Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osteomyelitis adalah infeksi yang terjadi pada tulang. Osteomielitis dapat di klasifikasikan
menjadi dua yaitu:
1. Osteomielitis primer yaitu penyebaran secara hematogen dimana mikroorganisme
berasal dari focus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah.
2. Osteomielitis sekunder yaitu terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat
dari bisul, luka fraktur dan sebagainya.
Osteomielitis dapat disebabkan oleh bakteri, antara lain:
a) Staphylococcus aureus sebanyak 90%
b) Haemophylus influenza (50%) pada anak-anak dibawah umur 4 tahun.
c) Streptococcus hemolitikus
d) Pseudomonas aurenginosa
e) Escherechia coli
f) Clastridium perfringen
g) Neisseria gonorhoae
h) Salmonella thyposa
Manifestasi klinis dari Osteomielitis antara lain:
a) Demam
b) Nafsu makan menurun
c) Nyeri tekan saat pemeriksaan fisik
d) Gangguan sendi karena adanya pembengkakan
Komplikasi dari Osteomielitis yaitu:
a) Abses tulang
b) Bakteremia
c) Fraktur patalogis
d) Merengangnya implan prosthetic
e) Sellulitis pada jaringan lunak sekitar
f) Abses otak pada osteomyelitis di daerah cranium
Patofisiologi dari osteomyelitis yaitu:
Staphylococcus aureus,proteus,pseudomonas,dan escerichia coli
menginfeksi tulang sehingga terdapat peningkatan insiden infeksi resistensi
penisilin,nosokomial,gram negative dan anaerobic. Dapat menyebabkan
osteomyelitis stadium 1,stadium 2, stadium 3 respon inisial terhadap infeksi adalah
salah satu dari inflamasi,peningkatan vaskularisasi dan edema. setelah 2 atau 3 hari,
trombisis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut, mengakibatkan
iskemia dan nefrosis tulang sehubungan dengan peningkatan tekanan jaringan dan
medulla.infeksi kemudian mulai berkembang ke kavitas medularis dan kebawah
periosteumdan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi disekitarnya.
Pemeriksaan penunjang dari osteomyelitis yaitu :
1. Pemeriksaan darah
2. pemeriksaan titer antibody-anti staphylococcus
3. pemeriksaan biopsy tulang
4. pemeriksaan feses
5. MRI
6. pemeriksaan radiologis
7. bone scan
8. pemeriksaan ultra sound
9. obat yang bisa diberikan pada pasien, yaitu:
a) penicillin cair 500.000 milion unit IV setiap 4 jam
b) Erithromisin 1-2 gr IV setiap 6 jam
c) Cephazolin 2 gr IV setiap 6 jam
d) gentamicin 5 mg/kg BB IV selama 1 bulan
e) pemberian cairan intravena dan kalau perlu transfuse darah
Cara pencegahan osteomyelitis dapat dilakukan dengan cara:
1. Berhenti merokok
2. Diet sehat
3. mengelola berat badan
4. menghindari alcohol
5. olahraga teratur
B. SARAN
Cukup sekian makalah dari kami semoga bermanfaat bagi pembaca. Semoga pembaca
semakin mengetahui tentang penyakit Osteomielitis dan dapat menjaga pola hidup
sehingga dapat terhindar dari penyakit Osteomielitis.

Anda mungkin juga menyukai