LTM Revisi - Skenario 2
LTM Revisi - Skenario 2
Validitas adalah sejauh mana konsep tersebut diukur secara akurat dalam sebuah penelitian,
Secara umum, terdapat 3 tipe validitas
Seluruh hal ini PENTING karena jika semua anggota tim survei tidak bisa membuat penilaian secara konsistem,
variasi kelompok dalam prevalensi atau keparahan penyakit akan menjadi tidak akurat atau salah ditafsirkan
Duplicate Examinations
Pemeriksa mungkin mengubah cara pemeriksaan selama serangkaian proses pemeriksaan untuk mendeteksi
dan mengkoreksi, disarankan bagi seriap pemeriksa untuk melakukan duplikasi pengujian pada 5-10% besar
sampel (tidak kurang dari 25 subjek)
Duplikasi pengujian dapat dilakukan pada orang-orang dengan kelompok usia 12-15 tahun, karena lebih mudah
diakses, bisa juga pada orang dewasa
Pemeriksa tidak boleh bisa mengidentifikasi subjek yang ia lakukan pemeriksaan ulang, atau tau bahwa subjek
tersebut sebelumnya sudah diperiksa dapat mempengaurhi ketelitian dan kualitas uji duplikasi tersebut
Duplikasi dilakukan pada awal survei, tengah survei dan akhir survei
Dimana
P0 = proporsi observed agreement (a + d)
Pe = proporsi agreemen yang bisa berubah sewaktu-waktu (a + c) × (a + b) untuk gigi sehat dan (b + d) × (c + d)
untuk gigi karies, atau Pe juga bisa diukur sebagai
TAMBAHAN DK 2
Statistik Kappa disebut juga untuk mengukur interrater reliability
Kappa dengan substantial agreement misal 0,61 agreement dapat disebut problematik
Jadi, skor Kappa yang direkomendasikan sebagai nilai minimum yang diterima adalah 0,80 masuk ke kategori
almost perfect agreement