LP Penggaraman
LP Penggaraman
TEKNOLOGI PANGAN
PENGAWETAN DENGAN CARA PENGGARAMAN
“IKAN BANDENG DURI LUNAK”
Oleh:
Kelompok 1
DIV A
Ni Made Sintia Ariyuni (NIM P07131217001)
C. Tujuan Praktikum
Tujuan Umum
- Mahasiswa mampu melakukan penggaraman ikan.
Tujuan Khusus
- Mampu menjelaskan peranan garam dalam proses penggaraman ikan.
- Mampu mengetahui cara-cara atau jenis penggaraman ikan.
- Mampu menjelaskan cara persiapan dan pengolahan ikan bandeng duri
lunak.
D. Prinsip Praktikum
Proses pengolahan bandeng duri lunak dengan uap air panas
bertekanan tinggi menyebabkan tulang dan duri menjadi lunak. Selain itu
uap air panas yang bertekanan tinggi ini sekaligus berfungsi menghentikan
aktifitas mikroorganisme pembusuk ikan, kerasnya tulang ikan disebabkan
adanya bahan organik dan anorganik pada tulang. Bahan anorganik
meliputi unsur-unsur kalsium, phosphor, magnesium, khlor dan flour
sedangkan bahan organik adalah serabut-serabut kolagen. Tulang menjadi
rapuh dan mudah hancur bila bahan organik yang terkandung di dalamnya
larut.
E. Landasan Teori
Pengertian Penggaraman
Metode Penggaraman
Salah satu hasil olahan ikan bandeng adalah bandeng duri lunak.
Mempunyai ciri hampir sama dengan pindang bandeng, dengan kelebihan
yaknitulang, duri dari ekor hingga kepalanya cukup lunak, sehingga dapat
dimakantanpa menimbulkan gangguan duri pada mulut (Arifudin, 1988).
Alat
Pisau
Talenan
Piring
Sendok
Baskom
Panci presto
Timbangan
Bahan
Garam halus
Merica
Bumbu Rajang :
Bawang merah
Bawang putih
Ketumbar
Kunyit
Jahe
Lengkuas
Sereh
Kencur
G. Prosedur Kerja
3. Bersihkan ikan dari isi perut dan insangnya, kemudian cuci hingga bersih.
Timbang kembali beratnya.
5. Siapkan panci presto isi dengan air cukup sampai ikan dapat tenggelam.
7. Tunggu selama 45 menit, dihitung dari panci mulai berbunyi suara uap.
8. Setelah 45 menit matikan api, lalu tunggu sebentar kemudian angkat dan
sajikan ikan bandeng duri lunak beserta bumbu rebusannya.
H. Hasil Praktikum
Hal Yang Diamati Sebelum Sesudah
Warna Putih keabu-abuan Putih keabu-abuan
Aroma Amis Aroma rempah
Rasa - Gurih
Tekstur Kenyal Lembut
Berat 455 gram 350 gram
I. Hasil Perhitungan
= 500-45
= 455 gram
J. Pembahasan
Pada praktikum ini membuat bandeng duri lunak. Bandeng duri lunak
merupakan salah satu jenis diversifikasi pengolahan hasil perikanan terutama
sebagai modifikasi pemindangan yang memiliki kelebihan yaitu tulang dan duri
dari ekor sampai kepala lunak sehingga dapat dimakan tanpa menimbulkan
gangguan duri pada mulut (Arifudin, 1988).
Proses pengolahan bandeng duri lunak dengan uap air panas bertekanan tinggi
menyebabkan tulang dan duri menjadi lunak. Selain itu uap air panas yang
bertekanan tinggi ini sekaligus berfungsi menghentikan aktifitas mikroorganisme
pembusuk ikan, kerasnya tulang ikan disebabkan adanya bahan organik dan
anorganik pada tulang. Bahan anorganik meliputi unsur-unsur kalsium, phosphor,
magnesium, khlor dan flour sedangkan bahan organik adalah serabut-serabut
kolagen. Tulang menjadi rapuh dan mudah hancur bila bahan organik yang
terkandung di dalamnya larut (Soesetiadi, 1977).
Pada praktikum berat ikan bandeng adalah 500 gram dengan berat bersih ikan
adalah 455 gram. Dilakukan pengamatan orgnoleptik sebelum ikan diolah dari
segi warna ikan bandeng berwarna putih keabuan, teksturnya kenyal, aromanya
amis, mata ikan putih itu menandakan bahwa ikan yang digunakan memiliki
kualitas yang baik. Penambahan garam pada ikan adalah 15% dari berat ikan yaitu
sebanyak 68,25 gram. Setelah dimasak dalam panci presto selama 45 menit
dilakukan pengamatan organoleptic kembali dari segi warna ikan yang telah
matang berwarna putih keabuan dengan bumbu berwarna kuning, teksturnya
lembut dan tulangnya lunak, aromanya khas rempah-rempah, rasanya guirh dan
enak. Berat ikan setelah matang adalah 350 gram
Proses pembuatan bandeng duri lunak dan kualitas sangat di pengaruhi oleh
lamanya waktu yang diperlukan untuk memasak, dapat mempengaruhi baik dari
segi cita rasa, tekstur, maupun warna. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kualitas bandeng duri luak adalah Penyiangan; dilakukan agar proses pembusukan
dapat diperlambat karena isi perut merupakan sumber kontaminasi bakteri
patogen, Pencucian; pada ikan bandeng dilakukan agar kotoran, darah, dan lendir
yang menempel pada permukaan tubuh ikan hilang, Pelumuran bumbu; untuk
mempertegas rasa dan aroma dan apabila tidak ditambahkan kunyit dalam bumbu
warna bandeng duri lunak akan terlihat pucat dan kurang menarik, Penysunan
ikan; Penyusunan ikan dilakukan secara berselang-seling, agar auto clave dapat
memuat lebih banyak bandeng yang tersusun lebih rapi dan mengurangi
kerusakan fisik ikan, Pemasakan: dengan menggunakn tekanan tinggi sehingga
tulang-tulang serta daging ikan bandeng dapat lebih lunak.
K. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, R. 1988. Bandeng duri lunak dalam Kumpulan Hasil Penelitian
Teknologi Pasca Panen Perikanan. BPTP. Jakarta.
Estiasih, Teti dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta: Bumi
Aksara
Estiasih, Teti., Kgs Ahmadi. 2014. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta : Bumi
Aksara
Yuniarti, dkk. 2013. Studi Kinetika Dehidrasi Osmotik Pada Ikan Teri Dalam
Larutan Biner dan Terner. Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Katolik Prahyangan
Nama Penannggungjawab
LAMPIRAN FOTO