EPIKUROS
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karuniaNYA
sehingga makalah Pragmatisme ini dapat selesai tepat waktu. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat dalam menambah wawasan para pembaca.
Kami menyadari bahwa masih adanya kekurangan dalam makalah kami, baik tata
bahasa maupun susunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami meminta maaf sebesar-besarnya.
Dan karena keterbatasan pengalaman dan ketidak sempurnaan pengetahuan kami dalam
makalah Pragmatisme ini, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini Terima kasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
ISI................................................................................................................................. 1
2.4. Analisa
PENDAHULUAN
Seiring waktu berjalan, manusia zaman sekarang cenderung terjebak dalam kehidupan
hedonis, baik itu anak-anak sampai orang dewasa. Kehidupan hedonis ini dapat
disimbolkan dengan perilaku konsumtif yang sedang marak di sekitar masyarakat, dari segi
konsumsi hingga menghabiskan uang pada alat-alat yang tidak diperlukan.
Dari segi etika, hedonisme merupakan paham yang mengajarkan sebuah usaha untuk
memenuhi kenikmatan demi tujuan mencapai kebahagiaan yang diinginkan. Terdapat
beberapa aliran dengan pemahaman yang berbeda mengenai hedonisme dan salah satunya
merupakan hedonisme Epikuros yang dikemukakan oleh Epikuros. Filsafat epikuros
berkembang pesat pada zaman Yunani tetapi menuai kontroversi sehingga mengalami
kemunduran pada saat kekristenan muncul.
2.1. Hedonisme
Hedonisme pertama kali muncul pada tahun 433 SM oleh Aristippos. Filsafat hedonism
muncul dikarenakan pertanyaan mengenai hal terbaik untuk masyarakat. Jawaban
hedonism terhadap pertanyaan tersebut terletak pada ‘kesenangan’. Menurut para
hedonis, hal terbaik yang ingin dimiliki oleh manusia pastilah merupakan hal yang
dapat menimbulkan kesenangan ataupun kenikmatan dalam diri manusia. Oleh karena
itu, manusia cenderung mencari sebanyak-banyaknya kenikmatan dan kebahagiaan
selama hidupnya dan menjadikan kenikmatan sebagai tujuan hidup mereka. Di dalam
praktek, hedonisme menyamakan kebaikan dengan kenikmatan atau kesenangan. Oleh
karena itu, kesenangan menjadi tujuan hidup yang paling mendasar di dalam kehidupan
manusia. Prinsip ini lah yang menjadi prinsip awal menyebarnya aliran filsafat
hedonisme. Tetapi seiring waktu berjalan, definisi kenikmatan menjadi berbeda-beda
menurut apa yang diprioritaskan oleh manusia. Dari situlah munculnya beberapa aliran
hedonisme seiring perkembangan zaman.
Berawal dari pemikir aliran Cyrenaics yang dikemukakan oleh Aristippos, Hedonisme
lebih didefinisikan ke arah kesenangan secara fisik dan actual yang artinya lebih
memfokuskan pada kesenangan yang terjadi pada saat sekarang. Setelah itu muncul lah
aliran kedua yaitu Epikureanisme. Epikureanisme bersama dengan Cyrenaics setuju
dengan konsep kenikmatan sebagai tujuan hidup manusia. Tetapi Epikureanisme
mendefinisikan kenikmatan lebih ke arah batin daripada fisik. Lalu terdapat aliran
ketiga yaitu Utilitarianisme. Cabang aliran filsafat ini mendeskripsikan kenikmatan
sebagai suatu hal yang bisa berguna, bermanfaat bagi umat manusia, dengan kata lain
bersifat fungsional.
Meskipun munculnya aliran filsafat lain yang menyebabkan hedonisme mengalami
kemunduran, tetapi dapat terlihat pengaruh hedonisme masih saja berlanjut sampai
zaman sekarang dan sedang maraknya dibicarakan oleh masyarakat. Perilaku hedonism
menjadi hal yang lazim terjadi di masyarakat sekarang terutama hedonisme dalam
bentuk fisik seperti perilaku konsumtif dengan menghamburkan uang secara berlebihan
demi tercapainya kepuasan sesaat.
2.2. Hedonisme Epikuros
2.2.1. Biografi Epikuros
Epikuros adalah seorang filsuf Yunani Kuno yang lahir pada tahun 341 SM di
Pulau Samos. Ayah dari Epikuros adalah Neokles dan Ibunya adalah Kairestrate
yang merupakan warga Athena. Epikuros merupakan salah satu dari empat
bersaudara, ketiga saudara laki-laki Epikuros bernama Neokles, Kairedemos,
dan Aristobulos. Epikuros meninggal di usia 72 pada tahun 270 SM. Epikuros
meninggal akibat mengidap penyakit batu saluran kemih dan menjalani sisa
waktunya dengan penuh kesakitan, namun ia tetap berjuang hingga akhir
hayatnya.
Epikuros merupakan seseorang yang menganut prinsip materialisme dimana ia
tidak percaya pada hal takhayul dan campur tangan dari dewa. Epikuros sempat
menuntut ilmu dari Pamfilos, seorang tokoh Platois yang berasal dari Samos.
Epikuros juga pernah mendapatkan panggilan untuk mengikuti wajib militer di
Athena selama dua tahun. Setelah ia menyelesaikan dinasnya tersebut, ia
kembali berguru dengan Nausifanes mengikuti ajaran dari Demokritos.
Epikuros juga sempat mengajar di Mitlene dan kemudian diusir oleh
masyarakat sekitarnya karena menciptakan keresahan di lingkungan masyarakat
tersebut.
Epikuros menciptakan banyak karya semasa hidupnya namun tidak sedikit dari
karyanya telah hilang. Beberapa karya tulis dari Epikuros yang masih tersisa
dan terkenal yaitu beberapa surat seperti Surat kepada Menoikeus, Pitokles, dan
Herodotos, dan kutipan-kutipan berupa Kutipan Ajaran Pokok dan Pepatah
Vatikan. Selain dari karya-karya tersebut, Epikuros juga mendirikan mazhab
yang bernama Mazhab Epikureanisme bersama dengan teman-temannya
(Metrodoros, Hermarkhos, dan Polyaenos).
Menurut Epikuros, inti dari kehidupan manusia adalah ketenangan jiwa yang
harus diperoleh untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Banyak manusia yang
sulit menemukan ketenangan jiwa mereka semata-mata karena ketakutan yang
mereka hadapi yakni takut akan kemarahan dewa, takut terhadap kematian, dan
takut akan nasib. Epikuros menggambarkan kebahagiaan hidup manusia
sebagai suatu kenikmatan dalam hidup yang dianggap sebagai tujuan hidup
manusia. Kenikmatan yang dimaksud oleh Epikuros adalah bebas dari perasaan
gelisah takut dan cemas serta aponia atau ketiadaan rasa sakit yang dianggap
menjadi kenikmatan jasmani tertinggi. Dapat disimpulkan bahwa ajaran
Epikuros terpengaruh oleh ajaran Demokritos.
Aristippos pernah belajar dan berguru pada Socrates di Athena. Selama hidupnya,
Aristippos diyakini mempunyai hubungan yang baik dengan Socrates sampai dengan
akhir hayat Socrates. Sudah bukan hal asing lagi jika Aristippos memiliki pemikiran
yang sejalan dengan Socrates. Hal ini dapat dibuktikan dengan Aristippos yang setuju
dengan pendapat Socrates tentang keutamaan dalam hidup adalah “yang baik”.
Aristippos setuju dengan pendapat ini namun menafsirkan arti dari “yang baik” ini
kedalam bentuk kesenangan yang dikenal dengan istilah “hedone” dalam Bahasa
Yunani. Pemikiran Aristippos tentang kesenangan merupakan bentuk gerakan ataupun
kesenangan badani dan gerakan-gerakan tersebut dapat terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Gerakan Kasar, yaitu gerakan yang menimbulkan rasa sakit dan perasaan tidak
menyenangkan
2. Gerakan halus, yaitu gerakan yang menciptakan kesenangan
3. Tiada gerak, yaitu kegiatan manusia yang tidak menimbulkan gerakan dan bersifat
netral. Contoh dari tiada gerak yaitu manusia pada saat tidur.