Laporan AKtualisasi Linda
Laporan AKtualisasi Linda
HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Menyetujui,
ii
Coach, Mentor,
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
TELAH DISEMINARKAN
dI : Semarang
Pada tanggal : 15 April 2019
Menyetujui,
Coach, Widyaiswara Ahli Madya
196811091993032005
Mentor,
iii
Penata Muda Tk.I
dr.M.Amirudin Khairul Amin NIP. 19840817 201001 1 039
Narasumber,
KATA PENGANTAR
iv
5. Harini Setijowati, SKM, M.M., selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya.
6. dr. M.Amirudin Khairul Amin, selaku mentor atas semua arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan
program aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
9. Keluarga Besar Puskesmas Keling II.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan IX tahun 2019.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah................... 3
C. Tujuan..................................................................................... 8
D. Manfaat................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara.................................................... 10
B. Nilai-Nilai Dasar PNS............................................................. 11
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI............................... 16
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi..................................................................... 20
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi............................ 20
2. Visi, Misi dan Motto............................................................ 21
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................... 22
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 27
C. Role Model.............................................................................. 27
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA.......................................................................... 29
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 35
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala........................ 36
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 61
B. Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi....................................... 61
1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dilaksanakan............. 61
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dilaksanakan
62
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 64
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala …………... 36
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang ASN no.5 tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki
tiga peran utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN
berperan penting dalam menentukan keberhasilan pemerintahan. Untuk itu,
setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai
dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar ASN masih kurang
professional. Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang
paling tidak disiplin bila dibandingkan profesi lainnya. Citra buruk negative ASN
itu seolah mengakar kuat dan menjadi turun menurun. Akibatnya, system
pemerintahan pun terganggu. Masyarakat banyak yang mengeluhkan
berbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan public, ditambah lagi dengan korupsi
yang sudah membudaya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, khususnya
ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja ASN. Usaha
perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat
prajabatan bagi calon ASN. Diklat prajabatan pola baru sekarang ini telah
memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi
merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu serta anti korupsi. Sedangkan, tahap aktualisasi
merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat
tugas/tempat magang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara sebagai instansi vertikal membawahi
banyak Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas pelayanan
publik. Salah satunya yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan
Masyarakat yang dikenal dengan sebutan PUSKESMAS. Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bidang
kesehatan.
Tugas pokok dari Puskesmas yaitu Sebagai pusat pembangunan
kesehatan masyarakat di wilayahnya, Membina peran serta masyarakat di
1
wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat,
dan Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Pembinaan yang dilakukan oleh Puskesmas
merupakan bagian dari suatu Sistem Pemberdayaan yang diselenggarakan
dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
Penyuluh kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur ASN
sangat perlu untuk bersikap professional dan berintegrasi. Sebagai penyuluh
kesehatan masyarakat yang berada di garda terdepan puskesmas dituntut untuk
memberikan pelayanan prima. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020,
yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata merupakan unsur
pokok dalam pembangunan nasional.
Salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh kesehatan masyarakat yaitu
melaksanakan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan
masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media,
melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan
dengan kesehatan serta merencanakan intervensi dalam rangka pengembangan
perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
Penyuluh kesehatan masyarakat sebagai ASN memiliki nilai-nilai pribadi
seperti integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. ASN dituntut cakap dalam
menyelenggarakan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat sehingga
sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
sebagaimana cita-cita dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting,
sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian
sumbang dari masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik, dalam
mewujudkan pemerintahan yang baik (good govermance), sehingga dunia
usaha (corporate govermance) dan masyarakat (civil society) dapat terlayani
dengan maksimal dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial
yang pada akhirnya akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
Dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai Penyuluh Kesehatan
terutama pada program promosi kesehatan dan penyakit tidak menular di Pusat
Kesehatan Masyarakat dirasa kurang memberikan dampak yang optimal
2
terhadap masyarakat. Kurang optimalnya program pembinaan tersebut dapat
mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan untuk menjadi pribadi yang
sehat dan produktif di lingkungannya. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan
dampak yang lebih besar yakni meningkatnya penyakit degenerative di
masyarakt.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
Penyuluh Kesehatan Masyarakat di instansi tempat bekerja, yaitu di UPT
Puskesmas Keling II. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu,
unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari aspek:
a. whole of government (WoG),
b. pelayanan publik, dan
c. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
a. Belum optimalnya penyuluhan di ruang tunggu;
b. Kurangnya kesadaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum kontak
dengan pasien di Puskesmas Keling II;
c. Belum optimalnya pemanfaatan Bank sampah;
d. Belum optimalnya kawasan bebas asap rokok;
e. Belum optimalnya pelayanan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu);
Belum optimalnya penyuluhan di ruang tunggu Puskesmas Keling II
mencerminkan kurangnya penerapan pelayanan publik. Isu ini terjadi karena
saat penyuluhan tidak disertai dengan pembagian leaflet dan ketika
penyuluhan terganggu dengan suara dari poli ketika memanggil pasien. Perlu
adanya koordinasi antar profesi kesehatan dalam penjadwalan penyuluhan di
ruang tunggu dengan menggunakan media yang ada.
Kurangnya kesadaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum kontak
dengan pasien di Puskesmas Keling II hal ini menunjukkan kurangnya
penerapan manajemen ASN. Isu ini terjadi karena masih rendahnya
kesadaran sebagai pegawai yang melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) sebelum kontak dengan pasien. Sehingga perlu diberikan
pengetahuan kepada seluruh pegawai UPT Puskesmas Keling II mengenai
momen Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan baik dan benar.
3
Selanjutnya, belum optimalnya pengelolaan Bank sampah di Desa
menunjukkan kurangnya kerja sama antar lintas sektor. Isu ini terjadi karena
masih ada Desa yang belum mau membuat Bank sampah. Hal itu disebabkan
kurang berhasilnya advokasi ke pejabat tingkat Desa dan kurangnya
pengetahuan masyarakat.
Belum optimalnya penetapan kawasan bebas asap rokok di tempat-
tempat umum menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat. Isu ini terjadi
karena masih ada masyarakat yang merokok di kawasan yang dilarang untuk
merokok, sebagai contoh: sekolah, tempat ibadah, dll.
Salah satu pelayanan di tingkat masyarakat, yang dijalankan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu). Posbindu adalah peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring terhadap faktor risiko PTM serta
tindaklanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik. Belum
optimalnya pelayanan posbindu di Desa menunjukkan kurangnya
pemberdayaan masyarakat di desa. Hal ini karena masih banyak masyarakat
yang kurang peduli dengan kesehatan terutama pada penyakit tidak menular
seperti hipertensi, diabetes, dll.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu
sebagai berikut:
4
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
dengan suara
ketika penyuluhan,
jadi informasi yang
disampaikan tidak
dapat di terima
dengan baik.
2. Kurangnya Manajemen Masih rendahnya Setiap karyawan
kesadaran Cuci ASN kesadaran melakukan cuci
Tangan Pakai sebagian pegawai tangan dengan baik
Sabun (CTPS) yang melakukan dan benar.
sebelum kontak Cuci Tangan Pakai
dengan pasien Sabun (CTPS)
di Puskesmas sebelum kontak
Keling II. dengan pasien
3. Belum Whole of Belum semua desa Setiap Desa
optimalnya Government menyediakan Bank menyediakan/mengad
pemanfaatan sampah. akan Bank sampah
Bank sampah di dalam rangka
Desa pemanfaatan sampah
yang sudah tidak
terpakai.
4. Belum Whole of Masih banyaknya Disediakannya
optimalnya Government masyarakat yang tempat khusus
kawasan bebas merokok di tempat- merokok
asap rokok tempat umum yang
seharusnya tidak
diperbolehkan.
5. Belum Pelayanan Pelayanan Optimalisasi
optimalnya Publik Posbindu di Desa pelayanan Pos
pelayanan Pos belum berjalan Pembinaan Terpadu
Pembinaan Whole of dengan baik (posbindu).
Terpadu Goverment karena
(Posbindu) di pemberdayaan
Desa kader yang kurang
optimal
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
5
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
WOG
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
6
4. Belum optimalnya pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran idetifikasi isu dan penetapan isu yang
dilakukan, rumusan masalah dalam aktualisasi dan habituasi ini adalah,
“Bagaimana mengoptimalkan pelayanan Pos Pembinaan Terpadu
7
(Posbindu)?”. Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi
melalui habituasi adalah:
1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan kontribusi pada
optimalisasi pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)?
2. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan selama
kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja Puskesmas Keling II adalah
“Optimalisasi Pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)”.
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam mengoptimalkan
pelayanan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya media promosi kesehatan sebagai bahan penyuluhan
b. Tersedia alur pelayanan Posbindu
c. Terpantaunya kegiatan kader saat Posbindu
d. Meningkatnya pengetahuan peserta berdasarkan kenyataan yang sering
terjadi di masyarakat.
e. Mendapatkan hasil sejauh mana kegiatan Posbindu berhasil
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalisasi pelayanan posbindu serta mewujudkan visi
dan misi instansi Puskesmas Keling II.
3. Bagi Pihak Lain
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di pelayanan Puskesmas Keling II.
8
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
i. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat;
Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat; Pemerataan;
Teknologi tepat guna; dan Keterpaduan dan kesinambungan
Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik Pratama Tempat Praktek Mandiri
Dokter dan Tempat Praktek mandiri Dokter Gigi;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang pedoman Manajemen Puskesmas.
d. Tata Nilai
SAPA JIWAKU:
Semangat
Profesional
Jiwa Bersih
Kreatif
Selalu Bekerja sama
10
iii. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Puskesmas Keling II
11
12
b. Job Deskripsi
1) KEPALA PUSKESMAS
a) Tugas Pokok
Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan
dengan baik
b) pokok
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
Mengkoordinir pengembangan PKMD
Membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan
kegiatan/program
Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan diwilayah kerja
Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh
staf Puskesmas
Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas
Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten,
baik berupa laporan rutin maupun khusus.
Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan
Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
induk, Pustu, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat
13
Bersama dengan koordinator rawat jalan mengidentifikasi dan
mengelola program-program mutu pelayanan rawat jalan dan
rawat inap
Memastikan pelayanan dirawat jalan dilaksanakan sesuai
dengan prosedur pelayanan yang ditentukan
Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang hasil pelayanan
kegiatan di rawat jalan
Membina petugas Pustu dan Puskesling
b) PERAWAT
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan
Kegiatan Pokok
Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular secara
pasif
Memberikan pengobatan darurat pada penderita sakit gigi.
Mengadakan surveillance penyakit menular.
Melakukan imunisasi pada bayi ,anak sekolah.
Penyuluhan kesehatan pada penderita.
Mengadakan kunjungan follow up pada keluarga penderita yang
dipandang perlu.
Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada di wilayah
kerjanya dalam membantu perawat lain yang mempunyai
kegiatan pokok UKS.
Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan
kesehatan jiwa.
Membantu melatih kader kesehatan
Membantu dokter Puskesmas melakukan fungsi managemen
Puskesmas dalam bidang pengobatan.
Ikut serta dalam kegiatan Posyandu
14
Menyampaikan cara PMT bagi yang membutuhkan dan
penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA , KB , Gizi.
Melakukan imunisasi pada ibu hamil dan bayi.
Melatih Dukun bayi
Memberikan pelayanan MTBS dan DDTK
Ikut Serta dalam Posyandu USILA
4) PELAYANAN GIGI
a) DOKTER GIGI
Tugas Pokok
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah
kerja Puskesmas dapat berjalan dengan baik
Kegiatan Pokok
Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah
kerja Puskesmas secara teratur
Supervisi dan bimbingan teknis pada Perawat Gigi di Puskesmas
b) PERAWAT GIGI
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
Kegiatan Pokok
Memberikan gigi geligi
Mengobati gigi yang sakit
Menambal gigi yang berlubang
Membersihkan karang gigi
Penyuluhan kesehatan gigi
Merefer kasus yang perlu diambil tindakan oleh dokter gigi
5) UNIT LABORATORIUM
a) Tugas Pokok
Melakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas
b) Kegiatan Pokok
Melaksanakan pemeriksaan specimen penderita dan ibu hamil untuk
pemeriksaan darah, urine rutin dan pemeriksaan sediaan dahak
Menerima rujukan dari Poli , Posyandu dan Pustu
15
iv. Data Wilayah Kerja Puskesmas Keling II
a. Data Geografis
Wilayah Puskesmas Keling II berbatasan dengan :
Sebelah Timur : Puskesmas Keling I
Sebelah Barat : Puskesmas Kembang
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Gunung Muria Kudus
b. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Keling II pada tahun 2018
sebanyak 31.175 jiwa dengan perincian laki-laki 15.439 jiwa dan
perempuan 15.736 jiwa.
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Adapun jabatan peserta diklat adalah sebagai penyuluh kesehatan
masyarakat ahli pertama di puskesmas. Tugas pokok dan fungsinya antara lain
adalah :
1. Melaksanakan kegiatan advokasi
2. Melakukan kegiatan bina suasana
3. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat
4. Melakukan penyebarluasan informasi kesehatan dalam berbagai
bentuk dan saluran komunikasi
5. Membuat rancangan media baik media cetak, elektronika maupun luar
ruang
6. Melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan.
7. Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku
masyarakat yang mendukung kesehatan.
C. Role Model
16
Menteri Kesehatan Indonesia Ibu Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried
Anfasa Moeloek, SpM (K), dipilih sebagai role model karena kepemimpinan
(Akuntabilitas) beliau yang dinilai luar biasa dan membawa perubahan besar
bagi kemajuan kesehatan di Indonesia.
Berbagai inovasi dilakukan dalam memperbaiki kinerja pegawai
(Komitmen Mutu) . Beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang disiplin dan
secara tegas akan menindak semua pegawai yang kinerjanya dinilai kurang
memenuhi target (Etika Publik).
Beliau juga sangat berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik
guna memuaskan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan
sarana dan prasarana (Komitmen mutu) yang dinilai sangat bermanfaat.
Selain menjadi dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ia juga menjadi
ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami), dan Ketua Umum Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) periode 2011-2016. Prof. Nila sempat disebut-sebut
menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II
setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18 oktober 2009. Namun
ia malah ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Utusan
Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals.
Tugasnya ialah menurunkan kasus HIV-AIDS dan angka kematian ibu dan
anak.
Untuk itu perjalanan karier beliau agar dapat dijadikan suri tauladan
semua pegawai dan masyarakat.
17
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
18
Judul : Optimalisasi Pelayanan Posbindu
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penyuluhan di ruang tunggu (Pelayanan Publik)
2. Kurangnya kesadaran CTPS sebelum kontak dengan pasien di Puskesmas (Manajemen ASN)
3. Belum optimalnya pemanfaatan Bank sampah (WOG)
4. Belum optimalnya kawasan bebas asap rokok (WOG)
5. Belum optimalnya pelayanan Posbindu (Pelayanan Publik dan WOG)
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pelayanan Posbindu
Gagasan yang Diangkat : Optimalisasi Pelayanan Posbindu
Kegiatan–Kegiatan aktualisasi-habituasi dilaksanakan di Keling II pada tanggal 18 April 2019 – 22 Mei 2019 adalah :
1. Membuat Media Penyuluhan Tupoksi
2. Membuat Alur Posbindu Inovasi
3. Bimbingan Teknis Kader Inovasi
4. Pendampingan Kegiatan Posbindu Inovasi
5. Penyuluhan Tupoksi
6. Mengevaluasi Tugas pimpinan
19
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Nilai-Nilai dasar terhadap Visi nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 Membuat 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
Media kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan ini pelaksanaan
Penyuluhan untuk dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
menyampaikan dengan penuh hormat dan Nasionalisme perwujudan misi maka nilai – nilai
(Tugas Pokok) usulan sopan santun. (sila ke-4) ke-4 Puskesmas organisasi
Tahapan selanjutnya Keling II yaitu: semangat,
2. Koordinasi dengan koordinasi dengan rekan kerja kreatif, dan
rekan kerja terkait terkait kegiatan. “Memberikan profesional
dengan penerapan Pembuatan media Komitmen Mutu informasi dapat diperkuat
usulan penyuluhan seperti leaflet dan (efektif & efisien) kesehatan yang
poster merupakan alat bantu actual dan
3. Mendesain Leaflet dalam kegiatan penyuluhan terpercaya”
dan Poster supaya lebih efektif dan efisien.
hipertensi Adapun tahapan kegiatannya Akuntabilitas
adalah mendesain leaflet dan (Kejelasan)
4. Mencetak leaflet & poster yang akan digunakan.
poster hipertensi Leaflet dan poster yang dibuat
diharapkan dapat memberikan
5. Membagikan Leaflet kejelasan informasi.
dan Menempatkan Tahap terakhir adalah Anti Korupsi
poster hipertensi di membagikan leaflet dan (Tanggungjawab)
tempat yang menempatkan poster hipertensi
strategis dengan penuh tanggungjawab
dan tidak membeda-bedakan.
2 Membuat Alur 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
Pelayanan kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan ini pelaksanaan
Posbindu untuk menyampaikan dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
(Inovasi) usulan dengan penuh hormat dan perwujudan misi maka nilai – nilai
sopan santun. ke-1 Puskesmas organisasi
2. Koordinasi dengan Tahapan selanjutnya Nasionalisme Keling II yaitu: semangat,
rekan kerja terkait koordinasi dengan rekan kerja (sila ke-4) kreatif, dan
20
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Nilai-Nilai dasar terhadap Visi nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
dengan penerapan terkait kegiatan. “Memberikan selalu bekerja
usulan. Lalu menyusun konsep alur Komitmen Mutu pelayanan sama dapat
pelayanan posbindu untuk (Orientasi Mutu) kesehatan yang diperkuat
3. Menyusun konsep meningkatkan orientasi mutu bermutu sesuai
alur pelayanan dari pelayanan. dengan standar
posbindu. Selanjutnya mendesain dan operasional
mencetak X-banner agar peserta prosedur”
1. Mendesain & merasa jelas dengan alur Akuntabilitas
Mencetak X-banner pelayanan. (kejelasan)
Tahap terakhir adalah
5. Menempatkan X- membagikan menempatkan x-
banner dekat dengan banner di tempat yang strategis
pintu masuk. dengan penuh tanggungjawab. Anti Korupsi
(Tanggungjawab)
3 Melakukan 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
Bimbingan kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan ini
pelaksanaan
Teknis Kader untuk dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
Posbindu menyampaikan dengan penuh hormat dan perwujudan misi maka nilai – nilai
usulan. sopan santun. ke-5 Puskemas organisasi
(Inovasi) Tahapan selanjutnya Nasionalisme Keling II yaitu: Profesional dan
2. Konsultasi dengan koordinasi dengan rekan kerja (sila ke 4) selalu bekerja
rekan kerja terkait terkait kegiatan. “Meningkatkan sama dapat
dengan penerapan Pembuatan jadwal pertemuan Komitmen Mutu kerjasama lintas diperkuat
usulan. dilakukan agar kegiatan lebih (Efektif & efisien) program dan
efektif dan efisien. lintas sektor”
3. Membuat jadwal Adapun tahapan kegiatan
pertemuan dengan selanjutnya pemberian motivasi
kader posbindu. dan bimbingan kepada kader agar Akuntabilitas
lebih konsisten dan (Konsisten)
21
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Nilai-Nilai dasar terhadap Visi nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
4. Pemberian motivasi bertanggung jawab terhadap
kepada kader tugas yang telah diberikan. Anti Korupsi
(Tanggung jawab)
4 Melakukan 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
Pendampingan kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan ini pelaksanaan
Kader untuk dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
Posbindu menyampaikan dengan penuh hormat dan perwujudan misi maka nilai – nilai
(Inovasi) usulan. sopan santun. ke-2 Puskemas organisasi
Tahapan selanjutnya Nasionalisme Keling II yaitu: Profesional dan
2. Konsultasi dengan koordinasi dengan rekan kerja (sila ke 4) selalu bekerja
rekan kerja terkait terkait kegiatan. “Memberikan sama dapat
dengan penerapan Dengan mengetahui jadwal pelayanan diperkuat
usulan. pertemuan posbindu untuk Anti Korupsi kesehatan yang
melatih kedisiplinan dalam (Kedisiplinan) ramah dan
3. Mengetahui jadwal pendampingan. santun”
pertemuan Pendampingan kader
posbindu. posbindu merupakan salah satu
bentuk contoh pelayanan Komitmen Mutu
4. Mendampingi dan sepenuh hati, berguna untuk (Layanan
mengarahkan mengetahui sejauh mana Sepenuh Hati)
jalannya Posbindu. kegiatan posbindu berjalan
dengan baik dan benar. Akuntabilitas
Selanjutnya mendampingi (Integritas)
dan mengarahkan kegiatan
posbindu yang dilakukan oleh
kader dalam rangka
meningkatkan integritas antara
kader dengan Penyuluh.
5 Melakukan 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
22
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Nilai-Nilai dasar terhadap Visi nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
Penyuluhan & kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan inipelaksanaan
Pemutaran untuk dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
Film menyampaikan dengan penuh hormat dan perwujudan Visi maka nilai – nilai
Kesehatan usulan. sopan santun. puskesmas yaitu: organisasi
(Tugas Pokok) Tahapan selanjutnya Nasionalisme Profesional,
2. Koordinasi dengan koordinasi dengan rekan kerja (sila ke 4) “Menjadi kreatifitas dan
rekan kerja terkait terkait kegiatan. puskesmas selalu bekerja
dengan penerapan Lalu membuat slide materi dengan sama dapat
usulan. untuk di tampilkan ketika Akuntabilitas pelayanan prima diperkuat.
penyuluhan. Materi yang dibuat (Kejelasan) menuju
3. Membuat materi diharapkan dapat memberikan masyarakat
penyuluhan. kejelasan informasi bagi peserta. puskesmas
Setelah penyuluhan, tahapan Komitmen Mutu Keling II yang
4. Menyiapkan Film selanjutnya adalah pemutaran (Orientasi Mutu) sehat dan mandiri
yang akan diputar. film kesehatan untuk meningkatan tahun 2020”.
kan kualitas/mutu dari peserta.
5. Menayangkan Kejujuran dalam memberikan Anti Korupsi
materi & film informasi sangat penting dalam (Kejujuran)
kesehatan. penyuluhan.
6. Mengevaluasi 1. Konsultasi dengan Tahapan kegiatan yang Etika Publik Kontribusi Dalam
Pelayanan kepala puskesmas pertama adalah berkonsultasi (Respect) kegiatan ini pelaksanaan
Posbindu untuk dengan kepala puskesmas adalah sebagai kegiatan ini,
(Tugas menyampaikan dengan penuh hormat dan perwujudan misi maka nilai – nilai
Pimpinan) usulan. sopan santun. ke-1 Puskesmas organisasi
Tahapan selanjutnya Nasionalisme Keling II yaitu: semangat,
2. Koordinasi dengan koordinasi dengan rekan kerja (sila ke 4) “Memberikan kreatif dan
rekan kerja terkait terkait kegiatan. pelayanan selalu bekerja
dengan penerapan kesehatan yang sama dapat
usulan. Tahap selanjutnya membuat form Akuntabilitas bermutu sesuai diperkuat
evaluasi digunakan supaya (Transparansi) dengan standar
23
Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Nilai-Nilai dasar terhadap Visi nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
3. Membuat form kegiatan lebih transparan. operasional
evaluasi Selanjutnya evaluasi pelayanan Komitmen Mutu prosedur”
posbindu sebagai sarana (Perbaikan
4. Mengevaluasi perbaikan berkelanjutan. berkelanjutan)
kegiatan Posbindu Setelah dievaluasi, hasilnya
disampaikan secara jujur dan Anti Korupsi
5. Menyampaikan hasil terbuka saat rapat bulanan. (Kejujuran)
evaluasi
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
24
Kegiatan aktualitasi akan dilaksanakan di Posbindu pada tanggal 18 april sampai 20 mei 2019
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
25
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ANEKA kemungkinan dapat terjadi
kendala pada kegiatan - kegiatan yang dilakukan, sehingga rancangan kegiatan
aktualisasi tidak dapat direalisasikan secara optimal. Oleh karena itu, perlu
adanya antisipasi untuk menghadadpi kedala – kendala yang mungkin saja
terjadi, sehingga dampak negatif dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala – kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut
pada tabel 4 sebagai berikut:
BAB IV
26
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
27
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
yang Timbul dan simpan dan ada anggaran untuk membuat mendia
Strategi penyuluhan setiap tahun, jadi media bias diperbarui
Mengatasi setiap tahun.
Kendala
i. Dukungan Bukti-
Bukti Capaian
Aktualisasi
a.
Konsultasi dengan kepala puskesmas untuk menyampaikan
usulan.
b.
28
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
c.
Desain Poster
Desain Leaflet
29
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
d.
Membagikan Leaflet
Menempel Poster
30
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
4. Akuntabilitas (Konsisten)
5. Anti korupsi (Tanggung jawab)
f. Kontribusi / Manfaat Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
kegiatan tsb bagi sesuai dengan standard operasional prosedur.
pihak lain dan
terhadap
pencapaian visi –
misi organisasi
g. Penguatan Nilai- Dalam kegiatan ini pelaksanaan nilai-nilai organisasi
Nilai Organisasi semangat, kreatif dan selalu bekerja sama dapat
diperkuat.
h. Uraian Kendala Banner yang sudah dibuat dan dipasang lama-
yang Timbul dan kelamaan akan rusak. Solusinya: Mengganti dengan
Strategi Mengatasi banner yang baru.
Kendala
i. Dukungan Bukti-
Bukti Capaian
Aktualisasi
a)
Konsultasi dengan kepala puskesmas untuk menyampaikan
usulan.
31
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
b)
c)
Desain banner
d)
32
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
Menempatkan banner dekat pintu masuk
3. Judul Kegiatan: Melakukan bimbingan teknis kader Posbindu
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
a. Sumber Kegiatan Inovasi
b. Tanggal Pelaksanaan 24 April 2019
c. Lokasi/ Tempat Puskesmas Keling II
d. Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi dengan kepala
puskesmas untuk menyampaikan
usulan.
2. Koordinasi dengan rekan kerja
terkait dengan penerapan usulan.
3. Membuat jadwal pertemuan dengan
kader posbindu.
4. Pemberian motivasi kepada kader
e. Nilai-nilai ANEKA 1. Etika Publik (Respect)
2. Nasionalisme (sila ke-4)
3. Komitmen mutu (efektif & efisien)
4. Akuntabilitas (Konsisten)
5. Anti korupsi (Tanggung jawab)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb Meningkatkan kerjasama lintas program
bagi pihak lain dan terhadap dan lintas sector.
pencapaian visi – misi organisasi
g. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Dalam kegiatan ini pelaksanaan nilai-
nilai organisasi professional dan selalu
bekerja sama dapat diperkuat.
h. Uraian Kendala yang Timbul dan Kader yang ada hanya 3 orang,
Strategi Mengatasi Kendala seharusnya 5 orang. Solusi: Menambah
kader yang kurang.
i. Dukungan Bukti-Bukti Capaian
Aktualisasi
33
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
puskesmas untuk menyampaikan
usulan.
2. Koordinasi dengan rekan kerja
terkait dengan penerapan usulan.
3. Mengetahui jadwal pertemuan
posbindu.
4. Mendampingi dan mengarahkan
jalannya posbindu.
e. Nilai-nilai ANEKA 1. Etika Publik (Respect)
2. Nasionalisme (sila ke-4)
3. Anti korupsi (Kedisiplinan)
4. Komitmen mutu (Layanan sepenuh
hati).
5. Akuntabilitas (Integritas)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb Memberikan pelayanan kesehatan yang
bagi pihak lain dan terhadap ramah dan santun.
pencapaian visi – misi organisasi
g. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Dalam kegiatan ini pelaksanaan nilai-
nilai organisasi professional dan selalu
bekerja sama dapat diperkuat.
h. Uraian Kendala yang Timbul dan Ada kader yang tidak hadir saat
Strategi Mengatasi Kendala kegiatan. Solusi: Tugas kader yang tidak
hadir di gantikan dengan kader yang
lain.
i. Dukungan Bukti-Bukti Capaian
Aktualisasi
34
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
e. Nilai-nilai ANEKA 1. Etika Publik (Respect)
2. Nasionalisme (sila ke-4)
3. Akuntabilitas (Kejelasan)
4. Komitmen mutu (Orientasi mutu).
5. Anti korupsi (Kejujuran)
f. Kontribusi / Manfaat kegiatan tsb Menjadi puskesmas dengan pelayanan
bagi pihak lain dan terhadap prima menuju masyarakat puskesmas
pencapaian visi – misi organisasi Keling II yang sehat dan mandiri tahun
2020.
g. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Dalam kegiatan ini pelaksanaan nilai-
nilai organisasi professional, kreatifitas
dan selalu bekerja sama dapat
diperkuat.
h. Uraian Kendala yang Timbul dan
Strategi Mengatasi Kendala
i. Dukungan Bukti-Bukti Capaian
Aktualisasi
35
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/ Hasil
g. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Dalam kegiatan ini pelaksanaan nilai-
nilai organisasi semangat, kreatifitas dan
selalu bekerja sama dapat diperkuat.
h. Uraian Kendala yang Timbul dan
Strategi Mengatasi Kendala
i. Dukungan Bukti-Bukti Capaian
Aktualisasi
BAB V
36
PENUTUP
37
kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks. Selain
itu pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun menjadi
kurang karena tidak ada pedoman dan panduan dalam mengimplementasikan
nilai-nilai tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
38
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi
Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2014.
39
Tempat, tanggal lahir Jakarta, 30 Mei 1989
Kewarganegaraan Indonesia
Kesehatan Baik
Agama Islam
E-mail hazleenzalukhu@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Haslinda Sabatini
40