Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengkajian
I. Data demografi (identitas klien)
Tanggal wawancaea : 2 februari 2019
Nama klien : Sapto Wiharjo
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan swasta
Latar belakang pendidikan : SLTA
Alamat : Handil bakti, Komplek persada permai V no. 39
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Kontak : 081213791988
Alamat kontak : Handil bakti, Komplek persada permai V no. 39
Keterangan riwayat :
Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh muntah-muntah, pusing dan
mengigil, sakit perut bagian uluh hati, dan tidak
dapat BAB selama 3 hari
Riwayat penyakit terdahulu :
Riwayat penyakit keluarga :

II. Data Umum


Klien muntah muntah pada saat ditempat kerja maka dari itu klien dibawa oleh rekan
kerjanya ke RS Islam menggunakan mobil kantor.
Klien masuk RS pada hari sabtu tanggal 2 februai 2019, jam masuk sekitar 11.00
WITA tengah hari, keluarga yang dapat dihubungi yaitu mertua pasien no hp
081213791988.
Klien mengeluh pusing, mengigil, sakit perut daerah uluh hati, muntah muntah dan
tidak dapat BAB selama 3hari
Mertua klien mengatakan bawa klien tidak pernah masuk RS
Tanggal Masuk : 2 februari 2019
Jam masuk : 11.00 WITA
Keluarga yang dihubungi : Bpk Heri (ayah pasien)
No tlp keluarga : 081213791988
Masuk dari : Tempat kerja diantar teman pasien menggunakan
mobil
Alat yang digunakan : kursi roda
Alasan masuk RS : ayah pasien mengatakan bahwa pasien (anak
beliau) muntah – muntah pada saat ditempat keerja,
dan klien mengeluh badan terasa dingin mengigil
Masuk RS terkahir : Tidak pernah
Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh muntah-muntah, pusing dan
mengigil, dan tidak dapat BAB
Riwayat pengobatan sebelumnya : klien mengatakan tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik


1. Tanda-tanda Vital
a. Tingkat kesadaran
Kualitatif : Komposmentis
Kuantitatif :
- Respon buka mata : spontan
- Respon motorik : sesuai perintah
- Respon verbal : sadar dan orientasi ada
b. Data klinik
Usia : 38 Tahun
TB : 170 cm
BB : 75 Kg
Temperature (Suhu) : 36.3 C
Nadi : 80 N
Tidur : Klien mengatakan jumlah tidur dan frekuensi
tidur klien normal dan tidak tergagnggu
Duduk : klien mengatakan masih agak terasa sedikit
pusing ketika duduk
Berdiri : klien mengatakan masih agak terasa sedikit
pusing ketika berdiri
c. Pemeriksaan Pernapasan dan Sirkulasi
Ferkunesi nafas : 24 R
Inspeksi : terlihat pasien menggunakan oksigen 5 L
Perkusi :
Palpasi :
Auskultasi :
d. Pemeriksaan Integumen
Turgor : kembali dalam 1 detik (normal)
Lecet : tidak ada lecet
Bengkak : tidak ada pembengkakan
Bercak : tidak ada bercak
Oedem : tidak ada oedem

e. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
Perkusi :
Palpasi :
Auskultasi :
f. Musculoskletal
ROM :
Keseimbangan :
Menggenggang :
Kemampuan otot kaki :
IV. Pola Fungsi Kesehtana
1. Persepsi terhadap kesehatan – manajemen kesehatan
Menggunakan
Tembakau ( merokok ) : klien mengatakan bahwa klien tidak meroko
Alkohol : klien mengatkan tidak pernah mengkonsumsi
alkohol
2. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan prawatan diri
Skor
3. Pola istirahat dan tidur
Waktu tidur: klien mengatakan tidur dan istirahat tidak terganggu
4. Pola nutrisi
Diet Khusus :
Anjuran diet sebelumnya
Nafsu makan : Nafsu makan klien normal
Mual : ayah pasien mengatakan bahwa anaknya
telah muntah 3 kali
BB naik turun 6 bulan terakhir : tidak ada penurunan berat badan dalam 6
bulan terakhir
Kesulitan menelan : Klien mengatakan tidak ada kesulitan
menelan
Riwayat masalah kulit/kesulitan penyembuhan :

5. Pola eliminasi
Kebiasaan BAB :
Kebiasaan BAK :
Lakontinen :
Penggunaan bantuan : tidak
6. Pola kognitif – Perceptual
Status mental :
Bicara : Normal
Kemampuan membaca :
Kemampuan interaksi :
Pendengaran : pendengaran klien normal
Penglihatan :
Vertigo :
Manajemen nyeri :
7. Pola konsep diri
Body image :
Ideal diri :
Harga diri :
Peran :
Identitas diri :
8. Pola koping
Masalah utama selama masuk RS :
Kehilangan / perubahan yang terjadi sebelumnya :
Takut terhadap kekerasan :
Pandangan terhadap masa depan :
9. Pola seksualitas – reproduksi
10. Pola peran hubungan
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Karyawan swasta
Kualitas bekerja : klien bekerja selama 8 jam setiap harinya
System dukungan :
Dukungan keluarga selama masuk RS

11. Pola nilai dan kepercayaan


Agama : Islam
Larangan agama :
Permintaan rohaniawan selama masuk RS :
V. Pengelompokan data
Ds : ayah klien mengatakan bahwa klien muntah muntah waktu ditempat
kerja
Ds : klien mengatakan merasa pusing
Ds: : klien mengatakan merasa menggigil
Ds : Klien mengatakan merasa sakit perut bagian uluh hati
Ds : klien mengatakan belum dapat BAB dari pertama masuk RS
Do : Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah rutin : - RDW – CV = 9,9%
- Grand = 83,8%
- LYM % = 12, 1 %
- Leukosit = 11,1 ribu/ul
Pemeriksaan darah : Gula darah Puasa = 121 mg/dl
Test faal ginjal : Creatinina = 1,2 mg/dl
Test faal hati : SGOT = 21 v/l
: SGPT = 19 v/l

: Pengobatan : Terpasang infus RL 20 tetes / menit


: metil prednisolon 1 ampul
: ramtidin 1 ampul
VI. Rencana Pulang

ANALISIS DATA

No DATA PROBLEM ETIOLOGI


1. DS : ayah klien mengatakan 1. Ketidak efektifan pola Gastritis sebabkan oleh
bahwa klien muntah nafas b.d Nyeri infeksi kumah Helicobacter
muntah waktu (Diagnosa pylori dan pada awal infeksi
ditempat kerja dan Keperawatan Definisi mukosa lambung
klien sempat & klasifikas. Hal 243) menunjukan respon
mengeluh kalau badan 2. Nyeri akut inflamasi akut dan jika
klien terasa dingin berhubungan dengan diabaikan akan menjadi
menggigil. mukosa lambung kronik (Sudoyo Aru, dkk
DS : Terlihat klien teriritasi. (Diagnosa 2009). (NANDA NIC –
menggunakan oksigen Keperawatan Definisi NOC. Hal 32)
5L & klasifikas. Hal 469)
DO: 3. Ketidak seimbangan
a. TTV: nutrisi kurang dari
- TD: 126/88 kebutuhan tubuh b.d
mmhg masukan nutrient
- RR : 24 x per yang tidak ade kuat
menit (Diagnosa
Keperawatan Definisi
& klasifikasi. Hal
177)
4. Resiko Kekurangan
volume cairan b.d
kehilangan cairan
berlebihan karena
muntah (Diagnosa
Keperawatan Definisi
& klasifikas. Hal 194)

Priotitas Diagnosa Keperawatan:


1. Ketidak efektifan pola nafas b.d Nyeri (Diagnosa Keperawatan Definisi & klasifikas.
Hal 243)
2. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi. (Diagnosa Keperawatan
Definisi & klasifikas. Hal 469)
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d masukan nutrient yang
tidak ade kuat (Diagnosa Keperawatan Definisi & klasifikasi. Hal 177)
4. Resiko Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan karena muntah
(Diagnosa Keperawatan Definisi & klasifikas. Hal 194)

B. Perencanaan Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn Sapto Wiharjo Usia : 38 tahun

No RMK : 265632 Diagnosa Medis (DX Medis) :

Hari Tanggal : Sabtu, 2 februari 2019

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Ketidak efektifan Mempertahankan 1. Kaji 1. kecepatan
pola nafas b.d Nyeri perfkuensi frekuensi biasanya
DS: terlihat klien pernafasan pada kedalaman mencapai
menggunakan sakala 3 ke skala 5 pernafasan kedalaman
oksigen 5 L dalam waktu 2 x dan pernafasan
DO: RR 24 x per 24 jam ekspansi bervariasi
menit Kriteria hasil: dada. Catat tergantung
- Menunjukan upaya derajat gagal
jakan nafas pernafasan nafas
yang paten termasuk 2. ronki dan
- TTV dalam penggunaan wheezing
rentan normal otot bantu menyertai
pernafasan / obstruksi jalan
pelebaran nafas /
nasal. kegagalan
2. Auskultasi pernafasan
bunyi nafas 3. duduk tinggi
dan catat memungkinkan
adanya ekspansi paru
bunyi nafas dan
seperti memudahkan
krekels, pernafasan
wheezing. 4. memaksimalkan
3. Tinggikan bernafas dan
kepala dan menurunkan
bantu kerja nafas,
mengubah memberikan
posisi kelembaban
4. Berikan pada membran
oksigen mukosa
tambahan
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui
berhubungan tindakan TTV. perkembangan
dengan mukosa keperawatan dalam 2. Kaji skala klien.
lambung teriritasi 1×24 jam diharapkan nyeri klien 2. Mengetahui
DS: nyeri berkurang atau 3. Atur posisi perkembangan
DO: nyeri teratasi dengan yang nyeri klien.
kriteria hasil : nyaman bagi 3. Posisi yang
- Mampu klien. tepat dan dirasa
mengontrol nyeri 4. Ajarkan nyaman oleh
- Melaporkan
teknik klien dapat
distraksi dan mengurangi
bahwa nyeri
reklasasi. resiko klien
berkurang
5. Kolaborasi terhadap nyeri.
- Mengatakan rasa dalam 4. Dapat membuat
nyaman setelah
pemberian klien jadi lebih
nyeri berkurang
analgetik. baik dan
melupakan
nyeri.
5. Analgetik dapat
memblok
reseptor nyeri
pada susunan
saraf pusat.

3. Ketidak seimbangan Mempertahankan 1. Anjurkan 1. Menenangkan


nutrisi kurang dari status nutrisi klien istirahat peristaltik dan
kebutuhan tubuh b.d pada tingkat 5 sebelum meningkatkan
masukan nutrient Kriteria hasil: makan. energi untuk
yang tidak ade kuat - Tidak terjadi 2. Dorong tirah makan.
DS : penurunan badan baring dan 2. Menurunkan
DO: yang berarti pembatasan kebutuhan
aktivitas metabolik untuk
selama fase mencegah
akut. penurunan
3. Anjurkan kalori dan
makan simpanan
sedikit demi energi.
sedikit tapi 3. Menghindari
sering. terjadinya mual
4. Hindari karena
makanan pengisian
yang lanbung secara
menimbulka tiba-tiba.
n gas. 4. Dapat
5. Beri mempengaruhi
makanan nafsu makan
selagi atau pencernaan
hangat. dan membatasi
6. Kolaborasi masukan
dengan ahli nutrisi.
gizi dalam 5. Dapat
pemberian membangkitkan
diet. nafsu makan.
6. Diet yang
sesuai dapat
mempercepat
penyembuhan
4. Resiko Kekurangan Mempertahankan Fluid
volume cairan b.d skala cairan management
kehilangan cairan Kriteria Hasil - Pertahankan
berlebihan karena - Mempertahankan catatan intake
muntah urine outpute dan output
DS: ayah klien sesuai dengan yang akurat
mengatahan bahwa usia dan BB, BJ - Monitor
klien muntah- urine normal, HT status hidrasi
muntah normal (kelembaban
DO: - Tekanan darah, membran
nadi, suhu tubuh mukosa, nadi
dalam batas adekuat,
normal tekanan darah
- Tidak ada tanda- ortostalik)
tanda dehidrasi - Monitir vital
- Elastisitas turgor sign
kulit baik, - Monitor
membran mukosa masukan
lembab, tidak ada makanan/cair
rasa haus yang an dan hitung
berlebihan intake kalori
harian
- Kolaborasi
pemberian
cairan IV
- Monitor
status nutrisi

Anda mungkin juga menyukai