Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2019
1
A. Konsep Medis
1. Definisi
(LeMone, 2015).
2. Etiologi
pertumbuhan jamur.
b. Radon
c. Binatang/hewan peliharaan
sebagai bahan organik atau protein dari tubuh hewan atau dapat
banyak pasien asma. Alergen juga dapat dijumpai pada urin hewan
tempat tidur harus dicuci secara rutin dengan air panas. Bantal,
boneka dan mainan juga dapat dicuci dengan cara biasa secara
e. Kecoa
f. Serbuk sari
h. Asap rokok
i. Gas iritan
tersebut.
populasi tidak kecil, yaitu 3-5%, etiologi asma belum dapat ditetapkan
tidak atopik dan juga serangan asmanya tidak dipicu oleh pemajanan
3. Patofisiologi
( histamine,bradikinin, anafilatoxin)
hipoventilisasi
hypoxemia
(Windawati, 2010)
penyempitan pada jalan nafas dan penumpukan udara pada jalan nafas
bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai
7
kental dan lengket, pasien tampak lemah, letih, keluar keringat serta
hipoksia.
pemburukan.
f. Uji alergi : uji kulit atau RAST dapat menentukan pemicu alergi
6. Penatalaksanaan
20%
B. Asuhan Keperawatan
evaluasi.
1. Pengkajian
(Muttaqin, 2010: 2). Biasanya pasien anak yang terserang asma adalah
anak usia 1-5 tahun. Kemudian anak laki-laki lebih cenderung beresiko
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien/biodata
pasien
2) Keluhan utama
11
malam hari atau dini hari sehingga membuat anak sulit tidur.
3) Riwayat kesehatan
sebagai berikut:
dilakukan
dan lain-lain.
d) Genogram
Prenatal
Intra natal
Post natal
Riwayat imunisasi
Tabel 2.1
Jadwal Imunisasi Yang Dianjurkan
vaksin Lhr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 15 18 24 3 5 6 7 8 9 10 12 18
BCG 1
Hepatitis B 1 2 3
Polio 0 1 2 3 4 6
DPT 1 2 3 4 5
Campak 1 2
Hib 1 2 3 4
PCV 1 2 3 4
Rotavirus 1 2 3
Varisela Di berikan 1x
MMR 1 2
HPV 3x
15
suara.
5) Pola kebiasaan
a) Pola nutrisi
b) Pola istirahat/aktivitas
6) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
b) Tanda-tanda vital
ukuran normal
c) Antropometri
d) Pemeriksaan fisik
Kepala
kepala.
Mata
Hidung
cuping hidung
Mulut
kemerahan
Telinga
Leher
Dada
Abdomen
abdomen
Ekstremitas
ekstremitas
ibunya
9) Data penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan sputum
adanya:
bronkus
mucus plug.
Pemeriksaan darah
(penghambat kortikosteroid)
Pemeriksaan radiologi
sebagai berikut:
bertambah
lokal.
paru-paru
23
Elektrokardiografi
block)
Scanning paru
Spirometri
10) Pengobatan/terapy
Memberikan penyuluhan
Pemberian cairan
Fisiotherapy
b) Pengobatan farmakologik:
selanjutnya dihirup
Santin (teofilin)
Kromalin
satu bulan.
Ketolifen
b. Analisa Data
2. Diagnosa keperawatan
O2.
imunitas.
Jakarta: EGC.
IDAI. (2016). Pedoman Nasional Asma Anak. Edisi 2. Jakarta: Balai Pustaka FK
UI.
Salemba Medika
sedih-mengharukan-perjuangan-anak-penderita-leukimia.html/
September 2019.