah konsep perancangan.
c. Konsep perancangan
8
Hal yang paling akhir penganalisasian data yang ada berupa sebuah konsep
perancangan dan sebuah desain kantor polisi dengan pendekatan arsitektur
hijau.
1.6.2. Sistematika Penulisan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Membahas tentang, latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah.
Tujuan dan sasaran, ruang Lingkup dan batasan pembahasan,metode dan teknik
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
Membahas tentang Pengertian Judul, pengertian polisi secara umum,
Pengertian Polisi Nasional TimorLeste (PNTL),Struktur organisasi, daftar Jabatan
terminology
(pengertian Arsitektur) pengertian Green Architektur,prinsip -Prinsip Pada bangunan
Green Architecture,Sifat Sifat Pada bangunan berkonsep green architecture, maslah-
masalah dalam menerapkan prinsip green building,contoh proyek green arsitektur,
dan sintese Kajian Pustaka.
BAB III METODE PENELITIAN
Membahas tentang Pengertian Metode Penelitian,Tahap-Tahap Penelitian
Jenis-Jenis Penelitian, Teknik pengumpulan data, Jadwal penelitian, Data dan sumber
data, Analisa Data, dan Jadwal Penelitian Tugas Akhir
BAB IV ANALISA
Membahas tentang : Analisa aspek lingkungan, analisa aspek manusia
analisa aspek bangunan ,analisa struktur bangunan,dan analisa utilitas bangunan
BAB IV KONSEP
Membahas tentang : Konsep aspek lingkungan, konsep aspek manusia
konsep aspek bangunan, konsep struktur bangunan,dan konsep utilitas bangunan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang : Kesimpilan dan Saran
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian judul
Untuk mengartikan judul Perencanaan Dan Perencangan kantor polisi
(PNTL),dikota madya Bobonaro kota Maliana, desa Holsa dengan Pendekatan
green arsitektur.Sehigga dapat disimpulkan bahwa kantor polisi adalah bangunan
yang terdiri dari beberapa gedung yang di sediadakan dalam satu kompleks atau satu
tempat (lokasi). Pengertian Perencanaan dan perancangan Kantor polisi dengan
pendekatan Arsitektur hijau(Green Arsitektur) dapat dipahami melalui beberapa
definisi sebagai berikut.
a. Pengertian Bobonaro’’
Nama asli Bobonaro berasal dari dua bahasa local yaitu, kemak dan
bunak yang terdiri dari dua kata yaitu (Bobo, bahasa kemak), dan (Naro
bahasa bunak) ;Bobo artinya sembunyi (Subar, bahasa tetun), dan Naro
artinya jurang, (Naruk bahasa tetun) jadi di transformasi kedua kata itu
menjadi Bobonaro, yang artinya sembunyi di tempat yang jurang. Jadi
Bobonaro adalah distrik yang lokalisir, sektor pertanian menduduki tempat
pertama sebagai satu prioritas pembangunan, karena:
1. Mayoritas dari populasi dari kota madya Bobonaro pada sektor
pertanian untuk mata pencarian mereka.
2. Potensial bertani adalah sangat besar, dan dapat menjadi satu arus
utama untuk meningkatkan kondisi ekonomi sosial dari komunitas
Bobonaro lokalisir, dilihat menurut ilmu pemetuan bumi, berawallah
dengan dataran rendah, menyingsing ke ketinggian dataran tinggi /
bukit, memaksudkan bahwa ini area adalah sesuai dengan pertanian
dan binatang peternakan
b. Pengertian Maliana”
10
Nama asli Maliana berasal dari bahasa kemak yang terdiri dari dua kata
yaitu : Male dan Anan, Male artinya Asam (sukaer bahasa tetun), Anan
artinya kecil,(ki’ik bahasa tetun), kemudian dari kedua kata itu di
transformasi menjadi Maliana
Jadi maliana merupakan kota dari ditrik Bobonaro, dan Maliana sebagai
daerah pertanian yang memiliki dataran rendah yang begitu luas Yang
paling jelas perusahaan pertanian pada daerah adalah bidang beras yang
mana berada di sub-distrik maliana. Bagaimanapun, bidang beras yang
paling banyak ditemukan di sub– distrik Maliana.
c. Pengertian Holsa
Nama asli Holsa berasal dari bahasa bunak yang terdiri dari dua kata yaitu
Hold dan Sa,j adi Hol artinya batu, (fatuk bahasa tetun), Sa artinya keras
(to’os bahasa tetun), dari kedua kata itu di transformasikan menjadi Holsa
Jadi Holsa adalah sebuah desa yang berada di jantung kota Maliana,dan
desa yang strategis sehingga banyak kantor yang didirikan di desa Holsa
dan merupakan daerah pertanian seperti sawah dan perkebunan,
d. Pengertian ‘’Pendekatan’’
Pendekatan adalah sebagai suatu proses perbuatan cara mendekati.
Pendekatan juga dapat dimengerti sebagai suatu usaha dalam rangka
aktifitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan obyek yang
diteliti atau metode-metode untuk mencari pengertian tentang masalah
penelitian.
e. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses pembuatan atau cara merencanakan
sesuatu penyusunan kerangka kerja atau gambar dari yang akan di
kerjakan. (kamus umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1985)
f. Pengertian ‘’Perancangan’’
Perancangan adalah suatu proses atau cara pembuatan merancang.Di
dalam perancangan terdapat sebuah rancangan yang memiliki pengertian :
sesuatu yang sudah dirancang, hasil merancang,hasil rencana , program
11
atau persiapan untuk mengatur segala sesuatu dalam kerangka kerja.
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1985).
g. Pengertian kantor
Kantor merupakan: Suatu jenis akomodasi yang memberikan efisien
kenyamanan, secara lebih privasi untuk menjalankan Aktivitas dan fungsi
suatu kegitan.(Ahmad dan Santoso,1996-186), Kantor sebagai tempat
bekerja, mengurus, menangani pekerjaan (fajri dan senja, 2002-420)
2.2 Pengertian Polisi Secara Umum
Menurut Rianegara (2010), polisi berasal dari kata yunani Politea.kata ini
pada mulanya digunakan untuk menyebut orang yang menjadi warga Negara dari
kota athene.kemudian pengertian itu di kembangkan menjadi “kota” dan di pakai
untuk menyebut semuah usaha kota’’yang di sebut juga polisi. Poletea atau polis
diartikan sebagai semua usaha Negara, juga termasuk kegiatan keamanan.
Menurut hoegeg (dalam santoso dkk, 2009), polisi secara universal mencakup
fungsi dan organ yang merupakan lembaga resmi yang di beri mandat untuk
memelihara ketertiban umum, perlindungan orang serta segala sesuatu yang
dimilikinya dari keadaan bahaya atau ganguan umum serta tindakan-tindakan yang
melangar hukum. Sumber http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011 2 00017 PL%22.pdf
Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat Negara yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan pengayoman,dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat (Satjipto Raharjo, 2009:111). Setiap
kelompok manusia yang memulai merasakan perlunya keamanan, ketentraman,
dan mempertahankan kehidupannya, pada saat itulah sebenarnya fungsi Polisi
itu ada, tumbuh, dan berkembang, fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi
pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertibanmasyarakat,
penegakan hukum, pelindung, pengayom dan pelayan kepada masyarakat. Sedangkan
lembaga kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga
dan diberikan kewenangan menjalankan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-
undangan ( Sadjijono,2008:5253), kepolisian memiliki fungsi dan tujuannya sebagai
berikut:
12
1. Fungsi kepolisian
Fungsi kepolisian adalah sala satu fungsi pemerintahan Negara di bidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan dan pelayanan kepada masyrakat.
2. Tujuan kepolisian
Kepolisian bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang
meliputi, terpeliharanya keamanan dan ketertiban, masyarakat tertib dan
tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat serta terbinanya ketenteraman masyarakat
dengan menjunjun tinggi hak asasi,manusia
.Sumber(http://a research.upi.edu/operator/upload/s_ppk_053823_chaptu
re2.pdf)
2.3 Pengertian Polisi Nasional Timor Leste (PNTL)
PNTL (Polícia Nacional de Timor-Leste ) adalah Kepolisian Nasional di
Timor-Leste yang bertanggunjawab atas keamanan dalam negeri dan di bawah
Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Ministério da Defesa e \Segurança),
khususnya Sekretariat Negara urusan Keamanan (Secretaria de Estado da
Segurança). Pada pemerintah sebelumnya PNTL berada di bawah kendali
Kementerian Dalam Negeri (Ministério do Interior):
Menurut Memo Kelana bahwa objek hukum kepolisian, meliputi:
1. Tugas Polisi,
2. Organ Polisi
3. Hubungan antara organ Polisi dan tugasnya.
Artinya dari ke-tiga objek hukum kepolisian di atas menjelaskan bahwa status
sebagai seorang anggota PNTL secara personal, institusional dalam menjalankan
tugas dan wewenang adalah jelas bahwa Institusi Kepolisian merupakan salah satu
ikon fungsi pemerintahan dalam suatu negara di bidang pemeliharaan keamanan,
ketertiban, penegakan hukum, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Penjelasan ini diperkuat dengan pendapat Prof. DR. Philipus M. Hadjod, pakar HTN
dan HAN UNAIR, Surabaya yang dipaparkan oleh DR. Sadjijono SH.,Mhum, Dosen
dan Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Narotama Surabaya dalam
13
bukunya (Mengenal Hukum Kepolisian; Perspektif Kedudukan dan Hubungan
Hukum dan Hukum Administrasi.,hal 10) bahwa hukum kepolisian berada dalam
ruang lingkup hukum administrasi, karena dilihat dari optik hukum administrasi
makna “pemerintahan” adalah administrasi dan makna administrasi dalam konteks
“hukum administrasi” adalah pemerintahan (bestuur dan verwaltung).
Lebih jelas dan detail apabila kita menelah Pasal 147 UUD RDTL tentang
Kepolisian dan Angkatan Keamanan. Hal mana, dalam Pasal 147 Ayat (1 dan 2)
UUD secara tegas dijelaskan bahwa Polisi akan membela keabsahan demokratis dan
menjamin keamanan dalam negeri bagi semua warga negara dan akan bersifat sama
sekali tidak memihak. Pencegahan kejahatan wajib dilaksanakan dengan tetap
menghormati hak-hak asasi manusia. Selanjutnya pasal ini tentu menjadi dasar
hukum bagi negara terutama Institusi Kepolisian Timor-Leste untuk tahu dan paham
betul posisi, tugas dan hak-hak seorang penegak hukum sebagai anggota PNTL baik
secara individual maupun insititusional.
Institusi Kepolisian adalah lembaga independent yang harus menjalankan
tugasnya tanpa mengindahkan pengaruh-pengaruh politis dari dewan legislative dan
kelompok dan/atau oknum lain yang tidak bertanggung jawab. Pemahaman produk
hukum tertinggi TL (UUD) dan hukum-hukum formil dan materil adalah unsur vital
dan mutlak yang harus dipunyai oleh anggota PNTL sebagai seorang penyidik di saat
melakukan suatu penyidikan perkara pidana.
Standarisasi dan cita-cita hukum nasional kita melalui aparat penegak hukum
adalah diawali dengan penyucian wajah institusi kepolisian.Unsur-unsur realisasi dari
law enforcement seperti: struktur hukum, substansi hukum dan kultur/budaya hukum
harus menjadi tolok ukur atau barometer di dalam Institusi kepolisian dalam
mewujudkan equality before the law. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap
sosok dan figure PNTL sebagai pengayom dan penegak hukum dapat timbul dalam
pola piker (mind set) dan perilaku (attitudes),masyarakat kita. Sumber:http://forum h
aksesuk.blogspot.com/2008/05/polisi-nasional-timor-leste-pntl.html
14
Tugas pokok PNTL Sesuai pasal 147 (Konstitusi), tugas pokok (PNTL),
adalah mempertahankan legalitas demokrasi dan menjamin keamanan dalam negeri
tetapi tidak boleh terlibat dalam (Partai Politik)
15
(Sumber :Data PNTL Municipio Bobonaro, 2015)
No Jabatan Pangkat
Kepala PNTL
1
Comandante PNTL Superintendente Xefe
Wakil Kepala PNTL Superintendente Assisten
2
(20Comandante PNTL
Kepala gab.kom.distrik Sargento
(Chefe gab.kom distrito )
Kepala Bagian OPS Inspector Xefe
3
(Xefe Departamento OPS)
16
Kepala Bagian administrasi Inspector
4
(Xefe Departamento administrasaun)
Kepala Bagian kehakiman Inspector
(Xefe Dep.justica)
5
Kepala Bagian logistic Assistente Inspector
6
(xefe departementu logistik)
Kepala bagian Sik Assistente Inspector
7
(xefe Dep. Sik )
Kepala bagian Lalulinntas Assistente Inspector
9
(xefe Dep transzito )
Kepala bagian taksfor Assistente Inspector
9
(Xefe Dep.F.reserva)
17
2.7 Terminologi (Pengertian Arsitektur).
Arsitektur berassal dari bahasa yunani yaitu: Architecture yang terdiri dari dua
Kata: Arche danTectoon, arti dari kedua suku kata ini adalah sebagai berikut :
a) Arche yang artinya : Ahli, utama dan yang Awal
b) Tectoon yang artinya : sesuatu yang berdiri Kokoh kuat dan Stabil
Jadi secara umum definisi Arsitektur Menurut Para Ahli Berdasarkan kamus,
kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut
asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan techton = tukang, maka
architecture adalah karya kepala tukang.
a) Menurut Amos Rapoport : Arsitektur adalah segala macam pembangunan
yang secara sengaja dilakukan untuk mengubah lingkungan fisik dan
menyesuaikannya dengan skema-skema tata cara tertentu lebih menekankan
pada unsur social budaya.
b) Menurut Cornelis Van De Ven : Arsitektur berarti menciptakan ruang dengan
cara yang benar-benar direncanakan dan dipikirkan. Pembaharuan arsitektur
yang berlangsung terus menerus sebenarnya berakar dari pembaharuan
konsep-konsep ruang.
c) Menurut Benjamin Handler:Arsitek adalah seniman struktur yang
menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu
sendiri.
d) Menurut Djauhari Sumintardja Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun
manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan
kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).
e) Menurut Vitruvius: ada tiga aspek yang harus disintesiskan dalam arsitektur
yaitu firmitas (kekuatan atau konstruksi), utilitas (kegunaan atau fungsi) dan
venustas (keindahan atau estetika).
f) Menurut Brinckmann : Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan
bentuk. Arsitektur adalah penciptaan ruang dan bentuk.
g) Menurut Buowkundige Encyclopedi Arsitektur adalah mendirikan bangunan
dari segi keindahan (sedangkan mendirikan bangunan dari segi konstruksi
disebut ilmu bangunan).ang yang fungsional, struktur dan penampilan stetika.
18
h) Menurut Louis khan(1975) mendefenisikan bahwa Arsitektur berarti
menciptakan ruang benar-benar di rencanakan dan di pikikirkan, sedangkan
19
menggunakan dinding kaca keseluruhan, padahal pantulan sinar dan panas matahari
menambah panas dalam ruangan. (Sumber :http://fhy13 candra.blogspot.com)
20
(Sumber http://arch07.blogspot.com/2009/11/green architecture.html)
21
seutuhnya. Bahan bangunan yang ramah lingkungan sangat sulit ditemui.
Kalaupun ada,lokasinya cukup jauh, sehingga harga bahan bangunan terse
but menjadi sangat tinggi dibandingkan bangunan standar.
2. Lokasi yang pas
Mencari lokasi yang benar – benar pas dengan prinsip green building tentu
bukan perkara mudah, mengingat keterbatasan lahan terutama di kota
besar. Selain itu, lokasi yang sesuai prinsip green building kadang
memiliki harga tanah yang selangit.Jika kita telah menentukan lokasi yang
pas untuk pembangunan, kadang kita masih harus dihadapkan pada aturan
bahwa teknik konstruksi tertentu tidak boleh diaplikasikan di lokasi
tersebut. Misalnya,untuk area yang lembab, konstruksi bangunan straw ba
le construction tidak dianjurkan untuk diterapkan.
3. Keterbatasan waktu
Prinsip green building mengharuskan pengembang atau kontraktor mengg
unakan material daur ulang. Namun, karena keterbatasan waktu dan
deadline proyek, hal ini kadang gagal diwujudkan karena mencari material
daur ulang akan membutuhkan waktu tambahan, akibatnya proses
pembangunan pun akan molor dari jadwal
2.12 Contoh Proyek Green Arsitektur
22
(Sumber: http://www.e-architect.co.uk/wp-content/uploads/2009/09/interlace
residential-complex-1-520x273.jpg)
The Interlace terdiri dari tiga puluh satu blok apartemen. Setiap blok memiliki
enam lantai dan panjangnya identik. Blok ini ditumpuk dalam susunan heksagonal
sekitar delapan halaman terbuka dan permeable skala besar. Bangunan hunian
kontemporer ini terletak di situs delapan hektar di pegunungan hijau Selatan. OMA
Architects telah merancang bangunan tinggi mengingat fitur kesinambungan melalui
analisis mendalam dari matahari, angin, dan kondisi iklim mikro dan integrasi strategi
energy rendah dampak pasif.
Gamabar 2.4 Vertical Village –Mix use Building with Solar Panels in Dubai
(Sumber:shttp://ad009cdnb.archdaily.net/wpcontent/uploads/2009/10/1255150346-
vertical4-528x331.jpg)
Vertikal Village adalah bangunan tinggi yang dirancang untuk mengurangi
keuntungan dan memaksimalkan produksi surya surya. Untuk mengurangi penetrasi
matahari, di sisi utara dan pada arah timur-barat bangunan ini menggunakan
campuran self-teduh. Agregasi energi matahari dimaksimalkan oleh kolektor surya di
sebelah selatan. Bangunan ini memiliki bentuk sudut futuristik seperti jaring laba-
laba. Gedung ini dimaksudkan untuk mendapatkan Sertifikat Emas LEED.
Gambar2.5.Eco-Frendly Tower Design in Singapore
23
(Sumber :http://www.inhabitat.com/wp-content/uploads/editttower34.jpg)
Singapura juga akan memiliki bangunan yang indah tinggi dengan perusahaan
EDITT Tower (Ecological Design in the Tropics). Proyek ini akan dibangun dengan
dukungan finansial dari National University. Desain menara ini terdiri dari 26 lantai
dengan panel fotovoltaik. Bangunan pencakar langit akan menggunakan vegetasi
organik untuk membungkus bangunan yang juga berfungsi sebagai insulator dinding
hidup. Proyek ini diambil oleh TRHamzah & Yeang dan dirancang untuk
mengumpulkan air hujan, baik untuk irigasi tanaman dan kebutuhannya.
Gambar 2.6.The Design of Saudi Arabia Pavilion di Sanghai (World Expo 2010)
(Sumber :http://www.designboom.com/cms/images/rid09/saudi03.jpg)
Proyek ini merupakan kombinasi dari desainer Cina dan Saudi. Saudi Arabia
Pavilion untuk Shanghai World Expo 2010 ini dirancang untuk menjadi duplikasi
Arab Saudi. Desain paviliun melakukan "perahu bulan" bentuk yang dikelilingi oleh
padang pasir dan laut. Ada 150 kurma sekarang ditanam di paviliun. Sebuah layar
IMAX besar menjadi daya tarik utama dengan 1600 meter persegi dalam jumlah
besar. Layar ini akan menyajikan film pendek.
Gambar 2.7.The Design of Fake Hill Residential Building di China
24
(Sumber:http://duldule.com/wp-content/uploads/2010/03/the-design-of-fake-hill-
residential-building-3-550x857.jpg)
(Sumber :http://www.inhabitat.com/wp-content/uploads/chetwood-board2b.jpg)
Arsitek Chetwood telah memenangkan kompetisi arsitektur untuk merancang
hunian baru London Bridge. Laurie Chetwood telah merancang pertanian vertikal dan
pasar umum pada desain nya versi hunian baru dari London Bridge. Konsep ini
25
dibuat di Jembatan London sebagai tempat pertemuan pusat dan tempat untuk
berkumpul, dan juga tempat perdagangan. Jembatan yang melintasi Sungai Thames
yang berpusat pada 2 elemen utama - sebuah pertanian vertikal dan pusat komersial
untuk pasar makanan segar, kafe, restoran, dan akomodasi perumahan. Sebuah
dermaga dihubungkan dengan jembatan memungkinkan barang yang harus dikirim
dan membeli pada tingkat air dan bahkan lebih menghasilkan yang akan ditanam
melalui hidroponik. menghasilkan akan ditempatkan pada kedua sisi jembatan, satu
pasar grosir dan pasar yang lain organic publik.
Energi terbarukan juga akan diberikan dalam desain jembatan baru. Sebuah
ide cemerlang efisiensi penggunaan air dan pemanas efisien dan teknologi
pendinginan telah diluncurkan oleh pemenang. Pertanian vertikal akan melayani
menara pendingin, menggambar udara dingin di tingkat jembatan dan, sementara
udara panas terdorong keluar melalui bagian atas. Ventilasi alami ini juga kekuatan
turbin axiswind vertikal ditempatkan di puncak menara. Pemanasan surya untuk air
panas terjadi dalam gulungan konveksi, sementara EFTE atas inti dari pertanian
menyediakan kulit PV ringan surya untuk pembangkit listrik. Setiap kelebihan panas
tidak diperlukan untuk pertanian akan diberikan kepada pengecer. Koleksi Air hujan
akan pergi untuk mendukung toilet dan pertanian hidroponik, dan abu-abu-air akan
diperlakukan dan didaur ulang.
Gamabar 2.9. Songjiang Hotel, Surga Dalam Danau.
26
(sumber : http://weburbanist.com/wp-content/uploads/2009/05/songjiang-hotel-1.jpg)
Bangunan diatas merupakan ciri-ciri bahwa arsitektur masa depan akan
terwujudkan, janda akan terkesima dengan arsitektur. Sementara beberapa konsep
arsitektur ini tidak akan pernah menjadi kenyataan, yang lain sudah berlangsung atau
dijadwalkan untuk memulai pembangunan segera.Dari pertanian perkotaan yang
gemerlap diilhami oleh capung sayap ke sebuah konsep yang mencakup dystopian
rekayasa genetika, di sini adalah 12 desain yang luar biasa, mengintip ke dalam apa
yang ada di masa depan.Ini fitur desain inovatif beratap hijau, energy panas bumi dan
air daerah termasuk restoran dan kamar tamu.
Pertambangan memberikan pengaturan yang ideal untuk olahraga dan rekreasi
termasuk kolam, olahraga air, panjat tebing dan bungee jumping.
Gambar 2.10 Green Architecture dan Suistainable Design
(Sumber https://img.okezone.com//content/2012/12/24/471/736579/bDfJhFCufb.jpg)
27
menguras sumber daya alam yang tidak dapat terbaharukan.
Dalam menciptakan desain arsitektur hijau, diperlukan bahan yang dapat
didaur ulang atau bahan organik sehingga dapat mengurangi konsumsi energi untuk
penerangan, pemanasan, dan pendinginan.Salah satu contoh produk hasil dari
Arsitektur Hijau adalah panel surya. Panel surya dapat membantu mengurangi
konsumsi daya listrik dengan bantuan pasokan sinar matahari. Sedangkan untuk air
hujan,dapa di daur ulang sehingga dapat memenuhi kebutuhan air pada bangunan.
(Sumber http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.com/2012/10/green-arsitektur.html)
28
1 Material Material:
Material yang digunakan harus
Material konstruksi yang digunakan dalam
diperoleh dari alam, merupakan:
perencanaan ini adalah: Kayu,keramik,
sumber energy terbarukan dan
besi beton dan bajah sebagai material
dikelola secara berkelanjutan
stuktur dari konstruksi yang akan
(dampak lingkungan). Artinya,
direncanakan dan juga bahan lain seperti:
material itu harus di dapat secara
Batu alam sebagai pekerjaan pondasi.
lokal untuk mengurangi biaya
Batako sebagai bahan pembuatan dinding
transportasi (dampak ekonomi).D
dan keramik sebagai bahan penutup
aya tahan material harus tetap
lantai, Seng sebagai bahan penutup
teruji dan jika mungkin
atap. Bajah sebagai struktur atap
mengandung unsure sistim daur
ulang untuk mengurangi produksi
sampah (dampak social
Sumber http://ad009cdnb.archdaily.net/wp-
content/uploads/2011/06/1308944207-mg-1197-528x351.jpg
29
kesehatan dan produktifitas tenaga
penghuni.Jika memungkinkan, matahari melalui alat perantara seperti:
green building menggunakan solar panel yang sekalian menjadi penutup
lampu hemat energy peralatan atap
listrik hemat energy serta
teknologi energy terbarukan
seperti memakai panel surya.
Penggunaan energy elektronik:
Memaksimalkan fungsi dengan (Sumber:shttp://ad009cdnb.archdaily.net/wpcontent/up
loads/2009/10/1255150346-vertical4-528x331.jpg)
meminimalkan penyediaan
utilitas terutama penggunaan AC
maka dilakukan dengan caram
memaksimalkan kebutuhan
bukaan jendela dan ventilasi agar
dapat menghemat penggunaan (Sumberhttp://duldule.com/wp content/uploads/2010/
03/the-design-of-fake-hill-residential-building-
enegi listrik.Memaksimalkan 5-)550x998.jpg
tenaga energy listrik dengan
bantuan tenaga
(Sumber: http://www.e-architect.co.uk/wp-
content/uploads/2009/09/interlace-residential-complex-1-
3 Air: Penggunaan
520x273.jpg) sanitasi air:
30
flush hemat air dan memasang Lain seperti: menyiran tanaman,mencuci
pemanas air tanpa listrik (dengan mobil ataumenyiram toilet. dap air kotor
menggunakan sinar matahari. yang telah dipaka
(sumber : http://weburbanist.com/wp-
content/uploads/2009/05/songjiang-hotel-1.jpg)
(Sumber r: http//id.wikipedia.org/green-
design/).
31
4 Kesehatan: Kesehatan
Yang disebut dengan „kesehatan‟ Salah satu factor pendukung bagi para
adalah: menggunakan bahan- penghuni alami.dengan nyaman adalah:
bahan bangunan dan furniture dengan menghindari penggunaan bahan
yang tidak beracun serta produk atau sistim utilitas (AC) yang berakibat bur
yang dapat meningkatkan uk (membahayakan) maka sebaiknya dilak
kualitas udara dalam ruangan, ukan dengan cara: mengkondisikan ruang
dan untuk meminimalis ataus secara alami seperti: mengoptimalkan
mengurangi resiko asma, alergi sistim bukaan dan memanfaatkan fungsi
dan penyakit yang lain. Kualitas lansekap (tanaman pohon-pohon pada
udara dalam ruangan juga dapat sekeliling bangunan) sebagai pengatur
melalui sistim bukaan dan alat- kelembapan dan penyaringan Udasecara
alat pengatur kelembapan udara.
(Sumber: http://www.e-architect.co.uk/wp-
content/uploads/2009/09/interlace-residential-
complex-1-520x273.jpg)
32
5 Penggunaan ruang: Ruang :
Efisien dalam penggunaan ruang Program dan besaran serta hubungan ruang
http://cdn2.world,architects.com/files/projects/42835/
images/350:w/CSL9.jpg)
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan suatu
kebenaran dengan cara tertenetu dan sesuai dengan aturan yang ada sehingga dapat
diterima. Dan pada dasarnya manusia mempunyai sifatingin tahu akan suatu hal yang
ada. Dan cara pembuktiannya dengan menggunakan metode penelitian.
Dalam pelaksanaan suatu metode penelitian dibutuhkan cara atau pelaksanaan
kegiatan yang tepat sesuai aturan yang ada. Dan yang paling penting harus paham
betul mengenai metode penelitian yang baik dan benar. Bukan hanya sekedar
melaksanakan kegiatan dalam pengujian kebenaran akan tetapi tidak paham mengenai
penelitian itu sendiri. Oleh sebab itu dalam makalah ini banyak membahas mengenai
metode penelitian yang benar yang bertujuan agar setiap orang yang melakukan
penelitian harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat diterima oleh semua
kalangan.
Jadi metode penelitian terdiri dari dua kata yaitu “ metode” dan “penelitian”.
berikut ini penjelasan arti kata tersebut.
a.Metode
Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang artinya cara
atau jalan yang ditempuh.Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Ada beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian metode, antara lain :
1) Sulistyo, Basuki (2010 : 92) Metode adalah setiap prosedur yang
digunakan untuk
2) mencapi tujuan akhir.
3) Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007 : 1) Metode adalah cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu.
34
4) Titus Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan
terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
5) Drs. Agus M. Hardjana Metode adalah cara yang sudah dipikirkan
masak – masak dan dilakukan dengan mengikutilangkah – langkah
tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
6) Rosdy Ruslan Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan
dengan suatu cara kerja (sistematis), untuk memahami suatu subyek
atau objek penelitian sebagai upaya
b.Penelitian
Penelitian atau juga bisa disebut research yang berasal dari kata re dan to
search adalah mencari kembali karena sebelumnya sudah ada ( meneliti
kembali atau menyimpulkan kembali) yang sebelumnya ada prosenya
yang tujuan untuk mendapatkan data dengan tujuan serta kegunaan
tertentu. Pendapat beberapa ahli mengenai arti kata penelitian :
1) Suharsimi Arikunto (2010 : 1) Penelitian adalah suatu kegiatan
monopoli para ahli
2) Sulistyo dan Basuki ( 2010 : 20 ) 2 Penelitian adalah penyidikan
khusus berencana, dan berstruktur terhadap pengetahuan.
3) Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmad ( 2007 :1 ) Penelitian
merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan
menganalisis sampai menyusun laporannya.
c.Metode penelitian
35
3) Winarno (1994) Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah
yangdilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu atau cara dalam
mendapatkan suatu tujuan atau dalam membuktikan suatu kebenaran yang
lebih mengarah
3.2 Tahap-Tahap Penelitian
Beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif dan
kuantitatif, seperti yang di kemukakan oleh (jhon w.creswell) dalam buku “research :
(qualiaitive and quantitative approaches, 1994) menyebutkan bahwa tahapan atau
prosedur dalam pendekatan kualitatif dan kuantitatif melitupi langkah-langkah
sebagai berikut
a) Menbangun kerangka
b) Konsseptual,
c) Merumuskan permasalahan penelitian
d) Pemilihan sampel,
e) Pembatasan penelitian instrumentasi,
f) Pengumpulan data, dan
g) Analisis data.
3.3. Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum, penelitian dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu peneliltian
dasar (basic research) dan penelitian terapan (appliedresearch)
1. Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu
kerena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil sesuatu aktivitas
penelitian dasar dikerjakan tampa memikirkan ujung praktis atua titik
terapan
37
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang di rencanakan
dalam tahap-tahap penelitian, rancangan kegiatan pada setiap tahap, dan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan
dalam bentuk table / matriks atau urain narasi.(Amarin, 1986). Jadwal penelitian
dilakukan pada saat surat pengeluaran dari fakultas teknik jurusan architektur yang
akan merekomendasikan bahwa mahasiswa tersebut melakukan penelitian tugas ahkir
(TA) di departamen tersebut.
39
1 Persiapan
2 Penelitian
3 Pengumpulan
Data
4 Pengolahan
data
5 Pengujian
sistem
6 Laporang
akhir
(Sumber: Hasil Penelitian Penulis, 2015)
BAB IV
ANALISA
40
dalam proses perencanaan suatu gedun kepolisian perlu memperhatikan beberapa hal
penting antara lain:
1. Lokasi strategis
2. Berada di pusat kota
3. Komunikasi dan pencapaian mudah, dan
4. Kesediaan prasarana utilitas kota
41
Gambar 4.2 Batas-Batas Lokasi Perncanaan
42
4.1.2 Analisa Akses Pencapaian ke Lokasi
Lokasi perencanaan yang dipilih untuk perencanaan dan perancangan kantor
polisi yang terletak di desa Holsa , jalan umum antara Maliana-Dili, sehinggah
mudah di jangkau, baik pejalan kaki maupun menggunakan kendaraan, karena sudah
terdapat jalan raya umum untuk kendaran berroda dua dan berroda empat. Dan
mempunyai lebar badan jalan ± 9 m, termasuk bahu jalan ± 2 m pada sisi kiri dan
kanan jalan .Entrance dan exit akan di buka kearah ini karena akses langsung dengan
jalan raya umum dan tidak terjadi kemacetan. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada
gambar 4. 3 di bawah
43
Gambar 4.4 Analisa Lebar Jalan pada Lokasi Perencanaan
44
proses perencanaan. Lokasi perencanaan cukup datar, maka dari hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Bentuk dan kondisi tapak
b. Fungsi bangunan yang akan direncanakan
c. Hubungan spasi antara activitas yang akan direncanakan dengan kodisi
site
d. Menpertimbangkan drainase dalam tapak
e. Mempertimbangkan factor biaya
Beberapa alternatif yang digunakan dalam menyelesaikan kontur yaitu :
Alternatif I. membiarkan kotur yang ada dalam tampak alami.
Gambar 4.6 Topografi I
Keuntungan : Kerugian:
45
Alternatif II Fill and Cut
Gambar 4.7 Topografi II
Keuntungan : Kerugian:
46
4.1.5 Analisa Eksisting Vegetasi Pada Lokasi
Berdasarkan data penelitian penulis, pada lokasi perencanaan, bahwa ; saat
ini terdapat beberapa pohon yang eksisting dalam lokasi, yaitu; terdapat pohon
“ketapan, mangga dan pohon beringing” yang dominan,Untuk lebih jelas lagi, dapat
di lihat pada gamabar 4.8 berikut ini.
47
Gambar 4.9 Analisa Rumput Jepan Sebagai Penutup Tanah
48
(Sumber ; Hasil Analisa Penulis, 2015)
d. Vegetasi Sebagai Pengarah Jalan, berfungsi ;
a) Sebagai pengarah jalan dalam tapak.
b) Sebagai filter lingkungan
49
Gambar 4.13 Analisa Jarak Menghindari Kebisingan
50
(Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015 )
Penggunaan acrylic untuk meminimalisir cahaya yang masuk kedalam
ruangan.matahari beredar dari arah timur ke barat, sehingga bukaan-bukaan pada arah
timur yang merupakan teras dari bagian timur yang kemungkinan untuk memasukan
sinar matahari langsung kedalam ruang perlu dihindari dan usaha untuk
meminimalkan sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan dapat dengan cara
mengunakan acrylic.
2 . Analisa Orentasi Arah Mata Angin
Orentasi arah mata angin. Angin pun perlu diantisipasi karena selain memberi
nilai positif, angin pun dapat memberi dampak negative pula. Arah mata angin di
lokasi perencanaan berasal dari dua kutub yaitu : kutub Timur, dan Kutup Barat yang
sering terjadi di lokasi perencanaa maka perencana harus waspada pada perencanaan
suatu gedun.
Gambar 5.16 Orientasi Arah Mata Angin
51
a) Parkiran harus mudah dicapai,
b) Tidak mengganggu sirkulasi di dalam tapak,
c) Mempunyai jarak yang sedekat mungkin dengan areah pelayanan,
d) Kapasitas parkiran harus di kaitkan dengan lokasi tapak,
e) Keamanan parkiran kendaraan harus dipenuhi dengan maksimal
f) Sistem parkir di rencanakan agar memudakan ruang gerak keluar masuk
kendaraan
g) Arus kendaraan keluar masuk kedalam tapak dibantu dengan rambu-
rambu lalulintas yang jelas.
Demi menjawab beberapa hal tersebut diatas maka perlu dilakukan
analisa terhadap pencapaian dibawah ini:
52
1. Membutuhkan akan lahan tidak terlalu luas (hemat lahan)
2. Kendaraan mengalami kesulitan pada saat masuk dan keluar dari kantong
parkiran
3. Membutuhkan sistem pengontrolan yang maksimal
53
(Sumber : Hasil Analisa penulis, 2015 )
4.1.11 Analisa zoning
Penzoningan atau pendaerhan dalam sebuah tapak perlu di analisis untuk
mendapatkan suatu urutan yang jelas sesuai dengan fungsi bangunan dan aktivitas
masing-masing
1. . Zona penerima: sifat zona ini adalah daerah sibuk dengan tingkat
kebisingan yang di timbulkan oleh kendaraan cukup tinggi, namun
memberikan kesan mengundan apalagi diberi penekanan pada beberapa
elemen arsitektur. Pada zona ini terdapat.
a) Pintu masuk utama dan pintu keluar
b) Piket atau post jaga
c) Area parkir roda dua dan roda empat untuk tamu atau kunjungan dan
bagian pelayanan dan informasi.
2. Zona kegiatan : daerah ini adalah pusat dari aktifitas, bagian dalam
tapak.Area ini juga mempunyai tingkat kebisingan cukup rendah yang
timbul dari suara-suara aktivitas kendaraan.
3. Zona srvis : zona ini membagi unit-unit servis sebagai fasilitas penunjang
yang menunjukan aktivitas yang di lakukan.
Adapun alasan pemilih zoning diatas :
1. Dapat kita tinjau bahwa dengan penbagian posisi zoning diatas terlihat
kesan relatif karena zona ini lebih cenderun pada pola kegiatan aktifitas
2. Kegiatan dalam setiap kelompok dapat di control dan mudah dicapai
hubungan tiap zoning lebih erat dan ada kesan relative.
Gambar 4.20 Pembagian Zoning
54
(Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015 )
55
56
57
3 Kabinet komandan Kabinet komandan hendaknya
(Gabinete do Comandante) berwewenang untuk memanggil
petugas-petugas yang kompeten untuk
memberikan informasi yang perlu dan
relevan, sementara dan
jika diperlukan untuk menjalankan
tugasnya..
4 Pemeriksaan pelayanan umum 1. Memastikan bahwa tugas di
(Infecsao Geral) pelayanan umum berjalan lancar
2. Mengevaluasi kinerja staf di
bidangnya
3. Mempertanggung jawabkan
pelayanan umum kepada kepala
polisi (PNTL)
58
kegiatan masyarakat;
9 Kebinet Study kasus dan perencana Dapat mengajukan pertanyaan atau
an penjelasan serta memberikan saran
pendapat terkait pelaksanaan dan
(Gabinete de estudo e planemento)
permasalahan
10 kabinet informasi kantor Memberikan arahan, pengawasan dan
(Gabinete de Sistemas de pengendalian
kepada angota polisi dalam
informacoes)
penyelenggaraan koordinasi
Pelaksanaan teknis penyiapan,
penyusunan, dan pemberian saran
dan masukan
59
14 Divisi polisi Lalulintas Polisi lalu lintas atau polisi lalu lintas
(Divisao de Tranzito e Seguranca adalah perusahaan atau unit polisi
Rodavearreia) khusus dalam kontrol lalu lintas dan
mengawasi jalan-jalan. Di antara fungsi
khusus yang biasanya dikaitkan dengan
mereka termasuk penyelidikan
kecelakaan, pengawasan kondisi lalu
lintas kendaraan bermotor, tanggap
darurat, penegakan hukum di jalan-
jalan, laporan kerusakan teknis di jalan
dan penggunaan lahan lalu lintas jalan.
60
2. Mengidentifikasi permasalahan dan
membuat langkah-langkah
pemecahan masalah
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai
perintah atasan.
62
30 Chefe dep. De formacao 1. Sebagai pemimping di dan
mempertanggung jawabkan kebijak
an yang telah diambil
2. Mengidentifikasi permasalahan dan
membuat langkah-langkah
pemecahan masalah
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai
perintah atasan.
63
35 Sek. Bag. Infrastruktur Seksi bagian mengatasi masalah-
(Divisao de Obras e Infrastruturan) masalah Infrastruktur kepolisian dan
sesuai dengan perinta atasan.
36 Sek.bag. Seragam Kepolisian Seksi bagian mengatasi masalah-
(Divisao De Fardamentos) masalah seragam kepolisian dan sesuai
dengan perintah atasan.
47 Sek bag. Peralatan Transportasi Seksi bagian mengatasi masalah-
(Divisao De Material Auto) masalah peralatan transportasi
kepolisian dan sesuai dengan perintah
atasan.
48 Departementu de gestao e 1. Sebagai pemimping di dan
financeiros mempertanggung jawabkan kebijak
an yang telah diambil
2. Mengidentifikasi permasalahan dan
membuat langkah-langkah
pemecahan masalah
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai
perintah atasan.
64
2.2.2 Analisa Hubungan Kegiatan.
Skema 4.2 Analisa Hubungan Kegiatan
Datang
Komandan PNTL
Wakil komandan
PNTL
Seluruh anggota
PNTL
Menerima para
pengunjung
Mengawasi seluruh aktivitas
dalam kantor polisi
Mengadakan meeting Makan /minum
Pulang
65
3 Hall -
4 Ruang tunggu Kursi
5 Ruan Lobby Meja, Kursi,dan TV
6 Ruang Kepala Operasional Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
7 Ruang Bag.Peraturan Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Kepolisian
8 Ruang Bag.Polisi Lalulintas Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
9 Ruang Bag. Pembelajaran Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Peraturan Kepolisian
10 Ruang Kep.dep.infiormasi Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
kepolisian
11 Ruang Bag.Analisis Coperativ Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
os
12 Ruang Bag. Gestao Informasi Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
13 Ruang Bag. Kepala Dep. Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Investigasi Kriminal
14 Ruang Bag. Cooperacao Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Investigasi Kriminal
15 Ruang Bag. Polisi Teknik dan Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Analisi Kriminal
16 Ruang Kep. dep. Armas e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
exploixivos
17 Ruang Bag. Armas e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Municoes
Ruang Bag. Exploixivos Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
18 Departemento de sistemas de Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Informacoes e comunicacoes
19 Divisi Komunikasi Dan Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Eletronik
20 Depatement sumber daya Ma Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
nusia
21 Divisao De Gestao e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Consultoria De Recursus
22 Divisao de Gestao e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Administrative
23 Divisao de Assessorial de Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
66
Recursus Humanusss
24 Ruang bahan Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
peledak/Armazen
25 Ruang Pelayanan Masyarakat Meja, kursi, dan lemari.
26 Ruang Tahanan Meja, Kursi,
27 Ruang Tahanan Staft kasur
67
(Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015)
68
18 Gabinete de Estudo e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Planemento
19 Gabinete de Deongtologia e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Displinar
20 Gabinete de sistemas de Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Informacao
21 Gabinete de Assunto Juridicus Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
22 Departemento de Apoio Geral Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
23 Departemento Justice Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
24 Inpecao geral Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
25 Conselho de Deontologia e Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
disiplinar
26 Conselho Superior de Polisia Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
27 Gabinete do kom.PNTL Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
28 2oKomandante PNTL Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Municipio Bobonaro
29 Komandante PNTL municipio Meja, Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
30 Koridor lantai satu -
31 Km/wc Klosed duduk, dan kain pembersi
32 Kliner room Ember,kain pel, dan sokling lantai
69
3 Program Ruang Lantai 2 Perlengkapan Atau Meterial
1 Hall
70
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 4 orang: (Bag. informsi 2 orang staf dan 2 orang
pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.5 x 0.5 cm = 0.25 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 0.25 + 0.6375 = 1.6075 m2
1.6075 + 1.8 = 3.4075 m2
3.4075 x 4 = 10225 m2
10225 x 0.2 = 2.0445 m
10225+ 2.0445= 12.267 m2
Jadi luasan ruang: Bag.Recepsionist adalah: 12.267m2 = 12m2
2.Hall dan ruang tunggu
Diketahui:
Luasan total Hall dan ruang tunggu adalah sebagai berikut:
Panjang =12 m
Lebar 9 m
Jadiluasan total = 12m x9m = 108m2
3. Ruang lobby
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 4 orang (2 orang staft dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
71
3.8875 x 3 = 11.6325 m2
11.6325x 0.2 = 2.3325
11.6325+2.3325= 13.995
Jadi luasan ruang: lobby adalah= 13.995=14m2
4..Ruang Chefe Dep.de Operasao
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang (direktur dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang Chefe Departemento de Operasao adalah: 23.6919m2 = 24 m2.
5 .Ruang Polisiamentu e Orden
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 10 orang (pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
72
38.775 x 0.2 = 7.775 m2
38.775 + 7.775 = 46.53. m2
Jadi luasan ruang polisiamento e orden adalah: 46.53 m2 = 47m2.
6.Ruang Polisi Lalulintas.
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 24 orang: (Bag. Adm, 22 orang staf dan 2 orang
pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72+ 0.72 + 0.6375 = 2.0075 m2
2.0075 + 1.8 = 3.8775 m2
3.875 x 25= 96.875 m2
96.875 x 0.2 = 19.375 m2
96.875 + 19.375 = 116.25 m2
Jadi luasan ruang: Polisi Lalulintas adalah: 116.25 m2 = 117 m2.
73
3.875 x 15 = 58.1625 m2
58.1625 x 0.2 = 11.6325 m2
58.1625 + 11.6325 = 69.795 m2
Jadi luasan ruang: Estudo de outrina e polisiais adalah: 69.795 m2 = 70 m2.
8.Ruang Kep.Bag Informasi kepolisia
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang (direktur dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang Kep.Bag Informasi kepolisian adalah: 23.6919m2 = 24 m2.
9. Ruang Bag. Analisis coperativos
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 6 orang ( 4 orang dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
74
23.325 x 0.2 = 4.665 m2
3.8875+ 23.325= 27.2125 m2
Jadi luasan ruang Prebensaun Public e Proximidade.adalah: 27.2125 m2 = 27 m2.
10.Ruang Gestao da Informacoes
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 11 = 42.7625 m2
38.875 x 0.2 = 8.5525 m2
42.7625 + 8.5525 = 51.315 m2
Jadi luasan ruang: Gestao da informacoes adalah: 51.315 m2 = 51 m2.
11.Ruang Kep.Bag investigasi criminal
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf dan 2
orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 8 = 31.1 m2
75
31.1 x 0.2 = 6.22m2
31.1+6.22 = 37.32
Jadi luasan Ruang Kep.Bag investigasi kriminal adalah: 37.32 m2 = 37 m2.
12. Ruang Bag. Kordinasi Investigasi Kriminal
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
77
50.375 + 10.075 = 60.45 m2
Jadi luasan Ruang Bag. Exploixivos adalah: 60.45m2 = 60 m2
16.Ruang Divisi Komunikasi Dan Eletronik
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 15orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 15 = 58.3125
58.3125 x 0.2 = 11.6625 m2
34.9875 + 6.9975= 69.975 m2
Jadi luasan Ruang Divisi Komunikasi Dan Eletronik adalah: 69.975 m2 = 70 m2
17.Ruang Kep.Bag sumber daya manusia
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf dan 2
orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
78
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang: Kep.Bag sumber daya manusia adalah: 23.69190m2 = 24 m2.
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 38 orang: (8 orang staf dan 30 orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
79
101.075 + 2..215 = 121.29 m2
Jadi luasan ruang: pelayanan masyarakat adalah: 121.29 m2 = 122 m2.
20. Ruang polisi intelegente
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 6 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf dan 5
orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
81
3.8875 x 12 = 46.65m2
46.65 x 0.2 = 9.33 m2
46.65 + 9.33= 55.98 m2
Jadi luasan Ruang Divisi de Psiscologia Humanus adalah: 5 5.98 m2 = 56 m2
4 .Ruang kep.Dep. de Saude e Assistensia Na Doenca
Diketahui:
82
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 11 = 42.7625m2
42.7625 x 0.2 = 8.5525 m2
42.7625+ 8.5525 = 51.315 m2
Jadi luasan Ruang divisao de assistensia na doensa e forensic adalah: 51.315 m2 =
51m2
6.Ruang Kep.Dep.t de Logistica
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf dan 2
orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
83
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 15 = 58.3125
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 12 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 12 = 46.65
46.65 x 0.2 = 9.33 m2
34.9875 + 6.9975= 55.98 m2
Jadi luasan Ruang Divisao de Fardamentos adalah: 55.98 m2 = 56 m2
8.Ruang Divisao De Material Auto
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 10 orang
Sirkulasi manusia 20 %
84
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 9 = 34.9875 m2
34.9875 x 0.2 = 76.9975 m2
34.9875 +6.9975 = 41.985 m2
Jadi luasan Ruang Divisao De Material Auto adalah: 41.985 m2 = 41m2
9.Ruang Kep.Dep.de Gestao e Finansas dan Ruang Divisao de Gestao Orcamento
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 15 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf 12
orang dan 2 orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 15 = 58.3125m2
58.3125x 0.2 = 11.6625 m2
58.3125+ 11.6625 = 69.997m2
Jadi luasan ruang: Kep.Dep.de Gestao e Finansas adalah: 69.997 m2 = 69 m2
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 8 orang
85
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 8 = 31.1 m2
31.1 x 0.2 = 6.22 m2
31.1 + 6.22 = 139.95 m2
Jadi luasan Ruang Polisi Keagamaan: 37.32 m2 = 37 m2
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
86
Diasumsikan untuk pelaku 11 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 11 = 42.7625m2
42.7625 x 0.2 = 8.5525 m2
42.7625+ 8.5525 = 51.315 m2
Jadi luasan Ruang Inpecao geral adalah: 51.315 m2 = 51 m2
14.Ruang Gabinete do komando.PNTL
Diketahui:
87
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 9 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
88
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
1.3575 + 1.8 = 2.4435 m2
2.4435 x 96= 234.576 m2
234.576 x 0.2 = 46.9152 m2
234.576 + 46.9152 = 281.4912m2
Jadi luasan ruang: Komandante PNTL municipio adalah: 281.4912 m2 =282m2
2.Ruang Arsip
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 36 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
22.95 + 1944+4.32 = 46.71 m2
46.71 + 1.8 = 48.51 m2
48.51 x36 = 1746.36 m2
1746.36 x 0.2 = 349.272m2
1746.36 + 349.272 = 208.632m2
Jadi luasan ruang: arsip adalah: 208.632 m2 = 209 m2
3.Fitnest room untuk laki-laki
Jadi Luasan total ruang fitnest room untuk laki-laki adalah 246 m2
4. Fitnest room untuk wanita
Jadi luasan total ruang fitnest room untuk wanita adalah 167 m2
5.Pantry
Jadi luasan total ruang pantry adalah: 36 m2
4.Program ruang servis
2.km/wc.
89
Luasan total km/ wc adalah 2 m2, dengan berbagai peralatan km/ wc seperti:
Klosed duduk, wastafel, dan cermin.
4.gudan
Luasan gudan total adalah 1.122 m2. dengan berbagai peralatan seperti alat-
alat kepolisian, seragam kepolisian, alat transportasi,dan material servis bangunan.
5.genset.
Luasan total Genset adalah 276 m2 Peratannya seperti mesin listrik,dan tank
minyak.
6.post jaga
Luasan total post jaga adalah 15 m2 pelaku 4 orang dengan peralatan , meja,
kursi, dan lemari.\
4.2.6 Analisa Ukuran Site Untuk (KDB) Koefiesien Dasar Bangunan (KLB)
Koefisien luasan bangunan 30% untuk masa bangunan dan 70 % untuk ruang
terbuka yang berupa fasilitas penunjang dengan ukuran site (area : 1.6035 ha )
4.3 Analisa Aspek Bangunan
5.3.1 Analisa Bangunan
Menurut teori Hammid Shirfani bahwa : Bentuk dan Massa Bangunan
(Building Form and Massing) tidak semata-mata ditentukan oleh: ketinggian
atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun konfigurasi dari massa
bangunannya, akan tetapi ditentukan juga oleh :
- Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Garis sempadang bangunan adalah 34 m, dan jarak belakang 22 m
dan samping kiri 25 m dan sampin kanan 16 m
- Koefisen Dasar Bangunan (KDB)
Koefisen dasar bangunan
90
- Luas total lahan adalah 1,6035 m2
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) yang di tempuh adalah 34 m dan
jarak antara belakang 22 m dan sampan kiri 25 samping kanan 16 m,
m jadi luas total lahan yang di gunakan untuk perancanagan adalah
1,6035 m2
- Koefisen Dasar Banguanan utama adalah 32668,m², bangunan pos
jaga 15 m² (2 pos jaga), dan bangunan gudang pengelola area parker
1122 m² dan gensat 276 m².
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang di tempuh adalah 2 lantai
- Ketinggian Bangunan (Skyline) yang di tempuh adalah 3.890 m
4.3.2 Analisa Bentuk Dasar Bangunan
Bentuk dasar massa bangunan akan timbul berdasarkan pada aliran yang
digunakan yaitu Green architectur. Yang menimbulkan bentuk dasar suatu bangunan
berasal dari keadaan atau kondisi lokasi existing, yang kemudian disesuaikan dengan
bangunan yang akan direncanakan.
Akan tetapi bentuk dasar massa bangunan berasal dari tiga bentuk dasar yaitu ;
bentuk persegi, bentuk segitiga dan bentuk lingkaran. Maka dari itu, dalam
pengolahan bentuk dasar bangunan pada lokasi perencanaan di temukan dua
bentuk dasar, yaitu ; bentuk persegi, bentuk segitiga dan lingkaran.
Gambar 4.21 . Analisa Bentuk Dasar Bangunan
91
Modulasi ruang dalam bangunan dirancang dengan berdasarkan pada fungsi,
bentuk dan sirkulasi ruang yang berkaitan dengan kebutuhan luasan ruang agar
dapat menciptakan modul bangunan yang serasi maka ditempuh dengan dua arah
modul antara lain : modul vertical dan horizontal dengan ukuran 6 m x 6 m.
(dimensi kolom 50 cm x 50 cm dan dimensi balok 30 cm x 20 cm).
Gambar 4.22 Sistem Modulasi ( Grid )
92
Tampilan bangunan yang digunakan pada perencanaan ini akan disesuaikan
dengan kesenambungan antara pendekatan aliran arsitektur yang digunankan dalam
perencanaan perancangan yang akan dirancang. Karena dari kedua aspek tersebut
memeliki ikatan yang sangat erat, misalnya dalam aliran green arsitektur berbicara
tentang bagaimana memaksimalkan vegetasi yang ada serta panambahan
penanaman pohon yang banyak untuk memperoleh angin secara langsung, maka
dalam perencanan gedun kepolisian ini juga sangat memerlukan penghawaan secara
alami yakni angin segar yang maksimal dan sinar matahari yang cukup, guna
memberikan kesegaran dan kesejukan pada stap bangunan.
Gambar 4.23 Analisa Tampilan Bangunan
93
(Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015)
Jenis pondasi ini umumnya digunakan pada bangunan satu lantai, dan juga
menpunyai fungsi sebagai penyalur gaya atau pemikul beban dari tembok (Dindig )
b. Pondasi Foot Plate
Gambar 4.25 Pondasi Foot Plate
Pondasi foot plat adalah pondasi setempat yang menyalurkan beban ketanah,
tetapi jika kondisi tanah merupakan tanah rawa, atau kedalaman tanah keras lebih dari
3 m, maka harus dikombinasikan dengan jenis pondasi lain.
c. Pondasi tiang pancang
Gambar 4.26 Pondasi Tiang Pancang
94
Pondasi tiang pancang umumnya digunakan pada bangunan berlantai 2 atau
lebih, pondasi ini mempunyai fungsi sebagai penyalur gaya atau pemikul beban dari
kolom - kolom bangunan (kolom struktur), tiang pancang umumnya terbuat dari pipa
baja atau beton yang dipancang sampai kedalaman tanah keras.
4.4.2 Analisa Supper Struktur (badang bangunan)
Supper struktur adalah struktur yang menyalurkan gaya dari atas (upper
struktur) ke pondasi, struktur ini dapat berupa kolom, balok struktur dan juga dinding,
berikut ini adalah sistem jenis-jenis supper struktur :
- Rigid Frame (Struktur kaku)
Rigid frame adalah struktur rangka kaku yang memunyai sistem joint
yang kokoh (rigid) dan dapat terbuat dari beton, baja, kombinasi
beton dan baja.
Gambar 4.27 Analisa Struktur Rigid Frame
- Shear Wall
95
(Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015)
96
lapisan lagi pada beton cor dengan kerikil yang padat, kolam air, atau dicat
waterpriifing, ditanami rumput atau dengan pengapuran atap beton. Khusus
penanaman rumput diatas atap beton perlu suatu rancangan khusus untuk
pembuangan air dan lapisan penghalang agar akar rumput tidak merusak konstruksi
beton, sebenarnya lumut-lumut yang tumbuh pada beton merupakan isolasi panas
alami yang baik, selain beton cor, atap datar dapat dibuat dari lapisan-lapisan papan
c. Taman Atap (Roof Garden ) dan solar sel
Gambar 4.30 Roof Garden
97
a. Memperbaiki kualitas udara dan meningkatkan karbondioksida.
b. Memperbaiki kondisi iklim mikro yang dapat membatu kehidupan
alam,seprti burung.
c. Membantu dalam keestabilan suhu pada bangunanan sehingga mengurangi
AC dengan kata lain mengurangi pemakaian energy pada bangunanan.
d. Dapat digunakan sebagai penganti ruang public yang hilang akibat
sempitnya lahan.
e. Dapat memperlambat jalannya penyebaran api saat kebakaran karena
terdapat tanah yang membantu memadamkan api.
Kerugian:
a. Kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan perembesan air ke dalam
lapisan beton.
b. Membutukan biaya yang cukup mahal
c. Membutukan tenaga
d. Pengaruh angin yang lebih kencang bisa mengakibatkan kerusakan
tanaman di atas bangunan.
e. Selalu merawat pepohonan yang dapat tumbuh diatas bangunan
Dalam analisa perencanaan dan perancangan akan menggunakan solar sel
yaitu untuk bangunan utama dan Gudang, karena Solar cell mampu mengkonversi
sinar matahari menjadi arus listrik yang di gunakan untuk mendistribusi energy
listrik ke lampu taman dan bangunan utama .
99
Untuk ruang-ruang yang mempunyai tingkat keamanan yang tinggi dapat
menggunakan penerangan buatan yang energinya diperoleh dari pengunaan solar sel
sebagai penhasil energy listrik dan juga energy listrik yang diperoleh dari PLN, yang
dikontrol melalui sebuah gardu yang terdapat dalam lokasi perencanaan, dan aliran
listrik disalurkan melalui panel dan distribusikan melalui kabel menuju lampu pijar
maupun TL.
4.5.2 Analisa Penghawaan
a. Penghawaan alami
Sistem penghawaan alami, pemanfaatan udara dan cahaya dari alam, seperti
udara dan cahaya matahari ke dalam ruang malalui bukaan-bukaan yang
banyak, penanaman pohon di sekelilingi bangunan, penanaman vegetasi pada
atap dan air mancur.
Gambar 4.34 Analisa Penhawaan Alami
100
Penghawaan buatan yaitu penggunaan AC Split (air conditioner) pada
ruangan yang membutuhkan penghawaan khusus. Sistem AC yang digunakan pada
bangunan adalah Sistem AC individu, yaitu masing-masing individu memakai serta
mengontrol unit AC sendiri.
4.5.3 Analisa Elektrikal
Skema 4.6 Analisa Elitrikal
EDTL
101
( Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2015)
2.Telepon dengan sistem PABX
Telepon dengan sistem PABX digunakan untuk berkomunikasi dalam
ruangan yang hubungan pangilan masuk dan keluar bangunan harus
melalui operator, sistem PABX dapat dikontrol oleh operator.
Gambar 4.37Analisa Telepon Dengan Sistem PABX
Camera.CCTV
Camera.IP
102
(Sumber :Hasil Analisa Penulis, 2015)
4.5.5 Analisa Penangkal Petir
Batang yang runcing dari bahan copper spit dipasang paling atas dan
dihubungkan dengan batang tembaga menuju ke elektroda yang ditanahkan, batang
elektroda pentanahan dibuat bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan
pengetesan
Ekema 4. 7 Analisa penangkal petir
103
Gambar 4.39Analisa Pemadam Kebakaran
104
( Sumber ; Hasil Analisa Penulis, 2015)
b) Drainasse dalam tapak di ciptakan di di bawah jalan setapak,
menerima air dari saluran keliling bangunan dan taman, kemudian di
buang ke saluran kota.
Gambar 4.42 Drainasse Dalam Tapak
105
(Sumber : Hasil Analis Apenulis, 2015)
106
a. Membutuhkan ruangan tambahan untuk tangki atas dan tangki bawah
b. Tekanan air terbatas
4.5.9 Analisa Sistem Pembuanagan Air Kotor.(Air limpah)
Untuk pendistribusian air kotor pada bangunan kantor Polisi Nasional Timor
–Leste (PNTL) yaitu dari tiap lantai dialirkan terlebih dahulu menuju shaft kemudian
septiktangk dan berakhir ke sumur peresepan.
Skema 4.5 Perecepan Air Kotor
107
4.5.11 Analisa Persampahan
Sistem persampahan yang akan di gunakan dalam perencanaan ini adalah
sampah di buang pada kotak sampah, lalu manampung di bak pembuangan sampah
sementara, kemudian di angkut oleh pihak kerja kebersihan dan air bersih ke tempat
pembuangan akhi.
Sirkulasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut
sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe
transportasi vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe
pengangkut vertikal ini masing-masing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift
sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara,
sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan
dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.
108
(Sumber : Hasil Analisa penulis, 2015 )
3. Eskalator.
Eskalator lurus dan melengkung Dalam perkembangannya, perusahaan
Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator spiral
(kenyataannya lebih cenderung melengkung /curve daripada melingkar/spiral) dan
109
secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka,
Jepang pada tahun 1985.
Cara Kerja Eskalator
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan
untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.
Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga
bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada
di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate
berada dibawah permukaan cleat.
Gmabar 4.44. Analisa Eskalator
4. Tangga
a. Kemiringan sudutnya tidak lebih dari 38 derajat.• Jika jumlah anak tangga
lebih dari dua belas anak tangga, maka harus memakai
110
bordes.
b. Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm, sedangkan untuk dua
orang 110-120cm.
BAB V
KONSEP
5.1 Konsep Aspek Lingkungan
5.1.1 Konsep Pemilihan Lokasi
Dalam merencanakan sebuah bangunan gedun Kepolisian disuatu daerah,
pemilihan lokasi dan aspek tata kota sangatlah penting, karena aspek tata kota
merupakan aspek penentu dala suatu perencanaan gedun Kepolisian. Oleh karena itu
dalam proses perencanaan suatu gedun kepolisian perlu memperhatikan beberapa hal
penting antara lain:
1. Lokasi strategis
2. Berada di pusat kota
3. Komunikasi dan pencapaian mudah, dan
4. Kesediaan prasarana utilitas kota
111
Gambar 5.1 Konsep Luasan Lokasi Perencanaan
112 B
T B
B
(Sumbe r: Hasil Olahan Penulis, 2015 )
5.1.3 Konsep Lebar Jalan pada Lokasi Perencanaan
Lebar jalan yang akan di rencanakan pada lokasi perencanaan yaitu:yang telah
di analisis Bab sebelumnya, maka dangan lebar jalan untuk kendaraan 6 m dan
pendestrian 0.2 m x0.3m .Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 5.3 di bawah
ini.
Gambar 5.3 Konsep Lebar Jalan Pada Lokasi Perencanaan
113
( Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015 )
114
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Keuntungan : Kerugian:
115
Gambar 5.6 Konsep Vegetasi Eksisting Pada Lokasi
116
Gambar 5.8 Konsep Vegetasi Sebagai Pelindung Dan Penyarin Udara
117
4. Akses ke bangunan lebih terarah.
118
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
119
Gambar 5.13 Orientasi Arah Mata Angin
120
Alternatif peletakan parkiran yang digunakan dalamp konsep perancangan
sebagai berikut :
Parkiran diletakan menyebar di sekeliling bagunan dalam kantong-kantong
parkiran yang ada.
Dalam hal ini kedua parkiran yang telah di analisis sebelumnya akan
digunakan pada proses perancangan ini yaitu parkiran 900 dan parkiran 450
121
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
122
Gambar 5.17 Konsep Pembagian Zoning
123
memberikan kesan mengundan apalagi diberi penekanan pada beberapa
elemen arsitektur. Pada zona ini terdapat.
d) Pintu masuk utama pntu keluar
e) Piket atau post jaga
f) Area parkir roda dua dan roda empat untuk tamu atau kunjungan dan
bagian pelayanan dan informasi.
5. Zona kegiatan : daerah ini adalah pusat dari aktifitas, bagian dalam
tapak.Area ini juga mempunyai tingkat kebisingan cukup rendah yang
timbul dari suara-suara aktivitas kendaraan.
6. Zona srvis : zona ini membagi unit-unit servis sebagai fasilitas penunjang
yang menunjukan aktivitas yang di lakukan.
Adapun alasan pemilih zoning diatas :
Dapat kita tinjau bahwa dengan penbagian posisi zoning diatas terlihat kesan
relatif karena zona ini lebih cenderun pada pola kegiatan aktifitas.
Kegiatan dalam setiap kelompok dapat di control dan mudah dicapai
hubungan tiap zoning lebih erat. Ada kesan relative.
124
125
Skema 5.1 Struktur Organisasi
126
5.2.2 Konsep Pengelompokan Kegiatan
Table 5.1 Pengelompokan Kegiatan
N Jabatan Fungsi dan Tugas Utama
o
127
Mempertanggung jawabkan
pelayanan umum kepada kepala
polisi (PNTL)
128
pengendalian kepada angota polisi
(Gabinete de Sistemas de dalam penyelenggaraan koordinasi
informacoes) Pelaksanaan teknis penyiapan,
penyusunan, dan pemberian saran dan
masukan
129
14 Divisi polisi Lalulintas Polisi lalu lintas atau polisi lalu
(Divisao de Tranzito e Seguranca
lintas adalah perusahaan atau unit
Rodavearreia)
polisi khusus dalam kontrol lalu lintas
dan mengawasi jalan-jalan. Di antara
fungsi khusus yang biasanya dikaitkan
dengan mereka termasuk penyelidikan
kecelakaan, pengawasan kondisi lalu
lintas kendaraan bermotor, tanggap
darurat, penegakan hukum di jalan-
jalan, laporan kerusakan teknis di jalan
dan penggunaan lahan lalu lintas jalan.
130
membuat langkah-langkah
pemecahan masalah
Melaksanakan pekerjaan sesuai
perintah atasan.
131
masalah bahan peledak dan sesuai
dengan perintah atasan.
132
Administrativa masalah keuangan dan sesuai dengan
perintah atasan.
133
34 Kepala Dep. Logistik. Sebagai pemimping di dan
(Chefe Dep.De Logistica ) mempertanggung jawabkan kebijak
an yang telah diambil
Mengidentifikasi permasalahan dan
membuat langkah-langkah
pemecahan masalah
Melaksanakan pekerjaan sesuai
perintah atasan.
134
41 Police De Intelegente Tugas, fungsi dan kewenangan
polisi intelegen melakukan aktivitas
intelijen dalam rangka
pencegahan, penangkalan
dan atau penanggulangan ancaman
terhadap keamanan nasional.
Mengingat sifat kerahasiaan
dalam aktivitas intelijen, maka
dalam hal apapun personil intelijen
wajib memegang teguh rahasia
intelijen.
Datang
Komandan PNTL
Wakil komandan
PNTL
Seluruh anggota
PNTL
Menerima para
pengunjung
Mengawasi seluruh aktivitas
135 dalam kantor polisi
Mengadakan meeting Makan /minum
Pulang
1 Teras -
3 Hall -
136
Informasi
137
Masyarakat
138
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
1 Hall -
4 Teras -
139
15 Departemento de Gestao e Meja,Kursi, Lemari,Printer,TV dan Komputer
Finansas
140
32 Kliner room Ember,kain pel, dan sokling lantai
141
3 Program Ruang Lantai 2 Perlengkapan Atau Meterial
1 Hall -
142
Gambar 5.20 Akso plan lantai dua
143
Diasumsikan untuk pelaku 4 orang: (Bag. informsi 2 orang staf dan 2 orang
pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.5 x 0.5 cm = 0.25 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 0.25 + 0.6375 = 1.6075 m2
1.6075 + 1.8 = 3.4075 m2
3.4075 x 4 = 10225 m2
10225 x 0.2 = 2.0445 m
10225+ 2.0445= 12.267 m2
Jadi luasan ruang: Bag.Recepsionist adalah: 12.267m2 = 12m2
2.Hall Dan Ruang Tunggu
Gambar 5.22 Denah Dan Interior Hall Dan Ruang Tunngu
144
Gambar .5.23 Denah Dan Interior Ruang Lobby
145
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang (direktur dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang Chefe Departemento de Operasao adalah: 23.6919m2 = 24 m2.
5 .Ruang Polisiamentu e Orden
Gambar 5.25 Denah Dan Interior Polisiamento E Orden
146
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
3.8775 + 1.8 = 3.8775 m2
22.965 x 10 = 38.775 m2
38.775 x 0.2 = 7.775 m2
38.775 + 7.775 = 46.53. m2
Jadi luasan ruang polisiamento e orden adalah: 46.53 m2 = 47m2.
6.Ruang Polisi Lalulintas.
148
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang (direktur dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang Kep.Bag Informasi kepolisian adalah: 23.6919m2 = 24 m2.
9. Ruang Bag. Analisis coperativos
Gambar 5.29 Denah Dan Interior Ruang Bag Coperativos
149
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 6 = 23.325 m2
23.325 x 0.2 = 4.665 m2
3.8875+ 23.325= 27.2125 m2
Jadi luasan ruang Prebensaun Public e Proximidade.adalah: 27.2125 m2 = 27 m2.
10.Ruang Gestao da Informacoes
Gambar 5.30 Denah Dan Interior Ruang Gestao Da Informacoes
150
11.Ruang Kep.Bag investigasi criminal
Gambar 5.31 Denah Dan Interior Ruang Kep Bag Investigasi Criminal
151
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang (direktur dan pengunjung 2 orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
152
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang Kep.Bag armas e esploixivos adalah: 23.6919m2 = 24 m2.
14.Ruang Bag. Armas e Municoes
Gambar 5.34 Denah Dan Interior Ruang Bag. Armas e Municoes
153
15. Ruang Bag. Exploixivos
Gambar 5.35 Denah Dan Interior Ruang Bag. Exploixivos
154
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 15orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 15 = 58.3125
58.3125 x 0.2 = 11.6625 m2
34.9875 + 6.9975= 69.975 m2
Jadi luasan Ruang Divisi Komunikasi Dan Eletronik adalah: 69.975 m2 = 70 m2
17.Ruang Kep.Bag sumber daya manusia
Gambar 5.37 Denah Dan Interior Ruang Kep.Bag Sumber Daya Manusia
155
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang: Kep.Bag sumber daya manusia adalah: 23.69190m2 = 24 m2.
156
19. Ruang pelayanan masyarakat
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
157
Diasumsikan untuk pelaku 6 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf dan 5
orang)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
158
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 2.16 + 1.9011 = 4.7811 m2
4.7811 + 1.8 = 6.5811 m2
6.5811 x 3 = 19.7433 m2
19.7433 x 0.2 = 3.94866 m2
19.7433 + 3.94866 = 23.69190. m2
Jadi luasan ruang: Kep.Dep formacao adalah: 23.69190 m2 = 24 m2.
160
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Diketahui:
161
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
162
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
163
Jadi luasan Ruang Divisao de Obras e Infrastrutura adalah: 69.975 m2 = 70 m2
164
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 10 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 + 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 9 = 34.9875 m2
34.9875 x 0.2 = 76.9975 m2
34.9875 +6.9975 = 41.985 m2
Jadi luasan Ruang Divisao De Material Auto adalah: 41.985 m2 = 41m2
10.Ruang Kep.Dep.de Gestao e Finansas dan Ruang Divisao de Gestao Orcamento
165
Diasumsikan untuk pelaku 15 orang: (Kep.Bag. informasi 1 orang staf 12
orang dan 2 orang pengunjung)
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 15 = 58.3125m2
58.3125x 0.2 = 11.6625 m2
58.3125+ 11.6625 = 69.997m2
Jadi luasan ruang: Kep.Dep.de Gestao e Finansas adalah: 69.997 m2 = 69 m2
166
2.0775 + 1.8 = 3.8875 m2
3.8875 x 8 = 31.1 m2
31.1 x 0.2 = 6.22 m2
31.1 + 6.22 = 139.95 m2
Jadi luasan Ruang Polisi Keagamaan: 37.32 m2 = 37 m2
167
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11 orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
168
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1.8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 11orang
Sirkulasi manusia 20 %
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
Lemari buku = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 11 = 42.7625m2
42.7625 x 0.2 = 8.5525 m2
42.7625+ 8.5525 = 51.315 m2
Jadi luasan Ruang Inpecao geral adalah: 51.315 m2 = 51 m2
15.Ruang Gabinete do komando.PNTL
169
0.72 x 0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
2.0775 + 1.8 = 38.875 m2
3.8875 x 11 = 42.7625m2
42.7625 x 0.2 = 8.5525 m2
42.7625+ 8.5525 = 51.315 m2
Jadi luasan Ruang Gabinete do kom.PNTL adalah: 51.315 m2m2=51 m2
16. Ruang 2oKomandante PNTL
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang: (Kep.wakil komn 1 orang staf dan 2 orang
pengunjung), maka luasan total ruang Ruang 2oKomandante PNTL adalah 34 m2
17. Ruang Komandante PNTL
Diketahui:
Standar luasan untuk manusia: 1. 8 m2
Diasumsikan untuk pelaku 3 orang: (Kep.kom 1 orang staf dan 2 orang
pengunjung) maka luasan total ruang Ruang 2oKomandante PNTL adalah 39 m
3.Program Ruang Lantai Dua
1.Ruang Meeting
Gambar 5.55 Denah Dan Interior Ruang Meeting
170
Perabot:
Meja kerja = 0.60 x 1.20 cm = 0.72 m2
Kursi sandar = 0.75 x 0.85 cm = 0.6375 m2
0.72 + 0.6375 = 2.0775 m2
1.3575 + 1.8 = 2.4435 m2
2.4435 x 96= 234.576 m2
234.576 x 0.2 = 46.9152 m2
234.576 + 46.9152 = 281.4912m2
Jadi luasan ruang: Komandante PNTL municipio adalah: 281.4912 m2 =282m2
2.Ruang Arsip
Denah Interior
171
3.Fitnest room untuk laki-laki
172
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Jadi luasan total ruang pantry adalah: 36 m2
4.Program ruang servis
2.km/wc.
Luasan total km/ wc adalah 2 m2, dengan berbagai peralatan km/ wc seperti:
Klosed duduk, wastafel, dan cermin.
4.gudan
Luasan gudan total adalah 1.122 m2. dengan berbagai peralatan seperti alat-
alat kepolisian, seragam kepolisian, alat transportasi,dan material servis bangunan.
5.genset.
Luasan total Genset adalah 276 m2 Peratannya seperti mesin listrik,dan tank
minyak.
6.post jaga
Luasan total post jaga adalah 15 m2 pelaku 4 orang dengan peralatan , meja,
kursi, dan lemari.\
5.2.7 Konsep Ukuran Site Untuk (KDB) Koefiesien Dasar Bangunan (KLB)
Koefisien luasan bangunan 30% untuk masa bangunan dan 70 % untuk ruang
terbuka yang berupa fasilitas penunjang dengan ukuran site (area : 1.6035 ha )
5.3 Konsep Aspek Bangunan
5.3.1 Konsep Bangunan
Menurut teori Hammid Shirfani bahwa : Bentuk dan Massa Bangunan
(Building Form and Massing) tidak semata-mata ditentukan oleh: ketinggian
atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun konfigurasi dari massa
bangunannya, akan tetapi ditentukan juga oleh :
Segitiga Lingkarang
persegi
174
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
5.3.3 Konsep Sistem Modulasi (Grid)
175
mengatasi masalah keruntuhan, maka dapat dipili dari dari analisa yaitu: Sistem
dilatasi dua kolom dan dilihat pada gambar sebagai berikut
176
(Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2015)
Jenis pondasi ini umumnya digunakan pada bangunan satu lantai, dan juga
menpunyai fungsi sebagai penyalur gaya atau pemikul beban dari tembok (Dindig )
e. Pondasi foot plate
Gambar 5.65. Pondasi Foot Plate
Pondasi foot plat adalah pondasi setempat yang menyalurkan beban ketanah,
tetapi jika kondisi tanah merupakan tanah rawa, atau kedalaman tanah keras lebih dari
3 m, maka harus dikombinasikan dengan jenis pondasi lain.
177
5.4.2 Konsep Supper Struktur (badang bangunan)
Supper struktur adalah struktur yang menyalurkan gaya dari atas (upper
struktur) ke pondasi, struktur ini dapat berupa kolom, balok struktur dan juga dinding,
berikut ini adalah sistem jenis-jenis supper struktur :
- Rigid Frame (Struktur kaku)
Rigid frame adalah struktur rangka kaku yang memunyai sistem joint
yang kokoh (rigid) dan dapat terbuat dari beton, baja, kombinasi
beton dan baja.
Gambar 5.66 Konsep Struktur Rigid Frame
178
Gambar 5.67.Struktruktur Atap Coran Beton (Atap Datar)
179
(Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2015 )
Apa saja yang diperlakukan di atas atap untuk mengisi ruang terbuka luar di
bagian atap / balkon, seperti kolam renang, jogging track, taman ruang makan, ruang
istirahat dan lain-lain. Roof garden tidak terbatas pada bangunan
perkantoran/komersil akan tetapi dapat juga dibuat untuk rumah.
Hampir semua jenis tanaman dapat digunakan untuk roof garden, hanya saja
angin yang bertiup di atas atap sangat kencang untuk itu perlu hati-hati dalam
memilih jenis tanaman, angin yang kencang dapat merobek daun (misalnya tanaman
pisang-pisangan yang berdaun lebar) sehingga menghilangkan estetis. Untuk itu
perlu diperhatikan arah angin dan kecepatannya. Pohon besar tetap dapat digunakan
dalam roof garden, tetapi percabangannya harus dikendalikan dengan membuang
cabang-cabang yang terlalu melebar, agar percabangan tidak menahan angin.
Gunakan steger agar pohon tidak roboh.
Keuntungan:
a. Memperbaiki kualitas udara dan meningkatkan karbondioksida.
b. Memperbaiki kondisi iklim mikro yang dapat membatu kehidupan
alam,seprti burung.
c. Membantu dalam keestabilan suhu pada bangunanan sehingga mengurangi
ACdengan kata lain mengurangi pemakaian energy pada bangunanan.
d. Dapat digunakan sebagai penganti ruang public yang hilang akibat
sempitnya lahan.
e. Dapat memperlambat jalannya penyebaran api saat kebakaran karena
terdapat tanah yang membantu memadamkan api.
Kerugian:
a. Kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan perembesan air ke dalam
lapisan beton.
b. Membutukan biaya yang cukup mahal
c. Membutukan tenaga
d. Pengaruh angin yang lebih kencang bisa mengakibatkan kerusakan
tanamn di atas bangunan.
b. Atap solar sel
180
Gambar 5.69 Konsep Solar Sel
181
masuknya sinar matahari langsung kedalam bangunan maka perlu mengadakan sistem
penghalang buatan berupa acrylic dan pohon-pohon.
b. Pencahayaan buatan
Gambar 5.71 Pencahayaan Buatan
182
d. Penghawaan buatan
Gambar 5.73 Penghawaan Buatan
183
pangilan masuk dan keluar dalam bangunan harus melalui operator, sistem PABX
dapat dikontrol oleh operator.
Gambar .5.74 Konsep Telepon Dengan Sistem PABX
184
Batang yang runcing dari bahan copper spit dipasang paling atas dan
dihubungkan dengan batang tembaga menuju ke elektroda yang ditanahkan, batang
elektroda pentanahan dibuat bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan
pengetesan.
Ekema 5 3 Konsep Penangkal Petir
185
Gambar 5.77 Konsep Drainasse Keliling Bangunan
a.Drainasse di
ciptakan di keliling
bangunan, untuk
menerima air hujan
sehingga di alirkan
ke drainasse tapak.
186
c) Air Sumur Bor tampung di tengki bawah, yang kemudian dipompakan ke
tengki atas, kemudian di alirkan keseluruh ruangan. Sistem ini
menggunakan energi listrik dengan bantuan pompa air listrik.
d) Air dari SAS dipompakan ke atas, baru kemudian dialirkan turun
keseluruh ruangan.
2. Down feed system
Down feed system (sistem distribusi ke bawah) merupakan system distribusi
air bersih di aliran air diarakan ke bahwa biasanya mengunakan gaya gravitasi. Pada
system air diambil dari sumur / atau sumber air yang biasanya terletak di bahwa dan
ditampun terlebih dahulu di bak penampun air kemudian mendistribusikan ke
tandong atas yang terletak di atas bangunan kemudian didistribusikan ke lubang-
lubang distribusi yang letaknya lebih rendah sehingga dapat mengunakan bantuan
gaya gravitasi bumi.
Operasionalisasi sistem pengeliran kebawah ini dalam jangka panjang
membutuhkan asupan energi listrik yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan
sistem pengaliran keatas. Energi listrik diperlukan hanya pada saat pengisian tangki
atas saja. Pada bangunan dengan bentuk tower/menarah yang memiliki jumlah lantai
yang sangat banyak jaringan system distribusi air bersih dapat di rencanakan
Skema 5.7 Sistem Disrtibusi Air Bersih Ke Bawah.
187
Kerugian:
a. Membutuhkan ruangan tambahan untuk tangki atas dan tangki bawah
b. Tekanan air terbatas .
5.5.9 Konsep Sistem Pembuanagan Air Kotor.(Air limpah)
Untuk pendistribusian air kotor pada bangunan kantor Polisi Nasional Timor
–Leste (PNTL) yaitu dari tiap lantai dialirkan terlebih dahulu menuju shaft kemudian
septiktangk dan berakhir ke sumur peresepan.
188
sementara, kemudian di angkut oleh pihak kerja kebersihan dan air bersih ke tempat
pembuangan akhi.
Sirkulasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut
sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe
transportasi vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe
pengangkut vertikal ini masing-masing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift
sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara,
sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan
dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.
Skema 5.8 Konsep Alat Tranportasi Dalam Bangunan
189
1. Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari dua atau tiga lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya
hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai
tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka,
Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau
katrol ganda.
Gamba 5.79 Konsep Alat Transportasi Lift
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka, dalam perencanaan
dan perancangan kantor polisi kota madya Bobonaro di simpulkan sebagai berikut .
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kondisi eksisting kantor polisi kota
madya Bobonaro belum ada fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan kantor
tersebut misalnya minimnya ruang staff, gudang sudah tidak layak untuk
digunakan,dan minimnya fasilitas parkiran.
Karena kantor polisi kota madya Bobonaro menjadi pusat untuk melayani
dibidang kemanaan .
3.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan tentang Perencanaan dan Perancangan kantor
polisi kota madya Bobonaro di sarankan bahwa :
a. Pemerintah harus membangun kantor-kantor di setiap kotamadya, salah
satunya adalah kantor polisi di Kota Maliana yang di lengkapi dengan
fasilitas-fasilitasnya
b. Merencanakan dan Merancang kantor polisi kota madya Bobonaro
dengan pendekatan Arsitektur Hijau (Green Architectur), agar bisa
menjawab terhadap keadaan iklim setempat
c. Dalam merencanakan dan merancang pusat kantor polisi di Kota Maliana
Kotamadya Bobonaro, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut
191
sirkulasi antar ruang, kebutuhan ruang disesuaikan dengan jumlah
pegawai, menyediakan sebuah gudang yang dapat menampung alat, dan
kelengkapan kantor, perlu penataan taman di luar bangunan sehingga
kelihatan menarik, menata kembali parkiran sesuai dengan jumlah
pegawai, dan tamu yang berkunjung
DAFTAR SINGKATAN\
RDTL : Republik Demokratik de Timor-Leste
PNTL :Polisia Nasional de Timor Leste
UU : Undang-Undang
UUD : Undang-Undang dasar
AC :Air Contdition
EDTL :Elitrisidade de Timor Leste
Ha : Hektar
TA : Tugas Akhir
T.P.A : Tempat Pembuangan Akhir
192
DAFTAR PUSTAKA
(Lei Organic da Polisia Nasional de Timor Leste (PNTL) No.9/2009)
(http://descentralizasaun.wordprss.com/distritos-2/bobonaro/)
.(security is cebtral to effective and durable development) .
Sumber .Google Eart 2014
Sumber .Google Eart 2015
Sumber .Google Eart 2015
Sumber .Google Eart 2015
(kamus umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1985)
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 1985).
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00017-PL%202.pdf
(fajri dan senja, 2002-420)
Menurut Rianegara (2010) pengertian polisi
Menurut Hoegeg (dalam santoso dkk, 2009), pengertian polisi
http:/thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00017-PL%202.pdf
Menurut Satjipto Raharjo pengertian polisi
( Sadjijono,2008:5253) Sumber(http://a research.upi.edu/operator/upload/s_ppk_053
823_chapture2.pdf
. :http://forum haksesuk.blogspot.com/2008/05/polisi-nasional-timor-leste-pntl.html
Berdasarkan pasal 39 Dekreto Lei nomor 9/2009 tentang Lei Organika da PNTL
(Data :HDR CFP 2013)
Data departemento de paneamento
Menurut Amos Rapoport : (pengertian arsitektur)
Menurut Cornelis Van De Ven (pengertian arsitektur)
193
Menurut Benjamin Handler (pengertian arsitektur)
Menurut Djauhari Sumintardja (pengertian arsitektur)
Menurut Vitruvius (pengertian arsitektur)
Menurut Brinckmann (pengertian arsitektur)
Menurut Buowkundige Encyclopedi (pengertian arsitektur)
Menurut Louis khan(1975) (pengertian arsitektur)
Menurut fulsuf Amerika Suzanne K. Langer (broadt bent 1980) (pengertian
arsitektur)
(http://ndyteen.blogspot.com/2012/07/green architecture arsitektur hijau.html)
(http://fhy13 candra.blogspot.com
(http://arch07.blogspot.com/2009/11/green architecture.html)
(http://fhy13candra.blogspot.com/2010/12/sifat sifat pada bangunan berkonsep.html
http://www.e-architect.co.uk/wp-content/uploads/2009/09/interlace-residential-
complex-1-520x273.jpg
:shttp://ad009cdnb.archdaily.net/wpcontent/uploads/2009/10/1255150346-vertical4-
528x331.jpg
:http://www.inhabitat.com/wp-content/uploads/editttower34.jpg
:http://www.designboom.com/cms/images/rid09/saudi03.jpg
:http://duldule.com/wp-content/uploads/2010/03/the-design-of-fake-hill-residential-
building-3-550x857.jpg
:http://www.inhabitat.com/wp-content/uploads/chetwood-board2b.jpg :
http://weburbanist.com/wp-content/uploads/2009/05/songjiang-hotel-1.jpg
:https://img.okezone.com//content/2012/12/24/471/736579/bDfJhFCufb.jpg
Menurut Sulistyo dan Basuki (2010 : 92) pengertian Metode
Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007 : 1) pengertian Metode
Menurut Drs. Agus M. Hardjana pengertian Metode
Menurut Rosdy Ruslan pengertian Metode
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 1) pengertian Metode
Menurut Sulistyo dan Basuki ( 2010 : 20 ) pengertian Metode
Menurut Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmad ( 2007 :1 ) pengertian
penelitian
194
Menurut Nasir ( 1988 : 51) pengertian penelitian
Menurut Sugiyono ( 2004 : 1 ) pengertian penelitian
Menurut (jhon w.creswell) dalam buku “research : (qualiaitive and quantitative
approaches, 1994) pengertian metode penelitian
Menurut Winarno (1994) pengertian metode penelitian
Sumber hasil penelitian, 2015
Sumber hasil penulis, 2015
Sumber hasil olahan penulis 2015
195