Makalah Etika Profesi Profesionalisme Kerja
Makalah Etika Profesi Profesionalisme Kerja
Kelompok 1
ABDUL MA’RUF MUHAMMAD
NUR RAHMAN Fauzan islam
rabbani Saidah syahyani
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat kan kepada allah SWT atas limpahan
rahmatnya kita masi bisa hidup dan merasakan kehidupan yang
sementara ini yaitu di dunia. Dan tak lupa kita kirimkan salam dan
taslim kepada Nabiullah Muhammad SAW yang jasa-jasa tidak dapat
kita hitung dan berkat beliaulah yang telah membawa para umat dari
alam kegelapan menuju alam terang menerang.
Penulis mengucapkan banyak terimakasi kepada semua yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Profesionalisme Keja”.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara yang telah
diberikan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.
Makassar, 19 Oktober2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
3.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang
bahwa suatu hal yang berkaiatan dengan bidang yang sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang
yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh
dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi
perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek
pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam
praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-
bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacar, dan
semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manager, wartawan, pelukus, penyanyi, artis, sekretaris dan
sebagainya. Seseorang yang memakai suatu profesi tertentu, disebut
professional. Walaupun begitu, istilah professional juga digunakan
untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata
dari amatir. Menjadi professional dalam suatu profesi adalah tuntutan
yang akhirnya mampu meningkatkan kualitas keprofesian yang kita
miliki. .
1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari profesionalisme
b) Untuk mengetahui kriteria pekerj
c) Mengetahui lebih jauh tentang konsep dasar profesionalisme
B. Pengertian Profesionalisme
Profeisonal adalah :
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilan
Meluangkan seluruh waktunya unuk pekerjaan atau kegiatan
itu.
Hidup dari situ
Bangga akan pekerjaannya.
Profesional itu adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok
dalam dirinya,Skill,Knowledge,dan Attitude!
Skill disini berarti adalah seseorang itu benar-benar ahli di
bidangnya.
Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga
menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu2 lain
yang berhubungan dengan bidangnya.
Dan yang terakhir Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas…
tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya.
Paling tidak, ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang
jika ingin jadi seorang profesional.
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa
yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini
harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata
lain, seorang profesional tidak hanya pandai memainkan kata-
kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya
dalam kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas,
apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk
menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat
dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja,
bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan
menguasai hasil kerjanya.
2. Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk
bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total.
Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta.
Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa
yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan
panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja
sungguh-sungguh.
Loyalitas bagi seorang profesional akan memberikan daya dan
kekuatan untuk berkembang dan selalu mencari hal-hal yang
terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang profesional, loyalitas
ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja
tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas seorang
profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan
usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-
benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena
dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan mampu
membentuk kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah
berlebihan apabila dikatakan bahwa seorang professional tak
cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga sisi mental. Segi
mental seorang profesional ini juga akan sekaligus menentukan
kualitas hidupnya. Alangkah lucunya bila seseorang mengaku
sebagai profesional, tapi dalam kenyataanya ia seorang koruptor
atau manipulator ?
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi atau pandangan
yang jelas akan masa depan. Karena dengan adanya visi
tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat
untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan
mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan
memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena apa yang
dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga ia sudah
mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap
profesinya. Apapun profesi atau jabatannya, seorang profesional
harus mempunyai penghargaan yang setinggi-tingginya
terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga tersebut,
ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
8. Mempunyai Motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap
harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi
tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan
situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk
tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.
Dapat dikatakan bahwa seorang profesional harus mampu
menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Dengan menjadi
motivator bagi dirinya sendiri, seorang profesional dapat
membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi
dan kondisi yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat
seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka