Anda di halaman 1dari 17

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa . Bahwa dengan kerja
sama seluruh anggota dari kelompok 4 ini telah dapat menyelesaikan tugas

penyusunan makalah tentang Enzim hati yaitu Gamma Glutamil Transferase (GGT) .


Atas bimbingan Bapak/Ibu Dosen yang telah bisa membantu kami dalam
penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih . Dan semoga makalah ini dapat
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan .
Para penyusun sadar atas ketidaksempurnaannya dalam hal pengetikan maupun
peringkasan data, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu
Dosen. Agar pada penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
Terima kasih .

Penyusun

1|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
Daftar Isi,

2|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh yang
paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai
alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh
manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap


hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu
merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong
empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen
bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak,
mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang
tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel darah merah dirombak
di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi,
globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.

GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada
pemakai alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan
saja merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga
menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT
yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah
yang banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan
alkohol dihentikan. Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase
alkalis (alkaline phosphatase,ALP).

Konsentrasi GGT dalam serum juga dapat meningkat pada respons terhadap
banyak obat dan racun. Mekanisme yang biasa untuk efek ini adalah induksi enzim
yang menyebabkan peningkatan produksi dan pelepasan ke sirkulasi. Resep obat yang
dapat menyebabkan peningkatan yang beredar GGT termasuk Dilantin,
phenobarbitone, steroid (termasuk pil kontrasepsi oral), trimethoprim /

3|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
sulphomethoxazole, eritromisin dan Flukloksasilin. kadar Beredar dapat dikurangi
dengan terapi simetidin. kadar GGT akan menunjukkan penurunan yang signifikan
satu hingga dua minggu setelah penghentian agen penyebab.

GGT juga dapat dilepaskan ke dalam sirkulasi dari ginjal dan prostat,
misalnya pada pasien dengan infark ginjal atau kanker prostat. Miokard infark, gagal
diabetes, jantung dan pankreatitis juga dapat meningkatkan GGT serum, meskipun
dalam kasus-kasus sumber GGT adalah hati. kadar GGT lebih tinggi pada orang
gemuk dan juga bereaksi lebih nyata untuk mengkonsumsi alkohol dalam orang-
orang ini.

II. Pembatasan Masalah

Makalah ini akan menyangkut tentang reaksi aktivitas enzim gamma glutamil
transferase (g-GT) yang apabila kadarnya dapat mengakibatkan suatu penyakit yang
sangat berbahaya.

III. Rumusan Masalah


 Apa yang menyebabkan aktivitas enzim ini meningkat ?
 Dapat berakibat apa saja jika kadarnya meningkat ?
 Bagaimana cara pemeriksaannya ?

IV. Tujuan
 Untuk mempelajari tentang reaksi aktivitas enzim gamma glutamil transferase
(g-GT) yang terjadi di dalam tubuh.
 Untuk mengetahui cara pemeriksaannya.

V. Manfaat
 Untuk penulis
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada penulis tentang reaksi
aktivitas enzim gamma glutamil transferase (g-GT) yang terjadi di dalam tubuh. Serta
untuk dapat mengetahui cara pemeriksaan yang harus dilakukan.

 Untuk pembaca
Agar para pembaca dapat lebih paham tentang reaksi aktivitas emzim gamma
glutamil transferase (g-GT).

4|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
BAB II
ISI
A. Dasar Teori.

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati juga merupakan organ tubuh
yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik
kimia pada tubuh manusia. Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus
kanan dan lobus kiri.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu
merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong
empedu . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen
bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna
lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan
mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Sel-sel
darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya
dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang,
sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau
kebiruan.

Fungsi-Fungsi Organ Hati


Hati merupakan suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital,
mulai dari mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh . Berikut adalah funsi-fungsi
hati:
1). Hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh
hati disebut proses detoksifikasi.
2). Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi
ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang
bersifat racun.
3). Hati mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu
dan urin. Dalam hati glukosa yang berlebihan akan diubah menjadi glikogen
dengan bantuan hormone insulin dan glukagon. Glikogen disimpan dalam hati
sebagai makanan cadangan. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa

5|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya
kebutuhan energi oleh tubuh. Hati juga berperan dalam pembentukan protrombin
dan fibrinogen. Keduanya berperan dalam proses pembekuan darah.
4). Hati berfungsi sebagai tempat untuk distribusi makanan, tempat
menghancurkan eritrosit , tempat penyimpanan glikogen, tempat pembentukan
protrombin dan fibrinogen, penghasil empedu, menetralkan racun dan
pembentukan urea.
5). Hati berperan sebagai distributor makanan karena sari makanan yang berasal
dari usus diangkut dalam plasma darah melalui vena porta hepatika ke hati.
Selanjutnya, sari makanan akan dinetralkan dalam hati. Zat yang sudah tidak
mengandung racun dari hati akan didistribusikan ke jantung melalui vena
hepatica.
6). Hati juga berperan dalam pembentukan eritrosit. Eritrosit yang telah berumur
120 hari akan dihancurkan dalam hati oleh sel-sel makrofag. Hemoglobin yang
terdapat dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin, Fe2+, dan globulin. Fe akan
disimpan dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk
pembentukan hemoglobin baru dalam eritrosit baru. Globulin akan digunakan lagi
untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
7). Empedu yang dihasilkan oleh hati memiliki pigmen birilubin dan biliverdin
yang berasal dari hemin. Birilubin dalam empedu akan mengalami oksidasi
menjadi urobilin yang memberi warna coklat pada feses.
8). Fungsi hati sebagai penawar racun erat kaitannya dengan fungsi hati sebagai
pembentuk urea. Hasil pencernaan protein adalah asam amino yang akan
memasuki sel tubuh. Didalam sel, asam amino akan mengalami deaminasi
( lepasnya gugus NH2 ). Dari asam amino, NH3 dari sel dikeluarkan ke aliran
darah. NH3 darah yang bersifat racun. Histiosit hati berfungsi menetralkan racun
dengan mengeluarkan suatu senyawa asam amino ornitin.

Hati pada bagian luar dilengkapi oleh selaput tipis yang disebut selaput hati
(kapsula hepatica). Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah.
Pembuluh arteri hepatikus dan vena portal hepatikus mengalami percabangan
yang disebut sinusoid. Sinusoid pada vena portal hepatikus akan membentuk
vena. Jaringan hati ini tersusun oleh sel-sel hati yang disebut hepatosit.
Antar lapisan hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedang antara hepatosit satu
dengan yang lain dipisahkan oleh kanalikuli yang merupakan tempat
dihasilkannya empedu. Kanalikuli-kanalikuli ini kemudian bergabung membentuk
pembuluh empedu yang berfungsi mengangkut cairan empedu menuju kantong

6|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
empedu. Kantong empedu sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum
empedu dialirkan ke duodenum.

Enzim-enzim yang berkaitan untuk mengetahui adanya kerusakan sel Hati adalah :
a. SGOT ATAU SERUM GLUTAMIC OKSALOACETAT TRASAMINASE
SGOT atau juga dinamakan AST (Aspartat aminotransferase) merupakan enzim yang
dijumpai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai
pada otot rangka, ginjal dan pankreas. Konsentrasi rendah dijumpai dalam darah
b. SGPT ATAU SERUM GLUTAMIL PIRUVAT TRANSAMINASE
SGPT atau juga dinamakan ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang
banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler.
Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka
c. ALKALI FHOSFATASE
Fosfatase alkali (alkaline phosphatase, ALP) merupakan enzim yang diproduksi
terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel pembentuk tulang baru); enzim ini juga
berasal dari usus, tubulus proksimalis ginjal, plasenta dan kelenjar susu yang sedang
membuat air susu. Fosfatase alkali disekresi melalui saluran empedu
d. CHOLINESTRASE (CHE)
Cholinesterase ditemukan pada sel hati, syaraf, dan eritrosit dll
e. GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE (γ-GT)
Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT) adalah enzim yang
ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan
dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitif
untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit
hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum. Kadarnya dalam serum
akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap
berlangsung.
GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada pemakai
alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan saja
merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan
kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT yang tinggi terjadi
setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak, dan
mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan alkohol dihentikan.
Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase alkalis (alkaline
phosphatase, ALP).

PROSEDUR KERJA
A. PRA ANALITIK
1. ALAT
 Tabung Serologi >. Beaker glass

7|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
 Rak Tabung >. Tissue
 Mikropipet 1000µl >. Label
 Mikropipiet 100 µl >. Yellow tip
 Spektrofotometer >. Blue tip

2. REAGEN
 MonoReagent GGT

3. PROBANDUS
 Nama Pasien : Tn. X
 Jenis Sampel : Sampel Serum

B. ANALITIK
1. PROSEDUR KERJA
 Gamma GT.
Tujuan : Untuk mengetahui Kadar Enzim Gamma GT dalam sampel serum
Metode : Kolorimetric Kinetic.
Prinsip :
L – γ – glutamil – 3- carboxy ----› L- γ- glycylglycine + 5 – amino- 2-
4- Nitroanilide + Glycylglycine Nitrobenzoat
> Persiapan Pasien
- Pasien dianjurkan puasa minimal 3 jam.
- Hindari obat atau zat yang dapat mempengaruhi kadar GGT misalnya
Aminophenazone, dll
Prosedure Kerja.
1. Disiapkan alat, bahan dan reagent.

Pipet ke dlm Blanko Standart Test


Tabung
Monoreagent 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standarat - 100 µl -
Sampel serum - - 100 µl

2. Campur, baca absorben setelah 1 menit bersamaan dengan dihidupkannya


stopwatch. Baca absorben lagi tepat setelah 1 menit , 2 menit, dan 3 menit
pada panjang gelombang 405 nm terhadap blanko udara.

C. POST ANALITIK
1. HARGA NORMAL
• DEWASA : Pria : 15 - 90 U/L, Wanita : 10 - 80 U/L, Lansia : sedikit lebih tinggi
• ANAK-ANAK : Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa, Prematur : 10
x
lebih tinggi dari dewasa, Anak : sama dengan dewasa.
(Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung metode yang digunakan)

PEMBAHASAN.

8|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT) adalah enzim yang
ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah
ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT merupakan uji
yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan
dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum.
Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama
kerusakan sel tetap berlangsung.

GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada pemakai
alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan saja
merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan
kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT yang tinggi
terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak,
dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan alkohol
dihentikan. Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase alkalis
(alkaline phosphatase, ALP).

Metode pemeriksaan untuk tes GGT adalah spektrofotometri atau fotometri, dengan
menggunakan spektrofotometer/fotometer atau alat kimia otomatis. Bahan
pemeriksaan yang digunakan berupa serum atau plasma heparin.

Nilai Rujukan
 DEWASA : Pria : 15 - 90 U/L, Wanita : 10 - 80 U/L, Lansia : sedikit lebih
tinggi

 ANAK-ANAK : Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa, Prematur :


10 x lebih tinggi dari dewasa, Anak : sama dengan dewasa.

(Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung metode yang digunakan)

Masalah Klinis
 PENINGKATAN KADAR : sirosis hati, nekrosis hati akut dan subakut,
alkoholisme, hepatitis akut dan kronis, kanker (hati, pankreas, prostat,
payudara, ginjal, paru-paru, otak), kolestasis akut, mononukleosis infeksiosa,

9|M A K A L A H G A M M A G LU TA M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
hemokromatosis (deposit zat besi dalam hati), DM, steatosis hati /
hiperlipoproteinemia tipe IV, infark miokard akut (hari keempat), CHF,
pankreatitis akut, epilepsi, sindrom nefrotik. Pengaruh obat : Fenitoin
(Dilantin), fenobarbital, aminoglikosida, warfarin (Coumadin).

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :


 Obat fenitoin dan barbiturat dapat menyebabkan tes gamma-GT positif palsu.
 Asupan alkohol berlebih dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan
peningkatan kadar gamma-GT.

 Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT) adalah enzim yang


ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah
ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT merupakan uji
yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan
dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum.
Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama
kerusakan sel tetap berlangsung.
 GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada pemakai
alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan saja
merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan
kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT yang tinggi
terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak,
dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan alkohol
dihentikan. Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase alkalis
(alkaline phosphatase, ALP).
 Metode pemeriksaan untuk tes GGT adalah spektrofotometri atau fotometri, dengan
menggunakan spektrofotometer/fotometer atau alat kimia otomatis. Bahan
pemeriksaan yang digunakan berupa serum atau plasma heparin.
Enzim gamma-glutamil transferase untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Hanes
dalam tahun 1950. Enzim ini juga dinamakan gamma-glutamil transpeptidase (E.C.
2.3.2.2.) atau disingkat GGT. Pada awal tahun 60-an gamma-glutamil transferase
telah menarik perhatian klinik dan hubungan antara penyakit-penyakit tertentu
dengan peningkatan kadar enzim tersebut dalam serum telah diselidiki. Beberapa
tahun
kemudian pemeriksaan enzim gamma-glutamil transferase serum merupakan suatu
pemeriksaan rutin dalam klinik untuk memperkuat diagnosis berbagai macam
penyakit Fungsi enzim gamma-glutamil transferase ialah mengkatalisis pemindahan
gugus gamma-glutamil dari suatu peptide yang mengandung gugus tersebut,
misalnya glutation, kepeptida lain atau ke asam amino. sebagai akseptor gugus
gamma glutamil airpun dapat berperan, dan bila ini terjadi maka yang berlangsung

10 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
adalah proses hidrolisis. Gamma-glutamil transferase adalah suatu glikoprotein
dengan bagian karbohidratnya sebanyak 20%. Molekul enzim juga mengandung
gugus sulfhidril. Di dalam tubuh enzim terutama terikat pada membran-membran sel
epitel dan limfoid. Pada isolasi enzim telah ditemukan bentuk dengan berat molekul
200.000 yang dinamakan "heavy form". Bentuk ini dapat dipecah dengan
penambahan bromelain dan dihasilkan bentuk dengan berat molekul sekitar 68.000
yang dinamakan "light form". Bentuk yang terakhir ini dapat dipisahkan menjadi 12
isoenzim yang semuanya aktif dan mempunyai jumlah asam amino, heksosa dan
aminoheksosa yang sama,hanya berbeda dalam jumlah asam sialat. Ada penyelidik-
penyelidik yang mengemukakan bahwa enzim GGT ini berperan dalam transport.
Pendapat ini mungkin berdasarkan terikatnya enzim tersebut pada membran sel-sel
epitel tertentu (misalnya, villi yeyunum, tubuli ginjal proksimal, plexus chorioideus,
epitel retina). Waktu paro (half life) GGT dalam darah adalah kira-kira 3 hari . Enzim
dapat disimpan lama dalam bentuk terisolasi atau dalam serum. Dalam suhu yang
berkisar dari -20 sampai +25° C enzim dapat tahan paling sedikit 10 hari.
In vitro letak pH optimum gamma-glutamil transferase adalah 8.8 - 9.0. Aktivitas
GGT in vitro dapat dirangsang oleh aktivator-aktivator khusus. Di dalam tubuh
enzim juga dapat dirangsang oleh berbagai zat, antana lain oleh estrogen, narkotika,
sedativa, zat-zat karsinogen dan etilalkohol. Aktivitas GGT yang tertinggi adalah
pada ginjal. Di dalam jaringan ikat tidak terlihat adanya aktivitas enzim tersebut.
Selain di jaringan-jaringan, aktivitas enzim juga terlihat dalam cairan-cairantubuh
seperti plasma darah, liquor atau cairan amnion dan dalam cairan ekskresi seperti
empedu, cairan usus halus, urin, sputum atau feses. Gamma-glutamil transferase
tidak ditemukan dalam eritrosit, sehingga pada hemolisis pemeriksaan serum dan
plasma tidak memberikan hasil-hasil yang berbeda.

 1. GGT dalam klinik

Menurut distribusi kwantitatif ginjal adalah alat tubuh yang paling banyak
mengandung enzim GGT. Namun pemeriksaan GGT serum tidak menunjukkan
peninggian pada penyakit-penyakit ginjal. Dalam klinik pemeriksaan GGT dalam
serum terutama dipakai untuk menentukan penyakit-penyakit hati dan saluran
empedu. Dari angka-angka yang meninggi pada berbagai macam penyakit hati dapat
diambil kesimpulan bahwa derajat peninggian aktivitas GGT dalam serum atau
plasma darah dapat dijadikan parameter untuk diagnosis diferensial penyakit-
penyakit hati. Pada ikterus obstruksi, GGT lebih dini meninggi daripada enzim
fosfatase alkali dan kenaikan kadarnya juga lebih tinggi. Pada hepatitis virus GGT
pun lebih cepat meninggi daripada enzim-enzim lainnya dan selama stadium
penyembuhan kadar GGT masih terus tinggi. Bahkan bilan aktivitas enzim-enzim
lain, misalnya transaminase, sudah kembali ke normal, GGT masih lebih tinggi
daripada normal. Maka dari itu, pemeriksaan GGT serum lebih tepat untuk
mengetahui proses penyembuhan hepatitis virus. Bila selama proses hepatitis

11 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
aktivitas GGT dalam serum terus meningkat, maka harus dipikirkan adanya
penyumbatan aliran empedu. Pada hepatitis yang kronis dapat jelas dibedakan
peninggian aktivitas GGT serum pada hepatitis yang kronis-agresif dan yang kronis-
persistens. Pada hepatitis yang kronis-persistens kadar GGT serum hanya meninggi
sedikit. Pada penilaian tingginya aktivitas GGT dalam serum pada sirosis hati harus
dipikirkan pula kemungkinan bahwa sintesis protein enzim sudah berkurang yang
disebabkan oleh perubahan sirotis dari jaringan hati dan karena itu aktivitas GGT
serum menjadi lebih kecil daripada semestinya. Pada sirosis post hepatitis peninggian
GGT serum mungkin dua-sampai empat kali lebih tinggi daripada normal. Bila
dibandingkan peninggian aktivitas GGT serum pada sirosis hati karena intoksikasi
alkohol, maka pada intoksikasi alkohol GGT serum tiga-sampai empat kali lebih
tinggi daripada sirosis post hepatitis. Lebih tinggi lagi adalah aktivitas GGT pada
sirosis biliaris primer yang jarang terjadi. Bila aktivitas GGT pada sirosis hati
meninggi 20 kali daripada normal, maka harus dipikirkan adanya karsinoma primer
atau metastase pada hati. Biasanya pada proses-proses maligna dalam hati ditemukan
angka-angka GGT serum yang tertinggi. lni disebabkan karena jaringan hati di
sekitan proses maligna banyak membentuk GGT. Juga jenis perlemakan hati dapat
dibedakan dari peninggian aktivitas GGT. Yang menimbulkan peninggian GGT yang
terbesar dari jenis jenis perlemakan hati adalah yang disebabkan oleh intoksikasi
alkohol, yaitu sampai 10 kali dari normal. Aktivitas GGT dalam serum juga dapat
meningkat oleh zat-zat yang dapat merusak jaringan hati seperti karbontetraklorida,
etanol, streptokinase dan chlorpromazin. Azathioprin dan Ifosfamid juga dapat
menyebabkan peninggian GGT dalam serum. Hal yang sama berlaku pula untuk
preparat-preparat estrogen. Penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan
peninggian aktivitas GGT dalam serum adalah penyakit-penyakit pancreas dan
jantung. Pada pankreatitis akut GGT serum dapat meninggi sampai 10 kali dari
normal, namun peninggian alfa-amilase dan lipase dalam serum masih mempunyai
nilai diagnostik yang lebih besar. Pada karsinoma pankreas nilai GGT serum dapat
mencapai 30 kali dari normal tanpa gejala-gejala yang menunjukkan kelainan pada
hati. Penyakit jantung juga disertai oleh peninggian aktivitas GGT dalam serum.
Dalam klinik dapat dipakai untuk memperkuat diagnosis infark jantung. Peninggian
GGT serum juga dapat dipakai untuk mengetahui kebiasaan minum alkohol pada
kaum remaja di Amerika Serikat. Aktivitas enzim-enzim lainnya seperti SGPT,
SGOT dan fosfatase alkali dalam serum tidak meninggi. Penyakit ginjal tidak disertai
perubahan aktivitas GGT dalam serum. Oleh karena gamina-glutamil transferase dari
sel-sel tubuh ginjal dikeluarkan ke dalam kandung air seni, maka terlihat suatu
korelasi antara derajat pengeluaran GGT dan keutuhan perenkim ginjal. Pada
penyakit-penyakit destruksi yang kronis atau degenerative dari jaringan ginjal
seringkali ditemukan ekskresi GGT dalam kandung air seni yang menurun. Aktivitas

12 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
GGT dalam kandung air seni tidak mempunyai hubungan dengan aktivitas dalam
serum.

Peninggian aktivitas GGT dalam serum akan mempunyai nilai diagnostik yang lebih
besar bila dihubungkan dengan aktivitas enzim-enzim lainnya. Misalnya pada
karsinoma pankreas aktivitas GGT meninggi tanpa peninggian enzim-enzim
transaminase (GOT dan GPT). Bila transaminase juga meninggi, yang harus
dipikirkan adalah adanya penyakit hati yang akut.

2. METODA PEMERIKSAAN GGT DALAM SERUM


Pemeriksaan Kwantitatif
Pemeriksaan kwantitatif aktivitas gamma-glutamil transferase berdasarkan atas
menghilangnya substrat atau dibentuknya produk-produk oleh enzim tersebut.
Substrat yang dipakai dalam pemeriksaan GGT merupakan substrat yang sintetik
yang mengandung gugus glutamil yang dapat dipindahkan oleh enzim ke suatu
akseptor, yaitu suatu asam amino atau dipeptida. Sebelum ditemukan substrat
sintetik, glutation sering dipakai sebagai substrat. Kemudian berbagai macam
substrat sintetik digunakan dalam pemeriksaan GGT, antara lain N (DL gamma-
glutamil) anilin, alfa-(N-gamma-DL glutamil)aminonitril,gamma-L-glutamil-alfa-
naphthylamide,NDL-gamma-glutamilanilide dan gamma-L-glutamil-p-nitroanilide.
Sebagai akseptor gugus glutamil dipakai suatu dipeptide, yaitu glisilglisin. Pada
pemecahan substrat terbentuk p-nitroanilin yang dapat mengabsorpsi gelombang
cahaya spektrofotometer. Yang banyak dipakai sampai sekarang adalah metoda Szasz
yang dikemukakan dalam tahun1969.

Prinsip :

Metoda Szasz menggunakan asam L-glutamat-5- (4-nitroamilide) sebagai substrat.


Gamma-glutamil transferase akan memindahkan gugus gamma-glutamil ke suatu
akseptor, yaitu glisilglisin. 4-Nitroanilin yang terbentuk dari pemecahan substrat
dapat mengabsorpsi gelombang 405 nm .

Perubahan pada pembacaan kolorimeter per waktu unit adalah sebanding dengan laju
pemecahan substrat dan dengan demikian sebanding pula dengan aktivitas enzim.
 Reagensia terdiri dari larutan buffer/glisilglisin, substrat dan substrat/pelarut dan
merupakan suatu kit reagensia yang lengkap yang dapat dipesan dari Merck.
Semuanya dapat tahan sampai tanggal daluwarsa bila disimpan tertutup rapat dalam
lemari es.

1. Larutan buffer/glisilglisin dapat langsung dipakai.

2. Larutan substrat. Satu botol substrat harus dilarutkan dalam 2,2 ml


substrat/pelarut dengan dikocok sedikit. Substrat/pelarut dapat tahan 8 jam pada suhu
kamar dan 24 jam dalam lemari es.

13 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
3. Larutan reagensia untuk pemeriksaan secara berturut-turut (sari).Ini harus dibuat
hanya untuk keperluan satu hari. Tambahkan 1 bagian volume larutan substrat yang
dibuat atas (2) kepada 10 bagian volume larutan buffer/glisilglisin (l) dan aduk.
Larutan ini stabil untuk 8 jam pada suhu kamar.

Konsentrasi dalam campuran reaksi (termasuk sampel)

185 mmol/ltris buffer pH 8,2 4 mmol/l asam L-glutamat 5-(4-nitroanilide) 50 mmol/l


glisilglisin

Kestabilan sampel
enzim dalam serum tahan untuk 1 minggu pada suhu kamar atau dalam lemari es.
Prosedur pemeriksaan secara berturut-turut (seri)

Semua larutan harus mempunyai suhu kamar. Masukkan kedalam tabung reaksi
dengan pipet 2,0 ml larutan reagensia (3) dan 0,2 ml serum. Sebuah arloji stopwatch
harus sudah siap. Setelah serum dan larutan reagensia bercampur kira-kira 1 menit,
absorbens diukur pada suhu kamar dan sekaligus stopwatchmulai dijalankan.
Pengukuran absorbens harus diulang setiap menit untuk 3, 4 atau 5 menit.
Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometer pada gelombang405 nm. Bila
perbedaan absorbens permenit (ΔA/menit ) pada permulaan pengukuran adalah lebih
besar dari 0,11, maka pengukuran harus diulang dengan serum yang diencerkan 1 : 4
dengan larutan garam isotonik dan kalikan hasilnya dengan angka 5.

14 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gamma­glutamil transferase (gamma­glutamyl transferase, GGT) adalah enzim

yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah

ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma­GT merupakan uji

yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan

dari   penyakit   hepatoseluler   dan   hepatobiliar   meningkatkan   GGT   dalam   serum.

Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama

kerusakan sel tetap berlangsung.

SARAN

15 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
Daftar Pustaka.
 adnes mareta. 2013. Makalah Kimia Klinik 2 Kreatinin.
http://awkwardlystep.blogspot.com/2011/05/beginilah-contoh-makalah-enzim-
hepar.html “. diakses pada tanggal 3-03-2013
 Riswanto. 2009. gamma-glutamyl transferase,
GGT.http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/gamma-glutamil-transferase-ggt.html .
diakses pada tanggal 25 Desember 2009.
 CHALOE LAGI . 2013. Makalah Anatomi Fisiologi.
http://chaloelagi.blogspot.com/2013/04/makalah-anatomi-fisiologi.html. diakses pada
tanggal 21 april 2013
 SUMBER GUDANG PENGETAHUAN. 2011. ENZIM GAMMA GLUTAMYL TRANFERASE. .
http://hengki-the-pretet.blogspot.com/2011/05/enzim-gamma-glutamyl-
tranferase.html. diakses pada tanggal 11 mei 2011.

16 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )
17 | M A K A L A H G A M M A G L U T A M I L T R A N S F E R A S E ( G G T )

Anda mungkin juga menyukai