Anda di halaman 1dari 3

GOUT ARTHRITIS - HIPERURISEMIA

: 440/0190/SOP-
No. Dokumen UKP/PKM-
SDJ/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal :
8 Agustus 2016
Terbit
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS dr. Dewi Anita Etikasari
SINDANG JAYA NIP. 196601242002122001

1. Pengertian Kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi “normal” yaitu lebih
dari 7,0 mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya
produksi ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau
kombinasi dari keduanya.
Gout adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi Kristal
monosodium urat pada jaringan di sekitar sendi.
No. ICPC II : T99 Endocrine/metabolic/nutritional disease other
T92 Gout
No. ICD X : E79.0 Hyperuricemia without signs of inflammatory
arthritis and tophaceous disease

M10 Gout

2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang


tepat pada pasien konjungtivitis

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sindang Jaya Nomor :440 / 062 / SK-
UKP / PKM-SDJ / 2016 tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Panduan praktik klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Primer Edisi 1 th 2013

5. Prosedur/ Hasil Anamnesis (Subjective)

Langkah- Keluhan
Langkah Pasien datang ke dokter dengan keluhan bengkak dan nyeri sendi
yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari. Bengkak disertai
rasa panas dan kemerahan. Keluhan juga dapat disertai demam,
menggigil, dan nyeri badan.
Apabila serangan pertama, 90% kejadian hanya pada 1 sendi dan
keluhan dapat menghilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Tampak sehat atau kesakitan akibat nyeri sendi.

1/2
Arthritis monoartikuler dapat ditemukan, biasanya melibatkan sendi
MTP-1 atau sendi tarsal lainnya. Sendi yang mengalami inflamasi
tampak kemerahan dan bengkak.

Pemeriksaan Penunjang

Tampak pembengkakan asimetris pada sendi dan kista subkortikal


tanpa erosi pada pemeriksaan radiologis.
Kadar asam urat dalam darah > 7 mg/dl.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
untuk diagnosis definitifGout arthritis adalah ditemukannya kristal urat
(MSU) di cairan sendi atau tofus.
Gambaran klinis hiperurisemia dapat berupa:
a. Hiperurisemia asimptomatis
Keadaan hiperurisemia tanpa manifestasi klinis berarti.
Serangan arthritis biasanya muncul setelah 20 tahun fase ini.
b. Gout arthritis, terdiri dari 3 stadium, yaitu:
1. Stadium akut
2. Stadium interkritikal
3. Stadium kronis
c. Penyakit Ginjal

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Mengatasi serangan akut dengan segera
Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
1. Analgesik (NSAID bila tidak terdapat kontraindikasi
terbanyak digunakan: indometasin 150-200 mg/hari selama
2-3 hari).
2. Colchicine (Efektif pada 24 jam pertama setelah serangan
nyeri sendi timbul. Dosis oral 0.5-0.6 mg per hari dengan
dosis maksimal 6 mg.
3. Kortikosteroid sistemik (bila NSAID dan Colchicine tidak
berespon baik)
b. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang

Obat: analgetik, colcichine dosis rendah

2/2
c. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) &
mencegah komplikasi lain
1. Obat-obat penurun asam urat
• Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama
serangan akut).Pemberian Allupurinol dimulai dari dosis
terendah, 100mg, kemudian bertahap dinaikkan bila
diperlukan, dengan dosis maksimal 800mg/hari. Target
terapi adalah kadar asam urat < 6mg/dl.
2. Modifikasilifestyle/gaya hidup
o Minum cukup (8-10 gelas/hari).
o Mengelola obesitas danmenjaga Berat Badan Ideal.
o Kurangi konsumsi alkohol.
o Pola diet sehat (rendah purin).

Kriteria rujukan
Apabila pasien mengalami komplikasi atau pasien memiliki penyakit
komorbid, perlu dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.

6. Bagan Alir

7. Unit Terkait Poli umum, poli anak, poli remaja, poli santun lansia

3/2

Anda mungkin juga menyukai