Oleh :
Zahra Rahmadani
SMPN 5 Yogyakarta
Jl. Wardhayykiu ni No.1, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55224
Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, atas
anugerah hidup serta kesehatan yang telah saya terima, dan petunjuk-Nya sehingga memberikan
kemampuan serta kemudahan bagi saya di penyusunan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu guru pembimbing, atas bimbingan
serta dukungannya, dan untuk teman-teman atas kerjasamanya
Penulis
1
DAFTAR ISI
Abstrak ........................................................................................................................................... 1
BAB 4 ..............................................................................................................................................
iv
ABSTRAK
BAHAN PEMBERSIH CAGAR BUDAYA YANG MANTARI
(AMAN DAN LESTARI)
Oleh: Nasywa Khalda Alifa, Nabilah Labibatul Fikri, Zahra Rahmadani
Pembimbing : Abdurrahman, S.Pd., M.Pd.Si
Situs bangunan cagar budaya yang berada di Yogjakarta memerlukan perawatan khusus untuk
menjaga keaslian dan kelestariannya. Hal ini dikarenakan bangunan tersebut merupakan salah satu
aset kekayaan sejarah yang sangat bernilai. Salah satu kendala dalam proses perawatan situs cagar
budaya adalah keberadaan lumut kerak yang tumbuh pada material batu di bangunan kuno. Lumut
kerak adalah suatu organisme majemuk yang merupakan bentuk simbiosis mutualisme dari fungus
dengan mitra fotosintetik, yang dapat berupa alga hijau atau simbiotiknya. Keberadaan lumut kerak ini
memiliki potensi merusak bangunan cagar budaya tersebut, maka pertumbuhan lumut kerak pada
bangunan cagar budaya tersebut harus dikendalikan dan diminimalisir atau bahkan dihilangkan, agar
tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan cagar budaya. Oleh karena itu penulis berharap,
kegiatan penelitian ini dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu pemerintah dalam merawat
dan menjaga bangunan cagar budaya, khususnya di wilahah Yogyakarta. Penelitian dititikberatkan
pada pembuatan material pembersih lumut kerak dengan menggunakan bahan baku organik yang
banyak tersedia disekitar kita. Sehingga diharapkan dapat menekan biaya perawatan menjadi lebih
ekonomis, praktis dan ramah lingkungan. Lokasi penelitian dilakukan di situs cagar budaya
Pemandian Taman Sari. Bahan baku yang digunakan sebagai pembersih adalah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi).
3. Belimbing Wuluh
3. PEMBAHASAN
3.1 Hasil
2. Jeruk Nipis 1. Bersihkan belimbing wuluh sebelum
mengaplikasikannya.
2. Usapkan pada batu cagar budaya
dengan perlahan-lahan agar tidak
merusaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.com,google.com,alamendah.org,.m.wi
kipedia.org,brainly.com,juraganjamu.com,https://
www.deherba.com/kandungan-asam-jawa-
bumbu-dapur-dengan-khasiat-obat-
herbal.html,https://alamtani.com/manfaat-jeruk-
nipis/, http://www.agroindustri.id/manfaat-
kandungan-belimbing-wuluh/
3. Belimbing Wuluh
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran