14 45 1 PB PDF
14 45 1 PB PDF
Jenis Penelitian ini adalah survei analitik yaitu survey dengan rancangan cross
sectional. populasi yang diambil adalah semua ibu yang mempunyai bayi 0-6
bulan dan menggunakan suntik KB yang datang ke Bidan Praktek Swasta Tri
Paryati Kemalang Kemalang Klaten sebanyak 53 orang. Analisis data
menggunakan chi square.
Hasil Penelitian Pengeluaran ASI sebagian besar mengalami tidak lancar sebesar
29 orang (54,7%) dan yang lancer sebanyak 24 orang (45,3%). Karakteristik
responden berdasarkan umur sebagian besar responden adalah umur 20-35 tahun
sebanyak 37 orang (69,8%), pendidikan SMA sebanyak 41 orang dan jumlah
anak 1 sebanyak 29 orang. Ada pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik dengan
pengeluaran ASI dengan 2 hitung = 6,399, df = 1 2 tabel 3,84 dengan nilai p =
0,011 (p < 0,05).
Pendidikan Frekuensi %
SD/SMP 12 22,6
SMA 41 77,4
Jumlah 53 100
Pemakaian Frekuensi %
Kontrasepsi Pengeluaran ASI Frekuensi %
b. Analisis Bivariat
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kontrasepsi
suntik terhadap pengeluaran ASI.
F % f % f %
bahwa 2 hitung lebih besar dari 2 tabel prolaktin sampai sepuluh kali lipat. Bila
maka disimpulkan bahwa ada pengaruh sekresi prolaktin dihambat, maka sel-sel
Endah Purwaningsih, Rita Susilo Wati, Pengaruh Kontrasepsi Suntik… 17
alveoli pada payudara tidak akan dini, diharapkan sekresi ASI akan makin
memproduksi air susu. Dengan tidak cepat.
adanya produksi air susu, maka Proses laktasi terdiri dari 2 tahap.
pengeluaran ASI juga terhambat (Verrals, Pertama adalah dimulainya pembentukan
2002). Kontrasepsi yang tidak air susu pada masa kehamilan dan kedua
mempengaruhi produksi dan pengeluaran adalah periode menyusui sesudah bayi
ASI antara lain, metode kontrasepsi non lahir.(Edmund, 2002). Menjelang akhir
hormonal dan metode hormonal yang kehamilan, prolactin lebih banyak
hanya mengandung progesteron (Welford, memegang peranan membuat kolostrum,
2000). namun jumlah kolostrum masih terbatas
Keterbatasan dalam penelitian ini karena aktivitas prolactin dihambat oleh
populasi diambil hanya dari lingkup BPS estrogen dan progesterone yang kadarnya
Tri Maryati Kemalang Klaten sehingga tinggi. Setelah persalinan, karena lepasnya
informasi yang kita dapatkan hanya plasenta dan kurang berfungsinya corpus
terbatas pada lingkup BPS Tri Maryati luteum maka estrogen dan progesterone
Kemalang Klaten saja. Apabila peneliti berkurang. Sehingga mempertinggi
bias mengembangkan kemungkinan tingkat dan efektifitas prolactin dalam
informasi yang akan didapatkan dalam menghasilkan produksi air susu. Jika ibu
penelitian ini akan lebih banyak dan melakukan inisiasi dini maka semakin
kreatif. Menggunakan metode penelitian cepat ASI keluar.
yang berbeda misalnya case control Menyusui dini akan mempercepat
sehingga terlihat jelas perbedaan yang pengeluaran ASI (Manuaba, 1998).
didapatkan. Pengeluaran ASI dari alveoli menuju ke
Menurut Roesli (2008), produksi ASI sinus lactiferus selalu dimulai dengan
dan Pengeluaran ASI keduanya harus penghisapan oleh bayi yang merangsang
sama baiknya. Selama kehamilan biasanya produksi oxytocin oleh hipofise anterior
ASI dihambat oleh kadar estrogen yang dan pada akhirnya pengeluaran ASI bisa
masih tinggi pada hari ke-2 atau ke-3 dipacu tanpa adanya hisapan oleh bayi
pasca persalinan, kadar estrogen turun tetapi karena adanya faktor-faktor yang
dengan drastis dan saat inilah terjadi dapat meningkatkan oxytocin. Selain itu,
sekresi ASI. Sehingga dengan menyusu menurut Roesli (2008) untuk menambah
18 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 1, No. 1, Januari 2011, 9-19