Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA NY S DENGAN MASALAH UTAMA RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI WISMA DEWI KUNTHI RSJ PROF. DR SOEROJO MAGELANG

Disusun oleh:

1. Aprilia Diyanti Sari (P1337420517034)


2. Elok Nur Azizah (P1337420517035)
3. Harnum Fitriani (P1337420517036)
4. Dyah Sekaringtyas C. (P1337420517037)
5. Resmi Linda Pratiwi (P1337420517038)
6. Anisa (P1337420517039)
7. Ardianti Dwi Lestari (P1337420517040)
8. Eka Erlina Endah P. (P1337420517043)
9. Anis Nur Hidayah (P1337420517044)
10. Dhamita Advi P. (P1337420517045)
11. Fadhilah Istiqomah (P1337420517046)

POLITEKES KEMENKES KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG


2019

BAB 2
Tinjauan Kasus

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Nama : Ny.R
2. No. register :0000166x
3. Umur : 59 tahun
4. Suku : Jawa
5. Agama : Islam
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Pendidikan : Sarjana
8. Status : Belum menikah
9. Alamat : Salatiga
10. Tanggal masuk : 29 Juli 2019
11. Tanggal pengkajian : 30 Juli 2019
12. Sumber data : wawancara pasien, data rekam medis
dan perawat
13. Diagnosa medis : F 20.3 (sekizofrenia tidak terinci)

B. Alasan Masuk
Klien sering teriak-teriak, marah-marah, bingung, merasa mempunyi
kekuatan magic dan mengganggu lingkungan sekitar. Hal tersebut
terjadi sejak 5 tahun lalu.

C. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


a. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu:
Klien sebelumnya pernah mengidap sakit jiwa 2x dirawat di
RSJ.
2. Pengobatan sebelumnya:
Klien mendapatkan obat yang dikonsumsi rutin selama di
rumah dan lumayan berhasil namun setelah itu klien putus obat
kurang lebih 6 bulan sebelum masuk rumah sakit.
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:
Tidak ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan
jiwa.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan memiliki masa lalu yang tidak
menyenangkan mengenai masalah asmara saat duduk dibangku
perkuliahan. Klien putus dengan pacarnya karena perbedaan
agama. Setelah itu klien dijodohkan oleh orang tuanya dengan
laki-laki lain namun klien tidak mau
5. Riwayat kekerasan fisik
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat kekeraasan fisik
sebelumnya.
b. Faktor presipitasi
Klien mengatakan merasa jengkel kepada teman-temannya
dikantor dia bekerja terutama kepada kepala sekolah, dua teman
dekatnya, selain itu klien juga sering merasa jengkel kepada
kakaknya dan kepada salah satu tetangganya. Klien menganggap
merekalah yang membuat klien sakit dengan cara ilmu hitam
(guna-guna). Klien sering memaki-maki dan kadang mengamuk
kepada orang yang menurut klien membuat klien jengkel.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 147/108 mmHg
b. Nadi : 87x/menit
c. S : 36,6 °C
d. RR : 20x/menit
2. Ukur
a. TB : 160 cm
b. BB : 67 kg
c. IMT : 26,17 kg/m2
3. Keluhan Fisik : klien mengeluh tangan kiri dari ujung
ketiak sampai jari-jari tangan terasa pegal
4. Keadaan umum : Compos mentis
E. Psikososial
1. Genogram :

Keterangan:
: Garis hubungan : Klien

: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Keluarga yang ODGJ

: Tinggal serumah

Klien merupakan anak ke tujuh dari delapan bersaudara. Klien belum menikah namun
sudah menganggap keponakan seperti anaknya sendiri, klien satu rumah bersama
keponakannya.
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh:
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas:
Klien mengatakan dirinya seorang wanita berusia 59 tahun dan
pendidikan terakhirnya adalah sarjana pendidikan.
c. Peran:
Klien mengatakan bahwa perannya adalah sebagai pengajar dan
merawat keponakan yang sudah dianggap sebagai anaknya.
d. Ideal diri:
Klien mengatakan ingin bergaul dengan orang-orang yang
sesuai dengan prinsip yang dipegangnya yaitu jujur dan
disiplin.
e. Harga diri:
Klien mengatakan merasa banyak orang yang menyukai sosok
dirinya diluar sana.
Masalah Keperawatan:
1. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan orang yang sangat berarti bagi klien adalah
keponakannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Klien mengatakan aktif dalam kegiatan kelompok atau
organisasi seperti PKK dan Dasawisma. Klien mempunyai
jabatan sebagai ketua bidang ekonomi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam
berhubungan ataupun bersosialisasi dengan orang lain.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Klien mengataka bahwa penyakitnya adalah sebagai akibat dari
kiriman atau guna-guna dari orang lain (kakak, tetangga, dan
teman-teman kantornya).
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan agama yang dianut adalah islam. Klien
menjalankan ibadah seperti sholat lima waktu dengan konsisten
baik dirumah maupun dirumah sakit.

F. Status Mental
1. Penampilan
Klien tampak lumayan rapi dan mampu untuk berdandan atau
berhias diri.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan suara yang jelas dan dengan nada yang
tinggi serta sesekali ketus. Klien juga terkadang nampak sedang
berbicara sendiri, pembicaraan koheren, berbelit-belit namun
sampai pada tujuannya.
3. Aktivitas motorik
Klien nampak gelisah dan sering mondar-mandir.
4. Alam perasaan
Klien nampak mudah tersinggung dan marah. Namun juga nampak
sering bahagia.
5. Afek
Emosi klien cepat berubah-ubah dan sangat labil.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif dan selalu ingin mendominasi pembicaraan,
tatapan mata tajam.
7. Persepsi
Klien mengatakan ada suara-suara yang mengatakan bahwa klien
sakit akibat diguna-guna oleh orang lain. Suara tersebut muncul
saat klien sedang sendirian.
8. Proses pikir
Proses pikir pasien sampai pada tujuan pembicaraan.
9. Isi pikir
Waham kebesaran : Klien memiliki keyakinan bahwa dirinya
berbeda dengan orang lain dan merasa memilii kekuatan /
kelebihan khusus seperti kekayaan.
Waham curiga : klien memiliki keyakinan bahwa ada orang lain
ataupun sekelompok orang yang ingn merugikan / menciderai
dirinya (klien) dengan cara ilmu hitam (guna-guna)
10. Tingkat kesadaran
Klien sadar (composmentis).
11. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang terjadi beberapa tahun yang
lalu.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mampu berkonsentrasi dan meminta agar pertanyaan
diulang.
13. Kemampuan penilaian
Ringan yaitu klien dapat mengambil keputusan mengenai memilih
suatu aktifitas mana yang harus dilakukan terlebih dahulu sesuai
dengan kebutuhan. Klien dapat mengambil keputusan secara
mandiri.
14. Daya tilik diri
Klien menyangkal bahwa dirinya sakit jiwa.

G. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Klien mengatakan makan 3x sehari, 1 piring nasi, lauk, sayur, dan
buah-buahan secara mandiri. Setelah makan klien dapat
membersihkan meja dan peralatan makan setelah dipakai.
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB dan BAKnya di toilet tanpa bantuan orang
lain. Klien mampu membersihkan tempat ia BAB dan BAK
maupun dirinya sendiri.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari, menggosok gigi setiap kali
mandi. Klien mampu mandi secara mandiri.
4. Berpakaian
Klien mampu berpakaian, menyisir rambut, berdandan,
menggunakan lotion secara mandiri.
5. Istirahat dan Tidur
Klien tidur siang kurang lebih 1,5 jam dan malam kurang lebih 8
jam. Klien dapat tidur dengan nyenyak jika tidak dignggu oleh
temannya.
6. Penggunaan Obat
Klien minum obat haloperidol 5 mg/12 jam
Clorpomazin 50 mg/ 24 jam
Trihexipenidil 2 mg/ 12 jam
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan berusaha menjaga kesehatan dirinya.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien saat di rumah mampu menyapu, memasak, cuci piring,
mencuci baju, membaca dan menulis.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien mengajar, berorganisasi dan dapat berbelanja.

H. Mekanisme Koping
1. Adaptif
Yaitu berbicara dengan orang lain, salah satunya adalah
keponakannya sendiri.
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan selama ini baik dengan kelompok disekitarnya,
kecuali dengan teman sejawat pengajar di SMP yang klien curigai
adalah penyebab klien sakit karena diguna-guna.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan mempunyai masalah dengan tetangganya,
karena klien menganggap tetangganya tersebut sudah mengguna-
guna dirinya sehingga dia menjadi sakit.
3. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam pendidikan.
Pendidikan terakhirnya yaitu sarjana.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan kantor tempat ia bekerja seperti neraka.
5. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan orang dirumah.
Klien mengatakan dirinya tinggal bersama keponakan.
6. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan tidak memiliki masalah ekonomi
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan
kesehatan.
8. Masalah lainnya
Klien mengatakan tidak memiliki masalah lainnya

J. Kurang Pengetahuan
Klien menganggap faktor pencetus orang sakit jiwa adalah karena
diguna-guna orang lain dan dimasuki roh jahat.
K. Aspek Medik
1. Diagnosis Medik
F 20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Terapi Medik
Haloperidol 5 mg/12 jam
Clorpomazin 50 mg/ 24 jam
Trihexipenidil 2 mg/ 12 jam
3. Pemeriksaan Penunjang
29 Juli 2019

No Pemeriksan Hasil Satuan Normal


Range
Hematologi
Hamoglobin 14,8 g/dl 12,0-16,0
Hematokrit 51 % 37-47
Leukosit 12,7 ribu/µl 4,0-10,0
Trombosit 552 ribu/µl 150-450
Eritrosit 6,05 juta 3,50-5,00
Hitung Jenis
Basofil 0,5 % 0,0-1,0
Eosinophil 2,5 % 0,5-5,0
Netrofil 61,6 % 50,0-70,0
Limfosit 29,3 % 20,0-40,0
Monosit 6,1 % 3,0-12,0
MCV/MCH/MCHC/RDW
MCV 85,0 U3 80,0-100,0
pg
MCH 24,5 27,0-34,0
g/dl
MCHC 28,8 52,0-36,0
%
RDW 13,1 11,5-14,5
Kimia Klinik
Diabetes
mg/dl
Glukosa stik 156 70-200
Fungsi Ginjal
mg/dl
Ureum darah 23 10-50
mg/dl
Creatinin darah 0,6 0,6,1,1
Fungsi hati
g/dl
Albumin 5,01 3,50-5,30
SGPT 25,2 µ/l 0,0-32,0
SGOT 25,9 µ/l 0,0-31,0
Lemak
mg/dl
Kolesterol Total 214 <200
Kimia Klinik
Diabetes
mg/dl
Glukosa darah puasa 198 70-126
mg/dl
Glukosa darah 2 jam pp 310 80-200

L. Daftar Masalah Keperawatan


1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Mekanisme koping individu inefektif

M. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Mekanisme koping individu inefektif

N. Analisa Data
Hari/ Data Masalah Paraf
Tgl
Jam
Selasa DS : Risiko Perilaku
30 - Klien mengatakan sering memaki dan Kekerasan
juli kadang mengamuk kepada orang yang
2019 menurut klien membuat klien jengkel
DO :
13.00
- Tatapan mata klien tajam,
- Afek labil
- Ekspresi wajah klien tegang
- Nada bicara klien keras dan tinggi dan
ketus
- Klien gelisah dan sering mondar-mandir
- Klien mudah tersinggung

Selasa DS : Gangguan persepsi


30 - klien mengatakan mendengar suara sensori: halusinasi
juli suara yang mengatakan bahwa klien pendengaran
2019 sakit akibat diguna-guna oleh orang lain,
suara tersebut muncul ketika klien
sedang sendirian
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak sedang berbicara sendiri

Selasa DS : Gangguan konsep


30 - Klien mengatakan dirinya cantik diri : harga diri
juli - Klien mengatakan belum menikah rendah
2019
DO :
- Klien sering mengkritik orang lain
- Klien sering menilai kekurangan orang
lain
O. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
P. Intervensi

Tgl No Tujuan Inter vensi Rasion Para


. al f
Dx
Selas 1. Setelah dilakukan tindakan SP 1 (Bina hubungan
a 30 keperawatan selama 1 x 8 saling percaya)
juli jam diharapkan masalah a. Sapa klien
2019 resiko perilaku kekerasan dengan ramah
dapat teratasi dengan b. perkenalkan diri
kriteria hasil : ( nama lengkap
dan panggilan)
Tujuan umum :
c. buat kontrak
1. Klien dapat d. tunjukkan sikap
mengontrol jujur dan
kekerasannya menepati janji
Tujuan khusus : setiap kali
1. Klien dapat berinteraksi
mengidentifikasi e. tunjukkan sikap
penyebab perilaku empati
kekerasan f. beri perhatian
2. Klien dapat g. beri kesempatan
mengidentifikasi klien
tanda-tanda perilaku mengungkapkan
kekerasan.( mata perasaanya
merah ekspresi h. identifikasi
wajah tegang, penyebab
perasaan marah, i. Identifikasi
jengkel, dan
tanda gejala
bebicara kasar)
perilaku
3. Klien dapat
menyebutkan jenis kekerasan
perilaku kekerasan j. Identifikasi
yang dilakukan perilaku
4. Klien dapat kekerasan yang
menyebutkan cara- dilakukan
cara mencegah k. Identifikasi
perilaku kekerasan akibat perilaku
5. Klien dapat kekerasan
mengontrol perilaku l. Bantu klien
kekerasan dengan mempraktikkan
cara fisik : tarik latihan cara
nafas dalam atau
mengontrolperil
mengucp istiqfar
aku kekerasan
Tuk 2: dengan cara
1. Klien mampu fisik ( nafas
menjelaskan : dalam atau
a. Manfaat minum mengucap
obat istigfar)
b. Kerugian tidak
m. Anjurkan klien
minum obat
memasukkan
c. Nama obat
d. Bentuk dan kedalam jadwal
warna obat harian
e. Dosis yang SP 2
diberikan dokter
f. Waktu 1. Evaluasi jadwal
pemberian obat kegiatan harian
g. Cara pemakaian klien
h. Efek yang 2. Latih
dirasakan mengontrol
2. Klien mampu perilaku
menggunakan obat kekerasan
sesuai program dengan minum
obat secara
TUK 3 teratur dengan
1. Klien mampu prinsip 5 benar
memperagakan cara obat
mengontrol perilaku 3. Anjurkan klien
kekerasan : memasukkan
a. Verbal : kedalam jadwal
Mengungkapkan harian
perasaan kesal SP 3
atau jengkel
pada orang 1. Evaluasi jadwal
tanpa menyakiti kegiatan harian
klien
TUK 4 2. Latih klien
1. Klien mampu mengontrol
memperagakan cara perilaku
mengontrol perilaku kekerasan
kekerasan : dengan cara
a. Spiritual : doa, verbal (menolak
meditasi sesuai dengan baik,
agamanya mengungkapkan
dengan baik)
3. Anjurkan klien
memasukkan
kedalam jadwal
harian
SP 4
1. Evaluasi jadwal
kegiatan harian
klien
2. Latih klien
mengontrol
perilaku
kekerasan
dengan cara
spiritual
3. Anjurkan klien
memasukkan
kedalam jadwal
harian.
-Kolaborasi dalam
pemberian obat
-Libatkan klien dalam
TAK dan Penkes

Q. IMPLEMENTASI
Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
Rabu SP 1 : S:
31/07/2019 1. Membina hubungan
saling percaya dengan - Klien mengatakan
11.00 WIB
klien kadang masih ingin merasa
2. Memvalidasi perasaan marah jika ada yang
klien pada saat ini. membuat jengkel padanya.
3. Mengidentifikasi
- Klien mengatakan
penyebab klien marah.
4. Mengidentifikasi klien paham mengenai penyebab
mengetahui tanda dan klien marah
gejala perilaku - Klien mengatakan “saya
kekerasan.
lega setelah latihan nafas
5. Mengidentifikasi
dalam dan beristighfar”
menyebutkan tindakan
yang dilakukan saat O:
klien marah. - Klien sering mondar-
6. Melatih klien cara mandir
mengontrol marah - Nada bicara klien
dengan cara fisik keras dan tinggi dan
(nafas dalam dan ketus
istighfar) - Ekspresi wajah klien
7. Mendorong klien sedikit tegang
mempraktikan cara - Afek labil
fisik (nafas dalam) - Tatapan mata klien
8. Melibatkan klien tajam,
dalam TAK, penkes, - Klien masih mudah
9. Menganjurkan klien tersinggung
memasukan kedalam - klien mampu
jadwal kegiatan harian. melakukan nafas
10. Mengkolaborasikan dalam walaupun
dengan psikofarmaka masih kurang benar
- klien dapat
menyebutkan tanda
gejala marah
- klien dapat
menceritakan akibat
marah
- klien aktif dalam
mengikuti TAK dan
Penkes.

A:
Resiko perilaku kekerasan
belum teratasi

P: Lanjutkan SP 2
- (validasi latihan
sebelumnya. Ajarkan
prinsip 5 benar obat dengan
benar)
- Anjurkan klien untuk
latihan nafas dalam tiap
ingin marah.
- Libatkan klien dalam
TAK, penkes,
- Bimbing klien
memasukkan kegiatan
kedalam jadwal harian

Kamis, SP 2 : S:
1/08/2019 1. Membina hubungan
saling percaya dengan - klien mengatakan masih
klien merasa ingin marah jika
11.30 WIB
2. Memvalidasi perasaan ada temannya yang
klien pada saat ini. membuat jengkel
3. Memvalidasi latihan kepadanya
nafas dalam
4. Melatih sp 2 (lima - klien mengatakan sudah
benar minum obat) mempraktekkan nafas
a. Nama obat dalam setiap kali ingin
b. Nama klien yang marah
menjadi sasaran
- klien mengatakan sudah
obat tersebut
c. Dosis obat minum obat secara teratur
d. Waktu pemberian di rumah sakit
obat
e. Cara pemberian - klien mengatakan sudah
obat paham mengenai prinsip 5
5. Mengkolaborasikan benar obat
pemberian obat :
O:
- Haloperidol 5 mg/12
jam - suara masih keras dan
- Chlorpromazine 50 ketus
mg/24 jam
- Trihexilpenidil 2 - klien tampak mondar-
mg/12jam mandir dan gelisah
6. Melibatkan klien
dalam TAK, penkes - klien masih mudah
7. Menganjurkan klien tersinggung
memasukan kedalam A:
jadwal kegiatan harian.
Resiko Perilaku kekerasan
belum teratasi.
P:
- Anjurkan klien agar
selalu mengucap istighfar
ataupun melakukan napas
dalam setiap kali ingin
marah
- Optimalkan latihan
minum obat dengan benar
-libatkan klien dalam
TAK dan penkes
- kolaborasikan pemberian
obat :
- Haloperidol 5 mg/12 jam
- Chlorpromazine 50
mg/24 jam
- Trihexilpenidil 2
mg/12jam
- bimbing klien
memasukkan kedalam
jadwal harian

Jumat, 2 SP 3 : S:
Agustus 1. Membina hubungan -klien mengatakan sudah
2019 saling percaya dengan mempraktekkan nafas
klien. dalam.
11.30 2. Memvalidasi latihan -klien mengatakan paham
nafas dalam dan lima benar minum obat.
istighfar -klien mengatakan paham
3. Melatih minum obat mengenai cara
dengan teratur. mengungkapkan perasaan
4. Memvalidasi perasaan kesal dengan tidak
klien saat ini
menyinggung orang lain.
5. Mengajarkan pada
O:
klien cara untuk
mengungkapkan - nada bicara klien masih
perasaan kesal atau ketus dan keras
jengkel pada orang
dengan perkataan yang - klien mengikuti kegiatan
tidak menyinggung TAK dan penkes dengan
perasaan. aktif
6. Melibatkan klien
dalam TAK, penkes. - klien minum obat teratur
7. Mengkolaborasikan sesuai bimbingan perawat
pemberian obat
- klien masih tampak
Haloperidol 5 mg/12
jam mondar mandir dan gelisah
Chlorpromazine 50 - klien masih mudah
mg/24 jam tersinggung
Trihexilpenidil 2
mg/12jam A:
8. Menganjurkan klien -resiko perilaku kekerasan
memasukan kedalam belum teratasi.
jadwal kegiatan harian P:
-Optimalkan sp 3
(mengungkapkan perasaan
kesal dengan perkataan
yang tidak menyinggung)
-libatkan klien dalam
TAK, penkes.
- kolaborasikan pemberian
obat
Haloperidol 5 mg/12 jam
Chlorpromazine 50 mg/24
jam
Trihexilpenidil 2
mg/12jam

- bimbing klien
memasukkan kedalam
jadwal harian
Sabtu, 3 SP 3 : S:
agustus 2019
1. Membina hubungan saling -Klien mengatakan tidak
12.45 percaya dengan klien ingin marah-marah
2. Memotivasi latihan napas
-klien mengatakan sudah
dalam dan latihan istighfar
paham mengenai latihan
3. Melatih minum obat secar
napas dalam dan
teratur
beristighfar
4. Memvalidasi perasaan klien
saat ini -klien paham dengan 5
5. Melatih ulang dan validasi benar obat
cara mengungkapkan
perasaan dengan tidak -klien mengatakan paham
menyinggung perasaan mengenai cara
orang lain mengungkapkan perasaan
6. Melibatkan klien dalam dengan tidak menyinggung
penkes dan TAK perasaan orang lain
7. Berkolaborasi pemberian O:
obat Haloperidol 5 mg/ 12
jam, Clorpomazine 50 mg/ -klien tampak aktif dalam
24jam, Trihexypenidile kegiatan penkes dan TAK
2mg/ 12 jam -klien minum obat dengan
8. Menganjurkan klien bimbingan perawat
memasukan kegiatan klien
kedalam jadwal latihan -klien tampak mudah
harian tersinggung
-Klien tampak mondar-
mandir dan gelisah
-nada bicara masih tinggi
dan ketus
A:
-masalah risiko perilaku
kekerasan belum teratasi
P:
-lanjutkan SP 4
-validasi kembali latihan
sebelumnya
-latih memngontrol marah
dengan cara spiritual
-libatkan klien dalam TAK
dan penkes
-bimbing klien untuk
memasukan kegiatan
kedalam jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai