Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DAN LAPORAN HASIL PERAWATAN DAN PENCEGAHAN


DIARE DI POLI MTBS PUSKESMAS KECAMATAN KEBUN
JERUK

Di Susun Oleh :
Syientiya Tasya Bilitaria 20180305020
Puspita Anggraeni P.W 20180305029
Janiba Latuconsina 20180305022
Gusti Melinda M.F 20180305018

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDY PROFESI NERS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun
bantuan lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Citra Hariati, Amd.Kep selaku pembimbing lahan
2. Ibu Satria Gobel, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku dosen mata ajar
keperawatan komunitas
Demikian penulisan laporan ini, penulis menyadari banyak keterbatasan dan
kekurangan pada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan
penulisan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat pada semua pihak.

Penulis

25 Februari 2019

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi .........................................................................................................3
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan Instraksional Umum ................................................................4
B. Tujuan Instraksional Khusus ................................................................4
C. Materi Penyuluhan ...............................................................................4
D. Kegiatan Belajar Mengajar ..................................................................5
E. Pengorganisasian ..................................................................................5
F. Evaluasi .................................................................................................6
G. Sumber .................................................................................................7
Lampiran
Daftar Pustaka

3
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diare


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Dan Pencegahan Diare
Sasaran : Pengunjung Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk
Hari/ Tanggal : Rabu, 27 Februari 2019
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Syientiya Tasya Blitaria

A. Tujuan Instraksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit pengunjung Poli MTBS
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk diharapkan mampu melakukan perawatan
dan pencegahan diare.

B. Tujuan Instraksional Khusus (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pengunjung Poli
MTBS mampu :
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Menyebutkan penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Menyebutkan pencegahan diare
5. Menyebutkan cara perawatan diare
6. Menjelaskan pembuatan larutan gula garam dan oralit

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Pencegahan diare
5. Cara perawatan diare
6. Cara pembuatan larutan gula garam dan oralit
D. Kegiatan Belajar Mengajar
No Kegiatan Metode Media Waktu

4
1 Pembukaan Ceramah - 5 menit
a. Memberi Salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan  Ceramah  Lembar 20 menit
a. Menjelaskan pengertian diare  Diskusi
balik
 Tanya
b. Menjelaskan penyebab diare  Leaflet
jawab
c. Menjelaskan tanda dan gejala
diare
d. Menjelaskan pencegahan diare
e. Menjelaskan cara perawatan
diare
f. Menjelaskan cara pembuatan
larutan gula garam dan oralit
3 Penutup Ceramah - 5 menit
a. Evaluasi
b. Menyimpulkan materi
c. Mengucapkan salam.

E. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Satria Gobel, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Citra Hariati, Amd.Kep
2. Moderator : Puspita Anggraeni PW
3. Pemateri : Syientiya Tasya Blitaria
4. Observer : Gusti Melinda M.F
5. Fasilitator : Janiba Latuconsina
6. Notulensi : Ester D.R. Pasaribu

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. 90 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 100 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :

5
a. Menyebutkan pengertian diare
b. Menyebutkan penyebab tuberculosis
c. Menyebutkan tanda dan gejala diare
d. Menyebutkan pencegahan diare
e. Menyebutkan cara perawatan diare
f. Menjelaskan pembuatan larutan gula garam dan oralit

G. Sumber
Ariani, A Putri. (2016). Diare : Pencegahan dan Pengobatannya. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku Saku Diare Edisi 2011. Jakarta : Jakarta
Departemen Kesehatan RI.

Ficher Tambuwun, “Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare


Pada Anak Usia Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado’’, Tesis
Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi 2015, dalam
http://ejournal.unsart.ac.id Pdf. Diakses 25 Februari 2019.

Maria Gultom , “Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Diare Pada


Anak di SDN 3 Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat ”, Tesis
Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi 2018, dalam
http://ejournal.unsrat.ac.id Pdf. Diakses 25 Februari 2019.

6
Lampiran
MATERI PENYULUHAN DIARE

A. Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering biasanya tiga kali atau
lebih dalam satu hari. (Depkes RI, 2011)

B. Penyebab Diare
1. Infeksi: virus, bakteri, parasit.
2. Keracunan makanan
3. Makanan/ minuman yang tercemar kuman penyakit, basi, dihinggapi lalat
dan kotor.
4. Botol susu dan dot yang tidak bersih
5. Mamabsorbsi serta diare yang terkait dengan pemberian antibiotik yang
tidak tepat
6. Lingkungan yang kotor (Ariani, 2016).

C. Tanda Dan Gejala Diare


1. Buang air besar 3-4 kali sehari
2. Kadang muntah 1 – 2 kali sehari
3. Kadang panas
4. Tidak mau makan
5. Badan lesu dan lemas
6. Mata cekung
7. Bibir kering dan biru
8. Tangan dan kaki dingin (Ariani, 2016).

D. Pencegahan Diare
1. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih sebelum makan dan sesudah
makan
2. Semua anggota keluarga BAB dijamban yang sehat.
3. Jika diberi susu botol maka rebus botol susu dan dot sebelum dipakai
4. Cuci bahan masakan dengan bersih, makanan dan minuman harus
dimasak terlebih dahulu
5. Berikan ASI ekslusif pada bayi dapat mencegah diare karena ASI
terjamin kebersihannya dan cocok untuk bayi
6. Berikan makanan pendamping ASI yang baik dan benar
7. Gunakan air bersih yang cukup
8. Berikan imunisasi campak (Ariani, 2016).

E. Cara Perawatan Diare

7
1. Bila anak diare segera beri banyak minum seperti air rumah tangga
2. Untuk bayi dan balita yang masih menyusi tetap diberikan ASI lebih
sering dan lebih banyak.
3. Bila anak sudah memperoleh makanan tambahan dilanjutkan makanan
diberikan seperti biasanya
4. Saat anak diare sebaiknya diberi makanan yang lunak, mudah di cerna
dan tidak merangsang.
5. Oralit dan ASI diteruskan selama bisa minum
6. Segera dibawa ke rumah sakit / puskesmas fasilitas perawatan jika :
a. Diare lebih dari 10 kali sehari.
b. Tinja bercampur lendir dan darah.
c. Diare lebih dari 2 hari
d. Muntah terus menerus .
e. Diare disertai demam.
f. Kekurangan cairan tubuh ditandai : (Rasa haus berlebihan; Kulit,
bibir, dan lidah kering; Air kencing sedikit, warna lebih gelap/jarang
kencing/tidak kencing selama 6 jam; Hilang selera makan, mata
cekung, tubuh lemah, kulit teraba dingin) (Maria, 2018).

Prinsip dan penatalaksaan diare adalah LINTAS DIARE, yang didukung oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan rekomendasi WHO.
Kementrian Kesehatan telah menyusun Lima Langkah Tuntaskan Diare
(LINTAS DIARE) yaitu:
1. Rehidraasi menggunakan Oralit osmolaritas rendah
Oralit adalah campuran garam elektrolit yang terdiri atas Natrium klorida
(NaCl), Kalium Klorida (KCl), sitrat dan glukosa. Oralit osmolaritas
rendah telah direkomedasikan oleh WHO dan UNICEF (United Nations
International Children's Emergency Fund). Manfaat Oralit. Berikan oralit
segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengobati dehidrasi sebagai
pengganti cairan dan elekrolit yang terbuang saat diare. Sejak tahun
2004, WHO/UNICEF merekomendasikan Oralit osmolaritas rendah.
a. Cara pembuatan oralit
1) Cuci tangan dengan air dan sabun

8
2) Sediakan 1 gelas air yang mendidih + 200cc
3) Masukkan 1 bungkus oralit kedalam gelas
4) Aduk sampai rata
5) Berikan larutan oralit kepada balita

b. Cara memberikan Larutan Oralit


1) Di bawah 1 tahun 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas
setiap kali mencret
2) Di bawah 5 tahun (anak balita) 3 jam pertama 3 gelas,
selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
3) Anak diatas 5 tahun 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas
setiap kali mencret
4) Anak diatas 12 tahun & dewasa 3 jam pertama 12 gelas,
selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret (1 gelas : 200 cc).

2. Zinc selama 10 hari berturut-turut


Zinc baik dan aman untuk pengobatan diare. Berdasarkan hasil penelitian
Departement of Child and Adolescent Health and Development, World
Health Organization yaitu:
a. Zinc sebagai obat diare
1) 20% lebih cepat sembuh jika anak diare diberi Zinc (Penelitian
di India)
2) 20% risiko diare lebih dari 7 hari berkurang
3) 18%-59% mengurangi jumlah tinja
4) Mengurangi risiko diare berikutnya 2-3 bulan ke depan

b. Zinc pencegahan dan pengobatan diare berdarah


Pemberian Zinc terbukti menurunkan kejadian diare berdarah

c. Zinc dan Penggunaan Antibiotik irasional


1) Sampai saat ini pemakaian antibiotik pada diare masih 80%
sedangkan jumlah diare yang seharusnya diberi antibiotik tidak
lebih dari 20% sangat tidak rasional, (data sesuai dari hasil

9
presentasi dr.M.Juffrie,PhD,SpA(K) dalam kongres XIV IKA
dan Bidan Indonesia, Padang, 2008)
2) Pemakaian Zinc sebagai terapi diare apapun penyebabnya akan
menurunkan pemakaian antibiotik irasional

d. Zinc mengurangi biaya pengobatan


1) Mengurangi jumlah pemakaian antibiotik dan
2) Mengurangi jumlah pemakaian Oralit

e. Zinc aman diberikan pada anak


Cara Pemberian Obat Zinc :
1) Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat obat Zinc
selama 10 hari berturut-turut
2) Larutkan tablet dalam 1 sendok air minum atau ASI (tablet
mudah larut kira-kira 30 detik, segera berikan ke anak)
3) Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat
Zinc, ulangi pemberian dengan cara potong lebih kecil
dilarutkan beberapa kali hingga 1 dosis penuh.
4) Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan
infus, tetap berikan obat Zinc segera setelah anak bisa minum
atau makan.

3. Pemberian ASI dan makanan.

4. Pemberian antibiotic sesuai indikasi


Antibiotik jangan diberikan kecuali atas indikasi misalnya pada diare
berdarah dan kolera, pemberian antibiotik yang tidak tepat akan
memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu flora usus.
Selain itu pemberian antibiotik yang tidak tepat akan mempercepat
resistensi kuman terhadap antibiotik dan menambah resistensi kuman.

5. Nasihati pada ibu/pengasuh anak


Nasihat diberikan kepada orang tua/ pengasuh bagaimana memberikan
pengobatan diare di rumah, pemberian makan dan segera kembali ke

10
petugas kesehatanan /puskesmas bila terdapat tanda bahaya yang berupa
demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit,
sangat haus dan diare makin sering.

11
Lampiran Evaluasi
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian diare ?
2. Sebutkan penyebab diare ?
3. Sebutkan tanda dan gejala diare ?
4. Sebutkan pencegahan diare ?
5. Sebutkan cara perawatan diare ?
6. Sebutkan cara pembuatan larutan gula garam dan oralit ?

Kunci Jawaban
1. Pengertian Diare
2. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering biasanya tiga kali atau
lebih dalam satu hari.
3. Penyebab diare
a. Infeksi: virus, bakteri, parasit.
b. Keracunan makanan
c. Malabsorbsi serta diare yang terkait dengan pemberian antibiotik yang
tidak tepat
d. Lingkungan yang kotor
4. Tanda dan Gejala diare seperti
Buang air besar 3-4 kali sehari , kadang muntah 1 – 2 kali sehari , kadang
panas, tidak mau makan , badan lesu dan lemas , mata cekung , bibir kering
dan biru , tangan dan kaki dingin
5. Pencegahan diare antara lain :
a. Berikan ASI ekslusif (berikan bayi ASI sampai 6 bulan)
b. Jika diberi susu botol maka rebus botol susu dan dot sebelum dipakai
c. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih sebelum makan dan sesudah
makan
d. Cuci bahan masakan dengan bersih, makanan dan minuman harus
dimasak terlebih dahulu
e. Lingkungan rumah dan sekitarnya huarus bersih
f. Biasakan buang air besar di WC
6. Cara perawatan diare antara lain :
a. Untuk mencegah Dehidrasi beri anak minum lebih banyak dari biasanya
b. ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
c. Makanan diberikan seperti biasanya
d. Sebaiknya yang lunak, mudah di cerna dan tidak merangsang
e. Oralit dan ASI diteruskan selama bisa minum
f. Segera dibawa ke rumah sakit / puskesmas fasilitas perawatan
7. Cara membuat larutan gula garam dan oralit

12
a. Cuci tangan dengan air dan sabun
b. Sediakan 1 gelas air yang mendidih + 200cc
c. Masukkan 1 bungkus oralit kedalam gelas
d. Aduk sampai rata.

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

PERAWATAN DAN PENCEGAHAN DIARE

A. Tahap Pre
Sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, timmelakukan briefing acara dan

melakukan koordinasi dengan pihak KPLDH Puskesmas Kecamatan Kebon

Jeruk melakukan koordinasi dengan petugas di MTBS


Hambatan : Kami tidak di dampingi pihak KPLDH terkait rapat akreditasi

B. Tahap Kerja
Pembukaan. Moderator membuka acara jam 9.30 WIB. Moderator

memperkenalkan diri dan memperkenalkan seluruh anggota tim. Moderator

dipegang oleh Puspita Anggraeni P.W, Pemateri Syientiya Tasya Blitaria,

Fasilitator oleh Janiba Latuconsina dan Observer Gusti Melinda dan

Notulensi Ester D.R. Pasaribu. Moderator menjelaskan tujuan kegiatan

13
penyuluhan kesehatan serta melakukan kontrak waktu kegiatan penyuluhan

kesehatan selama 30 menit. Pembukaan dilakukan selama 3 menit.


Hambatan : Kegiatan pembukaan dilakukan dalam waktu 3 menit,

sedangkan dalam rencana SAP adalah 5 menit.

Acara Inti : Moderator memberikan acara ke pemateri untuk memulai

pemaparan materi. Pemateri menjelaskan pengertian diare, menjelaskan

penyebab diare, menjelaskan tanda dan gejala diare, menjelaskan pencegahan

diare, menjelaskan cara perawatan diare, menjelaskan cara pembuatan larutan

gula garam dan oralit. Peserta menyimak materi dengan tertib.

Hambatan : waktu pelaksanaan pemberian materi dilakukan dalam 10 menit,

sedangkan dalam SAP pemberian materi direncanakan dalam 20 menit.

C. Tahap Terminasi
Penutup. Pemateri memberikan simpulan materi dan melakukan review

materi dengan peserta. Pemateri mengembalikan acara kepada moderator.

Moderator membuka sesi pertanyaan namun pada saat sesi pertanyaan peserta

tidak ada yang bertanya. Moderator mengucapkan terima kasih dan menutup

acara.
Hambatan : waktu sesi pertanyaan peserta tidak ada yang bertanya

14
DOKUMENTASI

15

Anda mungkin juga menyukai