Practice
(GMP)
Oleh :
Widyaiswara
Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Ketindan - Malang
HP :081331250950
Email : iref.fcp@gmail.com
Tujuan Pembelajaran
• Setelah selesai berlatih , peserta dapat
menjelaskan tentang Mengelola Pengolahan
Hasil Pertanian (GMP dan HACCP).
PENDAHULUAN
• Apakah yang dimaksud dengan GMP?
• Mengapa GMP itu perlu diketahui?
• Siapa saja yang bekerja untuk mendapatkan
GMP yang bagus?
Apakah GMP itu?
• GMP merupakan suatu pedoman bagi industri
terutama industri yang terkait dengan pangan yang
berfungsi untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya terutama terkait dengan keamanan dan
keselamatan konsumen yang mengkonsumsi atau
menggunakan produk-produknya.
• Yang diutamakan dari GMP adalah agar tidak terjadi
kontaminasi terhadap produk selama proses
produksi hingga informasi produk ke konsumen
sehingga produk aman dikonsumsi atau digunakan
oleh konsumen.
Keuntungan yang diperoleh dengan
menerapkan GMP, antara lain :
• Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industri
• Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
• Meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
• Menjamin sistem perbaikan yang berkesinambungan
• Sebagai media untuk pengambilan keputusan yang
faktual
Pengendalian Hama
• Yang harus diperhatikan (dikontrol) : populasi
serangga, hewan pengerat, burung, kucing, dll
• Area pintu, jendela dan area yg memungkinkan
hama tersebut dapat masuk harus aman
• Perhatikan lokasi ventilasi, instalasi, tirai, kipas
angin.
Desain dan Konstruksi Bangunan
Tanah yang dipilih harus berada di atas
tingkat jalan dan sistem drainase air.
Bangunan harus beberapa meter di atas
permukaan tanah untuk membersihkan air
mengalir keluar.
Area untuk bahan baku dan barang jadi
masuk keluar harus dipisahkan.
Pencahayaan dan sistem ventilasi harus
cukup untuk visibilitas dan keamanan.
...Lanjutan
• Semua titik masuk ke gedung harus
diamankan terhadap serangga, tikus dan
hewan lainnya.
• Pintu, jendela, dinding, lantai dan langit-langit
harus terbuat dari permukaan halus yang
dapat dengan mudah dihapus dan
dibersihkan.
• Bahan yang digunakan dalam konstruksi lantai
dan dinding harus tidak beracun..
Pengendalian Sanitasi
Toilet dan mencuci tangan fasilitas harus disediakan dalam
pusat pengolahan
Tisu toilet harus disediakan
Toilet kamar harus memiliki self-closing pintu
Mencuci tangan fasilitas harus menyediakan :
a. Menjalankan air pada suhu yang sesuai
b. Efektif tangan-tangan pembersihan dan sanitasi-persiapan
c. Bersihkan handuk layanan atau perangkat pengering yang
sesuai
d. Wadah limbah Mudah dibersihkan
e. Katup kontrol Air dirancang dan dibangun untuk
melindungi terhadap kontaminasi ulang yang bersih, tangan
dibersihkan
PERALATAN
• Peralatan harus dirancang
untuk memudahkan
pembersihan dan sanitasi.
• Peralatan harus terbuat
dari bahan non-korosif.
Kesehatan dan Kebersihan Tenaga Kerja
Bahan baku, bahan pendukung serta
penyimpanannya
• Produk mentah dan
produk jadi harus
disimpan di daerah-
daerah terpisah di
bawah kondisi yang
mencegah kontaminasi
dan pertumbuhan
mikroorganisme yang
tidak diinginkan.
Kebijakan Pangan
Ketersediaan
Pangan
Keterjangakauan
Pangan
Kualitas Makanan
dan Nutrisi
Keamanan Pangan
(Food Safety)
a. Racun alami :
singkong, jamur,
jengkol, ikan buntel
b. Cemaran cairan
pestisida, cairan
pembersih, cat, dsb
c. Intoksikasi logam
berat
d. Pencemaran udara
e. Penggunaan BTP dlm
jumlah yg berlebihan
Sumber Bahaya Biologis
Sumber Bahaya Fisik
Mencegah keracunan pangan
1. Mencegah Bahaya Kimia
• Selalu memilih bahan pangan yang baik
untuk dikonsumsi.
• Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih
sebelum diolah atau dimakan.
• Menggunakan air bersih (tidak tercemar) untuk
menangani dan mengolah pangan.
• Tidak menggunakan bahan tambahan (pewarna,
pengawet, pemanis dll) yang dilarang digunakan untuk
pangan.
• Menggunakan bahan kimia yang dibutuhkan seperlunya
dan tidak melebihi dosis yang diijinkan.
• Bahan berbahaya (pestisida
dan bahan kimia lainnya) :
-tidak disimpan bersama-
sama dengan bahan
pangan
-tidak disimpan dalam
wadah makanan/botol
minuman, dan sebaliknya.
-Wadah diberi label yang
jelas.
• Tidak menggunakan alat
masak/wadah yang dilapisi
logam berat
• Tidak menggunakan
peralatan/pengemas yang
bukan untuk pangan
• Tidak menggunakan
pengemas bekas, kertas
koran untuk membungkus
pangan.
2. Mencegah Bahaya Fisik 3. Mencegah Bahaya Biologis
KEGIATAN YANG
INSPEKSI MENGAMBIL
KEPUTUSAN
KEGIATAN +
TRANSPOR
INSPEKSI
ARUS PRODUK
DAN BAHAN BAHAN
MASUKAN
Contoh Diagram Alir Proses Produksi
Penerimaan
BB Gula
Penerimaan
BB Susu
Penyimpanan
Penimbangan
Penimbangan
Mixing
gula
Pembotolan
Pasteu Pengepakan
Distribusi
risasi master carton
TAHAP 5 : VERIFIKASI DIAGRAM ALIR DITEMPAT
Dikonfirmasi oleh personel yang mempunyai
pengetahuan tentang proses produksi
Tim HACCP harus mengkonfirmasi operasi pengolahan
terhadap diagram alir selama seluruh tahap dan jam-jam
operasi dan mengubah diagram alir bilamana diperlukan
Diagram alir proses yang harus divalidasi :
- Mengamati aliran proses
- Kegiatan pengambilan sampel
- Wawancara
- Operasi rutin/non-rutin
Apa Yang Diverifikasi???
Diperiksa di tempat produksi dan
ditelusuri secara berurutan
Akurasi
Kelangkapan (alat penunjang
proses)
Pengelompokan kategori
Tahap 6 – Prinsip 1
ANALISIS BAHAYA
Mengidentifikasi semua potensi-potensi
bahaya
Identifikasi penyebab
Menilai tingkat keakutan (severity)
Determinasi peluang kejadiannya (resiko)
Menetapkan signifikansinya
Menentukan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk mencegah bahaya yang
signifikan
1
Identifikasi
bahaya
Tentukan
tindakan Identifikasi
pencegahan penyebab
bahaya
Hazard
Analysis
Penetapan
signifikansi
Ases keakutan/
severity
Determinasi
peluang / resiko
Tahap 6 : Prinsip 1
IDENTIFIKASI BAHAYA
Spesifikasi Standar (SNI, CAC, ISO, dll)
Persyaratan Regulasi (Depkes, Deptan,
FDA, POM)
Persyaratan Pelanggan
Pengalaman Perusahaan
Literatur
Tahap 6 – Prinsip 1
IDENTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA
Low Risk
Low Risk (10) Low Risk (10) Low Risk (10)
Low Risk Medium severity High severity (1000)
Low severity (10) (100) s*r = 10.000
s*r = 100 s*r = 1.000
Tidak
Terukur
Tipe-tipe CL (Critical Limit)
oChemical limits : pH, garam, aw, bahan
allergens.
Untuk beberapa parameter
dikonversikan pada cara pengukuran
yang mudah dan cepat
oPhysical limits : metal, intact sieve, fifth,
benda asing dll.
oMicrobiological limits : dikonversikan
dalam batas yang mudah dan cepat cara
monitoringnya
Contoh Control Limit
Suhu = 1o – 4o C
pH = 6 – 7
Waktu = kurang dari 2 jam
Chlorine = 50 – 100 PPM
Berat = 8 – 9 kg
Spesifikasi = warna, ukuran
Tahap 9 – Prinsip 4
MONITORING BATAS KRITIS (CL)
DARI CCP
Pengukuran / observasi terjadwal terhadap
CL setiap CCP
Prosedur monitoring harus bisa
mendeteksi tidak terkendalinya CCP
Monitoring seharusnya memberi informasi
segera untuk dilakukan penyesuaian untuk
mendegah terjadinya penyimpangan CL
Apabila ada trend keluar batas kritis, harus
segera dilakukan penyesuaian
MONITORING
Apa Itu ?
ADALAH AKTIVITAS
MELAKSANAKAN SUATU URUTAN
TERENCANA OBSERVASI ATAU
PENGUKURAN SUATU PARAMETER
UNTUK MENGETAHUI APAKAH CCP
TERKENDALI
Komponen Sistem Monitoring
Apa Itu ?
• Adalah tindakan yang diambil ketika
hasil dari monitoring pada CCP
terdapat deviasi yang
mengindikasikan CCP tidak
terkendali
Tujuan :
menjamin eliminasi potensi
bahaya,
mempunyai rencana pasti
tindakan pada setiap CCP,
tindakan koreksi
diperlukan untuk
mengendalikan proses
Tindakan koreksi :
harus dalam perencanaan HACCP,
harus tetap dalam arsip sampai batas daya
tahan produk
dilakukan bila terjadi deviasi pada CL
meliputi yang dilakukan terhadap produk
yang terkena
rekamam pemantauan dapat juga
menunjukkan CA yang diambil
Rencana Tindakan Koreksi (CA)
harus mencakup :
•Release
•Reject
•Rework
•Disposisi ke produk lain
TAHAP 11 – PRINSIP 6
PROSEDUR VERIFIKASI
Apa itu Verifikasi ?
• adalah metode, prosedur, dan pengujian-pengujian
yang digunakan untuk mengembalikan suatu proses
kerja/sistem normal sesuai sistem atau proses yang
ditetapkan