Anda di halaman 1dari 62

Struktur Cabang dan Ranting Muhammadiyah

Ketua Umum Drs. Nasiruddin, M.Ag Potroyanan


Ketua I H. Sugiman, S.Pd Sembungan
Ketua II Muh. Pardiyo, S.T.,S.Kom Rembun
Ketua III Drs. Khusnul Hadi, M.M Lembahbang
Sekretaris Dhimas Suro, S.Pd Jeron
Wakil Mardiyanto, S.Pd Tlangu
Sekretaris
Bendahara H. Sujadi Manggen
Wakil Shodiq, S.Pd Jeron
Bendahara
Majelis Dikdas Suparno, S.Ag Ketintang
Koordinator
Anggota Djuwaini, S.Pd Baratan
Anggota Rahmat Rais, S.Ag., M.Pd.I Mgremi
Anggota Joko Suroyo, S.Pd.I Rebun
Anggota Ngamardi, S.Pd.I Asemgrowong
Anggota Drs. Supriyono Tlangu
Majelis H. Kismadi, S.Ag Guli
MKKM
Koordinator
Anggota H. Sardi Grinting
Anggota H. Suhud Pulutan
Anggota H. Sarmin Yuwanto Putat
Anggota H. Sumardi Girang Ledok
Anggota H. Wasri Randualas
Majelis Tarjih Drs. Suhardi, M.Ag Watu Tebok
Koordinator
Majelis Tarjih Drs. Suhardi, M.Ag Watu Tebok
Koordinator
Anggota H. Rosyid Subandi Potroyanan
Anggota H. Samzaini, S.Ag Sembungan
Anggota H. Zainal Abidin Tlangu
Anggota H. Slamet HR Putat
Majelis Tabliq Mustamiin, S.Pd.I Sempol
Koordinator
Anggota Nur Ikhsan, S.Pd.I Mangurejo
Anggota H. Kharis Muanis, S.Ag Tinawas
Majelis Wakaf H. Nur Aziz Mojorejo
Koordinator
Anggota Suhud, S.Pd.I Bendo
Anggota Muh. Arkanuddin, S.Ag Potroyanan
Anggota Arkhanudin, S.Pd Tinawas
Majelis Daryono, S.Sos., M.Si Krompakan
Ekonomi
Koordinator
Anggota Adha Nur Mujtahid, S.E Tlangu
Anggota Drs. Supadi Watu Tebok
Anggota Hanan Warsito, S.E Cemoro
Majelis Kader H. Kasino, S.Ag Tegal Giri
Koordinator
Anggota Paidi, S.Pd.I Keyongan
Anggota Sumar, S.Pd Tagung
Anggota Hadi Purnomo, S.Pd.I Ketintang
Anggota Ikhwanto, S.pd Ngremi
Denah Desa

Jurnal Kegiatan
1. Berita acara
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

OLEH:
AGI NINDA KUMALASARI J120160085
MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Topik : Hipertensi
Penyuluh : AGI NINDA KUMALASARI
MOHAMMAD FAIZAL FIRMANSYAH
ZULAICHOH
CANDRATANI DWI SISWANTI DS
ISANA FEBY DHEANY
ANISYA AYUPUSPITASARI
ALIFTA DHANIS B.R.
AMELIA CAHYANINGTIAS
Tanggal/Bln/Th : 18 Juli 2019
Waktu : Pukul 16.00-17.30 WIB ( 90menit)
Kelompok Sasaran : Lansia
Tempat : Halaman rumah warga
A. Latar Belakang
Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua
dekade terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban
utama kemudian mulai beralih menjadi penyakit tidak menular.
Kecenderungan ini meningkat dan mulai mengancam sejak usia muda.
Penyakit tidak menular yang utama di antaranya hipertensi, diabetes melitus,
kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (Kemenkes RI, 2015).
Belakangan ini banyak masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat,
mulai dari penyakit menular sampai penyakit tidak menular. Salah satu
penyakit tidak menular dan merupakan faktor risiko utama dari stroke, infark
miokard dan penyakit ginjal kronik adalah hipertensi, dimana tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Hal tersebut diakibatkan
karena adanya perubahan gaya hidup dan rendahnya tingkat pengetahuan
seseorang tentang kesehatan (Arifin, 2016).
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya, seseorang
dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90
mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yakni hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor
risiko, seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium,
dislipidemia, kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin D (Dharmeizar,
2012). Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis dokter di Indonesia mencapai
25,8% dan Yogyakarta menduduki peringkat ketiga prevalensi hipertensi
terbesar di Indonesia. Tingkat prevalensi hipertensi diketahui meningkat
seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih
tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat
yang tidak bekerja (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013).
Alasan mengambil penyuluhan kesehatan tentang hipertensi di Desa
Kacangan adalah karena masih jarang masyarakat desa yang mendapatkan
pendidikan kesehatan serta masyarakat yang banyak berpartisipasi aktif
dalam bidang kesehatan. Di Dusun Baratan sendiri termasuk dusun yang
paling banyak penderita hipertensi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang penyakit hipertensi

No Waktu Kegiatan Metode Evaluasi


1 16.00-16.15 Pembukaan: Ceramah a. Menjawab
a. Membuka kegiatan salam
dengan b. Mendengarkan
mengucapkan salam pembukaan
b. Memperkenalkan yang
diri disampaikan
c. Menjelaskan tujuan oleh moderator
dari pendidikan
kesehatan
d. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
e. Menyampaikan
kontrak waktu
2 16.15 – 16.30 Pelaksanaan: Ceramah a. Tanya Jawab
1) Menggali pengetahuan Demonstrasi b. Mendengarkan
peserta tentang dan menyimak
pengertian Hipertensi c. Menyimak
2) Menjelaskan tentang d. Menyimak
Pengertian, Tanda e. Memperagakan
Gejala, komplikasi kembali
Hipertensi, cara f. Mengajukan
merawat pasien pertanyaan
Hipertensi dirumah,
yang dibolehkan dan
dihindari dari
penderita Hipertensi.
3) Menjelaskan manfaat
dari senam kaki
Hipertensi.
4) Menemonstrasikan
senam kaki Hipertensi.
5) Memberikan
kesempatan kepada
klien untuk bertanya

3 16.30-16.50 Evaluasi: Tanya a. Tanya jawab


a. Menyediakan 1 sesi Jawab, b. Tanya jawab
tanya jawab Ceramah
b. Memberikan beberapa Konseling
pertanyaan mengenai
senam kaki Hipertensi
dan memberikan
reinforcement kepada
warga yang bisa
menjawab.

4 16.50-17.20 Penutup: Ceramah a. Mendengarkan


a. Fasilitator seksama
membagikan leaflet b. Kooperatif
b. Menjelaskan c. Menjawab
kesimpulan dari materi salam
penyuluhan
c. Ucapan terimakasih
d. Salam penutup

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi dengan baik.
c. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk
penderita Darah tinggi
e. Obat- obatan untuk hipertensi
f. Komplikasi dari hipertensi
C. KEGIATAN
1. Acara

2. PETUGAS ACARA
Moderator : ISANA FEBY DHEANY
AMELIA CAHYANINGTIAS
Notulen : ANISYA AYUPUSPITASARI
Penyaji : MOHAMMAD FAIZAL FIRMANSYAH
ALIFTA DHANIS BIRUNANSA RENANDIAN
AGI NINDA KUMALASARI
Fasilitator : ZULAICHOH
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS
PENGORGANISASIAN
Pemateri : Menyajikan materi
Moderator : Mengatur jalannya diskusi
Notulis : Mencatat hasil diskusi
Fasilitator : Mendampingi peserta konseling
3. METODE
Konseling, Ceramah, Demonstrasi dan Tanya jawab
4. MEDIA
Leafleat dan konseling
5. SETTING TEMPAT

Penyuluh Penyuluh

PESERTA PESERTA PESERTA

PESERTA PESERTA
6. MATERI
Terlampir
7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Lansia Dusun Baratan tepatnya di rumah warga.
b. Evaluasi Proses
1. Warga Lansia bersedia meluangkan waktu sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
2. Warga Lansia antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
di ketahuinya.
3. Warga Lansia menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
c. Mahasiswa
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas.
d. Evaluasi Hasil
1) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
e. Daftar Pertanyaan
Pertanyaan masyarakat :
1. Bagaimana cara menghitung BB ideal dan IMT?
2. Seperti apa garam yang rendah natrium?
Jawaban :
1. BBI = (TB-100)-10%(TB-100)
IMT= BB/(TB meter)2
2. Garam yang beryodium garam halus
Pertanyaan Penkes :
1. Bagaiamana cara pencegahan Hipertensi?
2. Apa komplikasi Hipertensi/
Jawab :
1. Kurangi berat badan dan Olahraga teratur misalnya lari pagi
seminggu sekali
2. Stroke, gagal jantung
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan
suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999).

B. Penyebab
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah

Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:


a. Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, stres psikologis
b. Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
c. Hipertensi hormonal
d. Bentuk hipertensi lain: obat, cardiovascular, neurogenik (Andy Sofyan,
2012)

C. Tanda dan Gejala


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi
bertahun-tahun, dan berupa:
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
3. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
6. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera (Elizabeth,
2000).

D. Pencegahan
1. Kurangi berat badan
2. Olahraga teratur misalnya lari pagi seminggu sekali
3. Mengubah kebiasaan hidup, misalnya kurangi kopi atau alkohol,
menghindari stress, berhenti merokok dan berusaha hidup santai
4. Mengurangi makanan yang banyak garam atau banyak lemak
5. Kontrol teratur ke puskesmas ataupetugaskesehatanlainnya

E. Diit
Diitmerupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan
diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan
darah menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan
kadar lemak kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah
terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam
tidak lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru,
minyak kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit,
craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging
sapi, daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll
F. Obat-Obatan
1. Diuretik
Diuretik menurunkan tekanan darah terutama dengan cara mendeplesi
simpanan natrium tubuh. Awalnya, diuretik menurunkan tekanan darah
dengan menurunkan volume darah dan curah jantung, sehingga tahanan
perifer menurun. Setelah 6-8 minggu, curah jantung kembali normal
karena tahanan vaskular perifir menurun. Natrium dapat menyebabkan
tahanan vaskular dengan meningkatkan kekakuan pembuluh darah dan
reaktivitas saraf, yang diduga berkaitan dengan terjadinya peningkatan
pertukaran natrium-kalsium dengan hasil akhir peningkatan kalsium
intraseluler. Efek tersebut dapat dikurangi dengan pemberian diuretik atau
pengurangan natrium. Contoh obat diuretik yang sering digunakan untuk
menurunkan hipertensi adalah: spironolactone, dan hydrochlorothiazide
(thiazide) yang mempunyai efek cukup kuat sebagai diuretik dan efektif
untuk menurunkan tekanan darah dalam dosis yang rendah (Benowitz,
2002).
2. Obat simpatoplegik
Mempunyai mekanisme kerja menurunkan tekanan darah dengan cara
menurunkan tahanan perifer, menghambat fungsi jantung, dan
meningkatkan pengumpulan vena didalam pembuluh darah kapasitans
(dua efek terakhir menyebabkan penurunan curah jantung). Contoh obat
golongan ini adalah: Methyldopa dan clonidine (Benowitz, 2002).
3. Obat vasodilator langsung.
Semua vasodilator yang digunakan untuk hipertensi merelaksasi otot
polos arteriol, sehingga dapat menurunkan tahanan vaskular sistemik.
Penurunan tahanan arteri dan rata-rata penurunan tekanan darah arteri
menimbulkan respon kompensasi, dilakukan oleh baroreseptor dan sistem
saraf simpatis, seperti halnya renin angiotensin dan aldosteron. Respon-
respon kompensasi tersebut melawan efek anti hipertensi vasodilator.
Vasodilator bekerja 12 dengan baik apabila dikombinasikan dengan obat
antihipertensi lain yang melawan respon kompensasi kardiovaskular.
Contoh obat –obat vasodilator adalah; Hydralazine dan minoxidil
(Benowitz, 2002).
4. Obat yang menyekat produksi atau efek Angiotensin.
Rilis renin dari korteks ginjal distimulasi oleh penurunan tekanan arteri
ginjal, stimulasi saraf simpatis dan penurunan pengiriman natrium atau
peningkatan konsentrasi natrium pada tubulus distalis ginjal. Renin bekerja
terhadap angiotensin untuk melepaskan angiotensin I dekapeptida yang
tidak aktif. Angiotensin I kemudian dikonversi, terutama oleh enzim
pengubah angiotensin endothelial (endothelial angiotensin-converting
enzyme, ACE), menjadi oktapeptida angiotensin II vasokonstriktor
arterial, yang akan dikonversi menjadi angiotensin III didalam kelenjar
adrenal. Angiotensin II mempunyai aktifitas vasokonsriktor dan retensi
natrium.Angiotensin II dan III menstimulasi rilis aldosteron. Contoh obat
golongan ini adalah; captopril,enalapril dan lisinopril (Benowitz, 2002).
Cara membuat obat tradisional dari bahan mentimun dan belimbing:
1. Setengah kilogram mentimun atau belimbing cuci bersih
2. Kupas kulitnya kemudian parut
3. Saring airnya kemudian diminum
4. Lakukan kurang lebih dua kali sehari

G. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup
penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya
kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa
penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari
kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara
lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif,
down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet
tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya
kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat
meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β). Umumnya,
hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada
pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
DAFTAR PUSTAKA

Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and
Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Corwin, J Elizabeth. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume


2. EGC. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah,


*Brunner & Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta

Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Medah


edisi 8. Jakarta. EGC

Soeparman dkk.1987.Ilmu Penyakit Dalam Ed 2. Penerbit FKUI. Jakarta

Sofyan, Andy.2012. Hipertensi. Kudus

Wiryowidagdo, S & Sitanggang, M. (2002). Tanaman Obat untuk Penyakit


Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia Pustaka
Kemenkes RI. 2015. “Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–
2019”. Diakses melalui https://doi.org/351.077 Ind r.
Arifin, M. H., Weta, I., & Ratnawati. (2016).Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Lanjut Usia di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Tahun 2016,5(7), 2.
Dharmeizar. 2012. “Hipertensi” dalam Medicinus. Volume 25.
Dipiro, J., dkk. 2011. Pharmacotherapy: Pathophysiologic Approach.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
SATUAN ACARA SCREENING FLAT FOOT

Disusun Oleh :

AGI NINDA KUMALASARI J120160085


MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Screening flat foot


Sasaran : Anak usia 5-8 tahun
Tempat : MI Muhammadiyah Jeron & TK BA Aisyah
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Juli 2019 dan Senin, 29 Juli 2019
Waktu : 30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan screening flat foot diharapkan siswa dapat
mengetauhi apakah mereka terindikasi flat foot dan dapat mendapatkan
penangan segera.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan screening flat foot siswa dapat :
g. Diketauhi indikasi flat foot
h. Dapat mendapatkan penanganan sejak dini

B. Metode
1. Ceramah
2. Praktek

C. Media
1. Pewarna
2. HVS
3. Nampan
D. Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam pembuka 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
Kegiatan inti 1. Melakukan screening flat foot 30 menit

Penutup 1. Mengevalusi hasil screening flat foot 10 menit


2. Mengucapkan terimakasih dan salam
penutup
E. Materi
Terlampir
SCREENING FLAT FOOT

A. Pengertian
Flat foot merupakan kondisi ketika sebagian atau seluruh telapak kaki kontak
dengan tanah. Meskipun sebagian besar kejadian flat foot terjadi dalam bentuk
fisiologis, akan tetapi jika kondisi tersebut berlanjut menuju tahap yang lebih
buruk, maka dapat menimbulkan gejala dan berpengaruh pada fungsi kaki
penderitanya. Kondisi flat foot meningkat pada populasi laki-laki, umur lebih
muda, status gizi overweight dan obesitas, adanya kelemahan ligamen,
penduduk yang tinggal di perkotaan, adanya riwayat kejadian flat foot yang
sama pada keluarga, serta penggunaan alas kaki pada masa kanak-kanak.
Kondisi flat foot berkurang seiring pertambahan umur anak. Akan tetapi,
karena flat foot seringkali tidak menimbulkan gejala, maka penting untuk
dilakukan program skrining khususnya untuk memeriksa kondisi flat
foot(Nissa, Fadillah, Mayasari, & Chaidir, 2016).
B. Tujuan
2. Mengetauhi apakah ada yang terindikasi flat foot
3. Memberikan penanganan dini
C. Mekanisme
1. Memberikan materi sebelum dilakukan screening
2. Melakukan screening flat foot
- Cat dituangkan dalam nampan sediakan hvs
- Siswa/i meletakan kaki ke dalam nampan yang berisi cat
- Setelah itu kaki tempelkan ke kertas hvs yang sudah disediakan.
3.Mengevaluasi hasil screening
4. Memberikan latihan untuk mencegah flat foot sejak dini
DAFTAR PUSTAKA

Nissa, V., Fadillah, M., Mayasari, W., & Chaidir, M. R. (2016). Gambaran Faktor
Risiko Flat Foot pada Anak Umur 6-10 Tahun di Kecamatan Sukajadi
Overview of Flat Foot Risk Factors in Children Aged Six to Ten in Sukajadi
District. Sistem Kesehatan, 3, 97–102.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ORAL HYGIENE

OLEH:
AGI NINDA KUMALASARI J120160085
MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Oral Hygiene


Sub Bahasan : Merawat Gigi dan Mulut
Sasaran : MI Muhammadiyah Jeron (Kelas 1 & 2)
Tempat : Halaman sekolah MI Muhammadiyah Jeron
Hari/Tanggal : Jumat, 26 Juli 2019
Waktu : 30 menit
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan megenai Merawat Gigi dan Mulut selama 30
menit, anak-anak bisa melakukan gosok gigi dengan baik.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, anak-anak diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Kebersihan Gigi dan Mulut
b.Menjelaskan tanda gigi dan mulut bermasalah
c. Menjelaskan penyebab masalah pada gigi dan mulut
d.Menjelaskan cara perawatan kebersihan Gigi
3. Pokok Bahasan
Materi terlampir
Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Kebersihan Gigi dan mulut
b. Tanda gigi dan mulut bermasalah
c. Penyebab masalah pada gigi dan mulut
d. Cara Perawatan Kebersihan gigi
4. Metode
a.Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Lembar Balik
b. Leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
NO. WAKTU TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANA
PENYULUHAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan  Memperkenalkan  Menyambut Penyaji
diri salam dan
 Menjelaskan mendengarkan
tujuan dari  Mendengarkan
penyuluhan
 Melakukan  Mendengarkan
kontrak waktu
 Menyebutkan  Mendengarkan
materi
penyuluhan yang
akan diberikan 

2 20 menit Isi  Menjelaskan  Mendengarkan Penyaji


tentang: dan
 Pengertian memperhatikan
Kebersihan
Gigi dan mulut
 Tanda gigi dan
mulut  Mendengarkan
bermasalah dan
 Penyebab memperhatikan
masalah pada
gigi dan mulut
 Cara Perawatan
Kebersihan gigi  Bertanya dan
memperhatikan
 Memberikan
kesempatan
kepada anak-
anak untuk
bertanya
tentang materi
yang diberikan
 Memberikan
jawaban /
penjelasan dari
pertanyaan
yang diajukan
3 5 menit Penutup  Menyatakan  Mendengarkan Penyaji
kegiatan telah dan membalas
selesai salam
 Mengucapkan
terima kasih
kepada anak-anak  Mendengarkan
dan membagikan dan membalas
leaflet salam
 Mengucapkan
salam sebagai
penutup acara

7. Kriteria Evaluasi
a.Evaluasi struktur
1) Persiapan materi SAP dan media dialkuan 1 hari sebelum penkes
2) Persiapan diri sebelum melakukan penkes
3) Penentuan pasien yang akan diberi penkes
4) Melakukan kontrak waktu terhadap pasien dan keluarga
b. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama
3) Peserta mengajukan pertanyaan
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu menjawab kuesioner yang diberikan setelah dilakukan
penyuluhan 75 % materi yang dapat diterima.
2) Pengertian Kebersihan Gigi dan mulut
3) Tanda gigi dan mulut bermasalah
4) Penyebab masalah pada gigi dan mulut
5) Cara Perawatan Kebersihan gigi
MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI
Merawat Gigi dan Mulutatau hygiene mulut merupakan suatu usaha untuk
membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, dan gusi.
Menggosok membersihkan gigi dan partikel-partikel makanan, plak, dan
bakteri; memassase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan
dari bau dan rasa tidak nyaman.

B. TANDA KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERMASALAH


1. Mulut bau, gusi bengkak mudah berdarah.
2. Pada pemeriksaan gusi tampak bengkak, berwarna lebih merah dan
mudah berdarah kadang-kadang disertai nanah
3. Kebersihan mulut biasanya buruk.
4. Lidah kotor

C. PENYEBAB MASALAH PADA GIGI DAN MULUT


1. Adanya karang gigi,
2. Bakteri,
3. Sisa makanan (plak) pada gigi,
4. Cara menyikat gigi yang salah
5. Stress
6. sering merokok

D. CARA MERAWAT GIGI DAN MULUT


Tujuan :
1. Merawat infeksi gigi dan gusi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
Peralatan :
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Cangkir

Langkah-Langkah Perawatan
1. Berkumur
2. Menyikat gigi bagian depan
3. Menyikat gigi bagian dalam
4. Menyikat gigi bagian samping
5. Menyikat geraham
6. Berkumur kembali

DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan


Praktik Ed 4, vol 2. Jakarta : EGC
http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/caring/teetgums/oralhygienep
rgramme.asp?category=null&section=4&page=2 diakses tanggal 15 juni
2015 pukul 15.00 WIB
carpenito, lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis
edisi 6. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilynn E, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri.
Jakarta : EGC.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PHBS (CUCI TANGAN)

OLEH:
AGI NINDA KUMALASARI J120160085
MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Masalah : Kurangnya Informasi Tentang 6 langkah cuci tangan


Pokok Bahasan : Cara Cuci tangan yang benar
Sub Pokok Bahasan : 6 Langkah cuci tangan yang benar
Sasaran : Usia 8 - 12 tahun
Waktu : 30 menit
Tanggal : 26 Juli 2019
Tempat : Halaman MI Muhammadiyah Jeron

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan , klien mampu memahami tentang 6 Langkah
cuci tangan yang benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari cuci tangan
b. Menyebutkan alasan dari pentingnya mencuci tangan
c. Meyebutkan manfaat melakukan 6 Langkah cuci tangan yang benar
d. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
e. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan di lingkungan
rumah sakit
f. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan dengan
benar menggunakan sabun dan hand rub

3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian mencuci tangan
b. Pentingnya mencuci tangan
c. Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
d. 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
e. 5 waktu penting melakukan cuci tangan di lingkungan rumah sakit

4. Metode Pembelajaran
a. Metode : Ceramah dan diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan :
1) Kegiatan pra pembelajaran
a) Mempersiapkan materi, media dan tempat
b) Kontrak waktu
2) Kegiatan membuka pembelajaran
a) Memberi salam
b) Perkenalan
c) Menyampaikan pokok bahasan
d) Menjelaskan tujuan
e) Apersepsi
3) Kegiatan inti
a) Penyuluh memberikan materi
b) Sararan menyimak materi
c) Sasaran mengajukan pertanyaan
d) Penyuluh menjawab pertanyaan
4) Kegiatan menutup pembelajaran
a) Melakukan post test (memberi pertanyaan secara lisan)
b) Menyimpulkan materi
c) Memberi salam

4. Media dan Sumber


Media : Leaflet

5. Evaluasi
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a. Ada berapa langkah cuci tangan?
b. Manfaat cuci tangan?
c. Sebutkan pengertian mencuci tangan?
d. Peragakan 6 langkah cuci tangan yang benar?
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN MENCUCI TANGAN


Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas
dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak
mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat
dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan
kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah

B. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


Penularan lewat Tangan
1. Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri,
tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
2. Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
3. Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

C. MANFAAT MENCUCI TANGAN


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
1. Sederhana dan efektif mencegah infeksi
2. Menciptakan lingkungan yang aman
3. Pelayanan kesehatan menjadi aman
4. Bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
5. Bila tangan tak tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis
alcohol atau hand sanitizer

D. WAKTU PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN SEHARI-HARI


1. sebelum memasukan makanan ke dalam mulut
2. sebelum mengolah makanan
3. setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)

E. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu
DAFTAR PUSTAKA

A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :


Elsevier Science

Aanfien.wordpress.com. Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan. diakses April


2017

Semuana.blogspot.com. cara mencuci tangan yang benar. Diakses April 2017


SATUAN ACARA PENYULUHAN
JAJANAN SEHAT

OLEH:
AGI NINDA KUMALASARI J120160085
MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
A. Latar Belakang
Sebagian besar anak-anak di Indonesia menyukai jajanan. Jajanan
adalah segala jenis makanan yang dijual di pedagang kaki lima, toko-toko dan
swalayan. Anak-anak banyak menyukai jajanan yang berwarna mencolok atau
bentuknya menarik, ditambah dengan rasa yang manis dan gurih, tapi ternyata
makanan tersebut tidak aman untuk dikomsumsi. Pada zaman modern ini,
banyak juga orang tua yang tidak memantau pola makan dan jajanan yang
dikonsumsi anak-anaknya, jadi jangan sembarang menjajankan anaknya.
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah
generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh
kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan.Tumbuh
berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar.
Pencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yang cukupberat.
Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan
terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada
(Irianto,2004).
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau
asupanmakanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan
sempurna.Sering timbul masalah terutama dalam pemberian makanan yang
tidak benardan menyimpang.Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada
banyakorgan organ dan sistem tubuh anak.Foodborne diseases atau
penyakitbawaan makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dibanyak negara. Penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang
seriusuntuk jangka pendek, sehingga seringkali kurang diperhatikan baik
olehorang tua, masyarakat atau instansi yang terkait dengan masalah ini
(Anonim, 2007).
B. Tema
Jajanan sehat untuk anak sekolah

C. Tujuan
1. Tujuan umum:
Memberikan informasi kepada peserta penyuluhan tentang jajanan sehat
bagi anak dan diharapkan peserta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mendapat penyuluhan tentang jajanan sehat pada anak maka
diharapkan peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian pengertian jajanan sehat.
b. Manfaat jajanan sehat.
c. Cara memilih jajanan sehat.
d. Dampak mengkonsumsi jajanan tidak sehat

D. Sasaran
Siswa dan siswi MI Muhammadiyah Jeron kelas 3, 4, 5 dan 6.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/tanggal : 25Juli 2019
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Halaman MI Muhammadiyah Jeron

F. Kegiatan
Rincian Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Kegiatan Waktu
Peserta

Pendahuluan
a. Mengucapkan salam Membalas
1. b. Memperkenalkan salam 5 Menit
diri Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan Mendengarkan

Penyampaian materi
a. pengertian jajanan
sehat.
Mendengarkan
b. Manfaat jajanan
Mendengarkan
sehat.
2. Mendengarkan 15 Menit
c. Cara memilih
jajanan sehat.
Mendengarkan
d. Dampak
mengkonsumsi
jajanan tidak sehat

Penutup
a. Menyimpulkan hasil
Mendengarkan
penyuluhan
Review materi
3. b. Evaluasi peserta 6 Menit
Bertanya
c. Memberikan
Menjawab
kesempatan bertanya
salam
d. Mengucapkan salam

H. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
diskusi (tanya jawab)
I. Media
1. Leaflet
Materi Penyuluhan
A. Pengertian makanan jajanan
Makanan jajanan adalah jenis makanan yang disajikan dan diperjual
belikan oleh pedagang kaki lima, toko-toko makanan maupunswalayan.
Makanan jajanan tersebut sangat bervariasi, baik dalam bentuk,rasa, aroma,
dan harga. Makanan jajanan yang mengandung zat gizi,dikemas dan diolah
secara aman memiliki daya tarik tersendiri bagimasyarakat (Anonim, 2003).
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.Konsumsi
makanan jajanan di masyarakat diperkirakan terus meningkat, makin
terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan
sendiri.Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta
cita rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar masyarakat
(Mudjajanto, 2005).
Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnya mengandung
tinggi karbohidrat, sehingga membuat cepat kenyang, selain itu keamanan dan
kesehatan dari jajanan tersebut masih sangat diragukan. Makanan yang tidak
cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak, akan menyebabkan
perubahan metabolisme dalam otak, sehingga mengakibatkan ketidak
mampuan berfungsi secara normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis,
kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan terganggu, jumlah sel otak
berkurang, dan terjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak sehingga
berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak
(Anwar, 2000).

B. Manfaat mengkonsumsi jajanan sehat


1. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
2. Terhindar dari berbagai penyakit
3. Sehat, dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan
C. Cara memilih jajanan sehat
1. Amati warnanya, mencolok atau tidak
Makanan atau jajan yang mengandung rodhamin B (zat pewarna) warnya
akan lebih mencolok dibandingkan makanan atau jajan yang menggunakan
bahan alami.
2. Cicipi rasanya
Jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudah tidak layak di
konsumsi (Ed).
3. Bau aromanya
Jika aromanya masih bagus maka jajanan tersebut masih layak
dikonsumsi.
4. Amati komposisinya
Amati komposisi jajanan tersebut jika jajanan banyak mengandung zat-zat
kimia yang berbahaya sebaiknya jajan tersebut tidak dikonsumsi.
5. Perhatikan kualitasnya
Jajan yang baik untuk dikonsumsi yaitu jajan yang tidak mengandung zat-
zat yang berbahaya.Akan lebih baik lagi jika jajanan tersebut terbuat dari
bahan-bahan yang alami dan tidak mengandung penyedap rasa maupun
zat pengawet lainnya.
6. Terdaftar di BPOM
Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudah mendapat izin
dagang dari BPOM.

D. Dampak mengkonsumsi jajanan tidak sehat


1. Pemanis buatan: sakarin ( kanker kandung kemih)
2. Pewarna tekstil: Rhodamine B ( pertumbuhan lambat, gelisah)
3. Bahan pengenyal boraks (demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah,
pingsan, kematian)
4. Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) ( pusing, selera makan
terganggu, mual, kematian)
5. Bahan pengawet: formalin (sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing
darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan
kematian).
6. Timah (pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,
mual, muntah)
7. Makanan tidak bergizi ( Gangguan berfikir Makanan mengandung
mikroba, basi atau beracun, sakit perut, diare)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGGUNAAN APD PADA PENGRAJIN KAYU

OLEH:
AGI NINDA KUMALASARI J120160085
MOHAMMAD FAIZAL FIRMASYAH J210160064
ZULAICHOH J210160093
CANDRAYANI DWI SISWANTI DS J210160094
ISANA FEBY DHEANY J310160080
ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
ALIFTA DHANIS B. R J410160093
AMELIA CAHYANINGTIAS J410160094

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
A. Latar Belakang
Saat ini di negara-negara berkembang seperti Indonesia sedang gencar-
gencarnya melakukan perbaikan ekonomi melalui pembuatan peruasahaan-
perusahaan baru yang menyerap banyak tenaga kerja untuk mengurangi
tingkat pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tetapi,
masih banyak perusahaan yang tidak melaksanakan sistem operasional yang
sesuai dengan standar. Beberapa perusahaan masih banyak yang tidak
membuat peraturan untuk pekerja wajib memakai alat pelindung diri saat
bekerja di perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut belum menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Hal ini diperkuat dengan adanya kejadian berbagai macam kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Perusahaan dan tenaga kerjanya sangat
dirugikan dalam hal ini karena akn menghambat proses produksi. Oleh karena
itu, diharapakan setiap perusahaan menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja dan menggunakan sistem opersional sesuai
dengna standar. Penerapannya salah satu dengan peraturan bagi setiap pekerja
untuk menggunakan alat pelindung diari (APD ) saat bekerja agar terhindar
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga proses produksi
dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan memperoleh hasil yang
maksimal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pekerja di sebuah perusahaan dapat memahami tentang pentingnya
memakai alat pelindung diri (APD) saat bekerja.
2. Tujuan Khusus
a. Pekerja dapat memahami tentang alat pelindung diri (APD)
b. Pekerja dapat mengetahui tentang berbagai macam alat pelindung
diri (APD)
c. Pekerja dapat mengetahui akibat tidak memakai alat pelindung diri
(APD)
d. Pekerja dapat mengetahui tentang berbagai macam penyakit akibat
kerja dan kecelakaan kerja.
e. Pekerja dapat mengetahui cara agar terhindar dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja di sebuah perusahaan.
C. Sasaran
Para pengrajin kayu di Dusun Baratan.
D. Pokok Bahasan
Pengetahuan tentang pentingnya memakai alat pelindung diri (APD) dan
bahaya tidak memakai alat pelindung diri (APD) saat bekerja.
E. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian alat pelindung diri (APD)
2. Macam-macam alat pelindung diri (APD)
3. Akibat tidak memakai alat pelindung diri (APD)
4. Macam-macam penyakit akibat kerja dan kecelakaaan kerja.
5. Cara agar terhindar dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.
F. Metode
Ceramah (penyuluhan), diskusi tanya jawab.
G. Waktu dan Tempat
Waktu : Minggu, 28 Juli 2019 dan Selasa 30 Juli 2019 pukul 13.00
Tempat : di rumah warga yang berkerja pengrajin kayu.
H. Media
Gambar APD.
I. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media
. kegiatan
1. 1 Pembukaan a. Salam a. Menjawab salam
Menit b. Perkenalan b. Mendengarkan Gambar
c. Tujuan c. Memperhatikan APD
dan memahami.
2. 5 Pelaksanaan a. Menjelaskan pengertian Mendengarkan,
Menit penyuluhan alat pelindung diri dan menyimak,
jenisnya memahami dan
b. Menjelaskan akibat mengetahui yang
pekerja yang tidak dijelaskan oleh
memakai alat pelindung penyuluh.
diri Menjawab
c. Menjelaskan tentang pertanyaan apabila
penyakit akibat kerja dan penyuluh bertanya di
kecelakaan kerja. sela ceramah materi.
d. Menjelaskan Cara agar
terhindar dari penyakit
akibat kerja dan
kecelakaan kerja
3. 1 Penutup a. Menawarkan apabila ada a. Memberikan
Menit pertanyaan dari audience pertanyaaan kepada
penyuluh
b. Menjawab pertanyaan b. Memperhatikan dan
audience memahami jawaban
penyuluh.
c. Memberikan kesimpulan c. Mendengarkan
dari penyuluhan.
d. Menutup acara dengan d. Mendengarkan
mengucapakan penyuluh.
terimakasih dan
permohonan maaf.
e. Salam e. Menjawab salam
Dokumentasi Lainnya

Kunjungan ke PRM Senam Aerobik

Supervisi I Pengkajian Door to door

Senam Lansia Pengajian rutin


Posyandu balita & Senam lansia Belajar bersama

Bersih-bersih untuk pengajian akbar PJB

Pengajian akbar TPA


POSBINDU

Puskesmas Pembantu (Imunisasi)

Pemeriksaan tekanan darah Supervisi II


Senam Lansia TPA

PJB

Panitian lomba

POS kesehatan
Supervisi III Supervisi IV

Anda mungkin juga menyukai