Anda di halaman 1dari 26

MODUL PELATIHAN PSIKOEDUKASI

Meningkatkan Kedisiplinan Diri Aktivis di Fakultas Psikologi UNM

DISUSUN OLEH:

Qadrianti (1771041023)

NurjihanFadhillahIhsan (1771042010)

Astriliani (1571040059)

KELAS A

FAKULTAS PSlKOLOGl
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa di panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan
baik serta dapat menyelesaikan modul tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Penyusun menyadari bahwa terlaksananya ini berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan modul ini.
Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah di dapatkan selama
pembuatan modul belumlah seberapa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan modul ini.
Penyusun berharap modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya,
dan bagi para pembaca yang budiman umumnya.

Makassar, 22 Oktober 2019

Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil dari pengambilan data awal yang berupa angket yang

disebar dalam bentuk google form secara online di sosial media berupa

whatsapp dan wawancara singkat yang dilakukan, didapatkan bahwa masalah

yang sering dihadapi dalam berorganisasi ialah kedisiplinan. Hasil dari angket

yang kami sebar didapatkan bahwa masih banyak mahasiswa yang juga

merupakan anggota organisasi masih kurang dalam aspek kedisiplinan, mulai

dari disiplin waktu sebagai datang rapat tepat waktu, disiplin dalam mengikuti

aturan yang diterapkan dalam organisasi dengan melanggar kesepakatan

dalam organisasi, tidak minta izin bila tidak dapat menghadiri rapat. Dalam

angket yang kami berikan dari skala 1 (sangat disiplin) hingga 5 (tidak

disiplin) sebanyak 39,9% memilih angka 4 dari 18 responden yang mengisi

angket. Oleh sebab itu, kebutuhan akan kedisiplinan menjadi salah satu

pendekatan yang tepat untuk menyelaraskan kebutuhan akan pengetahuan bagi

mahasiswa psikologi di Universitas Negeri Makassar yang berorganisasi.

Berdasarkan uraian diatas, maka pelatihan ini dirancang untuk Mahasiswa

Fakultas Psikologi pada umumnya dan pada khususnya kepada Aktivis di

Fakultas Psikologi agar dapat meningkatkan kedisiplinan diri sebagai

mahasiswa berlembaga.
B. Tujuan Pelatihan

Tujuan dilaksanakan kegiatan pelatihan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Psikologi yang berlembaga


terkait pentingnya pengelolaan waktu, membantu mengatur strategi waktu
penyelesaian tugas, belajar membuat strategi pencapaian target kegiatan.
2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Psikologi yang berlembaga
terkait pentingnya disiplin diri, Menanamkan bahwa kedisiplinan akan
membentuk orang-orang yang berhasil, dan membuat komitmen dan
membentuk diri yang konsisten.

3. Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah Mahasiswa Psikologi yang


berlembaga dapat menerapkan disiplin diri yang lebih baik dari
sebelumnya.

C. Waktu dan Tempat Pelatihan

Kegiatan pelatihan akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, November 2019

Waktu : Pukul 08.30 – 16.30 WITA

Tempat : Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar

D. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan yang akan dilibatkan merupakan mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Negeri Makassar yang berlembaga.

E. Metode Pelatihan
Jenis metode pelatihan yang digunakan adalah cognitive method yang terdiri

dari metode perkuliahan (lectures), demonstration, dan discussion. Bakar dan Jufri

(2017) mengemukakan bahwa metode perkuliahan adalah metode yang digunakan


untuk memberikan pemahaman terhadap tema pelatihan atau mempengaruhi

perilaku atau sikap trainee melalui materi yang diberikan. Adapun metode

demonstration addalah metode yang disajikan secara visual untuk memperagakan

prosedur dalam melakukan suatu hal. Sedangkan metode discussion adalah

metode yang disertai dengan materi untuk mendorong interaksi antar-trainee dan

antara trainee dengan trainer dapat lebih efektif.

F. Jadwal Pelatihan

Hari Waktu dan Tempat Agenda Durasi


Sabtu, 08.30-09.00 Registrasi 30 Menit
November Aula MTM F.Psi UNM
2019 09.01-09.30 Pembukaan 30 menit
Aula MTM F.Psi UNM
09.31-10.00 Pre-test materi 30 menit
Aula MTM F.Psi UNM 1 dan 2
10.01-11.40 Materi 1: 1 jam 40 menit
Aula MTM F.Psi UNM Manajemen
Waktu
11.41-12.40 Isama 1 jam
Aula MTM F.Psi UNM
12.41-13.00 ICE 15 menit
Aula MTM F.Psi UNM BREAKING:
CUP CUP
CUP

13.01-15.00 Materi 2: Cara 2 jam


Aula MTM F.Psi UNM Efektif
Meningkatkan
Disiplin Diri

15.00-15.30 Post test materi 30 menit


Aula MTM F.Psi UNM 1 dan 2

15.31-16.00 Sholat Ashar 30 menit


Baruga Kemahasiswaan
F.Psi UNM
16.01-16.30 Evaluasi 30 menit
Aula MTM F.Psi UNM Kegiatan
G. Susunan Pemateri

 Materi I (Cara Cerdik Mengatur Waktu)

Pemateri :

Waktu/Durasi : 1 jam 40 menit

Tempat : Fakultas Psikologi UNM

 Materi II (Cara Efektif Meningkatkan Disiplin Diri)

Pemateri :

Waktu/Durasi : 120 menit

Tempat : Fakultas Psikologi UNM

H. Evaluasi

Evaluasi yang akan digunakan dalam pelatihan ini menggunakan dua level,

yakni level pengetahuan dan reaksi. Evaluasi level pengetahuan diberikan di

setiap akhir materi yang telah dibahas oleh pemateri. Evaluasi ini berupa kuisioner

yang berisi pertanyaan terkait materi yang telah dibahas sebelumnya. Adapun

evaluasi level reaksi berisi tentang penilaian peserta terhadap pelaksanaan

kegiatan pelatihan yang telah di lakukan. Evaluasi ini diberikan di akhir pelatihan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Registrasi dan Pembukaan
1. Registrasi

Tujuan: Setiap peserta pelatihan yang datang mengisi daftar hadir di meja

registrasi kemudian masuk ke dalam ruangan.

2. Pembukaan
Tujuan: Membuka secara resmi kegiatan dan menyampaikan kepada
peserta tujuan pelaksanaan pelatihan.
3. Sarana dan Fasilitas
a) Sarana
 Microfon
 Lembar Registrasi
b) Prosedur Pelaksanaan

REGISTRASI
PESERTA

PEMBUKAAN

Pre-Test materi I
dan II

MATERI 1 (Manajemen Waktu) Post Test Materi I

Ice Breaking

MATERI 2 (Cara efektif


Meningkatkan Disiplin
ROLE PLAY
Diri)

Post Test Materi II

Evaluasi Akhir Pelatihan

PENUTUP
Materi 1: Cara Cerdik Mengatur Waktu

1. Tujuan Umum
Tujuan diberikannya materi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada

peserta mengenai manajemen waktu.

2. Metode Penyampaian

Metode penyampaian materi yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.

3. Prosedur Pelaksanaan

(1) Fasilitator mempersilahkan pemateri


(2) Pemateri membawakan materinya, yaitu “Cara Cerdik Mengatur

Waktu” dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi interaktif,

sehingga peserta dapat langsung bertanya kepada pemateri jika ada hal

yang ingin ditanyakan.

(3) Pemateri menutup materi yang disampaikan.

4. Isi Materi
Definisi

Taylor (Sandra dan Djalali, 2013) mengemukakan bahwa manajemen


waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil dari
menyisihkan kegiatan-kegiatan tidak berarti yang banyak memakan waktu.
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengetatan dan
pengawasan produktifitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya kerja
yang mesti dikelola secara efektif dan efisien.Efektifitas terlihat dari tercapainya
tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sandra dan Djalali (2013) manajemen waktu bertujuan pada produktivitas


yang berarti rasio output dengan input. Manajemen waktu adalah kemampuan
untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk mencapat tujuan.
Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Sandra dan Djalali
(2013) mengemukakan bahwa manajemen waktu bukan hanya mengacu kepada
pengelolaan waktu, tetapi lebih cenderung pada bagaimana memanfaatkan
waktu. Individu yang mampu mengelola waktu akan menentukan prioritas dari
berbagai tugas yang dihadapi, fokus waktu dan energy pada tugas yang penting
terlebih dahulu.

Faktor yang mempengaruhi manajemen waktu

Rahardi (Rusyadi, 2012) menjelaskan beberapa faktor yang menentukan


tercapainya proses manajemen waktu mahasiswa, antara lain:
a. Faktor dalam diri yang melakukan kesalahan
Faktor ini menjadi faktor utama. Setiap manusia belajar dari kesalahan
hidupnya. Dengan manajemen, manusia meminimalisir kesalahan dimasa
lampau.
b. Faktor pandangan hidup
Faktor ini mampu memacu motivasi mahasiswa. Seperti, untuk apa
berkuliah, setelah lulus apa yang akan dilakukan? Dengan pandangan
hidup yang jelas, tergambar dalam benak sebuah masa depan.
c. Faktor lingkungan kampus
Pada dasarnya lingkungan kampus menjadi barometer kreativitas
mahasiswa. Dengan fasilitas kampus yang memadai, mahasiswa mampu
menimba ilmu secara otodidak yang kurang didapat dibangku kuliah. Hal
ini mempersingkat waktu proses belajar kognitif mahasiswa.

Aspek-aspek manajemen waktu

Macan dalam Rusyadi (2012) menemukan tiga aspek manajemen waktu yang
dipakai dalam pengembangan pengukuran tugas atas manajemen waktu yaitu :

 Menetapkan tujuan dan prioritas, yaitu apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan seseorang untukdiselesaikan dan bagaimana individu dapat
menempatkan kebutuhan sesuai prioritas tugas yang diperlukan untuk
mencapai sasaran.
 Teknik atau mekanika manajemen waktu, yaitu cara-cara yang digunakan
dalam mengelola waktu seperti membuat daftar, jadwal dan rencana kerja.
 Kontrol terhadap waktu, yaitu berhubungan dengan perasaan dapat
mengatur waktu dan pengkontrolan terhadap hal-hal yang dapat
mempengaruhi penggunaan waktu.

Beberapa Penyebab Pemborosan Waktu

Rusyadi (2012) Pada saat mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan, seringkali


tanpa disadari waktu telah hilang tidak diharapkan. Setelah baru disadari akan
adanya beberapa hal yang menyebabkan waktu hilang dengan percuma. Menurut
Treacy (1993), ada hal-hal yang umum menyebabkan pemborosan waktu yaitu
tidak menemukan apa yang dicari, pertemuan, telepon, interupsi, penangguhan,
kertas kerja yang kecil-kecil, kemelut, urutan pelimpahan yang terbalik, ingin
segalanya sempurna dan gangguan

Gambaran dari pemborosan waktu tersebut adalah :

1. Tidak menemukan apa yang dicari

Beberapa orang mungkin jengkel ketika harus menghabiskan waktu untuk


mencari kertas catatan atau dokumen yang salah taruh. Apalagi kalau
sedang dikejar-kejar target waktu. Apabila setiap kali hal ini terjadi dan
menghabiskan waktu 1 menit atau bahkan lebih, maka bisa dibayangkan
berapa lama waktu yang terbuang untuk melakukan sesuatu yang tidak
produktif seperti ini.

2. Pertemuan

Dalam pekerjaan, seringkali diminta untuk menghadiri rapat. Namun


seringkali rapat yang diadakan tersebut tidak relevan dengan pekerjaan
kita, memakan waktu yang lama, bahkan rapat dimulai terlambat.

3. Telepon
Berkaitan dengan penanganan telepon, seringkali kebanyakan orang
melakukan sesuatu pemborosan waktu tanpa disadari. Beberapa hal
misalnya banyaknya telepon berdering setiap hari, pembicaraan telepon
yang bertele-tele, mengulang telepon karena ada sesuatu yang terlupakan
dan sebagainya.

4. Interupsi

Interupsi oleh orang lain ke meja kerja seringkali tidak dapat dihindari.
Interupsi ini kadang tanpa disadari memang didukung oleh perilaku kita
yang menghentikan apa yang kerjakan ketika ada interupsi. Hal ini
dilakukan salah satunya karena ada perasaan tidak enak terhadap orang
lain.

5. Penangguhan

Tugas yang menumpuk cenderung ditangguhkan. Beberapa orang


membuat alasan-alasan untuk melakukan penundaan. Padahal dengan
penundaan-penundaan justru tugas semakin menumpuk.

6. Kertas kerja yang kecil-kecil

Kertas kerja seringkali menjadi sumber pemborosan waktu. Hal itu terjadi
karena cara kerja yang tidak efektif. Suatu data yang perlu direkam harus
melalui proses pencatatan ulang (pemindahan data) dalam beberapa kertas
atau buku.

7. Urutan pelimpahan yang terbalik

Ada sebagian orang yang memboroskan waktu dengan membiarkan


bawahannya meninggalkan pekerjaan di atas meja mereka hanya untuk
mendapatkan masukan. Misalnya dengan ungkapan “taruh di situ, biar
saya periksa dulu”.

8. Ingin segalanya sempurna


Keinginan agar segalanya sempurna, seringkali membuat sesuatu yang
penting menjadi tidak tergarap. Hal ini karena sebenarnya sesuatu yang
kita kerjakan cukup hanya dengan 90% keberhasilan, tetapi kita
mentargetkan harus berhasil 100%.

9. Gangguan

Gangguan yang terjadi ketika mengerjakan suatu tugas seringkali tidak


dapat dihindarkan. Pekerjaan yang menumpuk di atas meja bahkan bias
merengggut perhatian, sehingga proses kerja sebelumnya menjadi
terganggu.

Strategi Manajemen Waktu

Rusyadi (2012) menjelaskan bahwa ada beberapa strategi manajemen waktu.


Seseorang dapat meluangkan waktu kira-kira 10 s.d. 15 menit untuk mengelola
jadual kegiatan.

1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala


sesuatu yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut tingkat
kepentingannya.
2. Merencanakan kegiatan tertentu dilakukan pada waktu yang tertentu pula.
Hal ini diperlukan disiplin diri.
3. Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki
waktu optimal untuk bekerja. Waktu yang dimiliki tersebut dapat
digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal.
4. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya seperti
vital, penting, harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.
5. Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan
dalam menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, mungkin diperlukan suasana
atau lingkungan yang dipersyaratkan, misalnya harus bebas dari material
yang tidak diperlukan, mengurangi gangguan (telepon atau kehadiran
orang lain) atau interferensi lingkungan (musik, kebisingan)
6. Pendelegasian. Seseorang perlu menentukan tugas-tugas atau
kegiatankegiatan yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang
lain.
7. Membedakan antara “segera” dan penting”. Untuk membedakan hal ini
dapat dilihat pada Matrik Pengelolaan Waktu berikut ini :

Kuadran 1 Kuadran 2
PENTING DAN SEGERA TIDAK PENTING TAPI SEGERA
1. Kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah 1. Menjawab telepon
2. Pertemuan segera dengan deadline 2. Mengecek email
3. Menyetujui instrupsi seperti informasi atau
bantuan

Kuadran 3 Kuadran 4
PENTING TAPI TIDAK SEGERA TIDAK PENTING & TIDAK SEGERA
1. Membaca buku yang berkaitan dengan prioritas 1. Khawatir atau marah
saat ini 2. Melihat tv pada waktu istirahat
2. Menyiapkan kegiatan 3. Mengoperasikan internet bukan alasan tertentu
3. Meluangkan waktu dengan teman atau keluarga

1. Post Test Materi Pelatihan


Evaluasi Pengetahuan Materi I
Cara Cerdik Mengatur Waktu
Nama Peserta :

1. Menurut Anda apakah mengatur waktu dengan baik itu penting?


Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apakah termasuk individu yang susah dalam mengatur waktu? Mengapa?
Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Jika Anda anggota kepanitiaan suatu acara, bagaimana cara anda mengatur
waktu anda antara hal penting dan tidak penting?
Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan dan jelaskan tujuan manajemen waktu!
Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Apa saja manfaat dari membuat perencanaan kegiatan?
Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan
perencanaan?
Jawaban: ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Informasi Pemateri
Pemateri :
Durasi : 1 jam 40 menit (materi dan diskusi)
3. Daftar Pustaka
Sandra, K & Djalali, M. (2013). Manajemen Waktu, Efikasi-Diri Dan
Prokrastinasi. Jurnal psikologi. Vol 2(3). (217-222).

Rusyadi, S. (2012). Hubungan antara manajemen waktu dengan prestasi belajar


pada mahasiswa. Skirpsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ice Breaking 1

ICE BREAKING: CUP CUP CUP


A. Tujuan:
1. Untuk meningkatkan perhatian peserta pelatihan
2. Membangkitkan semangat peserta sebelum masuk materi
B. Estimasi waktu:
15 menit
C. Jumlah peserta:
25 orang
D. Materi yang dibutuhkan:
Tidak membutuhkan alat
E. Prosedur:
Peserta diminta untuk berdiri membentuk U. Peserta pertama diminta
untuk menciptakan gerakan sampai lagu selesai, setelah peserta pertama
melakukan gerakan pertama, peserta kedua mengikuti gerakan, peserta
ketiga mengikuti gerakan dari peserta kedua, begitu seterusnya sampai
peserta terakhir.
F. Keypoint:
Perhatian

 Materi 2: Cara Efektif Meningkatkan Disiplin Diri


1. Tujuan Umum

Memberikan pemahaman kepada peserta mengenai cara meningkatkan


disiplin diri sebagai seorang Aktivis.
2. Metode Penyampaian
Ceramah, diskusi dan Roleplay
3. Alat bantu
Laptop, LCD, dan sound system
4. Waktu
120 Menit
5. Prosedur Pelaksanaan
(1)Fasilitator mempersilakan pemateri
(2) Pemateri membawakan materinya, yaitu Cara efektif Meningkatkan
kedisiplin diri dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi interaktif
sehingga peserta dapat langsung bertanya kepada pemateri jika ada hal
yang ingin ditanyakan.
(3) Pemateri menerapkan metode roleplay untuk menerapkan cara
Meningkatkan kedisiplin diri secara lebh real.
(4)Pemateri menutup materi yang disampaikan.

6. Isi Materi
Definisi

Roswita (Wirantasa, 2017) mengemukakan bahwa kedisiplinan berasal


dari kata dasar disiplin. Wirantasa (2017) disiplin berasal dari bahasa Inggris
discipline yang berarti “training to act accordance with rules,” melatih
seseorang untuk bertindak sesuai aturan. Unaradjan dalam Wirantasa (2017)
disiplin diri adalah tingkah laku manusia yang terkontol, terkendali, serta
teratur yang berpijak pada kesadaran dan maksud luhur dari pribadi yang
bersangkutan agar keberadaannya selalu membahagiakan dirinya dan orang
lain. Disiplin merupakan tingkah laku yang terkontrol dan kendali.

Wirantasa (2017) kedisiplinan merupakan aspek individu yang


mengarahkan pada sikap untuk mentaati apa yang diharapkan lingkungannya,
baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga
kedisiplinan yang dimaksud yaitu dengan mentaati peraturan yang telah dibuat
oleh keluarga. Dalam lingkungan sekolah kedisiplinan yang dimaksud yaitu
dengan mentaati peraturan yang telah dibuat oleh sekolah. Sedangkandalam
lingkungan masyarakat kedisiplinan yang dimaksud yaitu dengan mentaati
peraturan yang telah dibuat oleh masyarakat.

Aspek kedisiplinan

Hasibuan (Widirahayu, 2017) mengemukakan bahwa orang yang disiplin adalah


orang yang selalu tepat dalam waktu dan tindakan, mengerjakan pekerjaan dengan
baik dan mematuhi peraturan dan norma yang berlaku. Dari kedua pendapat di
atas peneliti menyimpulkan bahwa orang yang disiplin mempunyai aspek-aspek
antara:

a. Ketepatan

Kata “Tepat” dalam kamus umum bahasa indonesia diartikan dengan enam
arti yaitu:

 Betul atau lurus, berbetulan benar,


 Kena benar
 Persis, tidak selisih sedikit pun
 Betul atau cocok
 Jitu
 Betul atau kena.

Ketepatan merupakan hal yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan,


karena dengan ketepatan, setiap apa yang dilakukan menjadi tidak sia-sia
dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketepatan dalam hal ini bisa
diartikan sebagai ketepatan dalam merencanakan dan ketepatan dalam
bertindak.

b. Mengerjakan pekerjaan dengan baik

Pekerjaan merupakan rangkaian perbuatan tetap yang dilakukan oleh


seseorang yang menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati, baik langsung
maupun tidak langsung, baik hasil itu berupa jasa maupun barang.
Perbuatan di sini dapat diartikan sebagai gerakan teratur yang dilakukan
dengan menggunakan anggota badan, panca indera, serta dikendalikan oleh
pikiran, sehingga terdapat keserasian dalam gerakan, yaitu terdapatnya
kodinasi yang tinggi pada anggota badan, panca indera dan pikiran.
Perbuatan yang teratur merupakan suatu proses yang akan mewujudkan
sesuatu yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

c. Mematuhi peraturan dan norma yang berlaku

Setiap wilayah atau tempat. Baik itu rumah, sekolah, tempat ibadah,
tempat kerja, tempat hiburan dan sebagainya, pasti mempunyai aturan-turan
tertentu yang harus dipatuhi oleh orang yang terlibat di dalamnya, hal ini
bertujuan untuk menciptakan kondisi yang tertib demi kebaikan bersama.

Ketaatan terhadap setiap aturan, wajib dijalankan oleh setiap orang dan orang
yang tidak taat di kategorikan menyimpang dan amoral. Setiap tindakan
yang menyalahi aturan akan menimbulkan konflik dan merugikan baik bagi
dirinya maipun orang lain. Oleh karena itu kepatuhan terhadap aturan
merupakan aspek penting dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
7. Post Test Materi Pelatihan
Evaluasi Pengetahuan Materi II
Cara Efektif Meningkatkan Disiplin Diri
Nama Peserta :

1. Apa itu disiplin diri?


Jawaban: ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
2. Menurut anda apakah disiplin diri itu penting? Mengapa?
Jawaban: ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
3. Bagaimana anda mengatur perilaku disiplin diri?
Jawaban: ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
4. Tindakan apa yang anda lakukan untuk membangun disiplin diri?
Jawaban: ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
5. Apa manfaat dari perilaku disiplin diri?
Jawaban: ..............................................................................................................
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
8. Informasi Pemateri
Pemateri :
Durasi : 120 menit (materi dan Roleplay)
9. Daftar Pustaka
Wirantasa, U. (2017). Pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar
matematika. Jurnal formatif: 7(1), 83-93.

Widirahayu, K. (2017). Tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib pada siswa


SMP. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
BAB III
EVALUASI

Sinha dan Sinha (Bakar & Jufri, 2017) mengemukakan bahwa evaluasi
pelatihan adalah proses untuk mengukur efektifitas program pelatihan. Evaluasi
pelatihan memeriksa apakah pelatihan memberikan dampak sesuai yang
diinginkan. Evaluasi pelatihan dapat memastikan partisipan yang dapat
mengimplementasikan hasil pembelajaran yang diperolah di lingkungan kampus
dan aktivitas rutinnya. Evaluasi terdiri dari empat level yakni reaksi,
pembelajaran, perilaku, dan pengembalian investasi. Bakar dan Jufri (2017:82)
mengemukakan bahwa evaluasi terdiri dari tiga tahap yakni awal (pre-test), inti
(training), dan akhir (post-test).
Dalam pelatihan yang kami lakukan, evaluasi yang akan diberikan berupa
evaluasi dengan level reaksi dan pembelajaran. Pada level reaksi kami akan
memberikan angket terkait penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan
pelatihan yang telah dilakukan. Adapun pada level pengetahuan, kami akan
menggunakan kuisioner yang berisi tentang materi yang telah dibahas oleh
pemateri dalam pelatihan.
SKALA REAKSI
Materi Cara Cerdik Mengatur Waktu

Nama Peserta :

Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai pelatihan yang telah Anda
ikuti. Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan yang sesuai dengan pendapat
Anda mengenai pelatihan yang sudah Anda dapatkan. Lingkarilah salah satu
pilihan jawaban dibawah ini:
1 : Sangat Tidak Sesuai
2 : Tidak Sesuai
3 : Agak Sesuai
4 : Sesuai
5 : Sangat Sesuai

MATERI PELATIHAN
Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya 1 2 3 4 5
Materi pelatihan berguna untuk mengefisienkan 1 2 3 4 5
aktivitas saya
Isi materi mudah dipahami 1 2 3 4 5
Materi yang disampaikan sistematis 1 2 3 4 5
Komentar Anda:

TRAINER
Trainer memahami isi materi dengan baik 1 2 3 4 5
Metode yang digunakan oleh trainer memudahkan 1 2 3 4 5
proses belajar
Trainer mampu menghidupkan suasana pelatihan 1 2 3 4 5
Fasilitas yang digunakan mendukung jalannya pelatihan 1 2 3 4 5
Komentar Anda:
SKALA REAKSI
Materi Efektif Meningkatkan Disiplin Diri

Nama Peserta :

Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai pelatihan yang telah Anda
ikuti. Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan yang sesuai dengan pendapat
Anda mengenai pelatihan yang sudah Anda dapatkan. Lingkarilah salah satu
pilihan jawaban dibawah ini:
1 : Sangat Tidak Sesuai
2 : Tidak Sesuai
3 : Agak Sesuai
4 : Sesuai
5 : Sangat Sesuai

MATERI PELATIHAN
Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya 1 2 3 4 5
Materi pelatihan berguna untuk mengefisienkan 1 2 3 4 5
aktivitas saya
Isi materi mudah dipahami 1 2 3 4 5
Materi yang disampaikan sistematis 1 2 3 4 5
Komentar Anda:

TRAINER
Trainer memahami isi materi dengan baik 1 2 3 4 5
Metode yang digunakan oleh trainer memudahkan 1 2 3 4 5
proses belajar
Trainer mampu menghidupkan suasana pelatihan 1 2 3 4 5
Fasilitas yang digunakan mendukung jalannya pelatihan 1 2 3 4 5
Komentar Anda:
SKALA REAKSI
PELAKSANAAN PELATIHAN

Nama Peserta :

Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai pelatihan yang telah Anda
ikuti. Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan yang sesuai dengan pendapat
Anda mengenai pelatihan yang sudah selesai Anda ikuti. Lingkarilah salah satu
pilihan jawaban dibawah ini:
1 : Sangat Tidak Sesuai
2 : Tidak Sesuai
3 : Agak Sesuai
4 : Sesuai
5 : Sangat Sesuai
MATERI PELATIHAN
Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan saya 1 2 3 4 5
Materi pelatihan berguna untuk mengefisienkan 1 2 3 4 5
aktivitas saya
Isi materi mudah dipahami 1 2 3 4 5
Materi yang disampaikan sistematis 1 2 3 4 5
Komentar Anda:

TRAINER
Trainer memahami isi materi dengan baik 1 2 3 4 5
Metode yang digunakan oleh trainer memudahkan 1 2 3 4 5
proses belajar
Trainer mampu menghidupkan suasana pelatihan 1 2 3 4 5
Fasilitas yang digunakan mendukung jalannya pelatihan 1 2 3 4 5
Komentar Anda:

KESELURUHAN
Saya puas mengikuti pelatihan ini 1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai