Anda di halaman 1dari 2

BAB I

CIRI dan KLASIFIKASI LAHAN BASAH

Lahan basah (wetland) adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik
bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau
seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke
dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), paya, dan
gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau
atau asin. Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman
hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah
tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (masyarakat tetumbuhan), seperti hutan rawa air
tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Margasatwa
penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah
seperti harimau, udang kotak, buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan
pelbagai macam ikan; hingga ke ratusan jenis burung dan mamalia lainnya.
Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang subur,
sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan pertanian. Baik
sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan, maupun di Indonesia sebagai wilayah
transmigrasi. Mengingat nilainya yang tinggi itu, di banyak negara lahan-lahan basah ini
diawasi dengan ketat penggunaannya serta dimasukkan ke dalam program-program
konservasi dan rancangan pelestarian keanekaragaman hayati.
Berdasarkan fungsi dan tatanan lingkungannya, tipologi lahan basah secara garis besar
terdiri dari empat macam, yaitu: (1) lahan basah pesisir dan lautan yang meliputi
antara lain hutan bakau, hutan payau, hutan mangrove, terumbu karang dan dataran
pasir; (2) lahan basah rawa yang meliputi hutan rawa gambut, rawa padang, rawa
rumput dan rawa herbal; (3) Lahan basah dataran sungai yang meliputi sungai,
dataran banjir, lebak-lebung dan muara sungai; dan (4) Lahan basah danau,
bendungan dan lahan basah bentukan seperti sawah, tambak garam, danau, situ, dan
bendungan. Mengingat cukup bervariasinya tipe dan sifat ekosistem lahan basah
tersebut, maka ekosistem lahan basah mempunyai potensi yang sangat besar untuk
dapat dikembangkan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Secara garis besar fungsi

1
dan manfaat lahan basah terhadap manusia dan lingkungan adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai