Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS TUMBUHAN

AIR
EFFECT OF LIGHT AGAINST PHOTOSYNTHESIS OF WATER PLANTS

Naufal Muhammad Rizhmi, 230110170088.


Prodi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.
Jalan Raya Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Jawa Barat.
www.fpik.unpad.ac.id Email : naufalmrizhmi@gmail.com

ABSTRACT
Photosynthesis is a process of green plants for making organic nutrients
which is use for their metabolism from carbon dioxide and light. Photosynthesis is
very essential for plants, because their food is produced by photosynthesis. The
measurement of the photosynthetic velocity of the photosynthetic can be measured
in theory from both carbon dioxide and water use, as well as from the production
of organic and oxygen.
Keywords : bright, dark, dissolved oxygen, photosynthesis,

PENDAHULUAN proses ini secara teori dapat diukur,


baik dari pemakaian karbon dioksida
Fotosintesis adalah suatu
dan air, maupun dari produksi bahan
proses pada tumbuhan hijau untuk
organik dan oksigen (Utami 2010).
menyusun senyawa organik dari
karbon dioksida dan air (Utami Tumbuhan air efektif
2010). Fotosintesis dapat dilakukan meningkatkan kadar oksigen dalam
jika terdapat cahaya dan melalui air melalui proses fotosintesis dan
klorofil dalam tumbuhan. Reaksi karbondioksida dalam proses
fotosintesis dapat ditulis dalam fotosintesis diserap serta oksigen
persamaan sebagai berikut: dilepas ke dalam air (Puspitanigrum
et. al. 2012).
CO2 + H2O + energi cahaya →
C2H12O6 + O2 Proses respirasi tumbuhan air
dan hewan serta proses dekomposisi
Pengukuran kecepatan
bahan organik dapat menyebabkan
fotosintesis dari persamaan
hilangnya oksigen dalam suatu
fotosintesis jelas bahwa kecepatan
perairan serta peningkatan suhu a. Penghitungan kadar oksigen
akibat semakin meningkatnya awal
intensitas cahaya juga
mengakibatkan berkurangnya
Disiapkan tiga botol (dua bening salah
oksigen (Puspitanigrum et. al. 2012). satu dibungkus plastik, satu gelap),

Tujuan pada praktikum kali


ini yaitu untuk mengetahui laju
fotosintesis berbagai tanaman air
dengan intensitas cahaya yang
botol-botol tadi diisi air yang telah
berbeda. disaring, lalu tanaman air dipotong
sepanjang 10 cm
METODOLOGI

Praktikum ini dilakukan di


Laboratorium Pengolahan Hasil
Perikanan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas tanaman air dimasukkan ke dalam
botol perlakuan kecuali kelompok
Padjadjaran pada tanggal 26 Maret kontrol,

2018. Alat yang digunakan adalah


dua botol bening, satu botol gelap,
satu kantung plastik hitam, DO
Meter, timbangan, jangka sorong.
Untuk bahan yang digunakan adalah botol ditutup dan dihomogenkan air
yang berada di dalam botol,
tumbuhan air (Cabomba, Hydrilla
dan Amazon), air bersih. Cara kerja
pada praktikum kali ini adalah:

kadar oksigen awal (KOawal) segera


diukur dengan DO meter dan dicatat
waktu peletakan botolnya, dan tutup
ketiga botol dan diletakkan di bawah
sinar matahari selama 20, 30, 40 menit
dan dicatat waktu peletakannya.
b. Penghitungan kadar oksigen
Setelah waktu penyinaran di bawah sinar
akhir matahari selesai, Kadar Oksigen Akhir
(KOakhir) diukur dengan DO meter dan
hasilnya dicatat pada tabel pengamatan,

untuk perubahan nilai kadar oksigen


akhir (ΔKO) dihitung dengan cara
KOakhir dikurangi KOawal,

pada penghitungan kontrol pun sama


namun dihasilkan nilai ΔKOkontrol, dan
nilai dapat dikoreksi dengan ΔKO
dikurangi ΔKOkontrol.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut hasil pengamatan Perikanan


2017 :
HASIL
Tabel 1. Data Pengamatan Kelas Perikanan A

Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO


Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tebal Awal Akhir Awal Akhir
Terang 7,2 6,5 0,7
1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 11.13 11.23 7,3 6,7 0,6
Kresek 7,1 6,4 0,7
Terang 7,5 7,3 0,2
Gelap 7,1 7,5 0,4
2 Cabomba 10 Menit 14,11 0,72 0,16 11.02 11.12
Tanpa
7,1 7,4 0,3
Kresek
Terang 6,8 6,8 1,5
Gelap 5,8 5,8 1,5
3 Hydrilla 10 Menit 22,4 3,65 0,06 11.21 11.31
Tanpa
7,1 7,1 0,1
Kresek
Terang 7,1 6,9 -0,2
Gelap 5,8 6,63 -1
4 Amazon 20 Menit 73,45 26,98 0,7 11.06 11.26
Tanpa
7,2 7,1 -0,1
Kresek
5 Kombinasi 20 Menit Terang 73,45 26,98 0,7 11.11 11.39 6,3 6,3 1,8
Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tebal Awal Akhir Awal Akhir
Gelap 22,4 3,69 0,7 11.12 11.40 7,1 7,1 0,76
Kresek 14,11 0,72 0,16 11.10 11.39 5,8 5,8 -0,1
Terang 7,1 7 -0,1
6 Kontrol 20 Menit Gelap _ _ _ 11.08 11.32 7,1 6,7 0
Kresek 7,1 6,9 0,1
Terang 7,2 7,1 -0,1
7 Cabomba 30 Menit Gelap 14,11 _ 0,16 11.16 11.46 6,9 6,9 0
Kresek 6,8 6,9 0,1
Terang 7,2 6,6 -0,6
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 22,04 3,19 0,06 11.11 11.41 7 6,5 -0,5
Kresek 7,1 7,1 0
Terang 7,3 7,6 -0,3
9 Amazon 30 Menit Gelap 73,45 26,98 0,7 11.00 11.30 7 5,8 1,2
Kresek 6,8 6,1 0,7
Terang 6,9 6,9 0
10 Kombinasi 30 Menit Gelap 52,24 10,54 0,13 11.00 11.30 7,1 7,1 0
Kresek 7,1 7,1 0

Tabel 2. Data Pengamatan Kelas Perikanan B

Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO


Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir
Terang 7,4 6,9 -0,1
1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 15.45 15.55 7,4 7,3 -0,1
Kresek 7,4 6,5 -0,9
Terang 6,6 6,8 0,2
2 Cabomba 10 Menit Gelap 12,25 0,45 0,02 15.35 15.54 7,3 6,9 -0,4
Kresek 5,6 7 1,4
Terang 7,7 7,1 -0,6
3 Hydrilla 10 Menit Gelap _ _ _ 15.40 16.01 7,5 7,2 -0,3
Kresek 7,4 7,1 -0,3
Terang 7,3 6,7 -0,6
4 Amazon 20 Menit Gelap 111,38 21,82 10,39 15.34 16.00 6,8 6,9 0,1
Kresek 7,2 6,7 -0,5
Terang 7,3 6,7 -0,6
5 Kombinasi 20 Menit Gelap _ _ _ 15.45 16.05 6,8 6,9 0,1
Kresek 7,2 6,7 -0,5
Terang 7 6,7 -0,3
6 Kontrol 20 Menit _ _ _ 15.22 16.28
Gelap 7,1 6,7 -0,4
Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir
Kresek 72 6,7 -0,5
Terang 7,3 6,6 -0,7
7 Cabomba 30 Menit Gelap _ _ _ 15.36 16.6 7,5 7,2 -0,3
Kresek 7,2 6,9 -0,3
Terang 7,4 7,3 -0,1
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 19,67 4,65 0,06 15.26 16.03 7,4 7,1 -0,3
Kresek 7,4 7 -0,4
Terang 7,3 6,6 -0,7
9 Amazon 30 Menit Gelap _ _ _ 15.28 16.19 7,3 6,7 -0,6
Kresek 7,1 6,8 -0,3
Terang 7,1 6,8 -0,3
10 Kombinasi 30 Menit Gelap _ _ _ 15.32 16.02 7 7,5 0,5
Kresek 7 6,1 -0,9

Tabel 3. Data Pengamatan Kelas Perikanan C

Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO


Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir
Terang 7 5,5 -1,5
1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 8.22 8.33 7 6,9 0,1
Kresek 7,2 6,9 -0,3
Terang 5,8 6 0,2
2 Cabomba 10 Menit Gelap 11,78 4,53 _ 8.41 8.51 6,4 6,7 0,3
Kresek 6,6 6,8 0,2
Terang 9,8 6,7 -3,1
3 Hydrilla 10 Menit Gelap 15,4 3,49 0,3 9.08 9.18 7 6,6 -0,4
Kresek 7,2 8,1 0,9
Terang 6,5 6,5 0
4 Amazon 20 Menit Gelap 376,86 37,19 _ 8.44 9.04 6,5 6,7 0,2
Kresek 6,5 6,6 -0,2
Terang 7,3 8 0,7
5 Kombinasi 20 Menit Gelap _ _ _ 9.00 9.20 7 7,8 0,8
Kresek 7 7,7 0,7
Terang 7 7,1 0,1
6 Kontrol 20 Menit Gelap _ _ _ 8.51 8.51 6,1 6,2 0,1
Kresek 7,1 6,6 -0,5
Terang 6 8,7 1,3
7 Cabomba 30 Menit Gelap 17,8 6,03 _ 8.50 9.20 6,2 8 1,8
Kresek 8,5 7,5 -0,8
Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir
Terang 7 7,3 0,3
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 17,82 18,3 119 9.01 9.31 7 7,4 0,4
Kresek 7 7,2 0,2
Terang 5,8 7,6 1,8
9 Amazon 30 Menit Gelap 177,68 20,22 11 8.55 9.24 6,8 8,1 1,3
Kresek 6,7 6,8 0,1
Terang 6,5 7,8 1,3
10 Kombinasi 30 Menit Gelap _ _ _ 8.57 9.27 6,8 8,2 1,4
Kresek 6,8 6,8 0
PEMBAHASAN yang ada merupakan hasil dari
fotosintesis (Puspitanigrum et. al.
Berdasarkan hasil
2012).
pengamatan ketiga kelas Perikanan
2017, menunjukkan adanya Fotosintesis pada ketiga
perbedaan DO awal dan DO akhir tumbuhan air yang diujikan kali ini
dengan rata-rata nilai ΔDO yang menunjukkan adanya perbedaan laju
terukur adalah 1,0. Hal ini dari fotosintesis tersebut. Hydrilla
dikarenakan penetrasi cahaya dari relatif besar nilai DO nya. Sebab,
masing-masing botol berbeda. Pada Hydrilla menurut Van et al., (1976)
botol bening, cahaya dapat masuk dan Bowes et al., (1977) dalam
secara bebas tanpa terhalang apapun Puspitaningrum et. al (2012), ketika
sedang pada botol gelap dan melakukan fotosintesis dapat
terbungkus plastik, cahaya akan sulit menggunakan intensitas cahaya
masuk dan digunakan tumbuhan air pendek. Tetapi yang menarik pada
karena terhalang warna gelap dari praktikum kali ini adalah nilai ΔDO
botol dan terhalang oleh kantung rata-rata bernilai negatif, artinya
plastik yang membungkus botol. DOawal lebih tinggi dibandingkan
DOakhir. Hal ini dikarenakan cahaya
Produksi oksigen atau suplai
matahari pada saat dilakukan
oksigen merupakan konsentrasi
praktikum terhalang oleh awan
oksigen terlarut pada saat
mendung, sehingga laju dari
pengukuran. Produksi oksigen
fotosintesisnya terganggu.
mengandung arti bahwa oksigen
Adanya pengamatan kontrol, Perairan.Universitas
yaitu tidak memasukkan tumbuhan Padjadjaran.Jatinangor
air (air saja) digunakan sebagai Utami,B.2010.Perbedaan
standar DO untuk dibandingkan Kemampuan Fotosintesis
dengan botol yang diisi tumbuhan Beberapa Tumbuhan Air, Suatu
air. Kajian Ekologis Sebagai
Upaya Konservasi Ekosistem
KESIMPULAN
Akuatik.Ekuator XVI.21-28.
Hal yang dapat disimpulkan http://lp2m.unpkediri.ac.id/jurna
pada praktikum kali ini yaitu : l/pages/efektor/Nomor16/4-
budhi%20bio.pdf (Diunduh pada
1. Laju fotosintesis dipengaruhi
31 Maret 2018 pukul 20.07)
oleh penetrasi cahaya menuju
tumbuhan tersebut.
2. Nilai DO awal dan akhir
menunjukkan perbedaan
penyinaran dari setiap
tumbuhan

DAFTAR PUSTAKA

Puspitanigrum, M. et. al.2012.


Produksi Dan Konsumsi
Oksigen Terlarut Oleh Beberapa
Tumbuhan Air.Produksi dan
Konsumsi Oksigen.47-55.
https://ejournal.undip.ac.id/index
.php/janafis/article/viewFile/476
5/4311 (Diunduh pada 31 Maret
2018 pukul 13.25)
Rochima, E. et. al.2018.Modul
Praktikum Biokimia
LAMPIRAN

Botol bening, Botol bening yang akan


dibungkus, dan botol gelap
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pengambilan Sampel Tumbuhan Air


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Penyinaran ketiga botol di bawah sinar


matahari
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pengukuran DO dengan DO meter
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai