OLEH :
K1A1 13 005
PEMBIMBING
A. Pendahuluan
Tumor vulva jinak jarang terjadi pada saluran genital bawah, namun
banding yang mencakup lesi infeksi, kanker kulit, serta tumor pra ganas dan
ganas. Saat ini, tidak ada klasifikasi yang ditetapkan dari tumor jinak pada
vulva. Pada tahun 2006 dan 2011, Society for the Study of Vulvovaginal
membantu untuk lesi pada vulva. Namun secara klinis, tumor vulva dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tumor kistik dan tumor solid.1
Tumor jinak vulva dapat berasal dari epitel maupun jaringan ikat di
sekitarnya. Tumor jinak tersering pada vulva yaitu fibroma, papiloma, lipoma,
semuanya, fibroma merupakan jenis yang tersering, terutama pada wanita usia
muda. Lokasi tersering dari tumor vulva, yaitu pada labia mayor dan jarang
Tumor sering terjadi pada rentang usia 20-40 tahun, jarang terjadi pada
anak-anak, ibu hamil dan menyusui, dan usia lanjut. Walaupun pada awalnya,
1
B. Anatomi Vulva3
dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia
mayora dan labia minora, klitoris, selaput darah (hymen), vestibulum, muara
simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut
b. Labia Mayora
2
jumlah lemak yang dikandungnya. Panjangnya 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan
ketebalan 1-1,5 cm. Ligamen rotundum berakhir pada batas atas labia
sebasea. Di bawah kulit, terdapat lapisan jaringan ikat yang padat, yang
mengandung sangat sedikit elemen otot tetapi kaya akan serat elastis dan
jaringan adiposa.
d. Klitoris
preputium klitoridis dan terdiri atas glands klitoridis, korpus klitoridis dan
terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan ujung saraf,
3
e. Vestibulum
depan ke belakang dan dibatas di depan oleh klitoris, kanan dan kiri
Terdapat enam lubang pada vestibulum, uretra, vagina dua duktus kelenjar
lebih besar dengan ukuran diameter 0,5-1 cm. Duktus saluran merupakan
2 cm, dan membuka didaerah distal selaput dara, di arah jam 5 dan 7 di
f. Introitus Vagina
4
C. Tumor Jinak Vulva
1. Kistik
a. Kista Bartolin
Epidemiologi
tiga kali lipat lebih umum terjadi dibanding kista. Satu studi case-
kontrol menemukan bahwa wanita kulit putih dan hitam lebih mungkin
untuk terjadi kista atau abses bartholin daripada wanita Hispanik, dan
khususnya antara usia 20 dan 30 tahun.4 Pada pasien yang lebih tua
Etiopatogenesis
5
Studi yang lebih baru melaporkan dominasi bakteri oportunistik seperti
Escherichia coli.7
kista, tidak mencapai ukuran yang besar sehingga penderita juga tidak
sebelah dalam pada 1/3 bawah labium mayus. Infeksi sekunder atau
6
Abses bartholin disebabkan oleh infeksi kelenjar primer atau
kista yang terinfeksi. Pasien dengan abses mengeluh nyeri vulva akut
Diagnosis
eksudatif di mana sudah terjadi abses, maka rasa nyeri dan ketegangan
7
terjadi gejala dan keluhan lokal dan tidak menimbulkan gejala sistemik
kecuali apabila terjadi infeksi yang berat dan luas. Demam terjadi
yang serupa.
adalah jernih, mukoid, translusen, bebas bakteri, dan aselular. Hal ini
tahun.11
8
skuamous stratified nonkeratinizing, transisional, atau mucinous, yang
9
Penatalaksanaan kista Bartholin tergantung pada gejala pasien.
klindamisin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari untuk lini kedua.12
10
yang terinfeksi dan balon Word catheter dimasukkan di dalam
dalam.9 Sitz baths dilakukan dua sampai tiga kali sehari dapat
3) Marsupialisasi
11
menjepit kista dan insisi vertikal sekitar 1,5 – 3 cm panjangnya
4) Laser CO2
cepat, tetapi mahal. Terapi ini dapat digunakan pada pasien rawat
sebelum dan setelah operasi. Bentuk terapi ini terlihat bagus untuk
12
Bartholin. Tingkat rekurensi, reratanya, kurang dari 10%.
tanda infeksi.14
5) Eksisi
13
nyeri kronik pada daerah tersebut. Beberapa investigator
14
b. Kista Kelenjar Skene
Gambaran Umum
(insidensi antara 1 dari 2074 dan 1 dari 7246) kasus, terutama pada
bayi baru lahir.16,17 Kista ini paling sering terjadi pada dekade ketiga
dipostulatkan.19
`
Gambaran Klinis
nyeri, dispareunia, disuria, aliran urin yang terdorong ke salah satu sisi
15
saja, jika dokter tidak mengetahui massa, tes invasif atau pemeriksaan
saluran Skene pada bayi baru lahir.17 Pilihan terapi untuk kista ini
Gambar 6. Kista Kelenjar Skene pada bayi baru lahir sebelum dan setelah
dilakukan tindakan drainase17
16
c. Kista Pilosebasea8
Gambaran umum
material seperti lemak dan epitel yang terlepas dari dinding dalam
kista. Kista inklusi epidermal dapat terjadi dari trauma atau prosedur
bawah kulit. Kista jenis ini berasal dari jaringan embrionik yang pada
Gambaran Klinis
Terapi
17
d. Hidradenoma Papilaris
Gambaran Umum
wanita, dengan hanya satu kasus pria yang dilaporkan hingga saat
ini.21,22
subepidermal, lebih besar dari kelenjar apokrin atau ekrin, dan sering
kehamilan/menyusui.21
18
Tumor ini dapat ditemukan pada labia minora (50%) labia
majora (40%), fourchette (7%) dan clitoris (3%). Tumor ini umumnya
terjadi pada wanita Caucasian usia 30-49 tahun (25-66 tahun). 21,22
Gambaran klinis
yang disertai dengan rasa gatal dan hal ini dikenal sebagai Fox-
Terapi
19
fungsional pada area lesi dapat dikurangi. Pil kontrasepsi hormonal
Gambaran umum
dijelaskan oleh Anton Nuck seorang ahli bedah dan ahli anatomi
20
lengkap menyebabkan hernia inguinalis atau hidrokel kanal Nuck.
Hydrocele dari kanal Nuck adalah kondisi yang sangat langka pada
berisi cairan.24,25
Gambaran Klinis
pada penderita ini, maka jalur masuk usus ke labium mayus adalah
Terapi
21
terapeutik yang paling akurat untuk diagnosis pasti. Aspirasi kista atau
injeksi agen sclerosing ke dalam kista tidak efektif. Selain itu, hidrokel
pendekatan laparoskopi.24
22
2. Solid
a. Fibroma
Gambaran umum
yang bersifat jinak, hanya sekitar 0,3% dari seluruh kasus neoplasma
usia 20 dan 40 tahun, namun dapat terjadi pada anak-anak dan usia
tubuh.8,27,28
Gambaran Klinis
23
sangat tergantung dari diameter tumor. Penderita mungkin tidak
Terapi
24
b. Polip Fibroepitelial
Gambaran umum
atau cervix.29 FESP disebut juga akrokordon atau tonjolan kulit (skin
tag), yaitu tonjolan kulit polipoid, bertekstur lunak dan halus, berwarna
tumbuh ke arah ganas dan hanya mempunyai arti klinis bila struktur
25
stroma FESP reaktif terhadap reseptor estrogen, reseptor progesteron,
dan desmin.29
Gambaran Klinis
Manifestasi yang umum adalah satu atau lebih polip yang tidak
ukuran massa, yang biasanya lebih kecil dari 5 cm. Namun, ukurannya
agresif.29
Terapi
26
c. Lipoma
Gambaran umum
Seperti lipoma lainnya, lipoma pada vulva memiliki pola yang sama,
pengembangan lipoma.32,23
sering ditemukan pada punggung atas, leher, dan ekstremitas atas dan
Gambaran Klinis
Dapat dikatakan sama dengan fibroma dengan ukuran kecil dan sedang
vulva merupakan tumor jinak dengan batas yang tegas dan dapat
27
tumor ini karena memang tidak menyebabkan gangguan yang berarti
Terapi
besar, dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kelainan bentuk, dan
kekambuhan.8,32
28
Gambar 13. Lipoma pada Vulva setelah Eksisi32
d. Limfangioma Sirkumsriptum
Gambaran umum
29
trauma, skleroderma, penyakit Crohn dan dalam hubungannya dengan
Gambaran Klinis
pigmentasi kulit) dan mungkin mengeras pada daerah kulit yang tebal
Terapi
oleh kelangkaan lesi dan tingkat keterlibatan variabel pada pasien yang
yang cukup luas dan mencakup daerah yang sensitive, maka terapi
30
laser (d-lase 300, A DL, Detroit, MI). paparan sinar laser selama 10
diameter lesi terjadi secara cepat dan pasti, serta terbebas dari rasa
e. Angiomiofibroblastoma
Gambaran Umum
31
hiperselular bergantian dengan pembuluh darah berdinding tipis yang
besar sel tumor, yang secara konsisten positif untuk reseptor estrogen
desmin dapat dikurangi dan tidak ada, dan juga pada kehamilan, sel-sel
Gambaran Klinis
mukosa vagina, berbatas tegas dan kenyal. Variasi tertentu dari tumor
padat ini dapat berupa tonjolan polipoid diatas kulit. Permukaan tumor
dapat ditutupi oleh selaput epitel tipis berwarna merah muda mengkilat
32
Gambaran histopatologis tumor ini berupa selapis tipis epitel squamosa
Terapi
tumor. Transformasi kea rah ganas terjadi pada satu kasus dari sekitar
33
f. Mioma Vulva-Vagina
Gambaran umum
Tumor otot polos ini menjadi tantangan diagnostik yang lebih besar
Mioma merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos dan
jarang ditemukan pada daerah vulvo vaginal. Lebih jarang lagi, mioma
Gambaran Klinis
dengan baik. Hampir semua bagian vulva dapat menjadi lokasi tumor
dari jaringan otot polos ini. Akan tetapi, bagian yang paling rentan
adalah labia, terutama pada daerah 1/3 bawah. Pada kondisi yang
34
ekstrem, tumor ini dapat mendesak dinding labia kea rah introitus dan
Terapi
difus).8
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Maldonado VA. Benign Vulvar Tumors. Best Practice & Research Clinical
Obstetrics and Gynaecology, 2014;28:1088-1097
2. Putra HK, Anggraeni A, Rinaldi A, dan Moegni F. Benign Tumor in Labia
Minora. Sriwijaya Journal of Medicine, 2018;1(2):135-138
3. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hofman BL, Casey BM,
dan Spong CY. Williams Obstetrics 25th Edition. New York : McGraw-Hill,
2018
4. Omole F, Simmons BJ, dan Hacker Y. Management of Bartholin’s Duct Cyst
and Gland Abscess. American Family Physicia, 2003;6(1):135-140
5. Quinn A, 2017. Bartholin Gland Disease (Publikasi online
https://emedicine.medscape.com/article/777112-print)
6. Anozie1 OB, Esike1 CUO, Anozie RO, Mamah E, Eze1 JN, dan Onoh RC.
Incidence, Presentation and Management of Bartholin’s Gland Cysts/Abscess:
A Four-Year Review in Federal Teaching Hospital, Abakaliki, South-East
Nigeria. Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 2016;6:299-305
7. Quinn A. 2017. Bartholin Gland Diseases Clinical Presentation. (publikasi
online https://emedicine.medscape.com/article/777112-clinical#showall)
8. Andriaansz G. Tumor Jinak Organ Genital. Dalam: Anwar M, Baziad A dan
Prabowo RP, editor. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2011:251-293
9. Lee MY, Dalpiaz A, Schwamb R, Miao Y, Waltzer W, dan Khan A. Clinical
Pathology of Bartholin’s Glands: A Review of the Literature. Current
Urology, 2014;8:22-25
10. Wilkinson EJ and Stone IK. 2012. Atlas of Vulvar Disease. 3rd ed. United
States of America: Lippincott Williams & Wilkins p13-16.
11. Imperial College Healthcare NHS Trust. 2017. Bartholin’s cyst or abscess.
(Publikasi online https://www.nhs.uk/conditions/bartholins-cyst/
36
12. Stockdale CK and Boardman LA. Bartholin cyst (publikasi online
https://online.epocrates.com/diseases/106042/Bartholin-cyst/Treatment-
Options)
13. Vaniary TI and Martihardjo S. Studi Retrospektif: Kista dan Abses Bartholin.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and
Venereology. 2017;29(1):52-58.
14. Speck, NM, et al. Treatment of Bartholin gland cyst with CO2 laser. Einstein.
2016;4(1): 25-29. BMJ Publishing Group Ltd 2019
15. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Bartholin's cyst
(publikasi online https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bartholin-
cyst/symptoms-causes/syc-20369976)
16. Kruger PF, Kung R, Hamidinia F dan Rahmani R. Skene’s gland duct cysts:
The utility of vaginal/transperineal imaging in diagnosis and mapping for
surgery. SAJOG, 2016;22(2):62-64
17. Moralıoğlu S, Bosnalı O, Celayir AC, dan Şahin C. Paraurethral Skene’s duct
cyst in a newborn. Urology Annals, 2013;5(3):204-205
18. Heller Ds. Benign Tumors And Tumor-Like Lesions Of The Vulva. Clinical
Obstetrics And Gynecology, 2015;58(3):526–535
19. Kusama Y, Ito K, dan Suzuki T. Skene’s duct cyst. J Gen Fam Med,
2017;18:299–300
20. Chong W dan Fantl JA. Marsupialization of Skene’s Gland Cyst.
Marsupialization of Skene’s Gland Cyst. M J Gyne, 2017;2(1): 010
21. Hernández-Angeles C, Nadal A dan Castelo-Branco C. Hidradenoma
Papilliferum of the Vulva in a Postpartum Woman: A Case Report. Journal of
Obstetrics and Gynaecology, 2017:1-2
22. Kurashige Y, Kishida K, Kurashige K, Minemura T dan Nagatani T.
Hidradenoma Papilliferum Of The Vulva In Association With An Anogenital
Mammary-Like Gland. Journal of Dermatology, 2014; 41: 411–413
23. Kambil SM, Bhat RM dan D’Souza DC. Hidradenoma Papilliferum of The
Vulva. Indian Dermatology Online Journal, 2014;5(4):523-4
37
24. Gülmez DD dan Gülmez M. Hydrocele of the Canal of Nuck in a Female: A
Case Report. Haydarpasa Numune Med J, 2018;58(4):227–228
25. Pandey A, Jain S, Verma A, Jain M, Srivastava A dan Shukla RC. Hydrocele
of the canal of Nuck – Rare differential for vulval swelling. Indian Journal of
Radiology and Imaging, 2014;24(2):175-177
26. Al-Saleh N, Al-Maghrabi A dan Banaja A. Hydrocele of the canal of Nuck. J
Ped Surg Case Reports, 2018;29:36-38
27. Chen D, Chen C, Su H, Yu C, dan Chu T. Huge Pedunculated Fibroma of The
Vulva. Acta Obstet Gynecol Scand, 2004;83:1091-2
28. Isoda H, Kurokawa H, Kuroda M, Asakura T, Akai M, Sawada S, Nakagawa
M dan Shikata N. Fibroma of the Vulva. Computerized Medical Imaging and
Graphics, 2002;26:139-142
29. Yoo J, Je BK, Yeom SK, Park YS, Min KJ dan Lee JH. Giant Fibroepithelial
Stromal Polyp of the Vulva: Diffusion-Weighted and Conventional MRI
Features and Pathologic Correlation. Journal of Pediatric and Adolescent
Gynecology, 2018:1-16
30. Pharaon M, Warrick J dan Lynch MC. Fibroepithelial Stromal Polyp of the
Vulva: Case Report and Review of Potential Histologic Mimickers.
International Journal of Gynecological Pathology, 2017:1-5
31. Madueke-Laveaux OS, Gogoi R dan Stoner G. Giant fibroepithelial stromal
polyp of the vulva: largest case reported. Annals of Surgical Innovation and
Research, 2013;(8):1-5
32. Reda A dan Gomaa I. Vulvar Lipoma: A Case Report. Rev Bras Ginecol
Obstet, 2018;40:647–649
33. Ulu I, Çekmez Y, dan Gülşen MS. Vulvar lipoma: A rare localization of a
Lipoma. Medeniyet Medical Journal, 2016;31(2):138-139
34. Gude G, Gupta P, Sharma RK dan Rajwanshi A. Primary lymphangioma
circumscriptum of the vulva presenting as warty plaques. Australasian
Journal of Dermatology, 2019:1-3
35. Kurtoglu E, Kaya R dan Topak N. Angiomyofibroblastoma of Vulva. J Gen
Med, 2014;Suppl 1: 41-43
38
36. Omori M, Toyoda H, Hirai T, Ogino T dan Okada S. Angiomyofibroblastoma
of the Vulva: A Large Pedunculated Mass Formation. Acta Med. Okayama,
2006;60(4):237-242
37. Kurdi S, Arafat AS, Almegbel M dan Aladham M. Leiomyoma of the Vulva:
A Diagnostic Challenge Case Report. Case Reports in Obstetrics and
Gynecology, 2016:1-3
38. Celik H, Bildircin FD, Kefeli M, Yavuz E dan Kokcu A. Labial leiomyoma
growing gradually in the vulva of an elderly woman. Journal of Obstetrics
and Gynaecology, 2015;32(8):816-816
39