TOPIK
Oleh:
KATA PENGANTAR
Dengan seijin Tuhan Yang Maha Esa, dan atas berkatNya, penulis, Angkatan Vc
Magister Administrasi Rumah Sakit Harapan Indah Universitas Esa Unggul, mendapat
ridhoNya menyelesaikan Tugas Akhir Semester yang diberikan oleh Dosen Pengampu Mata
Kuliah Manajemen Keperawatan Rumah Sakit, DR. ROKIAH KUSUMAPRADJA SKM,
MHA (RK).
Dan saat ini pula, penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan beliau, sehingga
penulis mendapatkan pengetahuan.
Makalah ini jauh dari sempurna, karena Kesempurnaan adalah milik Tuhan, kiranya
dapat memberi informasi dan menambah pengetahuan pembaca. Terima kasih
PENULIS
Uli Dumai-20170309127
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ____________________________________________ 2
BAB I PENDAHULUAN ____________________________________________ 3
1.1 LATAR BELAKANG _______________________________________ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH _____________________________________ 5
1.3 TUJUAN MAKALAH_______________________________________ 5
BAB II KAJIAN TEORI ____________________________________________ 6
2.1 Teori Konsep Caring ________________________________________ 6
2.2 Definisi dan Konsep Mayor Caring WATSON ___________________ 7
2.3 Faktor Carative dalam Caring ________________________________ 11
Uli Dumai-20170309127
4
BAB I
PENDAHULUAN
Uli Dumai-20170309127
5
kontrak (keterikatan dengan pekerjaan), etika dan spritualitas (keagamaan). Manfaat caring itu
sendiri amat beragam, yang pada dasarnya betujuan untuk meningkatkan status kesehatan
pasien
Uli Dumai-20170309127
6
BAB II
KAJIAN TEORI
Teori caring berkembang dari kepercayaan, nilai dan asumsi Watson tentang
perawatan. Menurut Watson (1985), merawat dan cinta menyusun jiwa dan merupakan inti dari
sifat perikemanusiaan. Beliau mencatat bahwa dalam sejarahnya, keperawatan melibatkan
caring dan berkembang dari caring. Selain itu, beliau menyebutkan bahwa caring akan
menentukan kontribusi keperawatan dalam memanusiakan manusia di dunia (De Laune dan
Ladner, 2002).
Uli Dumai-20170309127
7
Ilmu caring merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman perawatan manusia. Ilmu caring, seperti juga ilmu lainnya,
meliputi seni dan kemanusiaan. Caring merupakan proses interpersonal yang terdiri dari
intervensi yang menghasilkan pemenuhan manusia (Torres, 1986; Potter dan Perry, 2005).
Transpersonal caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat
dalam lingkaran perawatan yang konsentrik–dari individu, pada orang lain, pada masyarakat,
pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).
Watson (1988) dalam George (1990), mendefinisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, dasar spiritual. Caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia
akan eksis bila dimensi spiritualnya meningkat, yang ditunjukkan dengan penerimaan diri,
tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, dan intuitif. Caring sebagai esensi
dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, di mana
perawat membantu partisipasi klien, membantu klien memperoleh pengetahuan, dan
meningkatkan kesehatan (Cara, 2003).
Berdasarkan Watson (2004), konsep mayor dalam teorinya adalah : (a) Faktor Carative,
(b) The Transpersonal Caring Relationship, dan (c) Momen/Waktu Caring.
A) Faktor Carative
Dikembangkan pada tahun 1979, dan direvisi pada tahun 1985 dan 1988, Watson memandang
Faktor Carative sebagai panduan inti dari keperawatan. Beliau menggunakan istilah Carative
untuk membedakan dengan kedokteran yaitu faktor kuratif. Faktor Carative beliau berusaha
untuk menghargai dimensi manusia dalam keperawatan dan kehidupan serta pengalaman
pribadi seseorang yang kita beri perawatan (Watson, 1997; 2004). Faktor Carative terdiri dari
10 elemen :
Uli Dumai-20170309127
8
(1) Praktik Perawatan yang secara sadar diberikan dengan keramahan dan ketenangan
hati.
(5) Mampu menampilkan, mendukung, perasaan negatif dan positif yang berhubungan
dengan jiwa terdalam diri dan orang yang diberikan perawatan.
(6) Menggunakan proses pemecahan masalah yang kreatif dan sistematis, digabungkan
dengan pengetahuan perawatan yang dimiliki, serta melibatkan seni praktik
perawatan-penyembuhan.
(8) Menyediakan lingkungan fisik, psikis, sosial, dan spiritual yang supportif, protektif,
dan korektif yang kondusif untuk proses perawatan pada setiap level (lingkungan
Uli Dumai-20170309127
9
fisik sebaik lingkungan non fisik, lingkungan yang penuh energi positif di mana
kebersamaan, kenyamanan, harga diri, dan kedamaian tumbuh dengan maksimal).
Menurut Watson (1999) dalam Cara (2003), hubungan perawatan transpersonal mencirikan
jenis hubungan perawatan spesial, yang tergantung pada:
(1) Komitmen moral perawat dalam melindungi dan meningkatkan harga diri manusia
yang setinggi-tingginya.
(2) Kesadaran perawat dalam berkomunikasi untuk memelihara dan menghargai jiwa
seseorang, sehingga tidak menyamakan status seseorang tersebut dengan obyek
(benda).
Uli Dumai-20170309127
10
C) Momen/Waktu Caring
Menurut Watson (1999) dalam Cara (2003), waktu perawatan adalah saat di mana (terbatas
pada waktu dan tempat) perawat dan orang yang diberi perawatan bersama-sama dalam suatu
kondisi pemberian perawatan. Keduanya, dengan pandangan uniknya, dimungkinkan untuk
saling tukar menukar perasaan dan pemahaman. Menurut Watson, pandangan unik seseorang
didasarkan pada pengalamannya yang melibatkan emosi, sensasi tubuh, pemikiran,
kepercayaan, tujuan, pengharapan, kondisi lingkungan dan persepsi seseorang terhadap
sesuatu—semuanya berdasarkan pengalaman masa lalu, saat ini dan pandangan terhadap masa
depan.
Menurut Watson (1999), sebagai seorang pemberi perawatan, perawat juga perlu untuk
menyadari pemahaman dan pengertiannya tentang bagaimana harus bersikap selama
memberikan perawatan. Dalam kata lain, baik perawat dan yang diberi perawatan bisa
dipengaruhi oleh waktu perawatan melalui pilihan-pilihan dan perilaku yang diputuskan ketika
hubungan berlangsung, sehingga mempengaruhi dan menjadi bagian dari cerita kehidupan
Uli Dumai-20170309127
11
mereka. Waktu perawatan menjadi transpersonal jika melibatkan kedua belah pihak, ditambah
keterbukaan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan suatu individu (Fawcett, 2002).
1) Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
3) Memberikan perhatian terhadap praktek spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
5) Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative.
sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang
dirawat.
6) Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian
dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
8) Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan,martabat, dan kedamaian.
Uli Dumai-20170309127
12
10) Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan
dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap pasien daripada
memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan
caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan pasien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼
nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya caring lebih
menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Didalam
praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu
pasien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
Uli Dumai-20170309127
13
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon pasien.
Caring dapat dilihat dengan berbagai cara, dapat berupa sikap maupun tindakan yang
merupakan sifat atau karakter dari sebuah perilaku. Caring diperlukan bagi seorang tenaga
kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien sehingga harus dilakukan secara baik
untuk mencapai tujuan dari pelayanan kesehatan.
1) Caring sebagai sifat manusia untuk saling berinteraksi dengan orang lain
2) Caring sebagai keharusan moral seperti nilai atau keyakinan yang menjaga harkat dan
martabat orang lain
3) Caring sebagai melibatkan sifat emosional dan merefleksikan kepedulian kita kepada
orang lain
5) Merupakan komponen dari intervensi terapeutik dan perbuatan yang disengaja sesuai
dengan apa yang ada di pikiran
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, caring selalu melibatkan semua komponen di atas.
Menurut Watson (1995), caring merupakan proses yang mengharuskan perawat untuk menjadi
lebih responsif kepada orang lain sebagai individu yang unik, merasakan apa yang dirasakan
orang lain. Watson (2006) juga menekankan hubungan professional yang berpusat pada praktik
pemberian perawatan dan menyoroti peningkatan hubungan kemitraan, negosiasi dan
koordinasi serta merupakan bentuk dari pola komunikasi.
Sejumlah instrumen pengukuran yang ada dalam caring behaviour, berasal dari teori
tentang caring dimana dengan pengukuran caring, akan dapat :
1) Memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan bahwa caring adalah hal yang sangat
penting
Uli Dumai-20170309127
14
Pemahaman terhadap caring behaviours di atas telah dilihat dari berbagai perspektif baik dilihat
dari perspektif staf, pengguna layanan kesehatan maupun anggota keluarga pasien. Menurut
Scottissh Government (2010), ada 7 tema yang digunakan sebagai kerangka kerja dalam
memetakan sifat caring behaviours, antara lain :
6) Continuity
Caring merupakan sesuatu yang sangat penting sekali untuk diterapkan dalam
pelayanan keperawatan. Dengan caring akan memberikan pengalaman kepada pasien yang
akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien. Beberapa penelitian telah mengungkapkan
tentang pentingnya caring dalam pelayanan kesehatan. Dengan petugas kesehatan memberikan
caring yang maksimal kepada pasien, akan dapat meningkatkan kerjasama diantara para
petugas kesehatan. Hal tersebut merupakan sebuah kenyataan bahwa caring akan
meningkatkan hubungan antara staf, pengguna pelayanan kesehatan maupun tim kesehatan
lain.
Uli Dumai-20170309127
15
a) Bagi pasien
(1) Kemampuan emosional spiritualnya menjadi lebih baik (martabat, pengendalian diri,
kepribadian)
b) Bagi perawat
Caring Behaviors Assessement (CBA) adalah salah satu alat yang dibuat untuk menilai
Caring. Alat ini yang pertama sekali dilaporkan dalam literatur keperawatan yang memiliki
dasar teoritis-konseptual untuk memperoleh item-item yang spesifik. Alat ini didasarkan pada
teori Watson dan 10 carative faktor yang diidentifikasi dalam pekerjaannya,. terdiri dari 63
perilaku caring perawat yang dikelompokkan ke dalam 7 sub-skala yang kongruen dengan teori
Watson. Tiga pertama dari 10 carative faktor dikelompokkan bersama menjadi satu subskala,
yang secara konseptual sama dan sebangun dengan teori Watson. Faktor keenam carative,
"menggunakan kreatif, pemecahan masalah, proses caring", diasumsikan menjadi satu dalam
semua aspek asuhan keperawatan, sehingga terlihat oleh pasien. Alat ini dikembangkan dengan
bahasa yang ditulis dengan 6 level. Item yang dinilai pada skala Likert dengan 5 poin, untuk
mencerminkan sejauh mana masing-masing perilaku keperawatan mencerminkan caring.
Uli Dumai-20170309127
16
Instrumen berikut ini adalah tabel ringkasan status CBA dalam bentuk matriks. Perilaku
perawat yang mengindikasikan tindakan caring diidentifikasi oleh Watson dalam teori caring
dan carative factors sebanyak 63 item yang dikelompokkan dalam tujuh kategori, yaitu
1) Humanism/faith-hope-sensitivity
2) Helping/trust
3) Expressions of positive/negative
4) Teaching/learning
5) Support/protective/corrective behaviours
6) Human need/assistance
7) Existential/phenomological dimensions
CBA dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana perilaku caring perawat di rumah sakit
dengan skala Likert 1-5
4 Menilai Saya 5 4 3 2 1
9 Memahami saya
Uli Dumai-20170309127
17
Uli Dumai-20170309127
18
Uli Dumai-20170309127
19
Uli Dumai-20170309127
20
Uli Dumai-20170309127
21
BAB III
Uli Dumai-20170309127
22
1 Pembentukan Berlatih cinta kasih dan keseimbangan batin dalam Hormat saya untuk pasien memungkinkan nii tersedia
sistem huma konteks kesadaran peduli. untuk pasien :
nistik- Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson: 1. Membuka untuk keterhubungan w / diri, orang lain,
altruistik nilai lingkungan, alam semesta
1. nilai altruistik dan berlatih cinta kasih dengan diri
dan orang lain. 2. Model perawatan diri dan merawat orang lain.
Uli Dumai-20170309127
23
2. Menanamkan kepercayaan dan berharap dengan 3. Tampilan hidup sebagai misteri yang harus
menjadi tersedia untuk memenuhi kebutuhan orang dieksplorasi dari pada masalah yang harus dipecahkan.
lain.
4. Mampu untuk melepaskan kontrol kekuasaan yang
lebih tinggi.
3 Kepekaan Praktek dan transpersonal diri, melampaui ego diri Dengan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan dan
terhadap diri (bekerja dari kesadaran yang lebih penuh hati2). perasaan pasien, menciptakan hubungan yang lebih
sendiri dan mempercayai,membantu,peduli :
orang lain Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
1. Praktek refleksi diri (journal, doa, meditasi, ekspresi
1. Memelihara keyakinan individu, pertumbuhan seni)
pribadi, dan praktik.
Uli Dumai-20170309127
24
4 Pengembangan Mengembangkan dan mempertahankan hubungan Membantu hubungan percaya dengan pasien ( orang
sikap saling membantu-percaya peduli otentik. lain ) , keluarga , dan anggota tim kesehatan .
percaya peduli
kepada manusia Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson: 1. Memasuki ke dalam pengalaman untuk
mengeksplorasi kemungkinan pada saat ini dan dalam
1. Mengembangkan hubungan peduli. hubungan.
2. Mengembangkan hubungan membantu dan saling 2. Gelar orang lain dengan cinta tanpa syarat
percaya dengan / pasien, keluarga.
3. Berusaha untuk bekerja
Uli Dumai-20170309127
25
5 Promosi dan Ekspresi perasaan positif dan negatif sebagai koneksi Menciptakan hubungan peduli dalam merawat
penerimaan dengan semangat yang lebih . lingkungan untuk mempromosikan pertumbuhan rohani
ekspresi dengan cara :
perasaan positif Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson:
dan negatif 1. Membuat ruang
1. Mempromosikan dan menerima perasaan positif
dan negatif, otentik mendengarkan cerita orang lain. 2. Mengakui penyembuhan sebagai perjalanan batin.
6 Sistematis peng Kreatif menggunakan diri dan segala cara untuk Pemecahan masalah dalam merawat pasien :
gunaan metode mengetahui sebagai bagian dari proses peduli ,terlibat
pemecahan dalam kesenian praktek peduli penyembuhan. 1. Mengintegrasikan estetika, etika, cara-cara empiris,
masalah ilmiah personal, dan metafisik mengetahui dengan kreatif,
dan Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson: imajinatif, dan berpikir kritis untuk ekspresi penuh seni
pengambilan ,peduli dan ilmu.
1. Gunakan metode ilmiah kreatif pemecahan
keputusan
masalah untuk merawat pengambilan keputusan. 2. Mengakui dan mengintegrasikan kesadaran bahwa
kehadiran diri sendiri adalah unsur yang efektif dari
2. Gunakan kreatif pemecahan masalah untuk rencana perawatan untuk orang lain.
memenuhi kebutuhan orang lain
3. Menggunakan diri untuk menciptakan lingkungan
penyembuhan melalui: sentuhan disengaja, suara,
kehadiran otentik, gerakan, ekspresi seni, bermain-tawa-
keceriaan, spontanitas, musik / suara, persiapan,
pernapasan, relaksasi / citra / visualisasi.
7 Promosi Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang Mempromosikan pengetahuan, pertumbuhan,
interpersonal hadir untuk menjadi kesatuan dan makna, pemberdayaan dan proses penyembuhan.
pengajaran dan
belajar Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson : 1. aktif mendengarkan dengan seluruh keberadaan
seseorang kepada orang lain
Uli Dumai-20170309127
26
1. Berbagi pengajaran dan pembelajaran yang 3. Berbicara dengan tenang, dan memberi mereka
membahas kebutuhan individu, kesiapan, dan gaya perhatian penuh pada saat ini.
belajar.
4. Mencari cara untuk belajar dari orang lain,
2. Lakukan pengajaran dan pembelajaran yang memahami pandangan dunia mereka.
memenuhi kebutuhan individu dan gaya belajar.
5. Menerima orang lain seperti mereka dan di mana
mereka dengan pemahaman, pengetahuan, kesiapan
untuk belajar.
8 Penyediaan Menciptakan lingkungan penyembuhan di semua Mempromosikan hubungan peduli untuk keutuhan dan
untuk tingkatan (fisik, non fisik, lingkungan halus energi dan penyembuhan sendiri.
pelindung, kesadaran)
1. Menciptakan ruang untuk hubungan manusia terjadi
koreksi mental, secara alami.
lingkungan
fisik, sosial Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson: 2. Berpartisipasi dalam kesadaran peduli
budaya, dan penyembuhan.
1. Menciptakan lingkungan penyembuhan untuk fisik
spiritual.
dan spiritual yang menghormati martabat manusia. 3. Menciptakan niat peduli.
2) Cahaya
3) Seni
4) Air
5) Kebisingan
6) Kebersihan
7) Privasi
8) Nutrisi
9) Kecantikan
10) Keamanan
9 Bantuan dengan Membantu dengan kebutuhan dasar, dengan kesadaran Mampu membantu memenuhi kebutuhan pasien
pemuasan peduli pemberian "perawatan penting kepadamanusia," diidentifikasi untuk dirinya sendiri.
kebutuhan mempotensiasi keselarasan pikiran-tubuh-jiwa,
manusia. keutuhan dan kesatuan berada di semua aspek 1. Membuat orang lain senyaman mungkin.
perawatan.
2. Membantu orang lain yang cemas.
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson :
3. Apakah responsif terhadap keluarga orang lain yang
1. Membantu dengan kebutuhan fisik, emosional, signifikan
dan spiritual dasar manusia.
4. Hormati kebutuhan orang lain untuk privasi.
Uli Dumai-20170309127
27
2. Membantu dengan kebutuhan fisik dan emosional 5. Hormati persepsi orang lain tentang dunia
dasar. kebutuhan mereka.
10 Penyisihan Membuka dan menghadiri spiritual,hal misterius, dan Memungkinkan mukjizat terjadi dengan diri dan orang
kekuatan dimensi eksistensial "memungkinkan untuk mendapat lain.
eksistensial,fen suatu keajaiban".
omenologis,spir 1. Memungkinkan untuk diketahui terungkap.
itual
Kata-kata dari sistem lain menggunakan teori Watson: 2. Berpartisipasi dalam paradoks kehidupan.
1. Terbuka untuk misteri dan memungkinkan 3. menyerahkan kontrol dan mengantisipasi mukjizat.
mukjizat terjadi.
4. memelihara / mendukung harapan.
2. Memperlambat dan memungkinkan ruang untuk
5. berpartisipasi dalam momen peduli manusia
keajaiban tak terduga.
6. Mengakui sendiri dan perasaan batin orang lain.
3. Jadilah terbuka untuk penemuan kemungkinan dan
peristiwa hidup,mati,& ajaib. 7. Tahu apa yang penting bagi diri dan orang lain.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Uli Dumai-20170309127
28
3.2 SARAN
Penekanan pada humansitik, kepedulian dan kepercayaan, komitmen membantu orang lain dan
berbagai unsur caring yang lain harus sudah dibangun sejak perawat dalam masa pendidikan.
Selain itu perlu dilakukan sosialisasi konsep caring pada perawat guna memberikan
pemahaman yang mendalam tentang apa yang harus dilakukan perawat agar bersikap caring
dalam setiap kontak dengan pasien. Indikator-indikator caring harus dikenal dan diaplikasikan
dalam perawatan serta dievaluasi secara terus menerus
DAFTAR PUSTAKA
Cara. 2003. A Pragmatic View of Jean Watson’s Caring Theory. Closing key note conference.
XVI Jornades Catalanes d’infermeria Intensiva, Barcelone, Espagne.
Uli Dumai-20170309127
29
De Laune dan Ladner. 2002. Fundamentals of Nursing: standard and Practice 2nd edition.
USA: Thompsons Learning Inc.
Fawcett. 2002. The Nurse Theorist: 21st Century Update-Jean Watson. Nursing Science
Quarterly, 15 (3), Juli 2002: 214-219.
Julia. 1995. Nursing theories: the base for professional nursing practice, 4th edition.
Connecticut: Apleton& Lange.
Kozier. 2004. Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. New Jersey: Pearson
Education Inc.
Muhlisin dan Ichsan. 2008. Aplikasi Model Konseptual Caring dari Jean Watson dalam
Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan, 1 (3), September 2008 :147-150.
Parker. 2001. Nursing Theories and Nursing Practice. Philadelphia: FA Davis Company.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Alih bahasa oleh Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Uli Dumai-20170309127