Abstrak
Perkembangan kawasan pada dasarnya tidak terlepas dari kegiatan sosial-ekonomi dan keterkaitan
dengan daerah belakangnya yang kemudian membangkitkan dan menuntut kegiatan yang ada dalam
masyarakat pada kawasan tersebut, sehingga membutuhkan ruang untuk mengalokasikan kebutuhan
mereka. Bakauheni merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki
fungsi yang sangat vital bagi Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, karena menghubungkan kedua pulau
besar tersebut. Bakauheni memiliki potensi perkembangan wilayah yang sangat baik pada masa
mendatang karena memiliki lokasi yang strategis dan memiliki kebijakan terkait, baik dari tingkat
daerah maupun nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perkembangan wilayah
di Kecamatan Bakauheni dan memberikan usulan konsep pengembangan kota baru sebagai alternatif
pengembangan wilayah. Sehingga dapat meminimalisir permasalahan ruang di Kecamatan
Bakauheni pada masa mendatang.Metode analisis penelitian yang dilakukan memiliki yaitu analisis
kebijakan, analisis daya dukung, analisis daya tampung, analisis aksesibilitas, analisis penentuan
lokasi, analisis kebutuhan prasarana kota, analisis perekonomian.Hasil temuan studi ini ialah
perlunya penanganan ruang untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Kecamatan
Bakauheni dengan penerapan konsep kota baru. Pengembangan kota baru di Kecamatan Bakauheni
menjadi salah satu alternatif penanganan kawasan dan secara khusus dapat meningkatkan kualitas
fisik suatu kawasan dengan menyediakan komponen yang mempunyai ciri kota sehingga dapat
mendukung aktifitas penduduk yang ada pada kawasan tersebut, menjaga keseimbangan lingkungan
alam, serta mengurangi kesenjangan pembangunan. Usulan fungsi kota baru Bakauheni adalah
sebagai kota transit terintegrasi transportasi antar moda.
Menurut Dr. Blum kesehatan dipengaruhi perkotaan yang seringkali kurang berhasil dan tidak
oleh 4 faktor yakni : keturunan, pelayanan tepat sasaran, padahal seperti yang kita ketahui
kesehatan, perilaku, dan lingkungan. Faktor-faktor bahwa kesehatan merupakan aspek yang penting
yang mempengaruhi kesehatan ini tentu memiliki dalam pembangunan kota, bahkan sebagai ukuran
kaitan dengan pembangunan kota karena akan keberhasilan suatu kota dalam pembangunannya.
berpengaruh kepada faktor lingkungan. Ketika
berbicara mengenai kesehatan dalam masyarakat Pembahasan
perkotaan menjadi hal yang sangat penting karena Daerah perkotaan merupakan daerah
kesehatan selain terkait erat dengan berbagai dengan perkembangan yang sangat pesat hal ini
tersebut juga merupakan syarat mutlak didorong oleh masuknya aliran investasi yang
keberlanjutan suatu kota. Oleh karena itu jika kemudian bertransformasi menjadi industri, jasa dan
kesehatan masyarakat perkotaan tidak dipikirkan perdagangan yang tentunya membawa implikasi.
secara baik dapat menimbulkan bencana yang Salah satu diantaranya adalah masalah kesehatan
sangat besar dan merugikan orang banyak (wabah yang kemudian juga berkembang menjadi
penyakit, dsb). kompleks. Hal ini disebabkan, antara lain:
Bicara mengenai status kesehatan 1. Urbanisasi Penduduk
masyarakat perkotaan tidak dapat dilepaskan dari Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh lahan
pembicaraan mengenai masyarakat perkotaan dan pertanian yang semakin berkurang dan terbatasnya
pembangunan perkotaan, karena masyarakat lapangan pekerjaan di pedesaan. Penduduk
perkotaan merupakan subjek sekaligus objek dalam berbondong-bondong ke kota mencari pekerjaan
kesehatan dan pembangunan perkotaan. Saat ini sebagai pekerja seperti pembantu rumah tangga,
kebanyakan di negara berkembang telah terjadi kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung, pengemis
perubahan besar pada kualitas lingkungan hidup. dan pengamen jalanan yang membawa dampak
Masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan sosial dan kesehatan lingkungan seperti munculnya
kemampuan ekonomi, disertai dengan pemukiman kumuh dimana-mana.
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau Perkembangan proses urbanisasi tidak
dengan kata lain masalah lingkungan di negara hanya terjadi di kota besar dan di sekitar kota besar.
sedang berkembang hanya dapat diatasi dengan Urbanisasi di negara berkembang juga terjadi di
pembangunan. Yang menjadi masalah adalah wilayah yang jaraknya cukup jauh dari kota besar.
bentuk pembangunan yang bagaimana yang tidak Fenomena Urbanisasi yang terjadi di sekitar kota
mengakibatkan rusaknya lingkungan?. Untuk kecil dan menengah ini terus berlangsung dan
mengatasi masalah ini maka pembangunan yang dikenal dengan urbanisasi wilayah (regional based
dicanangkan haruslah pembangunan dengan urbanization). Urbanisasi yang terjadi di kota kecil
konsep bijaksana yang dengan tujuan meningkatkan dan menengah ini salah satu indikasinya
kualitas lingkungan. Konsep pembangunan yang ditunjukkan dengan pertambahan dan pertumbuhan
bijaksana tersebut harus berkelanjutan yang di penduduk.
Indonesia dikenal dengan konsep Pembangunan Kota kecil merupakan suatu wilayah
Berwawasan Lingkungan (PBL) perkotaan yang jumlah penduduknya kurang dari
Kegiatan pembangunan pada dasarnya 100.000 jiwa (Rondinelli, 1983). Menurut
bertujuan meningkatkan taraf kesejahtaraan Jayadinata, Kota kecil juga merupakan suatu
masyarakat (sehat, cerdas, aktif). Kegiatan wilayah yang memiliki jumlah penduduk antara
pembangunan selain berdampak positif bagi 50.000-100.000 jiwa (pulau Jawa) atau 20.000-
masyakat juga berdampak negatif. Dampak tersebut 100.000 jiwa (luar pulau Jawa). Ciri khas penduduk
ada yang bersifat langsung maupun tidak langsung. pada kota kecil adalah bermata pencaharian sebagai
Sebagai contoh dampak tidak langsung adalah petani dan profesi yang masih berhubungan dengan
peningkatan penyakit akibat perubahan pola pertanian.
konsumsi pangan masyarakat sebagai konsekuensi
peningkatan taraf ekonomi yang tidak disertai 2. Tempat Pembuangan Sampah
dengan pengetahuan tentang gizi dan kebutuhan Hampir disemua tempat di Indonesia sistem
gizi; perubahan kualitas udara dapat menjadi pembuangan sampah dilakukan secara dumping
pemicu meningkatnya kasus infeksi saluran tanpa pengolahan lebih lanjut. Sistem pembuangan
pernafasan akut (ISPA). oleh karena itu pembahasan ini selain memerlukan lahan yang luas juga
mengenai masyarakat perkotaan, pembangunan menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air,
kota, dan kesehatan diharapkan dapat mengantarkan selain itu lokasi pembuangan akan menjadi tempat
kepada pemahaman terhadap dampak pembangunan yang baik untuk perkembangan agent dan vektor
kota terhadap kesehatan yang kemudian penyakit.
berperngaruh terhadap kebijakan kesehatan
3. Penyediaan Sarana Air Bersih. ketergantungan dengan lingkungan. Pada satu sisi
Berdasarkan survei yang dilakukan hanya lingkungan merupakan penyedia hampir seluruh
60% penduduk di Indonesia yang memperoleh air kebutuhan manusia dan sebaliknya dan lingkungan
bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk sangat dipengaruhi keadaannya oleh aktifitas
perkotaan selebihnya mempergunakan air sumur manusia dalam mempertahankan kelangsungan
dan sumber lainnya. kehidupannya. Pengelolaan lingkungan yang kurang
bijaksana akan lebih mengarah kepada eksploitasi
4. Pencemaran Udara sumber daya alam dan pengrusakan lingkungan.
Tingkat pencemaran udara di kota-kota Penurunan kualitas lingkungan yang terjadi pada
besar sudah melebihi nilai ambang batas normal. akhirnya mempunyai konsekwensi negatif pada
Hal ini diakibatkan gas buangan kendaraan penurunan derajat kesehatan masyarakat.
bermotor. Selain itu pembakaran hutan untuk lahan Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya
pertanian dan perkebunan. Enam dari 15 kota yang ditentukan oleh angka kesakitan karena infeksi
paling terpolusi di dunia terdapat di Asia. Posisi tetapi juga akibat kontaminasi zat-zat tertentu yang
yang paling tinggi adalah 1.Katmandu, Nepal, 2. dapat mengganggu kesehatan, baik yang bersifat
New Dehli, India, 3. Jakarta, Indonesia bersama toksik maupun tidak. Keberhasilan pembangunan
dengan Chongqing, China, 4. Calcutta, India. dalam meningkatkan pendapatan memiliki
Sepertiga dari pencamaran karbondioksida di dunia hubungan searah dengan meningkatnya kasus-kasus
dikeluarkan di daerah ini. penyakit seperti penyakit jantung, obesitas,
diabetes, penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini
5. Pembuangan Limbah Industri Dan Rumah pada akhirnya dapat menekan angka harapan hidup.
Tangga Lingkungan mempengaruhi hidup manusia
Hampir semua limbah cair yang berasal diantaranya melalui berbagai faktor ekologi yang
industri dan rumah tangga dibuang langsung dan merupakan penopang kehidupan manusia di bumi.
bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, Rusaknya proses ekologi akan membahayakan
ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk kehidupan di bumi kita. Faktor-faktor ekologi
melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai. tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Akibatnya kualitas air sungai menurun dan apabila Efek rumah kaca.
digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang Kenaikan suhu bumi yang disebabkan
tinggi. terserapnya gelombang infra-merah oleh gas-
gas rumah kaca. Efek rumah kaca berperan
6. Bencana Alam/Pengungsian dalam mejaga suhu lingkungan yang seimbang
Gempa bumi, tanah longsor, gunung bagi makhluk hidup. Gas rumah kaca
meletus, atau banjir yang sering terjadi di Indonesia terpenting adalah CO2 yang berasal dari
mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya pernafasan, pembakaran dan pembusukan
menambah banyak permasalahan kesehatan bahan organik.
lingkungan. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk
7. Perencanaan Tata Kota Dan Kebijakan menjaga kelangsungan kehidupan dibumi. Dari
Pemerintah proses fotosintesis inilah energi matahari
Perencanaan tata kota dan kebijakan dirubah menjadi energi kimia yang terkandung
pemerintah seringkali menimbulkan masalah baru di dalam bahan organik tumbuhan. Energi
bagi kesehatan lingkungan. Contoh pemberian izin inilah yang dipakai oleh makhluk hidup lainnya
tempat pemukiman, gedung atau tempat industri yang tidak dapat berfotosintesis, antara lain :
baru tanpa didahului dengan studi kelayakan manusia, hewan dan jasad renik. Selain sebagai
lingkungan yang menyebab terjadinya banjir, penghasil energi fotosintesis berperan dalam
pencemaran udara, air dan tanah serta masalah terbentuknya rosot karbon dan menghasilkan
sosial lainnya. gas oksigen (O2). Mengingat pentingnya
fotosintesis maka kita harus menjaga agar
Status kesehatan msayarakat sangat dalam proses pembangunan tetap cukup
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hendrik L. Blum terdapat tumbuhan hijau (hutan, semak belukar
menjelaskan bahwa status kesehatan masyarakat dan padang rumput).
sangat bergantung pada 4 komponen besar yakni Penambatan nitrogen
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan Nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk
genetik (keturunan). Dalam konteks ekosistem kehidupan makhluk hidup. Udara kira-kira
manusia sebagai salah satu komponen lingkungan mengandung 80% nitrogen. Penambat nitrogen
memiliki hubungan timbal balik dan saling berupa bakteri (Asobacter, rhizobium) dan
harga diri masyarakat. Kebijakan pembangunan Hartono, B. (2001). Penataan Sistem Kesehatan
sejogianya dimaksudkan untuk kesehatan / Daerah. Departemen Kesehatan RI, Jakarta
peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara
merata. Program pembangunan kesehatan harus Jahi, A (penyunting). (1988). Komunikasi Massa
bersifat bottom-up, yaitu berdasarkan aspirasi dari dan Pembangunan Pedesaan di Negara-
bawah. Hal ini tidak mudah, karena selama ini negara Dunia Ketiga: Suatu Pengantar.
daerah sudah terbiasa dengan kebijakan Jakarta: PT. Gramedia.
pembangunan yang top-down tanpa memperhatikan
aspirasi masyarakat. Di sisi lain, masyarakat sangat Lynch, Kevin. (1984). Good City Form,
jarang dilibatkan dalam proses pembangunan Massachusetts Institute of Technology.
kesehatan. Oleh karena itu, keberhasilan USA.
pembangunan kesehatan harus selaras dengan
keberhasilan pembangunan kota. Mills, A., J.P. Vaughan, D.L. Smith, dan I.
Akhirnya, dengan adanya kebijakan Tabibzadeh. (1989). Desentralisasi Sistem
pembangunan kota yang pro kesehatan. Maka Kesehatan: Konsep-konsep, Isu-isu, dan
pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama Pengalaman di Berbagai Negara
bahu-membahu menjalankan pembangunan untuk (diterjemahkan oleh Trisnantoro, L.).
mencapai kondisi kesehatan yang baik, yaitu Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan Misra, R.P. (1981). Depelopment Where People
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu Matter: Case for a Comprehensive Social
secara adil dan merata, serta memiliki derajat Policy. Maruzen, Asia, Nagoya: Regional
kesehatan yang setinggi-tingginya. Development Alternatives, International
Perspectives
Daftar Pustaka
Abidin, Said Zainal. (2006). Kebijakan Publik. Susanto, D. (2000). Pendekatan Paradigma Baru
Jakarta. Suara Bebas Ilmu Penyuluhan Pembangunan: Sumbang
Pikiran dalam Meningkatkan Kiprah Jajaran
Anne Mills et al. (1989). Desentralisasi Sistem Alumni Program Studi PPN. Makalah
Kesehatan. WHO. disajikan sebagai sumbangan bahan diskusi
di dalam Seminar Nasional Pemberdayaan
Doxiadis, Constantinos A. (1968). Ekistics: An SDM menuju terwujudnya masyarakat
Introduction to the Science of Human madani. PPS IPB 25-26 September 2000.
Settlements. Australia: Anchor Press.
(4 April 2011). Warga Metropolitan Rawan Stroke,
Surat Kabar Kompas.