Anda di halaman 1dari 1

KASUS 1:

Pada tangggal 21 Desember tahun 2015, pukul 01.00 WIB telah terjadi banjir besar di Kota
Lombok dengan karakteristik hujan lebat 5 hari mengakibatkan meluapnya bendungan air
sehingga terjadilah banjir. Dampak yang ditimbulkan yakni sebagian besar rumah penduduk
tenggelam, kerusakan bangunan akibat banjir, beberapa pohon dan tanaman ikut terseret arus
serta merusak persawahan, beberapa penduduk dinyatakan tewas terbawa arus serta beberapa
korban mengalami luka-luka akibat benda yang terseret air. Bencana banjir BNPB menyatakan
belum memiliki data yang tepat jumlah pengungsi anak-anak di lombok. Namun setidaknya, ada
lebih dari 387 ribu pengungsi dan puluhan ribu anak-anak. “data sementara di Kabupaten
Lombok Utara ada 1.991 balita berusia nol sampai lima tahun dan 2.641 anak-anak berusia 6
sampai 11 tahun. Terdapat juga laporan adanya Child-Trafficking yang dialami oleh anak-anak
yang kehilangan orang tua/wali. Pasca bencana, anak-anak beresiko mengalami maslaah-masalah
kesehatan jangka pendek dan jangka panjang baik fisik dan psikologis. Kondisi tersebut dapat
mengancam nyawa jika tidak diidentifikasi dan ditangani dengan segera oleh petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai