“Kalam menurut kami (Ulama Nahwu) adalah ucapan yang memberi faidah, seperti
ungkapan: Istikamahlah.”
Definisi kalam atau ungkapan dalam Alfiyah dibuat simpel namun dalam. Cukup dengan
perkataan mufid. Secara gampang, mufid adalah keadaan ungkapan yang membuat pendengar
memahami atau mengerti apa isi ungkapan itu.
“Senang terhadap kebaikan adalah juga kebaikan. Perbuatan baik bisa menghiasi diri …”
Kalimat dalam potongan bait ke 127 tersebut adalah contoh dari ism nakirah yang boleh
dibuat mubtada. Penyebabnya, nakirah tersebut beramal menashabkan kata sesudahnya.
Sehingga kata fi al-khair, secara posisi tarkibnya dalam mahal nashab. Sedangkan kalimat
kedua adalah contoh nakirah yang di-idhafahkan kepada nakirah lain sehingga ia bisa dibuat
sebagai mubtada.
Makna tersirat dari bait di atas mengingatkan kita pada salah satu ungkapan dari Abu Darda,
“Jadilah orang alim, atau pelajar, ataupun penggemar, ataupun pengikut. Jangan jadi yang
ke lima, sehingga kau akan hancur.” Ditanyakan, “Apa yang kelima?” “Yaitu ahli bidah”.
Menurut al-Baihaqi perkataan ini dari jalur riwayat lain merupakan hadits marfu’ yang
derajatnya daif (al-Madkhal ilaa as-Sunan al-Kubra, 1/288).
Makna bait tersebut, senanglah terhadap kebaikan, karena itu juga sudah termasuk kebaikan.
Lebih baik lagi jika meningkat ke perbuatan baik yang tentu menghiasi pelakunya
“Terkadang, ungkapan yang menunjukkan makna mashdar juga bisa menggantikan mashdar
sebagai maf’ul muthlaq. Seperti,… (Bersungguhlah dengan segala kesungguhan dan
berbahagialah dengan segala kebahagiaan).”
Bait ke 289 ini adalah perluasan keterangan tentang maf’ul muthlaq. Fungsinya dalam kalam
adalah sebagai penguat. Memperjelas jenis macam perbuatan, ataupun menjelaskan berapa
kali perbuatan atau fi’il.
Maknanya jelas, ketik,a usaha kita dalam meraih tujuan dibarengi kesungguhan yang berlipat
ganda. Dalam bahasa Indonesia, kutipan contoh bait di atas selaras dengan ungkapan Berakit-
rakit dahulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Bait ke 448 dan 449 tersebut adalah contoh dan isyarat tentang bentuk mashdar qiyasi untuk
fi’il tsulasi mazid atau kata kerja yang lebih dari tiga huruf. Pada fi’il yang memiliki huruf ilat
di tengah (bina ajwaf) maka bentuk mashdar-nya memerlukan tambahan ta pada akhir kata.
5. Pantang Menyerah
َاء
ِ عدَ َ َولَ ْو ت َ َوالَتْ ُز َم ُر األ#َاء
ِ الَ أَ ْقعُ ُد ا ْل ُج ْبنَ ع َِن ا ْل َه ْيج
“Tak akan aku berpangku tangan karena takut berperang, meskipun pasukan musuh datang
bertubi-tubi.”
Sengaja bait ini diakhirkan agar lebih berkesan. Urutan ke 302, dan bait terakhir dalam bab
maf’ul lah. Menerangkan bahwa mashdar atau kata kerja asal yang memenuhi syarat untuk
menjadi maf’ul lah (sama waktu dan pelaku dengan fiil yang dijelaskan alasannya) bisa saja
digunakan sebagai maf’ul lah dengan disertai alif lam.
Tak akan mundur meski hancur, tak kan gentar meski harus terkapar. Rawe-rawe rantas,
malang-malang putung.
Maknanya jelas. Sebuah moto dalam berjuang meraih tujuan. Tetap teguh meski ujian dan
cobaan menghadang.
1. kalau bisa nyaman dengan yang dekat, mengapa harus cari yang jauh
Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka
pergunakanlah dhomir muttasil ( tersambung dengan fi’il )
Contoh: ضربتُك, bukan إيك ضربت
Dalam konteks cinta dan mencari pasangan, banyak yang menyarankan bahwa harus mencari
dari kalangan yang masih dalam satu lingkungan, semisal satu desa, satu kampus/pondok
pesantren, atau bahkan satu kelas.
Alasannya sederhana, karena pasangan yang masih dalam satu
lingkungan/almamater,pemikiran dan ideologinya mungkin selaras. Hal itu, sedikitnya akan
berpengaruh pada kelanggengan hubungan tersebut.
Namun, hal itu hanyalah sebagai saran, pada akhirnya mencari pasangan dari lingkungan
yang jauh berbeda pun bukanlah sebagi larangan.
Biarkanlah sang waktu sendiri yang menjawab perihal sang jodoh.
2. Adakalanya pasangan yang cocok itu berawal dari orang yang tidak pernah kenal
sama sekali.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang.
Lazimnya memang seperti itu, karena benih-benih cinta sendiri akan timbul karena berbagai
faktor, salah satunya dengan saling mengenal ataupun sering bertemu.
Namun inilah salah satu keajaiban cinta. Pada kenyataanya, banyak sekali cinta bahkan jodoh
yang bersatu dengan berbagai hal sederhana atau bahkan hal-hal instan.
Adakalanya saling jatuh cinta pada pandangan pertama, dan langsung tembus pada garis
finish yang disebut pernikahan.
Sama seperti perdebatan ulama nahwu diatas, maka bisa saja sang wanita itu memilih orang
yang pertama, karena memang paling awal menyatakan cinta, atau mungkin juga memilih
orang yang kedua dengan alasan karena yang paling baru. Namun kedua alasan itu harus
sesuai dengan pertimbangan yang disebutkan sebelumnya, karena keelokan paras saja tidak
cukup, harus ada unsur cerdas juga dewasa dalam diri setiap orang yang
ingin melanjutkan kejenjang yang selanjutnya.
Bait berikut merupakan contoh dari bentuk mubtadha yang terbentuk dari isim nakiroh.
Etika dalam menyatakan cinta adalah mengobservasi dahulu calon pasangan kita, apakah dia
sudah ada yang melamar atau belum, apakah dia sudah punya kekasih atau belum. Karena
dalam islam sendiri, melamar lamaran orang sangatlah dilarang.
Walaupun mungkin cinta tak bisa disalahkan, atau mungkin janur kuning belum melengkung,
tapi cinta kita itu juga harus dilandasi dengan adab dan tatakrama.
Karena tikung menikung, bukanlah suatu tatakrama.
# Hakikatnya sama saja dengan hubungan dhomir yang timbul dari isim asal tersebut.
Bait ini menjelaskan tentang syaagil dalam istighol, untuk dijelaskan lebih detail mungkin
akan sangat panjang, namun saya akan coba untuk menjelaskan lewat contoh saja.
Contoh awal dari istigholزيدا ضربته
Contoh istighol dengan taabi’ زيدا ضربت رجال يحبه
Pada pengamalan istighol, kedua contoh ini sama saja.
Dalam masalah cinta jarak jauh, pertemuan adalah sesuatu yang sangat sulit, namun juga
sangat diharapkan. Namun terkadang bagi mereka yang LDR, menelpon atau bahkan melihat
foto kekasihnya saja, mampu mengobati rindu yang datang, layaknya bertemu langsung
empat mata.
Karena cinta yang haqiqi tidak akan luntur hanya dengan jarak.
6. MOVE ON DONG!!.
Ada segelintir orang yang mungkin tak mampu untuk menemukan sebuah pencerahan
tatkala merasakan pahitnya cinta, bahkan mungkin dia bertekad dalam hatinya untuk tidak
lagi merasakan cinta.
Itu adalah hal yang sangat salah, karena pada dasarnya, semua orang mempunyai jodoh
masing-masing dan akan dipertemukan dengan jodohnya kelak. Bisa saja, perpisahan yang
terjadi, menunjukan bahwa dia adalah jodoh yang salah, dan yang harus kita lakukan adalah
melakukan persiapan agar kita cukup pantas, ketika kelak dipertemukan dengan jodoh kita.
So, jangan berkecil hati, karena semua akan indah pada waktunya.
Adakalanya orang jatuh cinta namun memilih untuk menyimpan sejenak perasaan itu, bukan
tanpa alasan,namun lebih kerena dia menganggap bahwa cinta untuk saat ini hanyalah sebuah
keinginan yang belum mencapai tingkat kebutuhan.
Namun bukan berarti dia melupakan cinta tersebut, dia tetap mencinta namun dengan cara
yang samar. Karena mungkin dia berfikir jauh kedepan, mempersiapakan diri sebaik
mungkin agar dia menjadi sosok yang pantas.
Lebih tepatnya dia mencinta dengan cara yang berbeda, namun indah.
Karena cinta bukan hanya sekedar tentang merasa nyaman, namun lebih kepada memberi
rasa nyaman.
Karena cinta bukan hanya menerima, tapi memberi dan memberi.
.
selamat membaca!!!
ِف
َ ُحذ َما إِذَا ب
ِ ا ِالع َْرا فِي َُع ْنه فَ ََخل يَأْتِى اف
َ ضَ ْال ُم يَ ِلي َو َما
Santri itu jadi penerus bagi perjuangan para Ulama di muka bumi Alloh ini ,
di kala mereka di panggil untuk menghadap keribaan Alloh
تج ِّمَل ً تج ِّمَل من إجمال وأجمَل تزكية وز ِّكه
التزم التا ذا ً وغالبا إقامة أقم ث ِّم ً استعاذة واستعذ
Sucikanlah hatimu, hiasilah hatimu seperti orang yang pandai menghias dirinya dengan budi
pekerti yang luhur. Dan mintalah pertolongan serta perlindungan pada Allah. Apabila
mampu mengerjakannya, Insyaallah akan tetap mendapat kebahagiaan.
َ
إ ْعتَلق بِ ِه َما َوس ِْم َ
أ ْو بِ َوس ِْم ِه سبَق
َ َما ُمتِ ُّم ت َابِ ٌع ُفَالنَّ ْعت
Sifat seorang anak itu tergantung pada orang tua yang mendidiknya, baik melihat tingkah
laku orang tua sendiri ataupun orang sekelilingnya
kang Ujang Saged filsopis di atas artinya tidak PATEN atau dalam bahasa arab Goir
Muttrorid.
أ ُ ْسنِدا ث
ِ اإلنَا
ِ نُ ْو ِن ِإ َلى فِ ْع ًَل ُم َؤ ِ ِّكدا قَ ْبلَ َها ِز ْد َوأ َ ِلفًا
Bilamana kau mencintai seorang perempuan, sebelum kau utarakan isi hatimu.
Tumbuhkanlah rasa kepercayaan pada perempuan tersebut dengan prilaku yang terpuji.
َر َو ْوا قد ف ُك اَل بالفتح ُخ ِ ِّف ْفه ْأو ِالفتح غير
َ التالي س ِ ِّك ْن
َ و
Karna wanita di ibaratkan pohon yang bengkok, maka ajaklah istrimu untuk hidup dalam
ketentraman dengan cara meluruskan segala prilaku yang salah dan selalu memaafkan segala
kesalahan serta menuntunnya ke jalan yang benar.
يثبتا لن أربعة على زاد متى القصر ذو التأنيث وألف
Akal wanita pikirannya itu sangatlah sempit 1% dibanding dengan akal pikiran pria yang
99%.
Di ibaratkan luas laki-laki yang boleh memiliki istri empat. Wanita hanya boleh memiliki
suami satu.
ينجزما بأن الفعل خصص قد كما بالجر خصص قد واالسم
Janganlah kau seperti kalimat isim yang mau mengerjakan suatu yang rendah menurut
kacamata islam, namun berpegang teguhlah seperti kalimah fiil, bisa hidup istiqomah dan
tidak mau mengerjakan sesuatu yang tidak semestinya.
ينجعل لم غيرها أو إلن ً شرطا ُج ِعل لو ً جوابا ً حتما بفا واقرن
Menjawab salam itu hukumnya wajib ain bila yang ada hanya satu orang, namun bila yang
diberi salam itu orang banyak maka hukumnya fardu kifayah.
فاقترب برا
ِّ أنت أ ِّما كمثل ارتكب عنها ما تعويض أن وبعد
Pasti berlaku menggantikan diri kepada derajat yang lebih tinggi jika diri tersebut telah
dikenakan sesuatu yang dapat mengembalikan kepada jati diri yang hakiki. Maka dekatkanlah
dirimu kepada Allah niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan yang hakiki yaitu
menyandang gelar waliyulloh. )Riyadul Alfiyah sadang)
كحظلت
ِ ِّح ِّجة تبيِّن لم إن ثبت قي ٍد بَل ً زيادة وامنع
Janganlah berlebihan dalam segala hal tanpa diiringi Vaktualisasi yang loyal. )Riyadul
Alfiyah sadang)
jika kkasih tlah tmukan jodohnya # maka pndamlah cintamu kpada nya.
krna aamil wajib domirkan isimnya # jika aamil trpisah dgn ma'mulnya.
(Alfiyyah ibnu malik)
namun do'a dan kkaguman ku pda mu insya alloh ta kan ku pndam slalu.
krna ku ta mau ada air mata ksdihan di fifimu
Bismillah...
Waqoddimil awwala 'indal wad'i ¤ liannahu muqoddanun bithob'i