Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK MENCETAK KELAS III KENNEDY

Oleh:

SAFIRA FARIS
NIM : 021611133070

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................... 3
BAB 2 ........................................................................................................................... 4
2.1 Sistem Klasifikasi Kennedy ............................................................................... 4
2.1.1 Kelas I……….. ............................................................................................... 4
2.1.2 Kelas II…….. .................................................................................................. 5
2.1.3 Kelas III……….. ........................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Kelas IV………….. ........................................................................................ 5

2.2 Aturan Klasifikasi Kennedy ............................................................................... 6

2.3 Teknik Mencetak Kelas III Kennedy ................................................................. 6

2.3.1 Material cetak .................................................................................................. 8

2.3.2 Sendok cetak ................................................................................................... 8

BAB 3 ........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..10

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembuatan geligi tiruan mengenal beberapa macam pencetakan rahang, tetapi

pada dasarnya ada dua tahapan pencetakan. Pada awalnya, biasanya dilakukan pencetakan

pendahuluan (prelimirary impression). Setalah cetakan diisi bahan gypsum, diperoleh

model rahang. Model rahang ini setelah disurvei merupakan alat bantu yang amat berharga

bagi seorang dokter gigi. Walaupun hanya suatu langkah awal, cetakan pendahuluan ini

tetap harus kuat. Cetakan model ini memungkinkan dokter merencenakan preparasi mulut

yang harus dilakukan sebelum pasien benar-benar siap menerima protesa.

Setelah tindakan preparasi mulut selesai dilakukan, pasien kembali untuk

pencetakan utama atau kedua (master or secondary impression). Pencetakan ini hanya

dilakukan bila pasien sudah betul-betul siap menerima geligi tiruan. Dengan kata lain,

penderita sudah menjalani perawatan pendahuluan, seperti pembersihan karang gigi,

semua jaringan mulut keras maupun lunak secara klinis maupun radiografis sudah sehat

atau pulih dari keadaan patologik yang terjadi sebelumnya.

Model digunakan untuk mewakili keadaan mulut pasien selama analisa dilakukan

oleh dokter. Pada hakikatnya cetakan rahang yang dihasilkan dari suatu pencetakan adalah

bentuk negatif lengkung gigi dan jaringan lunak di sekitarnya yang dicetak, dan dari mana

dapat dibuat suatau reproduksi positif berupa model. Oleh karena itu, pencetakan rahang

akan sangat menentukan hasil tahap-tahap pekerjaan berikutnya. Beberapa faktor penting

hendaknya diperhatikan supaya didapat hasil optimal. Faktor- faktor ini antara lain,

persiapan penderita, bahan cetak, sendok cetak teknik pencetakan dan pemeriksaan serta

pemeliharaan cetakan.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Klasifikasi Kennedy

Klasifikasi Kennedy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Edward Kennedy pada tahun
1925. Klasifikasi Kennedy merupakan metode klasifikasi yang paling umum digunakan saat
ini karena sederhana, mudah diaplikasikan pada seluruh kondisi kehilangan sebagian gigi,
dapat segera menentukan tipe kehilangan sebagian gigi, dan dapat menentukan tipe dukungan
GTSL (dukungan gigi atau dukungan gigi dan mukosa).

Klasifikasi Kennedy memungkinkan visualisasi segera dari lengkungan edentulous


sebagian dan memungkinkan perbedaan awal antara kasus yang didukung gigi dan jaringan
yang didukung. Kennedy membagi kehilangan gigi sebagian menjadi empat kelas secara
umum. Daerah edentulus diluar klasifikasi yang telah ditentukan, dikategorikan sebagai
modifikasi. (Gupta et al, 2014)

2.1.1 kelas I

Daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada
kedua sisi rahang (bilateral)

4
2.1.2 Kelas II

Daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada tetapi berada
hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral)

2.1.3 Kelas III

Daerah tidak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun
anterior dan unilateral

2.1.4 Kelas IV

Daerah tidak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi- gigi yang masih ada dan
melewati garis tengah rahang

5
2.2 Aturan Klasifikasi Kennedy

Applegate dan Swenson dan Terkla telah menyarankan aturan untuk diterapkan
pada Sistem Klasifikasi Kennedy untuk menghilangkan beberapa ketidakpastian dan untuk
membuat klasifikasi lebih deskriptif. Penyederhanaan saran-saran ini adalah:
1. Gigi yang akan diekstraksi dianggap sebagai ruang edentulous saat mengklasifikasikan
lengkungan.
2. Ruang edentulous yang tidak akan dipulihkan dengan removable partial denture tidak
dipertimbangkan dalam klasifikasi lengkungan.
3. Ruang edentulous paling posterior menentukan kelas lengkung untuk Kelas I hingga IV.
Panjang ruang edentulous, yaitu jumlah gigi yang hilang atau jumlah gigi palsu yang akan
digunakan pada gigi palsu, tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi.
4. Bidang edentulous selain yang menentukan
kelas untuk lengkungan ditunjukkan sebagai modifikasi kelas itu dan ditunjuk oleh
frekuensi mereka dan apakah mereka ANTERIOR (A) atau POSTERIOR (P). Hanya
Kelas I, II dan III yang dapat memiliki modifikasi. Panjang ruang edentulous modifikasi,
yaitu jumlah gigi yang hilang atau jumlah gigi palsu yang digunakan pada gigi palsu, tidak
dipertimbangkan.

2.3 Teknik Mencetak Kelas III Kennedy

Pencetakan untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan berbeda dari cetakan
untuk geligi tiruan lengkap. Pada kasus kelas III Kennedy ada dua jenis jaringan yang
harus dicetak. Pertama mukosa yang merupakan jaringan lunak, lalu gigi-gigi yang merupakan
jaringan keras. Prosedur ini menjadi lebih kompleks, karena sering kali posisi gigi geligi yang

6
masih tinggal tidak beraturan. bahan cetak yang digunakan harus mampu masuk kesemua detail
gigi dan jaringan, tetapi setelah cetakan dilepas mampu pula kembali ke bentuk semula
seperti ketika berada dalam mulut.
Selama ini dikenal beberapa cara pencetakan yang dapat digolongkan atas dasar
beberapa pertimbangan. Dari cara yang digunakan, dikenal ;
 metode mulut terbuka, dimana sendok yang sudah berisibahan cetak
dimasukkan kedalam mulut pasien dan dibiarkan sampai bahan mengeras.
 Pada metode mulut tertutup, digunakan sendok cetak perorangan yang
diberikan gelengan gigit atau geligi tiruan lama (lengkap).
Langkah-langkah dalam pembuatan impresi
1. Posisi pasien & dokter gigi
2. Pemilihan Tray
Stock tray untuk lengkungan dentental & edentulous sebagian terdiri dari 3 jenis:
-Rimlock trays
-Perforated metal trays
-Plastic disposable trays
3. Mencampur bahan & memuat ke dalam tray
4. Pembuatan & penghapusan impresi
5. Memeriksa, membersihkan & mensterilkan impresi

Pencetakan pada pasien dengan kasus kennedy kelas III didahului dengan pencetakan
pendahuluan menggunakan bahan cetak alginate. Setelah dilakukan pembuatan model studi,
dilanjutkan dengan preparasi gigi penyangga. Gigi penyangga yang dipreparasi bergantung
pada ada berapa gigi yang hilang pada bagian posterior. Proses pembuatan gigi tiruan
dilanjutkan dengan pencetakan model kerja dengan menggunakan bahan cetak polyvinyl
siloxane (PVS) dengan metode cetak one step double impression Penggunaan polyvinyl
siloxane dikarenakan bahan tersebut dapat digunakan untuk pembuatan model dengan akurasi
tinggi, pencetakan yang memerlukan kepadatan yang tinggi, digunakan untuk pencetakan yang
memerlukan dimensional stability yang lama serta digunakan untuk pembuatan model definitif.

7
2.3.1 Material cetak
Mencetak memiliki beberapa tujuan yaitu, mendapat replica keadaan didalam mulut,
bahan yang digunakan bergantung dari penggunaan nantinya, sebaiknya disertai dengan
gigi/ rahang lawan dan catatan gigitnya. Bahan cetak terdiri dari non elastis dan elastis
material. Non elastis material terdiri dari plaster, compound, waxes dan ZnO Eugenol.
Sementara elastis material terdiri dari dua kelompok besar yaitu aqueos hydrocolloids dan
non aqueos elastomer. Aqueos hydrocolloids terdiri dari agar reversible dan alginate
irreversible. Sedangkan kelompok non aqueos elastomer terdiri dari polysulfide, silicone
(condensation dan addition) dan polyeter.
Bahan cetak untuk rahang yang edentulous sebagian harus dapat mencatat
bentuk anatomi gigi dan jaringan pendukung secara akurat. Material yang dapat deformasi
permanen saat dikeluarkan dari undercut jaringan dan gigi tidak dapat dipakai, karenanya
bahan cetak termoplastik dan metallic oxide paste tidak dipakai. Rubber-base sebaiknya
tidak dipakai ketika terdapat beberapa undercut karena material ini akan mengalami distorsi
saat penarikan. Plaster of paris dan modeling plastic dapat digunakan untuk mencatat detail
jaringan secara akurat, namun harus dipisah saat penarikannya.

2.3.2 Sendok cetak


Pencetakan hanya akan berhasil bila didukung pemilihan bentuk maupun ukuran
sendok yang tepat, sesuai dengan bahan cetak yang digunakan selama ini dikenal beberapa
sendok cetak antara lain ; sendok cetak siap pakai, sendok cetak perorangan dan sendok
cetak siap pakai modifikasi.
1. Sendok cetak siap pakai
Sendok jenis ini biasanya terbuat dari logam dan tersedia dalam ukuran S,M,L
dengan bentuk ovoid, tapering dan square. Sendok cetak harus dipilih dengan ukuran yang
lebih besar atau besar kira-kira 4 mm dari ukuran rahang yang dicetak,supaya bahan cetak
yang menempati bagian lateral cukup tebal dan tidak akan mengalami perubahan bentuk.
2. Sendok cetak individual
sendok cetak khusus diperlukan pada kasus yang seluruh tepi jaringan mulutnya harus
tercetak dengan tepat atau yang ukurannya tidak biasa, berupa sendok cetak
perorangan. Sendok cetak ini digunakan pada klasifikasi kennedy kelas III. Dengan
penggunaannya sendok jenis ini, ketebalan bahan dapat di kontrol, dukungan pada bahan
cetak lebih baik karena bentuknya sesuai dengan rahang yang akan dicetak. Sendok cetak
perorangan dapat dibuat dari resin akrilik,gutta-percha atau shellac base plate.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Prosedur mencetak pada kasus kelas III Kennedy lebih kompleks, karena harus

mampu mencetak mukosa yang merupakan jaringan lunak dan gigi-gigi yang merupakan

jaringan keras dengan baik. Cetakan yang baik dapat didapat dari pemilihan sendok cetak

dan bahan yang tepat serta proses pencetakan yang baik. Bahan impresi yang dipilih harus

mampu merekam kontur jaringan seakurat mungkin tanpa distorsi, yang terjadi ketika kesan

ditarik. pada kasus kelas III Kennedy dapat digunakan sendok cetak individual dan bahan

cetak polyvinyl siloxane dengan teknik one step double impression agar mendapat hasil

cetakan yang baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Gupta, N., Reddy, G., Vinod, V., Misuriya, A., Bharathi, M. and Babu, K. (2014). Partial

Edentulism based on Kennedy's Classification: An Epidemiological Study. The Journal of

Contemporary Dental Practice, 15(2), pp.229-231.

Sumber : McCracken’s. 11th Ed. P. 271-6

10

Anda mungkin juga menyukai