BAB I
PENDAHULUAN
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan
hasil transformasiatau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada
sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti
"perubahan bentuk". Batuan metamorf menyusun sebagian besar
dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia
dan mineral (fasies metamorf). Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh
tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Di dalam
identifikasi batuan metamorf tidak cukup dengan identifikasi secara petrologi,
sehingga harus dilakukan juga identifikasi secara petrografi Maka, berdasarkan latar
belakang tersebut perlu dilakukannya praktikum mengenai batuan metamorf.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara :Batuan Metamorf Nama : Hedi Prasetyo Wibowo
Hari / Tanggal :Senin, 04 Deseember 2017 NIM :R1C115029
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dimuat dalam table
sebagai berikut :
Prosedur kerja yang dilakukan pada pada praktikum petrografi acara batuan
metamorf adalah sebagai berikut :
1.5 Manfaat
Manfaat diadakan praktikum ini yaitu agar praktikan dapat memahami dan
mengerti tentang cara mendeskripsi mineral pada batuan metamorf.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara :Batuan Metamorf Nama : Hedi Prasetyo Wibowo
Hari / Tanggal :Senin, 04 Deseember 2017 NIM :R1C115029
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Slaty Cleavage
b. Phylitic
Struktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat
rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih dengan
mineral granular. Batuannya disebut phyllite (filit)
a. Schistosic
lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar.
b. Gneissic/Gnissose
a. Hornfelsic/granulose
b. Kataklastik
c. Milonitic
d. Phylonitic
Tekstur batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur batuan asal sudah tidak
kelihatan lagi atau memperlihatkan kenampakan yang sama sekali baru. Dalam
penamaannya menggunakan akhiran kata –blastik. Berbagai kenampakan tekstur
batuan metamorf :
Tekstur batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal
masih bisa diamati. Dalam penamaannya menggunakan awalan kata –blasto.
Kompleks plutonik kompleks dan Blobby dapat menjadi sangat berlapis akibat
deformasi seperti :
Dalam keadaan yang menguntungkan kita dapat menentukan sesar geser, seperti
dalam Ock ini:
Pada sayatan tipis, gneiss memiliki mineral mika yang membentuk foliasi dan
perpecahan yang jelas dan berselang-seling terlihat:
pembelahan crenulation: merupakan jenis khusus dari belahan bidang yang terbentuk
sebagai akibat dari pemendekan pada sudut yang rendah ke belahan bidang yang
sudah ada :
BAB III
3.1 HASIL
Hasil dari praktikum petrografi acara batuan metamorf adalah sebagai berikut
No. Urut :1
No. Peraga :1
Jenis batuan : Batuan Metamorf
Pembesaran objektif : 4x
Pembesaran okuler : 10x
Pembesaran total : 40x
Bilangan skala : 0,025
Kedudukan : x = 12 ; y = 29
Kenampakan Mikroskopis :
Sampel batuan yang diamati memiliki warna absorbsi kuning kecoklatan dan
warna interferensi coklat kehitaman. Tekstur yang dapat diamati pada batuan ini
adalah kristaloblastik karena tekstur batuan asal sudah tidak terlihat lagi, dan struktur
yang dapat diamati adalah foliasi karena terdapat penjajaran mineral.
Komposisi Mineral :
1. Klorit
a. Nikol sejajar
b. Nikol silang
Warna interferensi hijau keunguan dan memiliki bias rangkap orde III(0,045).
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara :Batuan Metamorf Nama : Hedi Prasetyo Wibowo
Hari / Tanggal :Senin, 04 Deseember 2017 NIM :R1C115029
2. Clinopiroxyne
a. Nikol sejajar :
b. Nikol silang :
Warna interferensi biru keunguan, bias rangkap orde III (0,040), orientasi optik
length fast, sudut gelapan 36° dan memiliki jenis gelapan bergelombang.
3. Garnet
a. Nikol sejajar :
b. Nikol silang :
Warna interferensi hitam kecoklatan, bias rangkap orde I (0,020) dan tidak
memiliki orientasi optik.
4. Quarsa
a. Nikol sejajar :
b. Nikol silang :
Warna interferensi putih, bias rangkap orde I (0,09), orientasi optik tidak ada
sudut gelapan 40° dan memiliki jenis gelapan bergelombang.
Persentase Mineral :
1 Klorit 40 35 45 40
2 Clinopiroxyne 4 5 6 5
3 Quarsa 3 7 5 5
4 Garnet 10 8 12 10
3.2 Pembahasan
tinggi, tidak ada belahan, indeks bias nmin>ncb, pecahan ada, relief tinggi, tidak ada
inklusi dan ukuran 0,75 mm serta pada nikol silang memiliki warna interferensi
hitam kecoklatan, bias rangkap orde I (0,020) dan tidak memiliki orientasi optik.
Mineral Quarsa berdasarkan pengamatan nikol sejajar memiliki warna absorbsi putih
kekuningan, paleokrisme monokroik, bentuk euhedral-subhedral, intensitas tinggi,
tidak ada belahan, indeks bias nmin>ncb, pecahan ada, relief rendah, tidak ada inklusi
dan ukuran 0,20 mm sedangkan pada pengamatan nikol silang memiliki warna
interferensi putih, bias rangkap orde I (0,09), orientasi optik tidak ada sudut gelapan
40° dan memiliki jenis gelapan bergelombang.
Berdasarkan klasifikasi Travis, 1955 nama batuan ini yaitu sekis. Batuan sekis
merupakan batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa
tingkat menengah. Batuan ini banyak mengandung lapisan mika, grafit, hornblende
dimana mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas
bergelombang yang diperlihatkan dengan Kristal yang mengkilap. Kegunaan dan
manfaat batuan sekis yaitu sebagai sumber mika yang utama dimana mika
merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan
kapasitor dalam industry elektronika.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara :Batuan Metamorf Nama : Hedi Prasetyo Wibowo
Hari / Tanggal :Senin, 04 Deseember 2017 NIM :R1C115029
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Irfan Ria Ulva., 2007. Penuntun Praktikum Laboratorium Mineral Optik Jurusan
Teknik Geologi Universitas Hasanuddin,
Schusters., Simon, 1977. Rocks and Minerals, Simon & Schusters Inc., New York.