Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA LANJUTAN
NAMA /NIM : Exsa Franciska BM. P17335118044
Dhita Auliya P17335118026
Meri Aprilia P17335118010
Mochamad Anwar P17335118060
Tita Alpira P17335118036
Audry Putriani P17335118072
TINGKAT : 1B
BENTUK SEDIAAN : Elixir
SERI, NO. RESEP, MEJA : 4, 4A, 7 dan 13
MEJA : 7 DAN 13
TANGGAL PRAKTIKUM : 21 Februari 2019

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN FARMASI
2019
I. TUJUAN
 Mampu membuat sediaan elixir.
 Terampil dalam membuat sediaan elixir.

II. RESEP

III. KELENGKAPAN RESEP


- Paraf dokter
- Umur pasien
- Volume sediaan
- Kekuatan Difenhidramini Hydrochloridum 12,5 mg , 10 mg
IV. RESEP STANDAR
Diphenhydramini Elixir I / Elixir Dipenhydramina I (Fornas Edisi.II hal.112)
Setiap 5 ml mengandung :
- Diphenhydramini Hydrochloridum 12,5 mg
- Aethanolum 750 µl
- Sirupus Simplex 1,75 ml
- Zat tambahan yang cocok secukupmya
- Aquadest ad 5 mL

Sediaan berkekuatan lain 10 mg

V. DAFTAR OBAT/PENGGOLONGAN OBAT


- Golongan obat narkotika : -
- Golongan obat psikotropika : -
- Golongan obat keras : Diphenhydramini Hydrochloridum
- Golongan obat bebas terbatas : -
- Golongan obat bebas :
VI. TEORI
1. Diphenhydramini Hydrochloridum (F.I ed. V halaman 315)
Nama lain : Diphenhydramine Hydrochloride
Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau. Jika terkena cahaya,
perlahan-lahan warna menjadi gelap. Lrutan praktis netral terhadap
kertas lakmus P.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol da dalam kloroform;
agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzen dan
eter.
Penyimpanan : Dalam wadah terrtutup rapat, tidak tembus cahaya,
pada suhu ruang.
Khasiat dan penggunaan : Antihistaminikum
Dosis Maksimum : 1x = 100 mg, 1 hari = 250 mg
2. Aethanolum (F.I ed. III halaman 320)
Nama lain: Alkohol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakardengan memberikan
nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya;
di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Khasiat : Zat tambahan
Dosis Maksimum : -
3. Sirupus Simplex (F.I ed. III halaman 567 )
Nama lain: Sirup Gula
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, rasa manis.
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam eter.
Khasiat : Zat tambahan.
VII. USUL
- Menggunakan zat tambahan pewarna dan perasa anggur 1 tetes
VIII. DISPENSASI
-
IX. PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM
1. Diphenhydramini Hydrochloridum

DM 1× = 100 mg

DM 1 hari = 250 mg

(F.I ed. III halaman 967)


DM umur
16
1× = × 100
20

= 80 mg

16
1 hari = 20 × 250
= 200 mg

Dalam 1 cth mengandung

= 12,5 mg

% DM 1×
12,5
= × 100%
80

= 15,625 % < 100%

% DM 1 hari
12,5×2
= × 100%
200

= 12,5% < 100%

Jadi resep dapat dibuat

X. PERHITUNGAN BAHAN
70
1. Diphenhydramini HCl = × 12,5
5

=175 mg / 0,175g
2. Kelarutan Diphenhydramini HCl = 1 : 10
= 0,175 : 0,175 mL ~ 10,5 mL
70
3. Aethanolum = × 750
5

= 10.500 µl / 10,5 mL
70
4. Sirupus Simplex = × 1,75
5

= 24,5 mL
5. Perasa Anggur = 1 gtt
6. Aquadest = 70 – (10,5+24,5)
=35 mL
XI. PENIMBANGAN
1. Diphenhydramini HCl = 0,175 g / 175 mg
2. Aethanolum = 10,5 mL
3. Sirupus Simplex = 24,5 mL
4. Perasa Anggur = 1 gtt
5. Aquadest = ad 70 mL (± 30 mL)
XII. PROSEDUR
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Timbangan disetarakan.
3. Botol dikalibrasi 70 mL.
4. Bahan-bahan ditimbang.
5. Diphenhydramini HCl dilarutkan dengan Aethanolum 10,5 mL di dalam
beker glass, dimasukan kedalam botol, bilas dengan aquadest.
6. Sirupus simplex dimasukan kedalam botol.
7. Ditambahkan zat tambahan 1 tetes kedalam botol.
8. Aquadest dimasukan kedalam botol ad 70 mL.
9. Botol ditutup, dan dikocok.
10. Dikemas, diberi etiket dan label.
11. Diserahkan.

XIII. KEMASAN/WADAH
Botol 100 mL

XIV. ETIKET

XV. LABEL
XVI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dibuat sediaan dalam bentuk elixir. Elixir adalah
sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap. Sediaan yang dibuat
adalah Elixir Diphenhydramini sebanyak 70 mL. Elixir Diphenhydramini terdiri dari
Diphenhydramini HCl, Aethanolum, Sirupus Simplex, Zat tambahan, dan Aquadest.

Diphenhydramini HCl memiliki nama lain Diphenhydramin Hydrochloride.


Dengan pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau. Jika terkena cahaya,
perlahan-lahan warna menjadi gelap. Larutan praktis netral terhadap kertas
lakmus P. Diphenhydramini HCl memiliki kelarutan Mudah larut dalam air, dalam
etanol da dalam kloroform, agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut
dalam benzen dan eter. Penyimpanan untuk Diphenhydramini HCl dalam wadah
terrtutup rapat, tidak tembus cahaya, pada suhu ruang. Memiliki khasiat dan
keguanaan antihistaminikum.

Sirupus Simplex atau sirup gula. Dengan pemerian cairan jernih, tidak
berwarna, rasa manis. Memiliki kelarutan larut dalam air, mudah larut dalam air
mendidih, sukar larut dalam eter. Memiliki khasiat kegunaan sebagai zat
tambahan.

Aethanolum memiliki nama lain etanol dengan pemerian Cairan tak berwarna,
jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah
terbakardengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Etanol memiliki
kelarutan Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan etanol Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di
tempat sejuk, jauh dari nyala api. Memiliki khasiat dan kegunaan zat tambahan.

Dalam pembuatan elixir kali ini menggunakan Difenhidramin HCl sebagai


Antihistamin, Etanol sebagai zat tambahan, sirupus simplex sebagai zat tambahan.

Pada prosedur pembuatan sediaan hal yang pertama dilakukan adalah


menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu melakukan kalibrasi botol 70 mL. Setelah
itu menimbang seluruh bahan. Difenhidramin HCl dilarutkan dengan 5 mL
aethanolum di dalam beker gelas kemuadian diaduk hingga larut dan dimasukkan
ke dalam botol. Ke dalam botol ditambahkan sirupus simplex dan 1 tetes perasa
anggur. Aquadest ditambahkan ke dalam botol hingga 70 mL. Lalu botol ditutup
setelah itu dikocok agar homogen. Diberi etiket dan label pada botol setelah itu
sediaan diserahkan.

Pada pembuatan sediaan kali ini etiket yang digunakan etiket putih karena
sediaan kali ini ditunjukan untuk pemakaian dalam (per oral). Sediaan ditunjukan
untuk Amar Zoni dengan penggunaan pagi 1 sendok teh dan malam 1 sendok teh.
Label yang digunakan yaitu label NI. Label NI digunakan karena dalam sediaan
terkandung obat keras. Kemasan yang digunakan yaitu botol 100 mL.

Anda mungkin juga menyukai