Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rieza Widya Pratiwi

Nim : 3422117257 / Reg 2 17C

Praktikum II Maserasi
Alat dan Bahan : Bejana maserasi, menggunakan wadah gelas tertutup atau menggunakan
botol bermulut lebar bertutup, wadah penampung maserat, timbangan simplisia, rotary
evaporator, waterbath, cawan penguap, batang pengaduk, kain saring/flanel, wadah ekstrak,
alat-alat gelas lainnya.

Bahan : Aquadest – Etanol 50%,70% dan 96%, Methanol dan Simplisia Kunyit.

Cara Kerja :

1. Masukkan 10g serbuk simplisia kunyit ke dalam bejana maserasi. Tambahkan 100ml
etanol 70%.
2. Rendam simplisia selama 6 jam sambil sesekali diaduk tiap 30 menit dengan lama
pengadukan minimal 5 menit, kemudian didiamkan sampai 24 jam. (Lama
perendaman : 24 menit, pengadukan setiap 30 detik)
3. Keesokkan harinya saring maserat menggunakan kain saring, tampung ke dalam
wadah penampung maserat. Ampas simplisia ditambahkan kembali pelarut yang sama
dengan volume yang sama. Proses tersebut diulangi dua kali. (Vol.filtrat 1 : 80ml , 2:
90ml, 3: 92ml )
4. Kumpulkan maserat 1,2,3. Masukkan kedalam rotary evaporator untuk diuapkan
hingga tersisa ±50ml. Pindahkan ekstrak pekat tersebut ke dalam cawan penguap
(berat cawan kosong ditimbang terlebih dahulu) dan diuapkan hingga diperoleh
ekstrak kental (seperti madu, volume ±20ml)
5. Masukkan ekstrak kental ke dalam wadah, beri identitas meliputi : nama ekstrak,cara
pembuatan,tanggal pembuatan,pemerian,rendemen dan nama kelompok. Simpan
dalam desikator

Hasil :

Parameter Metanol Etanol 70% Etanol 96%


Berat simplisia 10gr 10,003gr 10,004gr
Volume pelarut 300ml 300ml 300ml
Volume filtrat 252ml 262ml 257ml
Lamanya penguapan 35 menit 20 detik 56 menit 53 detik 1 jam
Berat ekstrak 235,548gr 226,138gr 10,428gr
Pemerian ekstrak
Bentuk Cair Cair Cair
Bau Khas kunyit Khas kunyit Khas kunyit
Warna Kuning Orange Orange
% Rendemen 156,93% 146.24% 104,28%
Pembahasan :

Maserasi adalah cara penyarian yang sederhana, dengan cara merendam serbuk simplisia
kedalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel masuk ke dalam rongga
sel melarutkan zat aktif. Cara maserasi digunakan untuk zat cair yg mudah larut dalam cairan
penyari.

Pada praktikum kali ini digunakan simplisia kunyi sebanyak 10gr dengan penambahan
pelarut etanol 70% kemudian simplisia tersebut direndam dengan sesekali diaduk tiap 30
detik selama 5 detik pengadukan. Setelah itu simplisia direndam selama 24 menit. Tujuan
dari pengadukam itu sendiri untuk meratakan konsentrasi larutan diliar butir serbuk simplisia.
Pelarut etanol yg digunakan karena etanol mudah di dapat, tidak beracun dan harga lebih
murah.

Kesimpulan :

Menurut buku rohim armanda yang berjudul "15 minyak atsiri yang berkualitas" tertulis
bahwa nilai standar rendemen kunyit sebesar 7,8% dan dinyatakan mutu rendemen yang
dihasilkan biasanya berbanding terbalik dengan jumlah/hasil rendemen yang dihasilkan.
Semakin tinggil nilai hasil rendemen yang di hasilkan maka semakin rendah mutu yang
didapatkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil ekstraksi dengan etanol 70% didapat
rendemen ekstrak kental 146,24% maka dapat disimpulkan nilai mutu ekstrak kental kunyit
rendah karena nilai rendemen lebih besar daripada nilai standar mutu.

Adapun hasil ekstraksi dengan metanol didapatkan hasil ekstrak rendemen 156,93% yaitu
dapat disimpulkan pula bahwa nilai mutu ekstrak kental yang didapat juga rendah karena
nilai rendemen lebih besar daripada nilai standar mutu.

Selanjutnya hasil ekstraksi dengan etanol 90% didapatkan hasil ekstrak rendemen 104,28%
yaitu dapat disimpulkan bahwa nilai mutu ekstrak kental yang didapat juga rendah karena
nilai rendemen lebih besar daripada nilai standar mutu.

Anda mungkin juga menyukai