Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN

BINA HUBUNGAN SALIING PERCAYA (BHSP)

Nama : Ny I
Umur : 30 Tahun
Hari/Tanggal : Selasa, 03 September 2019
Pertemuan : 1 (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
DO : - Klien tampak gelisah
- Ekspresi wajah klien tampak kesal
- Klien berbicara keras dan berbicara kotor (memaki) dan ketus
pada suaminya
2. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Kriteria hasil
Setelah 1 kali interaksi pasien menunjukan ekspresi wajah bersahabat, ada
kontak mata, mau berjabat tangan , mau mengucapkan salam, menyebutkan
nama dan mau berbincang - bincang
5. Tindakan keperawatan
a. Menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Memperkenalkan diri dengan sopan
c. Menanyakan nama lengkap dan nama penggilan klien
d. Menjelaskan tujuan pertemuan
e. Bersikap jujur dan menepati janji

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Perilaku kekerasan


Stase Keperawatan Jiwa
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Nama : Ny I
Umur : 30 Tahun
Hari/Tanggal : Selasa, 03 September 2019
Pertemuan : 1 (satu)

Respon kegiatan
No. Uraian kegiatan
Verbal Non Verbal
1. Fase Orientasi :
‘’Assalamu’alaikum , “Wa’alaikum salam Menatap perawat
perkenalkan nama saya suster
stivany, saya biasa dipanggil
suster vany.
Hari ini saya bertugas diruangan
ini jam 14.00 s/d 21.00 malam.

Kalau boleh tahu nama ibu Nama sy I


siapa? ibu senang di panggil panggil saja I.
siapa?
Bagaimana kabarnya ibu I hari
ini?
Bisa kita berbincang-bincang? Iya bisa.
Berapa lama kita berbincang-
bincang?
Boleh 10 Menit? Terserah Suster saja.
Dimana Kita berbincang-
bincang, bagaimana kalau di
ruangan ini saja? Boleh? Iya boleh.
2. Fase Kerja

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Perilaku kekerasan


Stase Keperawatan Jiwa
Ibu I kalau boleh tahu sudah Udah berapa lama nggak Klien menunjuk
berapa lama ibu I di rawat di RS tahu, lupa suaminya
ini?
Ibu masih ingat siapa yang Nih, si monyet
mengantar ibu ke RS ini?
Kenapa ibu I sampai dibawa ke Nggak tahu juga kenapa!
RS ini? masa saya dikatain gila
padahal cuman stress aja ,
pusing banyak pikiran.
Apa yang ibu I pikirkan sampai karena si monyet laki
stress dan pusing ? sialan ini , pelit banget
nggak tahu kebutuhan
hidup itu banyak
3 Fase Terminasi Enakan suster
Bagaimana perasaan ibu I
setelah berbincang bincang
dengan saya ?

Bagaimana kalau sebentar jam Iya boleh suster


19.00 kita berbicang bincang lagi
?
Sebentar kita akan berbicang Iya mau suster
bincang lagi tentang kemarahan
dan cara mengatasinya,
bagaimana ibu I mau?

Ibu I sepertinya sudah hampir 10 Iya suster


menit kita berbincang –bincang,

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Perilaku kekerasan


Stase Keperawatan Jiwa
sampai disini dulu ya, ibu I bisa
istrahat sekarang ,
Assalamu’alaikum .... Wa’alaikum salam

C. EVALUASI
S :
 Klien menjawab “Wa’alaikum salam”
 Klien mengatakan “Nama saya I, panggil saja I”
 Klien menjawab”Iya bisa”
 Klien menjawab “Terserah suster saja”
 Klien mengatakan “Udah berapa lama nggak tahu, lupa”
 Klien mengatakan “Nggak tahu juga kenapa! masa saya dikatain gila
padahal cuman stress aja , pusing banyak pikiran. karena si monyet laki
sialan ini , pelit banget nggak tahu kebutuhan hidup itu banyak”
 Klien menjawab “Enakan suster
 Klien menjawab iya boleh suster
 Klien menjawab “wa’alaikum salam”
O :
 Kontak mata kurang
 Klien menjawab salam
 Klien mau menjawab pertanyaan
 Klien tampak kesal
 Klien menunjuk dan mendorong suaminya

A : Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat

P : Lanjutkan SP 1

Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Perilaku kekerasan


Stase Keperawatan Jiwa
Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko Perilaku kekerasan
Stase Keperawatan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai